Anda di halaman 1dari 2

Bahan PA Permata GBKP

T. Rasta Ulina br Tarigan


BAHAN PA PERMATA GBKP
TANGGAL 21 -27 JUNI 2010

Thema : Dosa dan akibatnya


Nats : Roma 6:23
Metode : DISKUSI

I. PENDAHULUAN
Kita sering kali mengucapkan kata – kata dosa dengan gampangnya. Salah – salah sedikit
nanti dibilang berdosa; ”eh... jangan seperti itu, nanti berdosa.” Sebenarnya apa dan bagaimana
itu dosa haruslah benar – benar kita pahami sehingga secara tidak sembarangan kita
mengucapkan dosa ini dan itu. Dosa tidaklah sama dengan kejahatan walau segala kejahatan
adalah dosa, karena ada hal – hal yang kita anggap perbuatan baik juga bisa menjadi dosa.
Dosa juga bukanlah sifat atau pembawaan kita atau juga kodrat kita yang dapat dihubungkan
dengan istilah etika manusia yang berbicara tentang pelanggaran pelbagai atauran atau
kebiasaan pada istilah kesusilaan, akhlak dan kesopanan. Kata ”Dosa” dalam istilah teologi
merupakan hubungan langsung manusia dengan Allah, dosa adalah pelanggaran hukum Allah
(1Yoh 3:4). Maksudnya adalah bahawa segala keputusan bahwa manusia itu berdosa hanya
ditetapkan oleh Allah sendiri dan manusia dapat memahaminya pada saat manusia menyadari
dan memahami firman itu sendiri.

II. PEMBAHASAN NATS


Paulus menyapa jemaat Roma dengan berpendapat bahwa tidak ada yang benar, tidak
seorang pun, hal tersebut menyatakan bahwa ”semua manusia berdosa”(Rm 3:9). Kata dosa
(hamartia;yun), merupakan suatu tindakan yang gagal melakukan suatu yang diketahuinya”
bagaimana seharusnya ia berbuat baik tetapi tidak melakukannya (Yak 4:17) dan segala sesuatu
yang tidak berdasarkan iman (Rm 14:23). Sifat dosa membelenggu kehidupan manusia pada
saat manusia memilih untuk membelakangi Allah dengan melanggar peraturan yang telah
ditetapkan Allah namun karena kasih anugrah Allah maka manusia dibebaskan dari belenggu
tersebut dengan kata lain manusia telah dimerdekanan oleh Allah.
Paulus dalam suratnya mencoba menjelaskan bahwa manusia merupakan hamba yang
merdeka, namun bukan berarti kemerdekaan tidak terbatas. Kemerdekaan tersebut terikat pada
kaidah yang telah ditetapkan Allah bagi hubungan manusia dengan diriNya dan manusia
dengan sesamanya. Hal yang menjadi masalahnya adalah apakah manusia itu sadar bahwa
mereka adalah manusia yang merdeka atau masih seorang hamba dosa (iblis) ?
Sebagai manusia yang bebas manusia juga bebas menentukkan pilihannya, apakah
diperhamba oleh dosa atau menjadi hamba Allah. Kedua – duanya merupakan pilihan untuk
menjadi hamba namun dampak dari pilihan tersebut memberikan hasil yang berbeda jauh.
Dalam Rm 6:23, Paulus menjelaskan dampak dari pilihan kita. Didalam pilihan kita menjadi
hamba dosa kita akan mendapatkan upah ”bayaran” yaitu maut, berpisahnya dengan Allah
dan didalam pilihan kita mengikuti kebenaran yang berasal dari Allah maka kita akan
”dianugrahkan” bukan ”upah atau bayaran” kehidupan yang kekal bersama Yesus Kristus
yaitu suatu persekutuan dengan Allah dimana kita bangkit dan mati bersama Dia.

III. APLIKASI
Dalam setiap aspek kehidupan kita, kita perlu bersikap konsisten agar segala tidakan kita
tidak membingungkan orang lain terlebih – lebih tidak membingungkan diri kita sendiri
tentunya. Begitu juga dalam memilih untuk menjadi hidup yang benar, kita juga harus

By: Juma Cyber Page 1


Bahan PA Permata GBKP
berusaha untuk konsisten untuk menentukan pilihan kita. Konsisten dalam perkataan dan
perbuatan.
Menjadi PERMATA merupakan pilihan kita sendiri, dengan kata lain kita telah memilih
untuk menjadi hamba Kristus yang telah dimerdekakan dari dosa. Namun apakah tidakan kita
seperti orang yang telah merdeka? Hidup dalam kebenaran Kristus. Untuk mengetahui apakah
kita memang benar – benar merdeka dapat kita periksa dalam kehidupan kita sendiri
berdasarkan firman Allah. PERMATA harus menyadari bahwa kemerdekaan yang diperoleh
merupakan suatu pemeberian Allah oleh karena kasih karunia Allah sehingga sudah
selayaknya PERMATA bertindak atas dasar kasih karena kasih itu merupakan penangkal dari
dosa. Dengan demikian kita sudah merasakan ketenangan dan kenyamanan atau bisa kita sebut
”surga” didalam dunia ini didalam persekutuan yang dekat bersama Kristus yang juga secara
tidak langsung hubungan kita dengan sesama manusiapun akan berjalan dengan baik adanya.

IV. STUDI KASUS

Dalam Roma 8 :7-8, disebutkan bahwa keinginan daging merupakan perseteruan terhadap
Allah dan berarti segala hal yang mengikuti keinginan daging merupakan pelanggaran
terhadap Allah.
Dalam kasus berikut seorang PERMATA yang rajin kegereja dan aktif dalam kegiatan
PERMATA, namun PERMATA tersebut juga aktif dalam rutinitasnya yang lain seperti;
kemalasannya didalam mengerjakan pekerjaan rumah, keluyuran tidak menentu dan
melalaikan tanggung jawab kuliah. Didalam kasus PERMATA tersebut dapat kita pertanyakan
beberapa hal :
1. Apakah ada peran dosa dalam didalam dia menjalankan kehidupannya bdk Roma 8 : 7-8.
bagaiman bentuk peran dosa tersebut ?
2. Jelaskan bagaimana seharusnya keseimbangan kehidupan PERMATA tersebut yang benar
menurut firman TUHAN, daftarkanlah dalam poin – poin.
3. Renungkanlah dalam kehidupan anda apakah anda selama ini sudah benar atau masih
hidup seperti seorang yang melakukan dosa

By: Juma Cyber Page 2

Anda mungkin juga menyukai