Anda di halaman 1dari 2

Amsal 17:4

Orang yang berbuat jahat memperhatikan bibir jahat, seorang pendusta memberi
telinga kepada lidah yang mengcelakakan.

Abang/kakak dan teman-teman sekalian.

Kitab amsal merupakan kitab yang ditulis oleh beberapa orang, tetapi penulis yang
terbanyak adalah Raja Salomo dimana kitab ini berisikan tentang hikmat dan nasihat. Tujuan
kitab ini memberi pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan
kejujuran. Jadi yang melatar belakangi penulisan teks kita pada malam ini ialah bagaimana
manusia dapat hidup dengan berpegang teguh dan taat akan kehendak Allah.

Abang/kakak dan teman-teman sekalian.

Renungan kita pada malam ini menghantarkan kita bagaimana menjauhkan hidup dari
kejahatan dan dusta. Pada saat ini kejahatan sering sekali muncul ditengah-tengah kehidupan
kita. Kejahatan dapat terjadi bukan hanya melalui perbuatan saja akan tetapi juga dengan
perkataan. Contohnya seperti ketika melakukan fitnah, berkata kasar atau mencaci sesama
kita. Sebagai orang Kristen kita telah diajarkan untuk selalu berhati-hati dalam berucap dan
juga mendengar. Tidak semua perkataan serta ajaran yang kita dapat dari lingkungan harus
kita terima yang artinya kita dapat membedakan manakah perkataan serta ajaran yang baik
dan benar untuk kita lakukan yang sesuai dengan firman Tuhan.

Kejahatan ada bukan hanya dalam bentuk tindakan tetapi juga kejahatan secara
verbal, contohnya kejahatan dalam Medsos (media sosial), melalui komentar-komentar jahat
yang dilontarkan kepada seseorang, seperti kasus-kasus yang dapat kita lihat dalam media-
media elektronik. Ketika seseorang sudah melakukan kejahatan di kehidupannya maka ia
akan selalu menaruh fokus hidupnya pada hal-hal yang jahat dan cenderung berbuat curang.
Bahkan karena kejahatan dan dusta pula suatu hubungan misalnya persahabatan pun dapat
runtuh karena tidak adanya keinginan untuk saling memaafkan di antara orang-orang itu,
semua itu terjadi karena kehidupannya sudah dikuasai oleh kejahatan.

Hidup ini penuh dengan pilihan. Menjadi orang benar atau tidak, bergantung pada
pilihan kita masing-masing. Sebagai orang yang telah diselamatkan, kita mengimani bahwa
Tuhan membekali kita dengan hikmat-Nya sehingga kita dimampukan untuk memilih dan
bertindak sesuai dengan firman-Nya yang kudus. Manusia sering lupa bahwa kejahatan tidak
akan bertahan selamanya, serta langkah dusta adalah pendek, karena Tuhan Allah yang
mencintai keadilan dan kebenaran tidak akan membiarkan kejahatan serta dusta berakar dan
juga tumbuh ditengah-tengah umatnya. Ketika kita sudah melakukan suatu perbuatan maka
kita harus bertanggungjawab dan siap untuk konsekuensi dari apa yang kita lakukan. Begitu
juga ketika kita melanggar hukum Allah dengan melakukan kejahatan dan dusta, kita juga
harus siap dan bertanggungjawab di hadapan-Nya untuk apa yang kita lakukan. Sebab itu
janganlah hidup bermegah dalam kejahatan.

Untuk itu, Abang/kakak dan teman-teman sekalian

Nas ini mengajarkan dan mengingatkan kita untuk melakukan apa yang berkenan
kepada Tuhan yaitu menjahui kejahatan dan dusta, karena di dalam Yesus Kristuslah kita
telah ditetapkan bukan lagi sebagai hamba dosa dan kejahatan akan tetapi kita telah menjadi
hamba Allah. Untuk itu mari kita jauhi dan hindari kejahatan serta sikap dusta ditengah-
tengah kehidupan kita sehari-hari dan senantiasa meminta hikmat serta kebijaksanaan yang
dari padaNya dalam menjalani kehidupan ini. Marilah kita jalani kehidupan kita layaknya
orang yang telah menerima karya penyelamatan-Nya.

AMIN.

JPS

Anda mungkin juga menyukai