Anda di halaman 1dari 3

Nama Mahasiswa: Asruddin

Nim: P013221009
Prodi: Ilmu Pertanian

RESUME pada Chapter one: Analyzing options for Local Institution


Development dalam buku LOCAL INSTITUTIONAL DEVELOPMENT

Pandangan dunia internasional dan bank dunia menganggap pentingnya


suatu kelembagaan. Dilakukan Investasi dalam pengembangan kelembagaan di
tingkat nasional namun masih minim perhatian terhadap kelembagaan lokal.
investasi dalam lembaga publik nasional harus diseimbangkan baik di tingkat
regional maupun lokal dan dengan dorongan sektor swasta. Investasi penting
dilakukan jika dikontrol secara adil tanpa menghambat inisiatif swasta maupun lokal
(USAID, 1983:4). Institusi nasional sangat dibutuhkan untuk pengembangan atau
penyebaran teknologi yang lebih baik untuk mobilisasi dan pengelolaan sumber
daya. Terdapat Lima bidang kegiatan utama untuk pembangunan pedesaan
sebagai fokus utama baik berskala lokal, nasional, dan internasional diantaranya
pengelolaan sumber daya alam, infrastruktur pedesaan, pengembangan sumber
daya manusia, pembangunan pertanian dan perusahaan nonpertanian. Saluran
kelembagaan lokal dari berbagai sektor mulai dari sektor publik, sektor sukarela dan
sektor swasta. Menurut Esman dan Uphoff (1984), Kategori utama lembaga lokal
dapat diklasifikasikan: Administrasi lokal, Badan-badan yang dipilih atau ditunjuk
oleh pemerintah daerah, Organisasi Keanggotaan, Koperasi, Organisasi layanan,
Badan Usaha Swasta. Masing-masing dari enam kategori tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangan yang berbeda untuk mendukung jenis pembangunan
pedesaan tertentu. Seringkali perencana mengangap lembaga lokal memiliki
kelemahan dalam menangani masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, agama,
politik dll. Tetapi semestinya lembaga-lembaga moderen dapat meniru pola-pola
tanggung jawab, komunikasi, mobilisasi sumberdaya alam karena lembaga lokal
memiliki peluang untuk berkolaborasi dengan lembaga yang ada.
Lembaga dan organisasi terkadang diartikan sama pada hal terdapat
defenisi berbeda dari kedua hal tersebut. Berdasarkan karakternya suatu lembaga
terbagi atas organisasi yang bukan lembaga (contohnya pengacara), lembaga
yang bukan organisasi (hukum), dan organisasi yang merupakan lembaga (atau
sebaliknya, lembaga yang merupakan organisasi) contohnya (Pengadilan).
Organisasi merupakan struktur yang diakui dan diterima baik berperan secara
formal atau informal serta tidak ada dasar hukum yang mengikat atas fungsi dan
peran yang dipegangnya. Jadi tidak semua lembaga adalah organisasi namun ada
organisasi yang telah dilembagakan. Selznick (1957) mengemukakan bahwa
"melembagakan" berarti menanamkan nilai di luar persyaratan teknis dari tugas
yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa lembaga adalah sebuah organisasi (atau
peran, aturan, prosedur, praktik, sistem hubungan) yang dinilai oleh masyarakat
yang memiliki manfaat langsung dari lembaga tersebut. Untuk mengukur terhadap
sebuah organisasi yang memiliki unsur lembaga dengan melihat apabila organisasi
tersebut bubar maka masyarakat akan mempertahankannya kembali karena
adanya nilai yang dapat diperoleh baik anggota maupun masyarakat yang bukan
anggota organisasi. Lembaga berfungsi sebagai saluran untuk tindakan kolektif
yang diperkuat oleh manfaat yang menyebar, legitimasi, dan harapan bersama.
Bisa juga ada hukuman yang dijatuhkan bagi orang yang melanggar kewajiban
institusional. Institusi di tingkat mana pun melibatkan lebih dari sekadar upaya
individu. Mereka mewujudkan semacam tindakan kolektif di mana kepentingan,
sumber daya, ide, dan cita-cita banyak orang disatukan.
Lokal didefinisikan berada pada tingkatan lokalitas (kumpulan masyarakat
yang memiliki hubungan kerjasama/niaga) atau tingkatan masyarakat (wadah
sosial ekonomi yang relatif mandiri). Selain itu ada beberapa tingkatan yang sedikit
jauh dari defenisi lokal diantaranya tingkat individu, tingkat rumah tangga, tingkat
kelompok-kelompok kecil di dusun/lingkungan (kelompok orang di dusun,
lingkungan, pekerja, usia, etnis, kasta, usia, jenis kelamin dan pengelompokan
lainnya), tingkat kecamatan, tingkat kabupaten, tingkat regional, tingkat nasional
dan tingkat internasional. Berbeda halnya pada tingkatan-tingkatan kelompok
orang dalam pengambilan keputusan dan tindakan bersama dilihat dari perpektif
individu mulain dari individu, rumah tangga, lingkungan, masyarakat, lokalitas,
kelompok umur, kelompok pekerja, kelompok etnis, kelompok gender, kelompok
migrasi. Dalam menilai keunggulan komparatif untuk lembaga lokal dapat dilihat
dari keunggulan komparatif yang berguna dalam membuat keputusan alokasi
sumber daya dan dapat memberikan beberapa panduan dalam menilai alternatif
untuk pengembangan kelembagaan. Beberapa konsep yang ditemukan dalam
lembaga lokal diantaranya; a) Perbedaan distribusi manfaat dan biaya aktivitas
berpengaruh penting terhadap keunggulan komparatif, b) Area kegiatan
melibatkan proses dasar yang berbeda, yang memengaruhi keunggulan
komparatif berbagai jenis institusi lokal. c) Saling ketergantungan yang dibangun
oleh suatu kegiatan di antara masyarakat setempat sebagai mnajer, pengguna,
atau produsen, yang membutuhkan kerja sama atau akomodasi, akan
mempengaruhi keunggulan kelembagaan lokal.

Anda mungkin juga menyukai