Anda di halaman 1dari 4

4.

Deskripsikan Kegiatan yang menghasilkan Inovasi


SMKN 1 Bintang Bayu termasuk salah satu sekolah yang masih baru dengan jumlah siswa yang
masih sedikit. Jumlah siswa yang masih sedikit juga berimbas pada jumlah dana alokasi
pengadaan Peralatan praktek. Untuk mengatasi itu maka kami dan guru yang lain mengambil
solusi membuat Alat Praktikum dan alat peraga sendiri.
Sebagai lampiran portofolio untuk bidang pengembangan karya inovatif Yaitu:
1. Membuat karya Alat Praktek Sistem Pengisian Konvensional. Alat ini saya buat untuk
memenuhi persyaratan Kelengkapan Ujian Kompetensi Kejuruan di tahun 2018. Dengan
membeli alternator bekas, regulator bekas,dan memanfaatkan tiplek dari meja siswa yang
rusak kami buat alat peraganya sampai jadi.
2. Membuat Alat Peraga media Poster motor starter. Poster ini saya buat pada tahun 2018
sebanyak 5 lembar, untuk mempermudah penyampaian materi. Hal ini saya buat karena
sebelum tahun 2019 akses informasi masih sangat susah di kalangan peserta didik kami.
Jumlah peserta didik yang memiliki gawai/android masih sangat minim, bahkan akses
internet dan telekomunikasi masih susah.
3. Bekerjasama dengan rekan guru lain membuat alat praktek kelistrikan body kendaraan. Saya
diberi tugas merancang, dan merakit rangka alat, sedangkan rangkaian sistem wiring dan
komponen diteruskan oleh rekan guru tersebut. Alat ini kami buat untuk menambah sebagai
solusi pengadaan alat dengan biaya yang lebih terjangkau.
4. Membuat video pembelajaran pengenalan Jangka sorong/Vernier Caliper. Video
pembelajaran dibuat untuk mempermudah akses pembelajaran pada peserta didik.

3. Deskripsikan Kegiatan pencarian informasi

Untuk mengisi portofolio saya pada kegiatan pencarian informasi, berikut saya deskripsikan:

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat Nasional yang diadakan oleh TP-PKK Kota
Cimahi dengan Tema Membangun Ketahanan Fisik dan Psikologi dalam menghadapi
pembelajaran jarak jauh, Pembelajaran yang menyenangkan di masa pembelajaran jarak jauh
di semua jenjang, dilaksanakan dari tanggal 25-27 Maret 2021 dengan Jumlah jam 32 JP.
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat Nasional yang diadakan oleh Cabang Dinas
Pendidikan Wilayah Kediri, dengan Tema Merancang Pembelajaran yang menyenangkan
(persiapan menghadapi belajar Tatap Muka di masa pandemi) dari tanggal 20-26 April 2021.
Dengan jumlah jam 82 JP.
Bimbingan Teknik Penata Usahaan Barang Milik Daerah berbasis Akrual yang dilaksanakan
oleh Cabang Dinas Sei Rampah, Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara dari tanggal 18-20
November 2019, di Hotel Niagara, Parapat, Simalungun.

6. Deskripsikan Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Untuk bahan portofolio bidang pengabdian masyarakat, saya melampirkan beberapa dokumen,
seperti SK dan surat kepanitiaan berbagai kegiatan baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah:
1. Tahun ajaran 2018/2019 saya ditunjuk dalam kepanitiaan Pesantren kilat Ramadhan, yang
bertugas mengatur persiapan, pelaksanaan, dan materi serta pengisi materi dalam kegiatan
tersebut.
2. Ditahun ajaran yang sama yakni TP 2018/2019 saya ditunjuk sebagai Wakil kepala sekolah
bidang Sarana dan Prasarana.
3. Pada Tahun ajaran 2019/2020 saya ditunjuk sebagai pengurus barang aset sekolah. Pengurus
barang bertugas untuk mencatat barang-barang inventaris serta bertanggung jawab
mengawasi pemanfaatan, penggunaan, dan pemeliharaan aset-aset di bawah
pengelolaannya.
4. Di tahun yang sama yakni 2019 saya ditunjuk dalam susunan panitia Penerimaan Peserta didik
baru untuk tahun pelajaran 2019/2020. Dalam kepanitiaan ini saya ditugaskan sebagai
bendahara panitia.
5. Pada tahun 2020, saya ditunjuk sebagai guru pendamping/pembimbing PRAKERIN untuk
tahun pelajaran 2019/2020. Guru bertugas mengontrol, dan memonitoring peserta didik yang
melakukan PRAKERIN.
6. Pada tahun 2020, saya ditunjuk lagi menjadi pengurus barang aset dengan tugas dan
tanggung jawab yang sama dengan point 2.
7. Pada Tahun 2020 juga saya ditunjuk kembali dalam susunan kepanitiaan Penerimaan Peserta
Didik Baru untuk Tahun Pelajaran 2020/2021.
8. Pada akhir tahun 2020 dibentuk Panitia Pembangunan Musholla di lingkungan SMKN 1
Bintang Bayu dan saya diamanahkan sebagai bendahara Panitia
9. Mulai akhir tahun 2018 saya pindah domisili ke Desa Sei Mencirim, Kab. Deli Serdang. Di
tempat baru ini saya mulai melibatkan diri dengan dalam kegiatan masyarakat seperti kerja
bakti,perwiridan, dan sebagainya. Dan pada tahun 2021 saya dilibatkan ikut dalam
kepanitiaan Qurban 1442 H.

1. Deskripsikan Refleksi Diri.

Untuk bahan portofolio Refleksi diri ini saya ingin melakukan kegiatan refleksi diri pada bidang
pengembangan karya inovasi yaitu :
1. Alat Peraga Sistem Pengisian Konvensional
Permasalahan:
Pada Tahun 2020 untuk pertama kalinya SMKN 1 Bintang Bayu, melaksanakan Ujian Kompetensi
Kejuruan secara mandiri, karena tahun sebelumnya kami menumpang ujian Kompetensi di SMKN 1
Dolok Masihul, dengan membayar sewa alat dan tempat pada sekolah tumpangan.
Pada saat ingin melakukan UKK mandiri, kami terkendala dengan masih kurangnya alat dan ditambah
keterbatasan finansial sekolah (peserta didik sedikit).
Perbaikan :
Kami kemudian berinisiatif untuk membuat alat peraga sistem pengisian dengan biaya seminimal
mungkin. Oleh karena itu Kami menggunakan komponen bekas, seperti alternator, regulator, dan
tripleks bekas dari meja siswa yang rusak, lalu kami rakit hingga menjadi alat praktek sekaligus
menjadi alat uji kami sampai saat ini.
Pembuatan: tahun 2020
Rencana Tindak lanjut:
Karena langkah ini cukup efektif menjadi solusi, maka kami tawarkan menjadi program tahunan
disekolah lewat persetujuan kepala sekolah, untuk peralatan lain yang masih kurang. Namun
konsepnya akan melibatkan peserta didik untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Secara tidak langsung
peserta didik akan mendapatkan pengalaman baru bagaimana merancang, merakit, dan
menghasilkan suatu alat yang kemudian dipakai sendiri dalam kegiatan pembelajaran (model project),
sehingga Setiap tahun aset alat peraga kami bertambah,

2. Alat Peraga Sistem Kelistrikan Body


Permasalahan:
Sebenarnya disekolah kami sudah ada 1 unit papan peraga kelistrikan body kendaraan yang
bersumber dari bantuan pemerintah. Akan tetapi jumlahnya cuma 1 buah, sehingga menyulitkan
akses peserta didik dengan waktu yang terbatas di sekolah. Di samping itu kelemahan lain alat peraga
model ini ,adalah peserta didik lebih banyak dituntut menghafal komponen dan kode, bukan
memahami. Jadi peserta didik kesulitan ketika masuk pada materi trouble shouting.
Perbaikan:
Kami membuat alat peraga yang baru. Sehingga meningkatkan akses peserta didik apada alat praktek.
Alat ini kami buat dengan model dan konsep yang sedikit berbeda dari buatan pabrikan. Di sini saya
dan rekan memanfaatkan barang bekas dan barang sisa. Di sini kabel-kabel dan komponen sistem
kelistrikan disusun lebih terbuka, sehingga peserta didik bisa melihat langsung bentuk komponennya,
kabel-kabelnya, kaki-kaki komponen relay dan lain-lain. Jadi siswa akan mendapatkan pengalaman
baru, mengenali bentuk komponen, cara merangkai, dan troublenya dimana. Hal ini juga akan
menjadi pembanding jika mereka bekerja pada alat peraga buatan pabrik yang menggunakan kode-
kode angka.
Selanjutnya dengan adanya alat-alat peraga ini, guru-guru lain yang masih awam sistem kelistrikan
dapat belajar langsung dasar-dasarnya dari alat peraga sederhana seperti ini.
Pembuatan : tahun 2021
3. Pembuatan Media Poster “Motor starter”
Permasalahan:
Pada tahun 2018, usia sekolah kami memasuki usia 3 tahun. Pada saat itu kondisi alat masih sangat
terbatas, motor starter hanya terdapat pada unit stand engine. Projector belum ada,Perangkat
android dan akses internet hanya dimiliki oleh sebagaian kecil siswa, sehingga menyulitkan penyajian
materi motor starter. Sehingga materi sangat susah dipahami oleh peserta didik.
Perbaikan :
Saya membuat media poster sebanyak 5 lembar yang berisi tentang motor starter, bagian-bagiannya,
dan jenis-jenis motor starter. Sehingga materi bisa lebih didekatkan pada peserta didik. Meskipun
masih sangat terbatas, paling tidak bisa meminimalkan kesalahan informasi pada peserta didik.
Tindak lanjut:
Media Poster sebenarnya kurang efektif jika dibandingkan dengan media digital, seiring dengan
tersedianya perangkat teknologi disekolah, maka media ini bisa digantikan dengan slide power point
yang lebih menarik.
Poster lebih bagus diarahkan sebagai gambar yang ditempel tetap diruangan-ruangan kelas atau
bengkel, agar dapat dengan mudah diakses peserta didik saat kapan saja. Lebih jauh poster dapat
dijadikan sebagai proyek/tugas remedial bagi peserta didik yang belum tuntas pencapaian
kompetensinya.

4. Video Pembelajaran “Pengenalan Vernier Caliper


Permasalahan:
Pembelajaran Dengan model demonstrasi dimuka kelas, menyebabkan pada akses visual peserta
didik terbatas apalagi dengan posisi yang agak pojok ruangan.
Perbaikan:
Media video dapat dibagikan kepeserta didik melalui perangkat android atau ditampilkan lewat
projector, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai