Makalah - Abdul Rozak - Apresiasi HGN BBGP Jateng
Makalah - Abdul Rozak - Apresiasi HGN BBGP Jateng
SIMPEL BERES
(SIMULASI PELAYANAN BENGKEL RESMI)
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA MATA
PELAJARAN PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA MOTOR KELAS XII
TBSM SMK NEGERI 7 KENDAL
Disusun oleh:
Abdul Rozak, S.Pd
NIP. 198906122014021001
guritamendesah@gmail.com
TAHUN 2022
ABSTRAK
Namun kabar bahagia ini bukannya tanpa masalah yang menyertai, selalu ada
masalah disetiap hal yang terjadi, termasuk saat pembelajaran tatap muka
penuh yang di dilaksanakan di kelas penyusun (mata pelajaran Pemeliharaan
Mesin Sepeda Motor, Kelas XII TBSM). Masalah itu adalah keterbatasan alat
dan bahan praktik yang tersedia di bengkel sekolah. Rasio yang rendah dari
jumlah alat dan bahan praktik yang tersedia dibanding dengan jumlah murid,
membuat pelaksanaan praktik bengkel menjadi kurang efektif. Satu sepeda
motor digunakan untuk praktik enam sampai tujuh murid. Efek negatif yang
ditimbulkan oleh keadaan tersebut adalah tidak semua murid dapat
melakukan praktik dengan nyaman sesuai dengan kebutuhan mereka,
sehingga ada beberapa murid yang hanya kebingungan melihat temannya
praktik, ada yang sibuk bermain handphone sendiri, ada yang mengantuk, ada
juga yang melakukan kegiatan lain yang mereka sukai, dan tindakan-tindakan
lain yang tentunya akan menghambat peningkatan kompetensi murid.
Dari fakta dan informasi yang penyusun dapatkan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa masalah yang terdapat di pembelajaran yang penyusun lakukan adalah
sebagai berikut:
1. Pembelajaran kurang efektif karena alat dan bahan praktik kurang;
2. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang monoton;
3. Siswa terbebani dengan penugasan yang diberikan.
Masalah ini tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena akan
menghambat peningkatan kompetensi siswa dan pencapaian tujuan
pembelajaran. Sebagai guru, tentunya penyusun harus mampu mengeluarkan
segala daya dan potensinya untuk menemukan solusi permasalahan tersebut.
Penyusun harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada didalam diri
penyusun dan yang ada di sekitar untuk dapat dimanfaatkan dalam mengatasi
masalah yang ada.
1.3. Tujuan
Dari penjelasan tentang latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka
dapat dijelaskan tentang tujuan penulisan untuk:
1. Mengetahui penerapan strategi pembelajaran SIMPEL BERES dalam
pembelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XII TBSM SMK
Negeri 7 Kendal Tahun Pelajaran 2022/2023.
2. Menghadirkan pembelajaran yang efektif dengan memanfaatkan alat dan
bahan yang tersedia.
3. Menumbuhkan peran aktif murid dalam kegiatan pembelajaran.
4. Menciptakan produk laporan praktik yang beragam sesuai dengan minat
dan gaya murid.
2.1. Situasi
Praktik baik pembelajaran yang diterapkan oleh penyusun pada makalah ini
adalah pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XII,
kompetensi dasar pemeliharaan dan perbaikan sistem transmisi otomatis
sepeda motor. Tujuan pembelajaran yang dituju adalah setelah melakukan
kegiatan pembelajaran praktik bengkel, murid dapat melakukan pemeliharaan
dan perbaikan pada komponen sistem transmisi otomatis sepeda motor sesuai
dengan standar operasional prosedur yang berlaku.
Kelas XII Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri 7 Kendal
pada tahun pelajaran 2022/2023 terdiri dari 2 (dua) rombongan belajar, yaitu
XII TBSM 1 yang berjumlah 32 murid dan XII TBSM 2 yang berjumlah 33
murid.
Jumlah sepeda motor matic yang tersedia di bengkel sepeda motor SMK
Negeri 7 Kendal adalah 5 (lima) unit. Keadaan ini membuat pembelajaran
praktik bengkel menjadi kurang efektif, dikarenakan 1 (satu) unit sepeda
motor digunakan untuk praktik enam hingga tujuh murid.
Guru juga masih menerapkan pola lama dalam penyusunan laporan praktik,
dimana murid diharuskan menuliskan kegiatan praktiknya dalam buku
laporan menggunakan tulisan tangan dalam jumlah yang berlembar-lembar.
Sebagian besar murid merasa keberatan dengan tugas yang diberikan oleh
guru tersebut.
Ada beberapa nilai positif yang dapat dimanfaatkan oleh penyusun untuk
mengatasi masalah. Pertama, mayoritas murid yang diajar oleh penyusun,
merupakan murid yang mampu memerankan dan memainkan kesenian
tradisional jaran kepang dan barongan. Sebagian kecil tidak mampu
memainkan, namun memahami dengan baik kesenian tersebut. Kedua, selain
mengampu mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor, penyusun juga
mengampu mata pelaharan Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor, sehingga
penyusun mengetahui bagaimana proses pelayanan yang dilakukan didalam
bengkel resmi sepeda motor. Kondisi ini memungkinkan penyusun untuk
menerapkan model pembelajaran role playing dan diintegrasikan dengan
pelayanan bengkel resmi sepeda motor.
2.2. Tantangan
Tantangan yang dihadapi oleh penyusun adalah kesibukan penyusun sebagai
guru dengan jam mengajar yang banyak, tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah bidang kurikulum dan Plt. Kasubbag TU. Namun hal itu dapat
diatasi penyusun dengan membagi waktu yang tepat agar semua pekerjaan
dapat terlaksana dengan baik.
2.3. Aksi
2.3.1. Perencanaan Pembelajaran
Dalam merencanakan pembelajaran, yang pertama dilakukan adalah mencari
dan mempelajari literatur tentang pembelajaran berdiferensiasi dan
penerapannya, model pembelajaran bermain peran dan penerapannya, dan
jenis-jenis profesi didalam bengkel resmi sepeda motor beserta proses
pelayanannya. Pencarian dilakukan melalui buku bacaan, contoh praktik baik
pembelajaran di Youtube, Instagram dan media sosial lainnya, belajar melalui
Platform Merdeka Mengajar, dan melakukan aksi nyata modul yang dipelajari
penyusun di Pendidikan Guru Penggerak.
Kemudian guru membagi kelompok dan membagi peran murid pada masing-
masing kelompok. Dalam satu kelompok, terdiri dari lima murid, yang
masing-masing akan berperan sebagai (1) Pelangggan, (2) Counter Service
dan Kasir, (3) Service Advisor, (4) Petugas Spare Part, dan (5) Mekanik. Tiap
kelompok akan mensimulasikan kegiatan pelayanan bengkel resmi sepeda
motor. Dalam satu siklus pelayanan, masing-masing kelompok diberikan
waktu 60 menit, dan kemudian akan dimulai kembali siklus berikutnya
dengan diberlakukan sistem rolling peran, jadi pada akhirnya murid akan
memerankan seluruh peran dalam lima siklus pelayanan bengkel.
2.3.4. Refleksi
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru mengajak murid untuk melakukan
refleksi. murid diberikan kesempatan untuk mengutarakan hal apa saja yang
mereka rasakan setelah melaksanakan pembelajaran dan hal apasaja yang
mereka inginkan pada pembelajaran selanjutnya. Kegiatan refleksi
berlangsung informal, santai, dan demokratis. Hasil refleksi dijadikan rujukan
guru dalam menetapkan rencana pembelajaran selanjutnya. Setelah kegiatan
refleksi selesai, guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya dan
kemudian menutup kegiatan pembelajaran.
2.4. Result/Refleksi
Dampak dilaksanakannya pembelajaran berdiferensiasi di kelas XII TBSM
SMK Negeri 7 Kendal adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan praktik pemeliharaan dan perbaikan komponen sepeda motor
menjadi lebih efektif karena satu motor digunakan untuk satu murid.
Murid yang lain pun tidak mengganggur saat menunggu waktu praktik
dengan sepeda motor, karena mereka mengerjakan pekerjaan lain yang
masih sesuai dengan materi pembelajaran.
2. Murid tidak merasa bosan melaksanakan pembelajaran karena adanya
variasi kegiatan yang murid lakukan dengan melakukan rolling peran.
3. Murid tidak terbebani dengan penugasan yang diberikan guru (laporan
praktik), karena bentuknya bisa disesuaikan dengan minat dan passion
murid. Sehingga selain tidak terbebani, hasil produk siswa pun semakin
bagus.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
1. Strategi pembelajaran SIMPEL BERES (Simulasi Pelayanan Bengkel
Resmi) merupakan implementasi pembelajaran berdiferensiasi dengan
model bermain peran (role playing) dimana peran yang dimainkan adalah
profesi yang terdapat dalam bengkel resmi sepeda motor. Penerapan
strategi ini dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, dan refleksi. Pada tahapan perencanaan dilakukan dengan
melakukan pemetaan gaya belajar dan kesiapan belajar murid melalui
asesmen diagnostic dan diskusi. Pelaksanaan pembelajaran diawali
dengan kegiatan olahraga ringan, kemudian dilanjutkan dengan
penyampaian materi dalam bentuk yang beragam. Selanjutnya dilakukan
praktik bermain peran dengan jenis peran antara lain sebagai pelanggan,
kasir dan counter service, service advisor, petugas spare part, dan
mekanik. Dalam satu siklus, murid akan memainkan satu peran, pada
siklus berikutnya murid akan memainkan peran lain, hingga semua peran
dimainkan oleh murid. Penilaian dilakukan melalui pra-asesmen, asesmen
proses pembelajaran, dan asesmen sumatif pada akhir pembelajaran. Pada
akhir pembelajaran dilakukan refleksi.
2. Pelaksanaan strategi pembelajaran SIMPEL BERES menghasilkan
dampak positif dimana pembelajaran berlangsung efektif, menumbuhkan
peran aktif murid, dan menghasilkan produk laporan praktik yang
beragam.
3.2. Rekomendasi
Di setiap kesulitan, pasti ada jalan keluar. Untuk semua guru diluar sana,
jangan pernah menyerah dengan keadaan, kurangnya alat dan bahan praktik
bukanlah halangan untuk terus berinovasi. Lakukan pemetaan sumber daya
yang ada di sekitar, lalu manfaatkan untuk menghadirkan pembelajaran yang
bermakna.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Syarif dan Sri Ambarwati. 2020. Pengelolaan Bengkel Sepeda Motor.
Malang : PT Kuantum Buku Sejahtera.