Disusun oleh:
Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si Dra. Ec. Tituk Diah W, M.Aks
NIP. 195803251988031001 NIP. 19670123 199303 2001
Anggota,
Mengetahui,
Dekan Fakultas Eknomi dan Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
SKRIPSI
Yang Diajukan
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Program Studi Akuntansi
SKRIPSI
Yang Diajukan
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Wakil Dekan I
Fakultas Ekonomi dan bisnis
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Pratama Surabaya Karangpilang )”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan
semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Akhmad Fauzi, MMT selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran Jawa Timur.
2. Bapak Prof. Dr. Syamsul Huda, SE., MT, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Eko Purwanto, SE., M.Si, selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Dr. Dra. Ec. Endah Susilowati, M.Si, CfrA, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Ibu Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks, CMA, selaku Koordinator Program Studi
S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
6. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar,.M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing penulis hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Dosen Program Studi Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu
pengetahuan selama penulis menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i
8. Kedua orangtua tercinta, yang selalu mendoakan, memberi semangat, dan
memberikan seluruh dukungan fasilitas untuk penulis baik dalam penulisan
skripsi hingga selesai.
9. Teman-teman penulis Risa, Rika, Rumondang, Vira, Ida, Niken&Putri yang
selalu memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis.
10. Kepada Ali arif yang telah mendukung dan menyemangati penulis sehingga
membuat penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman penulis yang lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
12. Teman-teman satu perjuangan saya dalam bangku kuliah yang telah banyak
memberikan bantuan selama kuliah.
13. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, yang
tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan skripsi
ini masih jauh dari kesempurnaan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi pembaca dan menambah wawasan bagi kita semua pihak.
Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
yang telah membantu selama berlangsung hingga tahap penulisan sampai
terselesaikannya naskah skripsi ini, penulis sampaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya.
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2.1 Variabel Bebas ( Variabel Independen )..............................................30
3.2.2 Variabel Terikat ( Variabel Dependen)..................................................32
3.3.3 Variabel Moderating.....................................................................................33
3.3 Teknik Pengumpulan Sampel............................................................................34
3.3.1 Populasi..........................................................................................................34
3.3.2 Sampel.............................................................................................................34
3.4 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................35
3.4.1 Jenis dan Sumber Data.............................................................................35
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................................35
3.5 Teknis Analisis dan Uji Hipotesis......................................................................36
3.5.1 Uji Analisis Data............................................................................................36
3.5.2 Uji Hipotesis....................................................................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................69
iv
5.2 Saran..........................................................................................................................69
5.3 Implikasi.....................................................................................................................70
5.4 Keterbatasan Penelitian.......................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Wajib Pajak Badan dan SPT Yang Terealisasi...............5
Tabel 2.1 Peneitian Terdahulu dan Sekarang....................................................12
Tabel 3.1 Skala Interval..............................................................................................31
Tabel 4.1 Deskripsi Jenis Kelamin..........................................................................49
Tabel 4.2 Deskripsi Umur..........................................................................................49
Tabel 4.3 Deskripsi Pendidikan Terakhir..............................................................50
Tabel 4.4 Deskripsi Lama Menjadi Wajib Pajak.................................................50
Tabel 4.5 Sanksi pajak (X1)......................................................................................52
Tabel 4.6 Pelayanan (Z).............................................................................................54
Tabel 4.7 Kepatuhan Wajib Pajak (Y)...................................................................56
Tabel 4.8 Convergent Validity..................................................................................58
Tabel 4.9 Cross Loading............................................................................................59
Tabel 4.10 Average Variance Extracted (AVE)..................................................60
Tabel 4.11 Cronbach Alpha......................................................................................61
Tabel 4.12 Composite Reability...............................................................................61
Tabel 4.13 Model fit dan quality indices................................................................62
Tabel 4.14 Nilai R-Square.........................................................................................63
Tabel 4.15 Hasil Antar Kontruk.................................................................................65
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak merupakan salah satu sumber kekayaan yang paling besar bagi
iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang – undang (yang dapat
pokok, yaitu sumber dana dalam negeri dan sumber dana luar negeri
sebagaimana yang tercantum dalam APBN, sumber dana luar negeri misalnya
pinjaman luar negeri dan ghiba. Sedangkan sumber dana dalam negeri misalnya
penjualan migas dan non migas serta pajak. Menurut Krisnayanti (2019)
Penerimaan pajak oleh negara salah satunya diperoleh dari pajak penghasilan.
diterima/diperoleh seseorang atau badan dalam tahun pajak atau bagian tahun
pajak
dan tata cara perpajakan adalah “Konstribusi wajib” kepada Negara yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
1
2
Dari pergertian atau fakta diatas mengungkapkan bahwa tujuan pajak adalah
seluruh tanggung jawab terletak pada petugas pajak, baik besarnya pajak
terutang wajib pajak dan juga resiko pajak yang mungkin akan timbul.
dalam sistem pemungutan pajak pajak seperti ini tentu diperlukan berbagai
macam peraturan yang digunakan sebagai alat control dan pemahaman wajib
Menurut Lubis (2017) dengan perubahan sistem pemungutan pajak menjadi self
assessment maka peran wajib pajak lebih besar dibandingkan dengan peran
petugas pajak karena self assessment system akan efektif apabila kepatuhan
kepercayaan oleh direktorat pajak atau aparat pajak untuk dapat menghitung,
pajak yang berlaku. Sedangkan kelemahan dari self assessment system ini
adalah pratiknya yang sangat sulit berjalan dan ditati oleh wajib pajak bahkan
tidak sedikit wajib pajak yang sengaja tidak mematuhinya. Karena kurang
sadarnya masyarakat atau wajib pajak terhadap self assessment membuat wajib
(Utami, 2017) SPT dalam self assessment system merupakan sarana yang
digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan perhitungan atas pajak terutangnya,
kemudian melaporkan dengan benar semua hal dari identitas wajib pajak,
kegiatan usaha sampai semua yang berkaitan dengan perpajakan. Wajib pajak
juga menggunakan SPT ini sebagai dasar atau bukti bahwa wajib pajak tersebut
telah menerapkan sanksi pajak, mulai dari sanksi administrasi hingga sanksi
umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP). UU KUP menyatakan bahwa
administrasi dengan menebitkan surat ketetapan pajak atau surat tagihan pajak,
4
Sanksi administrasi dapat berupa denda, bunga, dan keaikan, sedangkan sanksi
Wajib pajak badan pada dasarnya, setiap badan ( hukum ) yang didirikan
merupakan subjek atau wajib pajak penghasilan, subjek pajak badan yang harus
3. Perseroan lainya.
4. Badan usaha milik Negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan
5. Firma.
6. Kongsi.
7. Koperasi.
8. Dana Pensiun.
9. Persekutuan.
10. Perkumpulan.
11. Yayasan.
15. Lembaga
Tabel 1.1
wajib pajak badan terus meningkat seiap tahunya, tetapi tingkat kepatuhan wajib
pajak badanya menuun. Hal itu dibuktikan dengan jumlah realisasi SPT yang
masalah tersebut pihak Direktorat Jendral pajak ( DJP) diharapka agar selalu
mengupayakan berbagai cara agar tinggkat kepatuhan wajib pajak naik atau
tinggi. Hal ini juga akan memberikan keuntungan untuk DJP dalam penerimaan
pajak. Salah satu lankahyang perlu duilakukan oleh DJP untuk menigkatan
6
penilaian wajib pajak dari tingkat administrasi pajak dengan diukur melalui
metode Servqual dengan lima dimensi yaitu bukti fisik, keandalan, daya tanggap,
jaminan dan empati (Harmawati, 2016). Kualitas pelayanan tidak hanya dianggap
penting oleh perusahaan komersial saja, tetapi saat ini instansi pajak juga telah
memilki pelanggan yakni wajib pajak. Menurut Silalahi (2015) Adanya kinerja
pelayanan yang baik dan transparan dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam
rasa nyaman, dan rasa aman dalam pemberian pelayanan akan membangun
perpajakan. Jika jasa pelayanan perpajakan yang diberikan dirasa tidak sesuai
dengan yang diharapkan, maka pelanggan tidak akan merasa puas dan juga
sebaliknya.
signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak badan. Sedakan penelitian Tahar &
Surabaya Karangpilang)”
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang diharapkan dari penelitian
ini adalah :
moderating?
yang telah diperoleh dari pelajaran selama masa perkuliahan dan memberikan
pajak.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berguna bagi
pihak universitas, mahasiswa, dan juga sebagai bahan referensi bagi peneliti lain
peneliti.
TINJAUAN PUSTAKA
masalah :
wajib pajak?
wajib pajak?
penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di
dalam pnelitian ini adalah purposive sampling yaitu dengan cara memilih
9
10
yang diinginkan.
pelayanan perpajakan (X1), kesadaran wajib pajak (X2), dan Sanksi pajak
wajib pajak (Y). Penelitian ini dilakuka di wilayah kerja KPP Pratama
likert untuk mengukur seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju
wajib pajak orang pribadi yang terdaftar pada KPP Pratama Merauke,
masalah:
dependen (terikat) yaitu kepatuhan wajib pajak (Y). Jenis pnelitian ini adalah
kepatuhan wajib pajak badan (studi kasus pada kantor pelayanan pajak
(Y). Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah wajib pajak badan efektiv
Surabaya tahun 2015. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
12
adalah beberpa wajib pajak badan yang aktif dan terdaftar di KPP Pratama
Tabel 2.1
Kualitas
Pelayanan (Z)
Kepatuhan
Wajib Pajak
Orang Pribadi
(Y)
Kepatuhan
Wajib Pajak (Y)
Kepatuhan Wajib
Pajak Badan (Y)
Variabel Moderating
Pelayanan (Z)
Kepatuhan berasal dari kata patuh, yang memiliki arti disiplin dan taat
adalah kontribusi wajib pajak Negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Istilah pajak juga mengandung pengertian yang sama seperti berikut ini :
1. Menurut golongan
a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak
b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
2. Menurut sifat
Contoh: Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.
a. Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
b. Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan
hiburan.
17
Pajak Berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluaranya.
Contoh:
1. Stelsel Pajak
relistis sedangkan kelemahan dari stelsel ini adalah pajak baru dapat
dari stelsel ini adalah pajak dapat dibayar selama tahun berjalan, tanpa
harus menunggu pada akhir tahun. Kelemahan dari stelsel ini adalah
sesungguhnya.
c. Stelsel Campuran
Jenis stelsel ini merupakan kombinasi antara stelsel nyata dan stelsel
pajak lebih besar daripada pajak menurut anggapan, maka wajib pajak
diantaranya yaitu:
yang berasa dari luar negeri. Asas ini berlaku untuk wajib pajak dalam
negeri.
b. Asas Sumber
tinggal.
c. Asas Nasional
diantaranya yaitu:
20
fiskus.
fiskus.
laku..
c. Withholding System
atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak
melakukan usaha. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik
bentuknya.
diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak badan tersebut dikenai pajak
1. Perseroan terbatas ( PT )
3. Perseroan lainya.
4. Badan usaha milik Negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan
5. Firma.
6. Kongsi.
7. Koperasi.
8. Dana Pensiun.
22
9. Persekutuan.
10. Perkumpulan.
11. Yayasan.
15. Lembaga
badan pemerintah yang tidak dapat dikatakan sebagai subjek pajak jika
dikenal dua macam sanksi, yaitu saksi administrasi dan sanksi pidana. Ancaman
terhadap pelanggaran suatu norma perpajakan ada yang diancam dengan sanksi
administrasi saja, ada yang diancam dengan sanksi pidana saja, dan ada pula
23
1. Sanksi Administrasi
yaitu :
b. Denda Administrasi
2. Sanksi Pidana
Sanksi pidana merupaka siksaan atau penderitaan. Merupakan suatu alat terakhi
atau benteng hukum yang digunakan fiskus agar norma perpajakan dipatuhi.
pidana, yaitu:
a. Denda pidana
sanksi berupa denda pidana selain dikenakan kepada wajib pajak ada juga
yang diancam kepada pejabat pajak atau kepada pihak ketiga yang
b. Pidana kurungan
c. Pidana penjara
Ancaman pidana penjara tidak ada yang ditujukan kepada pihak ketiga,
2.2.8 Pelayanan
tidak kasat mata yang terjadi karena adanya interaksi antara konsumen dengan
karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh pihak pemberi layanan untuk
2010:2).
penilaian kinerja unit pelayanan publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau
atas barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh
1. Keandalan (Reliabilty)
tercermin dari ketepatan waktu, layanan yang sama untuk semua orang
2. Ketanggapan (Responsivne)
3. Jaminan (Assurance)
4. Empati (Emphaty)
Kepatuhan Wajib Pajak adalah suatu keadaan dimana Wajib Pajak dalam
Perpajakan (UU KUP), disebutkan bahwa Wajib Pajak (WP) adalah orang pribadi
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajkana sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan.
1. Wajib Pajak yang selalu tepat waktu dalam menyampaikan SPT Tahunan
2. Wajib pajak tidak memiliki tunggakan pajak dalam semua jenis pajak.
5. Dilakukan audit pada laporan keuangan wajib pajak oleh akuntan publik
1. Kepatuhan Formal
27
Undang-Undang perpajakan.
2. Kepatuhan Material
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka
berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis peraturan antar variabel yang
akan diteliti. Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila
dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian
hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang
masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti
dependen yaitu kepatuhan Wajib Pajak badan dan pelayanan sebagai variabel
moderating.
Menurut Adi & Amanita (2018) sanksi pajak adalah alat atau instrumen
2.3.2 Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Yang
dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yaitu pelayanan, menurut Mareti &
Susi (2019) pelayanan adalah suatu proses bantuan kepada orang lain dengan
harus ditingkatkan namun sanksi pajak yang tegas agar wajib pajak dapat
peningkatan.
adalah:
29
Pelayanan
(Z)
Gambar 2.1
2.4 Hipotesis
Hipotesis penelitian ini berdasarkan kerangkah fikir dan uraian pengaruh variabel
Surabayakarangpilang.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2016:13) data kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filasafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
Objek penelitian adalah sanksi perpajakan, kepatuhan wajib pajak badan dan
pelayanan .
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sanksi perpajakan. Menurut Utami
(2017) Sanksi perpajakan adalah tanggungan yang berupa tindakan atau hukuman
yang sifatnya memaksa seseorang untuk menepati janji atau mematuhi aturan yang
perpajakan). Sanksi pajak dibuat dengan tujuan supaya wajib pajak merasa takut
30
31
dan melakukan kewajibanya secara benar dan tepat waktu. Penelitian ini
1. Aturan Perpajakan.
Sanksi pajak diukur dengan skala interval dan menggunakan tekhnik skala
Tabel 3.1
Skala Interval
No Uraian Skor
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
adalah sanksi pajak berpengaruh sangat rendah. Nilai 2 menunjukan sanksi pajak
menunjukan sanksi pajak berpengaruh tinggi, dan nilai 5 menunjukan sanksi pajak
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak. Menurut
Darmayani&Eva (2017) Kepatuhan Wajib Pajak adalah suatu keadaan dimana Wajib
sanksi hukum maupun administrasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini
Tabel 3.1
Skala Interval
No Uraian Skor
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
adalah Kepatuhan wajib pajak sangat rendah. Nilai 2 menunjukan kepatuhan wajib
kepatuhan wajib pajak tinggi, dan nilai 5 menunjukan kepatuhan wajib pajak sangat
tinggi.
merupakan kemampuan suatu pihak untuk menawarkan manfaat kepada pihak lain
yang dalam ini adalah wajib pajak guna memenuhi harapan yang diinginkan.
1. Kehandalan (Reliability)
2. Ketanggapan (Responsiveness)
3. Jaminan (Assurance)
4. Empati (Emphaty)
Tabel 3.1
Skala Interval
No Uraian Skor
3 Netral (N) 3
4 Setuju (S) 4
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
masalah penelitian, populasi yang digunakan adalah seluruh wajib pajak badan yang
terdaftar di KPP Karangpilang Surabaya. Jumlah populasi wajib pajak badan yang
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut ( Sugiono 2016:118 ) . Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah beberapa wajib pajak badan yang aktif dan terdaftar di KPP Pratama
adalah teknik penentuan sampel yang berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.
Jenis data yang dipergunakan adalah data primer. Data primer yaitu data yang
bersumber dari tanggapan responden atas daftar pertanyaan yang tertera dalam
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
kuisioner yang berupa angket, yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang
diisi oleh wajib pajak badan. Kuisioner ini diberikan secara langsung kepada
peneliti akan mengambil secara langsung kuisioner yang telah diisi oleh responden
36
yang bersangkutan dalam waktu yang telah ditentukan oleh peneliti. Menurut
alat analisis.
Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS).
Teknis PLS ini mempunyai keunggulan sampel yang digunakan tidak harus besar
Ramzan dan khan dalam Nugroho,dkk(2017) Partial Least Square adalah suatu
teknik prediktif yang bisa mengaasi banyak variabel independen, adanya korelasi
atau hubungan kuat dua variabel bebas bahkan lebih diantara variabel-variabel
tersebut.
Menurut Ghozali (2015:7) analisis Partial Least Square (PLS) terdiri dari dua
model yaitu model pengukuran (measurement model) atau yang sering disebut
dengan auter model dan model structural (structural model) atau yang sering disebut
model structural menunjukkan kekuatan estimasi antar variabel laten atau konstruk.
Model pengukuran atau yang disebut juga outer model adalah model yang
diukur. Model pengukuran atau outer model digunakan untuk menilai validitas dan
reabilitas model. Outer model dengan indikator refleksi dievaluasi melalui validitas
convergent, validitas discriminant, dan reability dari indikator cronbach alpha untuk
a. Validitas Convergent
validitas convergent dapat dilihat dari nilai loading factor untuk setiap indikator
konstruk. Ukuran refleksi dikatakan tinggi jika memiliki nilai korelasi lebih dari
0.7. Namun demikian tahap pngembangan skala loading 0.5 – 0.6 masih dapat
b. Validitas Discriminant
dengan tinggi. Apabila korelasi konstruk pengukuran lebih tinggi dari ukuran
konstruk lainya maka akan menunjukkan bahwa konstruk laten lebih baik
daripada ukuran bok lainya. Cara untuk menguji validitas discriminant dengan
indikator refleksi yaitu dengan melihat nilai cross loading untuk setiap variabel
harus >0.70.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menguji validitas discriminant adalah
konstruk dengan nilai korelasi antar konstruk dalam model. Jika nilai AVE tiap
konstruk lebih besar dari korelasi antar konstruk maka validias discriminant
dikatan baik. Fornell dan Larcker ,1981 dalam Ghozali 2015:75) berpendapat
c. Reability
Alpha dan Composite Reability. Konstruk dikatakan reabilitas yang tinggi jika
memiliki composite Rability lebih besar dari 0.7 dan cronbach’s Alpha diatas
0.60.
antara variabel laten. Inner model dievaluasi dengan melihat besarnya presentasi
variance yang dijelaskan yaitu dengan melihat nilai R-Square untuk konstruk laten
endogen apakah berpengaruh substantive Nilai R-Square 0.75, 0.50 dan 0.25 dapat
Evaluasi Model
Y = b1 X1 + b2 X1*X2
X1 : Variabel Bebas
X2 : Variabel Moderasi
Y = b1 X + b2 X*Z
X : Sanksi Pajak
X2 : Pelayanan
40
Hipotesis 1
Hipotesis 2
penerapan organisasi, tata kerja di Kantor Pelayanan Pajak Pratama, dan konsultasi
Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur II, Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Timur III dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali.
41
42
1. Kecamatan Bulak
b. Kelurahan Sukolilo
c. Kelurahan Kenjeran
d. Kelurahan Bulak
2. Kecamatan Kenjeran
c. Kelurahan Sidotopo
3. Kecamatan Mulyorejo
a. Kelurahan Kalisari
d. Kelurahan Mulyorejo
c. Kelurahan Ploso
43
d. Kelurahan Gading
e. Kelurahan Rangkah
f. Kelurahan Tambaksari
Karangpilang telah berganti periode jabatan kepala kantor, mulai dari awal berdirinya
hingga saat ini. Dalam hal ini periode kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Dalam mendukung dan membantu kepala kantor dalam melakukan tugas, maka
dilakukan pembagian tugas-tugas dalam tiap seksi agar tidak terjadi kesalahan dan
diantaranya yaitu:
yang berlaku.
3. Seksi Pelayanan
analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
dan konsultan III KPP Pratama Surabaya Karangpilang memiliki wilayah kerja
analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka
pemantauan kepatuan terhadap kode etik dan disiplin, dan tindak lanjut hasil
9. Seksi Pemeriksaan
pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajka dalam menunjang
penyuluhan perpajakan.
kantor.
kewajiban perpajakan;
jujur, dan transparan guna terciptanya masyarakat sadar dan peduli pajak.
dilakukan secara langsung kepada 98 Wajib Pajak Badan, deskripsi hasil penelitian
Pendidikan Terakhir, dan Lama Menjadi Wajib Pajak. Hal ini dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
49
1. Jenis Kelamin
2. Umur
dibawah berikut:
3. Pendidikan Terakhir
(10.2%) dan sisanya hanya ada 2 orang (2.0%) yang berpendidikan terakhir
Doktor/S3.
yang telah menjadi wajib pajak selama 11 – 15 tahun dan > 15 tahun.
Variabel Sanksi pajak terdiri dari lima pertanyaan. Yaitu Sanksi dalam
administrasi berupa kenaikan 50% dari wajib pajak yang kurang bayar
orang pribadi adalah Rp. 100.000, dan Mengisi SPT sesuai dengan peraturan
Tabel 4.5
Skor
No Pernyataan 1 2 3 4 5 Skor
1 X.1 1 1 10 31 55 98
Rata-rata X. 1 4,4
2 X.2 3 8 34 40 13 98
3 X.3 3 3 17 46 29 98
4 X.4 1 0 16 41 40 98
5 X.5 0 1 12 37 48 98
0 2 36 41 240 319
Rata-rata X 3,84
Sumber: Lampiran 3
X.1 mendapatkan skor rata-rata 4,4 yang artinya Sanksi dalam SPT sangat
53
diperlukan artinya setuju, pertanyaan X.2 mendapat skor rata-rata 3,5 itu
kenaikan 50% dari wajib pajak yang kurag bayar apabila tidak benar dalam
pertanyaan X.5 mendapatkan Skor 3.2 yang artinya dalam mengisi SPT yang
sesuai denga peraturan yang berlaku masih netral, maka untuk melihat
jawaban resonden atas variabel sanksi pajak dapat dilihat dibagian rata-rata
skor 3.84 responden setuju terhadap sanksi yang ada untuk mempengaruhi
2. Variabel Pelayanan
Tabel 4.6
Pelayanan (Z)
Skor
No Pernyataan 1 2 3 4 5 Skor
1 Z.1 0 0 15 41 42 98
Rata-rata Z. 1 4.2
2 Z.2 0 2 15 49 32 98
Rata-rata Z.2 4, 1
3 Z.3 0 0 23 34 41 98
4 Z.4 0 1 21 39 37 98
Rata-rata Z.4 4, 1
5 Z.5 0 1 14 39 44 98
Rata-rata Z 4.2
Sumber: Lampiran 3
pertanyaan Z.1 mendapatkan nilai skor rata-rata 4,2 yang berarti dalam
55
mendapatkan nilai skor rata-rata 4,1 yang artinya responden setuju jika
yang dihadapi. Pertanyaan Z.3 mendapatkan nilai skor rata-rata 4,2 yang
Kabupaten. Dan pertanyaan Z.5 mendapatkan nilai skor rata-rata 4.3 artinya
petugas pajak bersikap ramah dan sopan dalam melayani setiap wajib pajak
badan dianggap setuju, maka untuk melihat jawaban resonden atas variabel
pelayanan dapat dilihat pada bagian rata-rata skor 4.2 bahwa responden
pembayaran akan dikenakan sanksi, apakah pelayanan yang baik, cepat dan
tabel 4.7.
56
Tabel 4.7
Skor
No Pernyataan 1 2 3 4 5 Skor
1 Y.1 1 19 27 14 37 98
1 38 81 56 185 361
2 Y.2 1 3 16 47 31 98
3 Y.3 0 0 15 23 60 98
0 0 45 92 300 437
4 Y.4 0 0 12 33 53 98
5 Y.5 0 3 15 42 38 98
Rata-rata Y 4,2
Sumber : Lampiran 3
waktu yang lama cenderung setuju, pertanyaan Y.2 mendapatkan nilia skor
rata-rata 4,1 yang artinya jika terjadi ketertiban maupun pembayaran akan
nilai skor rata-rata 4,4 yang artinya responden setuju apabila pelayanan yang
variabel kepatuhan wajib pajak dapat dilihat pada bagian rata-rata skor 4,2
delling (SEM) dengan software WarpPLS (Partial Least Square). PLS memiliki dua
model path modeling, yaitu outer model dan inner model karena penelitian ini me-
nggunakan teknik statistika multivarian dengan melakukan tiga variabel yaitu varia-
bel independen, variabel intervening, dan variabel dependen. PLS (Partial Least
Square) merupakan analisis persamaan struktual berbasis varian yang secara si-
struktural.
58
Outer Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model)
1. Convergent Validity
2. Discrminant Validity
3. Reability
setiap indikator yang diestimasi secara valid mengukur dimensi dari kon-sep yang
diukur. Ukuran refleksi dikatakan tinggi jika memiliki nilai korelasi lebih dari 0.7.
Namun demikian pada tahap pengembangan skala loading 0.5 – 0.6 masih dapat
Loading
Item SE P Value
Factor
Sanksi X.1 0.857 0.080 <0.001
Pajak (X) X.2 0.639 0.085 <0.001
X.3 0.752 0.082 <0.001
X.4 0.817 0.081 <0.001
X.5 0.639 0.085 <0.001
Pelayanan Z.1 0.823 0.081 <0.001
(Z) Z.2 0.831 0.080 <0.001
Z.3 0.857 0.080 <0.001
Z.4 0.868 0.080 <0.001
Z.5 0.861 0.080 <0.001
Kepatuhan Y.1 0.849 0.080 <0.001
Wajib Y.2 0.772 0.082 <0.001
Pajak (Y) Y.3 0.814 0.081 <0.001
Y.4 0.876 0.079 <0.001
Y.5 0.841 0.080 <0.001
Sumber : Lampiran 4
59
Tabel 4.8 Variabel Sanksi Pajak (X) yang diukur dengan 5 item pengukuran
semuanya dinyatakan valid karena memiliki nilai loading factor diatas 0,50. Variabel
dinyatakan valid, karena memiliki nilai loading factor di atas 0,50. Konstruk terakhir
adalah variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dengan 5 indikator dan semuanya
memiliki diskriminan yang baik. Dimana nilai korelasi indikator terhadap konstruknya
lebih besar dibandingkan nilai korelasi antara indikator dengan konstruk lainnya.
Cara lain yang dapat digunakan untuk menguji validitas discriminant adalah
dengan yang lain dapat diketahui. Nilai AVE sama dengan atau di atas 0,5
Pada Tabel 4.10 didapatkan nilai AVE pada seluruh konstruk adalah lebih
besar dari 0,50 sehingga dapat diartikan bahwa indikator-indikator pada masing-
masing konstrak telah convergent dengan item yang lain dalam satu pengukuran.
4.3.1.3 Reliability
1. Cronbach’s Alpha
menggunakan nilai cronbach alpha. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel atau
memenuhi cronbach alpha apabila memiliki nilai cronbach alpha > 0,6. Berikut ini
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai
cronbach alpha dari masing-masing variabel penelitian adalah > 0,60. Dengan
2. Composite Reliability
memenuhi composite reliability apabila memiliki nilai composite reliability > 0,70.
Berikut adalah nilai composite reliability dari masing-masing variabel yang digunakan
adalah lebih besar dari 0,70. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dari ketentuan
composite reliability yang baik adalah 0,70 maka bisa dinyatakan keseluruan
internal yang memadai dalam mengukur variabel laten atau konstruk yang diukur
Inner model yang kadang disebut juga dengan (inner relation, structural
(structural model). Uji ini diperlukan untuk mengetahui besarnya pengaruh. Inner
model berfungsi untuk menguji hipotesis dan juga mengetahui kekuatan hubungan
Tahap evaluasi inner model meliputi uji kecocokan model (model fit) path
coefficient, dan R2. Untuk melihat hasil suatu model dikatakan fit diperoleh dari hasil
output general results. Hasil model fit indices dan P value terlihat pada tabel dibawah
berikut.
p-
Model fit dan quality indices Indeks Kriteria Keterangan
value
P P<
Average path coefficient (APC) 0.437 Diterima
<0.001 0.05
P P<
Average R-squared (ARS) 0.575 Diterima
<0.001 0.05
Average adjusted R-squared P P<
0.566 Diterima
(AARS) <0.001 0.05
< 5 dan idealnya
Average block VIF (AVIF) 1.293 Diterima
< 3.3
Average full collinearity VIF < 5 dan idealnya
2.804 Diterima
(AFVIF) < 3.3
Sumber : Diolah Penulis, Lampiran 4
63
Berdasarkan hasil model fit atau kecocokan model diperoleh hasil bahwa
Dalam menilai model dengan PLS dimulai dengan melihat R-Square untuk
setiap variabel laten dependen. Perubahan nilai R-Square dapat digunakan untuk
dalam model structural yang memiliki hasil R 2 sebesar 0,75 mengindikasikan bahwa
0,25 mengindikasikan bahwa model “lemah” (Ghozali, 2014). Adapun output PLS
R-Square
Sanksi Pajak (X) -
Pelayanan (Z)
Kepatuhan Wajib Pajak (Y) 0.575
Sumber : Diolah Penulis, Lampiran 4
Variabel Sanksi Pajak (X) dengan dimoderasi oleh Pelayanan (Z) yang
mempengaruhi variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) dalam model struktural memiliki
nilai R2 sebesar 0,575 yang mengindikasikan bahwa model “moderate”. Uji koefisien
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Karena Kepatuhan Wajib pajak (Y)
diengaruhi oleh variabel sanksi pajak dan variabel pelayanan sebesar 57,5%
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel diluar variabel sanksi pajak dan
variabel pelayanan.
64
Nilai inner weight gambar 4.3 di atas menunjukan bahwa Kepatuhan Wajib
Pajak dipengaruhi oleh Sanksi Pajak dan dimoderasi oleh Pelayanan yang
Yang artinya jika terjadi peningkatan terhadap variabel X, maka variabel Y juga akan
meningkat sebesar 0,541. Sedangkan jika terjadi peningkatan terhadap variabel X*Z,
value. Untuk menjawab hipotesis penelitian dapat dilihat t-statistic pada Tabel 4.15
berikut ini:
65
dijelaskan bahwa:
karena nilai p-value sebesar <0.001 yang berarti lebih kecil dari 0.05.
oleh Pelayanan
dengan dimoderasi oleh pelayanan, karena nilai p-value sebesar < 0.001 yang
berarti lebih kecil dari 0.05. Sehingga hipotess yang diakjukan peneliti terbukti
4.4 Pembahasan
berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak badan, karena nilai p-value
adalah < 0.001, yang berarti kepatuhan wajib pajak yang tinggi dapat dibentuk
dengan adanya sanksi pajak yang tegas. Hal ini berarti hipotesis pertama dalam
penelitian ini yang berbunyi “Sanksi pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib
sanksi pajak dengan kepatuhan wajib pajak dengan memiliki arah hubungan yang
positif. Pengaruh positif ini dibuktikan dari nilai path coefficients sebesar 0.541 yang
berarti adanya pengaruh searah sehingga dapat diartikan bahwa semakin tegas
sanksi pajak yang diterapkan maka akan semakin meningkatkan kepatuhan wajib
pajak badan.
Septarini (2015) yang membuktikan bahwa sanksi pajak memiliki pengaruh signifikan
Dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak badan yang lebih efektif sanksi
pajak harus lebih ditingkatkan lagi agar wajib pajak badan lebih patuh terhadap
mempertegas sanksi kepada wajib pajak yang melanggar undang-undang yang telah
diberlakukan.
67
4.4.2 Pengaruh Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak badan yang
oleh Pelayanan, karena nilai p-value adalah <0.001, dengan melihat hasil ini maka
kepatuhan wajib pajak badan yang dimoderasi oleh pelayanan”, dinyatakan diterima.
memoderasi pengaruh sanksi pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak dengan arah
negatif. Pengaruh negatif atau tidak searah ini dibuktikan dari nilai path coefficient
berhubungan dengan sanksi pajak dan hasilnya signifkan. Namun, variabel moderasi
kepatuhan wajib pajak karena nilai path coefficient bernilai negatif. Hal ini
mempunyai arti tingkat pelayanan ketika sanksi pajak tinggi tidak begitu diperlukan
bagi wajib pajak. Hal ini bisa saja dikarenakan pelayanan yang diberikan oleh pihak
pajak kurang menguntungkan bagi wajib pajak, sehingga saran-saran yang diberikan
oleh pihak pajak tidak dihiraukan oleh wajib pajak yang disebabkan pejelasan yang
kurang baik oleh wajib pajak. Seharusnya pihak pajak memberikan pelayanan
dengan baik tentang arahan-arahan apasaja yang ingin disampakan kepada wajib
pajak sehingga wajib pajak akan lebih menerima pelayanan yang telah diberikan
Hasil dalam penelitian ini yang sama dengan temuan penelitian Fadilah dan
terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam melaukukan pelayanan kepada wajib pajak
pihak pajak telah melakukan pelayanan yang sangat membantu wajib pajak dalam
SPT, memberikan arahan-arahan kepada wajib pajak sehingga wajib pajak akan
lebih mudah dalam melakukan perpajakan. Upaya yang perlu dilakukan oleh pihak
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) agar terciptanya kepatuhan wajib pajak yang lebih
efektif dengan cara memberikan pelayanan yang terbaik sehingga wajib pajak badan
akan merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan, karena keperadaan pihak
karena nantinya akan membuat wajib pajak paham akan pentingnya sanksi pajak.
Karena akan ada sanksi pajak yang berat apabila wajib pajak melanggar, sehingga
akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak melalui sanksi pajak yang diperkuat oleh
pelayanan.
BAB V
5.1 Kesimpulan
dinyatakan diterima.
5.2 Saran
meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak badan yang aktif
dan terdaftar agar lebih meningkatkan keramahan staf dalam melayani wajib
pajak badan sehingga akan mendorong wajib pajak badan menjadi nyaman
69
70
variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Sehingga hasil
5.3 Implikasi
terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Implikasi dari penelitian ini adalah
karena dengan adanya sanksi yang tegas maka kepatuhan wajib pajak
dengan ramah kepada wajib pajak, sehingga hal tersebut akan menambah
sebagai berikut :
Arifin, S. B., & Aulia, A. N. (2017). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di Kpp Pratama Medan
Belawan, 3(2), 177–186.
Darmayani, D., dan E, H,. (2017). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan
Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Penghasilan Dengan Penagihan
Pajak Sebagai Variabel Moderating ( Pada KPP Pratama Cilandak Jakarta
Selatan ), 13(1), 275–284.
Ibtida, Reisya (2010). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pelayanan Fiskus
Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak dengan Kepatuhan Wajib Pajak Sebagai
Variabel Intervening ( Studi pada Wajib Pajak di Jakarta Selatan)
Jotopurnomo, C., & Yenni, M. (2013). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas
Pelayanan Fiskus, Sanksi Perpajakan, Lingkungan Wajib Pajak terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di Surabaya. 1(1)
Krisnayanti , Ni kadek yuni & anik yuesti. (2019). Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak,
Pemeriksaan Pajak, Penagihan Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Penerimaan
Pajak (Pada Kanor Pelayanan Pajak Pratama Di Wilaya Denpasae Timur), 1(2),
1–40.
Nugroho, S.dkk (2017). Redesain Kemasan Makanan Ringan Olahan, 16(1), 77–86.
Rahayu, Siti Kurnia. (2010). Perpajakan konsep dan aspek formal. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Rahayu, N. (2017). Pengaruh Pengetahuan Perpajakan , Ketegasan Sanksi Pajak ,
Dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, 1(1), 15–30.
Tahar, A., & Wilie, S. (2012). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Pelayanan Kpp,
Sanksi Perpajakan Dan Pengetahuan Atas Penghasilan Kena Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak. Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 12(2), 185–196.
Tjiptono, F., & Anastasia, D. (2007). Total Quality Managent. Yogyakarta: CV ANDI
OFFSET.
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan.
Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang ketentuan Umum Dan Tata Cara
Perpajakan.
Wahyono, F. E., dkk. (2018). Pengaruh pemeriksaan pajak, sanksi pajak, sosialisasi
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan pada kpp kota tangerang.
FORUM EKONOMI., 20(2), 64-73.
Wahyono, dkk. (2018). Pengaruh pemeriksaan pajak , sanksi pajak , sosialisasi
pajak terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Forum Ekonomi, 20(2), 64–73.
http://www.wibowopajak.com/2012/04/pengertian-dan-yang-termasuk-
dalam.html?m=1
https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/jumlah-wp-badan-yang-lapor-
spt-mencapai-768000-setara-5224
https://www.menpan.go.id/site/pelayanan-publik/produk-hukum7
Lampiran 1
Kepada Yth:
Bapak/Ibu/Sdr/i Responden
Di tempat
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan untuk skripsi program studi
( Studi Kasus Pada KPP Pratama Surabaya Karangpilang”. Dalam hal ini
Semua Informasi yang terkumpul dari kuesioner ini hanya akan digunakan
hanya akan digunakan untuk bahan penelitian saja, dan akan selalu menjaga
kerasiaanya.
Hormat Saya
Data yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan penyusunan SKRIPSI pada
Timur.
I. Petunjuk Pengisian
2. Anda cukup memberi tanda cheklist (√) pada jawaban yang paling sesuai
menurut anda.
salah tersebut.
4. Mohon periksa kembali semua jawaban anda dan yakinkan tidak ada
tidak diisi)
tidak diisi)
3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Sarjana/S1 Magister/S2
Doktor/S3 Lainya
1 – 5 tahun 6 – 10 tahun
Keterangan:
2. S : Setuju
3. N : Netral
4. TS : Tidak Setuju
NO PERTANYAAN SS S N TS STS
wajar
3. Sanksi administrasi berupa kenaikan
benar
yang berlaku
NO PERTANYAAN SS S N TS STS
diperlukan
pembayaran
NO PERTANYAAN SS S N TS STS
setiap Kabupaten
pajak badan
Lampiran 2
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5
1 1 3 1 5 3 3 4 3 3 1 1 3 3 3
5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2 4 3 3 4
5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4
4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 2 5 4 4 4
5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 2 4 4 5 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3
5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 1 1 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3
5 3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 5 5 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3
4 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 3 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5
5 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4
4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4
3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4
3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4
3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3
5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5
5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 2 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5
5 3 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5
3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 3
5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5
5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5
5 3 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3
3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 5 4
4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4
5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4
3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2
5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4
5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5
3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2
5 4 3 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 3
4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4
5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
4 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4
5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 5 4
5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5
3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4
5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4
4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 5 3 3
5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4
3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 5 5 4
2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 3 3 5 4 4 3 3 3 3 3 5 4 4
5 3 4 5 5 4 3 3 4 4 2 4 4 5 5
4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4
4 3 4 5 5 3 4 3 3 4 2 4 4 4 3
4 2 3 3 5 3 3 3 4 4 3 3 5 4 3
4 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5
5 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4
4 2 3 3 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4
4 3 4 4 5 3 4 4 3 4 2 4 5 4 4
5 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4
5 5 1 5 5 4 4 3 4 3 2 5 4 4 4
3 1 1 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5
5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3
5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5
Lampiran 3 Statistik Deskriptif
Karakteristik Responden
Jenis Kelamin
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 57 58.2 58.2 58.2
Perempuan 41 41.8 41.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
Umur
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid 20-32
42 42.9 42.9 42.9
tahun
33-45
43 43.9 43.9 86.7
tahun
46-58
9 9.2 9.2 95.9
tahun
59-71
4 4.1 4.1 100.0
tahun
Total 98 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid SMA/sederaj
33 33.7 33.7 33.7
at
D3/Diploma 13 13.3 13.3 46.9
Sarjana/S1 40 40.8 40.8 87.8
Magister/S2 10 10.2 10.2 98.0
Doktor/S3 2 2.0 2.0 100.0
Total 98 100.0 100.0
X.1
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
1 1.0 1.0 1.0
Setuju
Tidak Setuju 1 1.0 1.0 2.0
Netral 10 10.2 10.2 12.2
Setuju 31 31.6 31.6 43.9
Sangat Setuju 55 56.1 56.1 100.0
Total 98 100.0 100.0
X.2
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
3 3.1 3.1 3.1
Setuju
Tidak Setuju 8 8.2 8.2 11.2
Netral 34 34.7 34.7 45.9
Setuju 40 40.8 40.8 86.7
Sangat Setuju 13 13.3 13.3 100.0
Total 98 100.0 100.0
X.3
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
3 3.1 3.1 3.1
Setuju
Tidak Setuju 3 3.1 3.1 6.1
Netral 17 17.3 17.3 23.5
Setuju 46 46.9 46.9 70.4
Sangat Setuju 29 29.6 29.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
X.4
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
1 1.0 1.0 1.0
Setuju
Netral 16 16.3 16.3 17.3
Setuju 41 41.8 41.8 59.2
Sangat Setuju 40 40.8 40.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
X.5
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 12 12.2 12.2 13.3
Setuju 37 37.8 37.8 51.0
Sangat
48 49.0 49.0 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Z.1
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Netral 15 15.3 15.3 15.3
Setuju 41 41.8 41.8 57.1
Sangat
42 42.9 42.9 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Z.2
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Netral 15 15.3 15.3 17.3
Setuju 49 50.0 50.0 67.3
Sangat
32 32.7 32.7 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Z.3
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Netral 23 23.5 23.5 23.5
Setuju 34 34.7 34.7 58.2
Sangat
41 41.8 41.8 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Z.4
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 21 21.4 21.4 22.4
Setuju 39 39.8 39.8 62.2
Sangat
37 37.8 37.8 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Z.5
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Netral 14 14.3 14.3 15.3
Setuju 39 39.8 39.8 55.1
Sangat
44 44.9 44.9 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Y.1
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
1 1.0 1.0 1.0
Setuju
Tidak Setuju 19 19.4 19.4 20.4
Netral 27 27.6 27.6 48.0
Setuju 14 14.3 14.3 62.2
Sangat Setuju 37 37.8 37.8 100.0
Total 98 100.0 100.0
Y.2
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Sangat Tidak
1 1.0 1.0 1.0
Setuju
Tidak Setuju 3 3.1 3.1 4.1
Netral 16 16.3 16.3 20.4
Setuju 47 48.0 48.0 68.4
Sangat Setuju 31 31.6 31.6 100.0
Total 98 100.0 100.0
Y.3
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Netral 15 15.3 15.3 15.3
Setuju 23 23.5 23.5 38.8
Sangat
60 61.2 61.2 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Y.4
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Netral 12 12.2 12.2 12.2
Setuju 33 33.7 33.7 45.9
Sangat
53 54.1 54.1 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
Y.5
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3.1 3.1 3.1
Netral 15 15.3 15.3 18.4
Setuju 42 42.9 42.9 61.2
Sangat
38 38.8 38.8 100.0
Setuju
Total 98 100.0 100.0
LAMPIRAN 4 OUTPUT PLS
MODEL DATA
LOADING FACTOR
X Z Y Type (a SE P value
X.1 0.857 -0.302 0.313Reflect 0.080<0.001
X.2 0.639 -0.169 0.199Reflect 0.085<0.001
X.3 0.752 0.613 -0.587Reflect 0.082<0.001
X.4 0.817 -0.294 0.277Reflect 0.081<0.001
X.5 0.639 0.228 -0.283Reflect 0.085<0.001
Z.1 0.157 0.823 0.225Reflect 0.081<0.001
Z.2 0.106 0.831 0.038Reflect 0.080<0.001
Z.3 -0.160 0.857 -0.049Reflect 0.080<0.001
Z.4 0.035 0.868 -0.076Reflect 0.080<0.001
Z.5 -0.128 0.861 -0.126Reflect 0.080<0.001
Y.1 0.099 0.396 0.849Reflect 0.080<0.001
Y.2 0.173 -0.234 0.772Reflect 0.082<0.001
Y.3 -0.025 -0.499 0.814Reflect 0.081<0.001
Y.4 -0.229 0.100 0.876Reflect 0.079<0.001
Y.5 0.004 0.193 0.841Reflect 0.080<0.001