Anda di halaman 1dari 3

Binus Festival

CB: Pancasila

Nama: Aryo Prasetyo

NIM: 2602062601

Topik: Anti Korupsi : Habituasi Hirarki Nilai

Pembicara: Bpk. Faustinus Sirken, S.S, M.A

Isi:

Pembuka

Habituasi adalah pembiasaan diri dengan suatu nilai atau semangat hingga kita dapat menyesuaikan
diri dengan nilai tersebut. Menurut Immanuel Kant, Hakikat moral adalah pemenuhan kewajiban.
Tetapi hal tersebut ditolak oleh Max Scheler, menurut dia moralitas adalah merealisasikan nilai-nilai
yang baik. Pendidikan karakter sangat penting bagi generasi muda demi terbentuknya etos kerja
yang jujur, berintegritas, dan tanpa korupsi. Nilai memiliki struktur dan tatanan. Menurut Max
Schuler, nilai adalah sesuatu yang baik untuk kita perjuangkan secara bersama. Melalui
fenomenologis, Max Scheler mengajak kita untuk melihat nilai-nilai yang sudah ada dalam diri kita
dan ditemukan melalui perasaan intensional. Scheler juga menunjukkan bahwa nilai memiliki
modalitas yaitu: jujur, enak, kudus, benar, sehat, adil.

Modalitas Nilai-Nilai Paling Rendah

Nilai yang enak dan yang tidak enak adalah modalitas yang paling rendah. Aristoteles membagi nilai-
nilai menjadi: menyenangkan, bermanfaat, dan baik yang sesuai dengan perasaan indriawi. Sebagai
manusia, kita pasti akan mendahulukan nilai yang enak dibanding yang tidak enak. Tetapi, apabila
kita ingin mencapai nilai yang lebih tinggi, kita harus menerima yang tidak enak juga.

Modalitas Nilai-Nilai Perasaan Vital

Modalitas nilai yang vital mencakup yang luhur dan yang hina. Kedua nilai tersebut berada di wilayah
keselamatan atau kesejahteraan. Hierarki nilai vital tidak dapat diturunkan menjadi Hierarki yang
paling rendah.

Modalitas Nilai-Nilai Rohani

Nilai rohani menunjukkan kebebasan terhadap hal-hal duniawi. Nilai rohani mencakup: yang indah
dan yang jelek, yang benar dan tidak benar, dan pengertian kebenaran yang murni. Nilai rohani
bukan sekedar kenikmatan saja, melainkan melalui realitas yang nyata.

Modalitas Nilai-Nilai yang Paling Tinggi

Modalitas nilai yang paling tinggi dihayati dalam pengalaman religius. Nilai ini mencakup yang kudus
dan yang profan. Simbol nilai ini terdapat pada perasaan kebahagiaan dan keputusasaan,
kemalangan dan keberuntungan. Realisasi terhadap nilai ini adalah iman, khidmat, dan sikap lainnya
yang serupa. Perwujudan dari nilai yang kudus adalah perwujudan dari cinta kepada persona. Cinta
kepada persona adalah cinta etis. Cinta etis muncul bukan karena fisik melainkan melalui sifat,
kegiatan, dan bakat. Jadi, nilai yang paling rendah adalah nilai yang enak dan tidak enak. Nilai
dengan hakikat lebih tinggi adalah nilai vital. Nilai rohani adalah nilai yang lebih diutamakan. Nilai
yang kudus adalah nilai yang paling diutamakan.
Korupsi Adalah Nilai yang Paling Rendah.

Korupsi berasal dari kata benda corruptio yang bermakna rusak, busuk, cemar, dan merosot. Serta,
kata kerja corrumpere yang berarti merusakkan, membusukkan, mencemarkan, dll. Korupsi memiliki
3 kategori yaitu, fisik, situasi penjungkirbalikan, dan moral. Korupsi sebagai perbuatan modalitas
paling rendah mencakup suap, politik uang, plagiarisme, gratifikasi, diskriminasi, penipuan profesi,
dan penipuan bukti. Korupsi disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sikap
serakah, hidup konsumtif, dan lemahnya akhlak. Faktor eksternal meliputi aspek sosial, politik,
hukum, ekonomi dan organisasi. Korupsi adalah tindakan tidak adil dan harus kita lawan bersama.

Keadilan Sosial Sebagai Modalitas Nilai Moral Paling Tinggi

Masyarakat adil dan makmur adalah impian kebahagiaan yang telah berkobar selama ratusan tahun
dalam bangsa Indonesia. Keadilan sosial adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok
perikemanusiaan, simpul persatuan, matra kedaulatan rakyat.

Penutup

Internalisasi nilai anti korupsi dengan metode hierarki nilai yaitu, membiasakan diri mendahulukan
nilai yang paling tinggi daripada nilai yang paling rendah. Keadilan sosial sebagai nilai paling tinggi
harus didahulukan dibandingkan korupsi sebagai nilai paling rendah.

Pembelajaran yang Dapat Diambil:

Pembelajaran yang dapat saya ambil dari acara tersebut adalah pembelajaran mengenai hakikat dan
hierarki nilai harus dipaparkan sejak dini agar kita tahu bahwa tindakan korupsi merupakan tindakan
dengan nilai yang paling rendah dan harus diberantas secara bersama-sama. Selain itu, kita sebagai
generasi muda harus memupuk rasa integritas dan kejujuran sejak dini demi terjaminnya masa
depan kita dan bangsa Indonesia.

Screenshot Zoom:

Anda mungkin juga menyukai