Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR PROPOSAL TESIS

RAMDHANI SYAHPUTRA
1820952002

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI FIRST HOP


REDUDANCY PROTOCOL DI TOPOLOGI STAR
DENGAN ROUTING OSPF DAN EIGRP

1
Latar Belakang
Konektivitas jaringan komunikasi modern yang andal telah
menjadi aspek yang semakin penting dari jaringan dan diharapkan
selalu tersedia. Dalam sebuah dibidang komputer jaringan dan
telekomunikasi, dibutuhkan sebuah protokol routing untuk menentukan
bagaimana komunikasi antara router dan bagaimana proses transfer
data. Selain itu, salah satu hal yang menjadi fokus keandalan jaringan
dengan melibatkan redudansi dalam sebuah desain jaringan untuk
menghadapi kegagalan pada suatu jaringan. Redudansi pada jaringan
berfungsi sebagai mekanisme cadangan atau bakcup yang segera
mengambil alih fungsi jaringan apabila terjadi kegagalan pada layanan
jaringan.

2
Continue...
Secara umum redudansi melibatkan dua atau lebih perangkat
router yang diimplementasikan sebagai cadangan atau backup. Untuk
meningkatkan ketersediaan dan keandalan jaringan dengan membuat link
redundan di antara Switch dan router dengan menggunakan First Hop
Redundancy Protocol (FHRP). Ada tiga metode protokol FHRP yang
disediakan oleh CISCO, yaitu Hot Standby Router Protocol (HSRP),
Virtual Router Redundancy Protocol (VRRP), dan Gateway Load
Balancing Protocol (GLBP).

3
Rumusan Masalah
1. Bagaimana metode HSRP, VRRP, dan GLBP menyediakan backup
router dan redudansi pada jaringan.
2. Bagaimana kinerja metode HSRP, VRRP, dan GLBP dengan
parameter hasil simulasi pengujian downtime, convergence time,
delay, packet loss, dan throughput.
3. Bagaimana performansi jaringan backbone berbentuk topologi star
dengan routing protokol EIGRP ketika diaplikasikan dengan metode
HSRP, VRRP, dan GLBP, karena metode ini ditemukan untuk
menyediakan keandalan pada sebuah topologi jaringan

4
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan dan
menganalisa performansi dari metode HSRP, VRRP, dan GLBP, serta
melakukan percobaan mengimplementasikan metode tersebut ke jaringan
backbone dengan topologi star. Percobaan implementasi metode ini ke
jaringan backbone dilakukan untuk menganalisa bagaimana metode HSRP,
VRRP, dan GLBP melakukan sistem backup dan redudansi pada sebuah
jaringan backbone.

5
Batasan Masalah
1. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Graphical
Network Simulator 3 (GNS3), dan image IOS router CISCO, dan
tidak diujikan langsung dengan hardware.
2. Simulasi pada penelitian ini menggunakan dua PC client, dua
switch, dan delapan router karena keterbatasan RAM & prossesor
yang digunakan.
3. Analisa pembanding metode HSRP, VRRP, dan GLBP dilakukan
dengan membandingkan hasil metode tersebut dengan parameter
downtime, convergence time delay, packet loss, dan throughput.

6
First Hop Redudancy Protocol (FHRP)
First Hop Redudancy Protocol (FHRP) adalah protokol jaringan
komputer milik CISCO yang dirancang untuk melindungi default gateway
yang digunakan pada jaringan dengan mengizinkan dua router atau lebih
untuk menyediakan load balancing dan redundancy di alamat IP virtual
jika terjadi kegagalan jaringan di router utama.
FHRP terdiri dari beberapa metode, tetapi metode yang paling
banyak digunakan adalah Virtual Router Redudancy Protocol (VRRP),
Gateway Load Balancing Protocol (GLBP), dan Hot Standby Router
Protocol (HSRP).

7
Virtual Router Redudancy Protocol
VRRP adalah protokol standar terbuka yang menciptakan router
virtual yang terdiri dari beberapa router untuk memperluas layanan
gateway standar. Ini banyak digunakan dalam Local Area Network
(LAN) untuk mengatasi kegagalan gateway dan dirancang untuk
mempertahankan High Availability (HA) dari jaringan LAN tanpa harus
menjalankan perangkat lunak tambahan.

8
9
Hot Standby Router Protocol
Hot Standby Routing Protocol atau HSRP, adalah protokol milik
CISCO yang memungkinkan dua atau lebih router bekerja bersama untuk
mewakili satu alamat IP untuk jaringan tertentu. Protokol dirancang untuk
memungkinkan dua atau lebih router untuk membuat router virtual dengan
IP dan MAC virtual alamat. HSRP merupakan salah satu protokol
eksklusif CISCO yang secara khusus dirancang untuk menggabungkan
Non-Disruptive Failover dan mendukung redundansi dalam jaringan.
Protocol HSRP dan VRRP dianggap sebagai layanan jaringan dengan
ketersediaan yang tinggi dan bekerja berdasarkan prinsip yang sama karena
mereka menyediakan redundansi cadangan pada router Gateway Layer 3

10
11
Gateway Load Balancing Protocol
Gateway Load Balancing Protocol (GLBP) juga merupakan
protokol redundansi gateway standar milik Cisco. GLBP dirancang
khusus untuk menyeimbangkan beban pada jaringan. Ada beberapa
fungsi yang disediakan oleh GLBP yang tidak ditawarkan oleh dua
protokol lainnya adalah penyeimbangan beban aktif karena router
cadangan secara aktif berkomunikasi dan berbagi beban router gateway
untuk menjaga ketersediaan jaringan. HSRP dan VRRP tidak
mendukung penyeimbangan beban, dan sebagian besar sumber daya
yang tersedia terbuang sia-sia. Semua router bekerja sebagai router aktif
di GLBP sehingga mencegah seluruh sistem dari jaringan down.

12
Routing Protocol
Hot Standby Routing Protocol atau HSRP, adalah protokol milik
CISCO yang memungkinkan dua atau lebih router bekerja bersama untuk
mewakili satu alamat IP untuk jaringan tertentu. Protokol dirancang untuk
memungkinkan dua atau lebih router untuk membuat router virtual dengan
IP dan MAC virtual alamat. HSRP merupakan salah satu protokol
eksklusif CISCO yang secara khusus dirancang untuk menggabungkan
Non-Disruptive Failover dan mendukung redundansi dalam jaringan.
Protocol HSRP dan VRRP dianggap sebagai layanan jaringan dengan
ketersediaan yang tinggi dan bekerja berdasarkan prinsip yang sama karena
mereka menyediakan redundansi cadangan pada router Gateway Layer 3

13
Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) merupakan protokol routing
Link State (LS) yang bersifat open-standard (nonproprietary) [15].
OSPF digunakan untuk menemukan jalur terbaik antara sumber dan
router tujuan menggunakan algoritma shortest path first (SPF) untuk
menghitung jalur terpendek dari setiap rute. Protokol routing link-state
adalah protokol yang menggunakan konsep trigger update, yaitu jika
ada perubahan yang teramati pada tabel routing yang dipelajari maka
update tabel routing akan segera diperbarui. Tidak seperti protokol
routing distance-vector dimana tabel routing dipertukarkan pada suatu
periode waktu.

14
15
Enhanced Interiror Gateway Routing Protocols
Protokol Routing Enhanced Interiror gateway routing protocols
(EIGRP) adalah protokol routing propriety milik Cisco yang menggunakan
Diffusing-Update Algorithm (DUAL). DUAL tadinya ditemukan pada tahun
1989 oleh J. J. Garcia-Luna-Aceves. EIGRP dikenal sebagai protokol hybrid
karena memiliki fitur Distance-Vector dan fitur protokol perutean Link-State
yang memiliki kompatibilitas dengan protokol perutean IGRP. EIGRP
seperti protokol routing distance vektor lainnya, menggunakan distance
vektor untuk bertukar informasi dengan router tetangganya. Perbedaan utama
EIGRP dari routing distance vektor lainnya adalah banyak digunakan dalam
jaringan besar, konvergensi yang cepat, dukungan untuk perutean tanpa kelas
dan otentikasi dari pesan yang ditransfer.

16
Metode Penelitian

17
Topologi Jaringan FHRP

18
Parameter Jaringan
Jumlah Operation Avaibility−Downtime
Downtime = Number Of Repair
Downtime adalah waktu henti jaringan ketika router yang
menjadi master mengalami kegagalan jaringan atau down.
Waktu Konvergensi :
Waktu konvergensi merupakan waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah jaringan komputer untuk dapat memulai data forwarding pada saat
jaringan tersebut bekerja kembali.
Waktu Pengiriman Paket
Delay Average (s) = Total Paket
Delay adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan suatu paket
untuk menempuh rute dari asal ke tujuan

19
Continue...
Paket Hilang
Packet Loss (%) = Paket Total 𝑥 100%
Dalam Implementasi jaringan yang berbasis IP address, nilai
packet loss diharapkan mempunyai nilai yang minimum. Umumnya packet
loss terjadi karena packet yang dikirimkan gagal mencapai tujuannya. Dalam
beberapa hal packet yang dikirimkan sengaja di jatuhkan oleh routing
melalui teknik dissuasi jaringan untuk kepentingan manajemen operasional
jaringan.
Jumlah Data yang Dikirim
Throughput (Kbps) = Waktu Pengiriman Data

20
Thanks!
21

Anda mungkin juga menyukai