PENELITIAN
berikut:
12
13
disimpulkan bahwa audit internal merupakan suatu proses yang sistematis untuk
melaporkan tingkat kesesuaian dengan kriteria yang telah ditetapkan kepada pihak
yang bersangkutan.
dengan meningkatnya sistem, aktivitas internal auditor tidak lagi berputar pada
sistem internal kontrol dan kualitas kertas kerja manajemen dalam melaksanakan
memiliki wewenang untuk langsung memberi perintah kepada pegawai, juga tidak
14
sebagai berikut :
“Fungsi audit internal adalah suatu fungsi penilaian bebas dalam suatu
organisasi, guna menelaah atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan
perusahaan untuk memberikan saran-saran kepada manajemen, agar
tanggung jawab dapat dilaksanakan secara efektif.”
internal adalah:
“suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, guna menelaah
atau mempelajari dan menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk
memberikan saran-saran kepada manajemen. Tujuannya adalah untuk
membantu tingkatan manajemen agar tanggungjawab dilaksanakan secara
efektif.”
untuk membantu manajemen dan menilai kerja, prosedur, dan kebijakan yang
terdapat dalam organisasi sehingga dalam organisasi dapat berjalan efektif dan
anggota, apakah telah berjalan efektif dan sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan.
bahwa:
Menurut Alfred F. Kaunang (2013, 5), terdapat 2 (dua) tujuan atau sasaran
Penjelasan lebih dalam terkait dua hal tersebut di atas adalah sebagai
berikut:
mengenai tujuan, tugas, dan tanggung jawab dari audit internal, maka akan
17
dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok masalah yang dihadapi.
internal adalah:
kode etik profesi audit internal, termasuk di dalamnya adalah mengenai ruang
serta ditaati oleh auditor internal, salah satunya adalah terkait dengan ruang
18
sebagai berikut:
berikut:
“Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang
dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda
dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan
operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi
perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal
serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4)
kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah
digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah
dicapai secara efektif-semua dilakukan dengan tujuan untuk
dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi
dalam menjalankan tanggungjawabnya secara efektif.”
19
perusahaan, serta penilaian atas hasil seluruh kegiatan perusahaan. Audit internal
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Laporan auditor internal tidak berisi Laporan auditor eksternal berisi opini
opini mengenai kewajaran laporan mengenai kewajaran laporan
keuangan, tetapi berupa temuan audit keuangan, selain itu juga berupa
mengenai bentuk penyimpangan, management letter yang berisi
20
digolongkan kedalam dua macam bentuk yaitu financial Auditing dan operational
1. Financial Auditing.
“Kegiatan ini antara lain mencakup pengecekan atas kecermatan dan
kebenaran segala data keuangan, mencegah terjadinya kesalahan atau
kecurangan dan menjaga kekayaan perusahaan. Tugas-tugas ini dapat
dilaksanakan tanpa suatu evaluasi yang memerlukan penelitian lebih
mendalam dan hasil audit ini diukur dengan tolak ukur yang mudah,
yaitu “benar” atau “salah”. Dengan kata lain, audit keungan berusaha
untuk memverfikasi adanya aset dan untuk memperoleh kepastian
bahwa terhadap aset itu telah diadakan pengamanan yang tepat. Di
samping itu yang lebih penting lagi adalah bahwa keserasian dari
sistem pembukaan serta pembuatan laporan akan diperiksa dalam
financial auditing ini.
2. Operational Auditing.
pemeriksaan lebih ditujukan pada bidang operasional untuk dapat
memberikan untuk dapat memberikanrekomendasi yang berupa
perbaikan dalam cara kerja, sistem pengendalian dan sebagainya. Pada
perkembangan fungsi (peran) audit internal saat ini, auditor internal
sepertinya sedikit mengurangi kegiatan pemeriksaan dalam bidang
keuangan, dan lebih banyak perhatiannya diberikan pada kegiatan
pemeriksaan operasional. Namun intinya adalah bahwa pemerikasaan
operasional ini meliputi perluasan dari pemeriksaan intrn pada semua
operasi perusahaan, dan tidak membatasi diri pada bidang keuangan
dan akuntansi semata, oleh karena aktivitas keuangan dan akuntansi
berhubungan erat dengan hampir semua aktivitas yang berlangsung
dalam perusahaan.”
menuntut bagi seorang auditor agar selalu memiliki kemampuan yang selalu
meningkat, dengan kata lain mengikuti perkembangan zaman yang semakin pesat
23
serta kemajuan teknologi dan informasi yang tidak pernah berhenti berkembang.
sebagai berikut:
Menurut Alfred (2013, 16), bahwa terdapat 4 (empat) hal terkait dengan
Januari 2005 wajib diterapkan oleh para profesional audit internal. Keseluruhan
PPAI terdiri atas: Definisi Audit Internal, Kode Etik Profesi Audit Internal, dan
interprestasi dari profesi audit internal. Definisi audit internal yang dikembangkan
dari IIA (Institute of Internal Auditors), yang disesuakan dengan kondisi dan
yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah
Sedangkan kode etik profesi audit internal yang memuat standar perilaku,
sebagai pedoman bagi seluruh auditor internal. Isi dari kode etik profesi audit
berikut:
sebagai berikut :
jawaban atas apa yang harus dipertanggungjawabkan, berdasarkan hal apa yang
dan hambatan tersebut harus segera dikoreksi. Maka pelaksanaan suatu kegiatan
Robbins (2008) dalam Elisha dan Icuk (2010) dapat dilihat dari motivasi,
1. Motivasi
diantaranya:
3. Kewajiban Sosial
profesinya.
auditor yaitu:
auditor adalah:
internal adalah:
sebagai berikut:
Seorang auditor internal yang profesional mampu bekerja tanpa adanya tekanan
dari berbagai pihak untuk mengerjakan tugasnya dan mampu menyelesaikan tugas
1. Melakukan pekerjaan dengan serius dan melihat hal itu sebagai hal
penting bagi rencana karier mereka.
2. Menganalisis bagaimana pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih baik,
bahkan bila hal itu berarti membuat perubahan.
3. Memahami betapa pekerjaan mereka terkait dengan organisasi sebagai
suatu keseluruhan
4. Merasa percaya diri tanpa berbagi ide, tujuan, dan antusiasme dengan
orang lain
keahlian dan ketelitian dalam menjalankan profesinya. Beberapa hal yang perlu
sumber daya secara efisien dan efektif. Kode etik profesi ini
Kandidat harus lulus ujian yang diselenggarakan selama dua hari yang
Profesi auditor internal tidak dibatasi oleh izin. Siapa pun yang dapat
internal bisa direkrut, dan di beberapa organisasi tidak adanya sertifikat tidak
terlalu menjadi masalah. Siapa pun yang bekerja sebagai auditor internal
internal.
dalam menghadapi resiko, tekun dan integritas tinggi. Seorang auditor yang
profesional mampu bekerja tanpa adanya tekanan dari berbagai pihak untuk
efisien.
35
mematuhi standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI (Ikatan
prilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI seperti dalam terminologi
filosofi.
reference)
informasi yang terdapat antara manajer dan para pemegang saham dengan
keuangan. Para pengguna laporan keuangan terutama para pemegang saham akan
mengambil keputusan berdasarkan pada laporan yang telah dibuat oleh auditor
kualitas audit merupakan hal penting harus dipertahankan oleh para auditor dalam
proses pengauditan.
sebagai berikut :
dapat disimpulkan bahwa kualitas audit internal merupakan suatu proses untuk
mengurangi ketidak selarasan informasi yang terdapat antara manajer dan para
pemegang saham dengan penggunaan jasa pihak luar dalam memeriksa laporan
keuangan serta memberikan pendapat bahwa laporan yang disajikan telah sesuai
atau benar. Dalam pencapaian kualitas audit internal yang baik harus disertakan
melaksanakan audit.
akan disampaikan.
untuk membuat suatu dasar yang logis bagi temuan audit dan
rekomendasi-rekomendasi.
pengujian.
dan rekomendasi.
40
waktu.
pemeriksaan.
Audit Internal
sebagai berikut:
Segala sesuatu pasti memiliki keterkaitan antara satu hal dengan hal
lainnya, dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah keterkaitan antara faktor-
audit internal, dengan kata lain suatu faktor yang jika dalam penerapannya
diaplikasikan dengan baik, maka akan berpengaruh positif terhadap kualitas audit
internal tersebut.
42
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dies dan Giroux (1992)
dalam Alim dkk (2007) tentang empat faktor yang dapat mempengaruhi audit,
yaitu:
“1. Tenure
Lama waktu audit yang telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu
perusahaan (tenur), semakin lama seorang auditor telah melakukan
audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan
semakin rendah.
2. Jumlah klien
Semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik,
karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha
menjaga reputasinya.
3. Kesehatan keuangan klien
Semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan
klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar.
4. Review oleh pihak ketiga
Kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa
hasil pekerjaannya akan direview oleh orang ketiga”.
pengetahuan, dan pengalaman. Sehingga penulis mengambil dua faktor untuk diteliti
1. Standar Umum
a. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
b. Dalam semua hal yang berhubungan dengan independensi dalam
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor
43
kualitas, yaitu:
mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.2
acuan dalam menarik asumsi dasar dan kesimpulan dalam peneliti ini. Peneliti
terdahulu juga dijadikan perbandingan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti
didapat serta memperkuat argument dari hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti.
Tabel 2.2
terhadap kualitas
audit.
3 AH Munajat Pengaruh Kompetensi dan Variabel X2 yaitu
Akuntabilitas
(2016) Kompetensi dan Profesionalisme
berpengaruh
Akuntabilitas secara simultan Auditor tidak
mempunyai
Terhadap Kualitas digunakan pada
pengaruh
Audit signifikan penelitian ini.
terhadap kualitas
audit.
4 Muhammad Pengaruh Akuntabilitas dan Variabel X2 yaitu
Independensi
Alifzuda Akuntabilitas dan Profesionalisme
Auditor
Burhanudin Independensi berpengaruh Auditor tidak
signifikan secara
(2016) Auditor Terhadap digunakan pada
positif terhadap
Kualitas Audit Kualitas Audit. penelitian ini.
5 Susilawati dan Pengaruh Kompetensi dan Variabel X2 yaitu
akuntabilitas
Maya R Kompetensi Dan Profesionalisme
auditor
Atmawinata Akuntabilitas berpengaruh Auditor tidak
signifikan secara
(2014) Auditor digunakan pada
positif
Terhadap terhadap kualitas penelitian ini.
audit.
Kualitas Audit.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
yang akan dilakukan oleh penulis. Perbedaan tersebut terletak pada variabel X1
perbedaaan pada variabel yang digunakan, objek penelitian serta periode dan
waktu yang penulis lakukan juga berbeda. Pada penelitian ini akan dibahas
audit internal. Objek penelitian yang akan diteliti adalah Perusahaan Daerah Air
Dalam buku Alvin A. Arens, Mark S. Beasley dan Randal J. Elder yang
Menurut I Gusti Agung Rai dalam buku Audit kinerja pada sektor publik
yaitu:
satunya yang dilakukan oleh Saripudin dkk (2012) hasil penelitian ini
audit. Hal ini menunjukkan bahwa indikator motivasi, pengabdian pada profesi
dan kewajiban sosial yang kompleks dan cukup tinggi berpengaruh signifikan
terdiri dari motivasi, pengabdian pada profesi, dan kewajiban sosial memiliki
48
hubungan positif dengan kualitas audit. Umumnya motivasi dalam diri seseorang
kesadaran akan pentingnya peranan akuntan bagi profesi dan masyarakat, ia akan
didalam melakukan sebuah audit yang baik untuk menghasilkan sebuah kualitas
audit internal. Untuk itu diperlukan sebuah sikap dan prinsip yang kuat untuk
disimpulkan bahwa:
Penelitian yang dilakukan oleh Bustami (2013), Agusti dan Pertiwi (2013)
profesional seorang auditor, maka semakin baik kualitas audit internal yang
dihasilkan.
50
Kualitas Auditor (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di kota Semarang).
auditor. Hasil penelitian profesionalisme auditor yang terdiri dari pengabdian pada
Premis I
1. Alvin A. Arens, dalam Amir A.J (2012:105)
2. I Gusti Agung Rai dalam buku Audit Kinerja Kualitas Audit
Akuntabilitas
pada Sektor Publik (2008:29) Internal
3. Saripudin Dkk (2012)
4. Elisha dan Icuk (2010)
Hipotesis 1
5. Ardini (2010)
6. Diani dan Ria (2007) dalam William
Jefferson Wiratama (2015)
Kualitas Audit
Premis 3 Akuntabilitas Internal
dan
1. M.Taufik Hidayat (2011) Profesionalisme
2. Bustami (2013) Auditor Hipotesis 3