Anda di halaman 1dari 3

Ada seorang pendeta yang masih muda mengadakan perjalanan diri seorang yang melakukan kejahatan ada keinginan

inginan baik?
dari Jakarta ke Bandung, dia menaiki sebuah bis kelas ekonomi Tentu ada, pada dasarnya setiap manusia memiliki keinginan
AC yang kebetulan bersebelahan dengan seorang perempuan baik, namun pada pelaksanaannya justru keinginan baik itu
muda cantik yang duduk disampingnya, kebetulan si pendeta ditinggalkan, pernah ada video jokes di medsos kan, seseorang
muda memesan bangku dekat jendela, dan ia lebih dahulu ingin berbuat sesuatu, disebelah kanannya muncul malaikat
duduk dari pada si perempuan muda ini, ditengah perjalanan, si yang membisiki hal baik yang harus diperbuatnya, lalu tiba-tiba
perempuan muda tampak tertidur pulas, sementara sang muncul disebelah kiri sosok iblis bertanduk yang membisiki
pendeta muda asyik melihat jalan, sekali momen, si perempuan dia untuk melakukan perbuatan jahat, pada akhirnya bisikan si
muda yang tampak pulas tidur itu secara tak sengaja iblis yang ia dengar dan diperbuat. Hal ini sama persis dengan
memiringkan badannya sehingga membuat badannya dempet yang menjadi isi dari nats hari ini, kita membaca curhatan
dengan si pendeta muda, pendeta uda melihat itu langsung seorang Paulus mengenai kelemahan dirinya, dia ungkapkan
menarik napas panjang , susah juga buat dia untuk bergeser kalau dia tahu dan memiliki keinginan berbuat baik (ayat 15) ,
karna ruang duduknya sempit, dan dia hanya berdoa “ Oh tapi yang dia lakukan justru berbuat yang tidak baik, yang
Tuhan, kuatkanlah hatiku, supaya aku tidak jatuh kedalam dalam ayat 21 ia sebut dengan berbuat yang jahat. Dalam hal
pencobaan”. Tiba pada satu belokan tajakm, yang membuat ini RP mengungkapkan masa lalunya yang selalu menganiaya
semua penumpang didalam bus sedikit tersentak, sekarang pengikut Kristus , sewaktu ia masih bernama Saulus. Kalau
secara tak sadar kepala siperempuan muda itu bersandar di berbicara soal keinginan dalam diri manusia, kita mengenal ada
pundak si pendeta muda, langsung membuat si pendeta muda dua hal yang ditulis Paulus dalam Galatia 3: 19 – 22, pertama
deg deg an, darah didalam tubuhnya sekan mengalir cepat, ialah keinginan daging dan kedua ialah keinginan roh, dan hal
sambal menghela napas panjang ia berdoa lagi dalam hati, : ini secara tersamar nampak dalam curhatan seorang Paulus di
Tuhan, kuatkanlah hatiku supaya aku tidak jatuh dalam nats kita, Tetapi hal yang menggembirakan adalah sehebat
pencobaan”, cukup lama si perempuan muda pulas tertidur dan apapun keinginan daging manusia, apabila ia membiarkan
selama itu juga tidak sadar telah menyandarkan kepalanya ke dirinya dipenuhi Roh Allah, maka kita dpaat menguasai diri.
pundak si pendeta muda berkali - kali, si pendeta muda rupanya Saudara, memang ada kecenderungan dalam diri manusia
membiarkan saja hal itu terjadi yang membuatnya tidak dapat bahwa ketika ada hal yang dilarang, justru itulah yang
tidur sepanjang perjalanan, karna dia merasa terus deg – deg dilakukan, dalam dunia psikologi, dikenal ada istilah Evil
an, akhirnya sambal membiarkan pundaknya disandari kepala Phsycology yang mengatakan bahwa dalam diri manusiaada
si perempuan disebelahnya itu, ia pun berdoa dalam hati: “Ya dua sifat yang bekerja pada saat bersamaan, dan ketika
Tuhan, kalau memang begini kehendakMu, jadilah” Saudara, diperhadapkan pada suatu situasi, maka manusia dipaksa untuk
dari cerita tadi, kuta melihat, didalam diri kita ada dua memilih mana yang akan ia turuti, jika menuruti sifat yang
keinginan yang selalu muncul, jadi kalau ditanya apakah dalam buruk atau jahat, maka pastilah itu akan menjadi kebiasaan
bagi manusia dan membentuk kepribadian seseorang. Contoh kita, dalam keberdosaan kita dimampukan melakukan
kecil dalam hidup sehari – hari, kalau dijalan ada orang yang kehendak Allah, meski kita masih hidup didunia yang penuh
terbiasa menerobos lampu merah, atau merampas hak pejalan dosa ini, Allah memberi kita karunia untuk mengontrol diri dari
kaki dengan berjalan diatas trotoar ketika bersepeda motor, hal keinginan daging,dan tidak membiarkan kita bertekuk lutut
itu sebebnarnya tidak baik, tetap malah dianggap lazim dan dibawah kuasa dosa, RK menuntun kita untuk hidup menurut
akibatnya sering terjadi, mereka tahu itu salah tetapi tidak kehendak Allah dan juga memimpin kita untuk mencintai
memiliki rasa malu melakukannya. Adanya kenyataan dalam Hukum Allah, sebagaimana tema hari ini, kalau minggu ini kita
diri manusia ada dua keinginan yang senantiasa ingin diajak untuk mencinati Hukum Allah, itu artinya kita
mempengaruhi diri kita, RP memberikan sebuah penjelasan mengembangkan hubungan yang intim dengan Allah,
bahwa manusia sudah ditebus dari dosa (ay 24-25) melalui Mencintai Hukum Allah juga juga mencakup pengakuan akan
Yesus Kristus, sekalipun kuasa dosa itu memperdaya manusia, kelemahan dan dosa manusia, sehingga ada kesadaran bahwa
namun kuasa Kristus membebaskan dan menebus kita. manusia membutuhkan belas kasih Allah. Mencintai Hukum
Saudara, dalam pasal 7 ini memang RP secara khusus Allah berarti mengasihi dan menghormati Firman Allah
membahas soal HT, HT itu memang Allah yang memberikan, didalam Kitab Suci. RP telah memberi contoh pengalaman
tetapi HT itu tidak membebaskan manusia dari dosa, justru HT hidupnya yang begitu sulit untuk hidup sesuai kehendakNya
itu semakin menegaskan bahwa manusia ada didalam dosa (ay tanpa pertolongan Allah, ada konflik internal yang ia alami
7 – 9), lewat HT manusia melihat kehendak Allah tetapi antara keinginan berbuat baik dengan kuasa dosa yang masih
manusia justru berbuat apa yang tidak dikehendaki oleh Allah, ada dalm dirinya, tetapi RP memberikan sebuah penjelasan
yakni melakukan kehendaknya sendiri, lihat kembali ayat 15 bagaimana kuasa dosa itu dapat ditaklukkan ketika kita
dan 19 tadi, justru ketika manusia cenderung melakukan menyerahkan hidup dalam tuntunan Allah, dan itu yang say
kehendaknya sendiri, disitulah manusia tunduk pada kuasa sebut dengan tema hari dengan mencintai Hukum Allah. Dan
dosa, dan membuatnya tak berdaya, ibarat seorang hamba, bagaimana kita bisa mencintai Hukum Allah?
sekali dia menjadi hamba dari seorang tuan, dia akan terus
Pertama, kita mulai dari kesadaran akan dosa kita.
melayani tuannya, oleh karna itu dalam ayat 24 Paulus
memakai ungkapan ‘aku manusia celaka..’, hal ini Dalam bacaan kita RP menyatakan curhatnya bagaimana
menggambarkan betapa dasyatnya kuasa dosa apabila manusia kelemahan yang ia miliki, ia cenderung untuk berbuat dosa
menghamba kepadanya (kita lihat apa akibat dosa itu dalam daripada berbuat benar, meski keinginan bebrbuat benar itu
Roma 6:23a, tetapi sekali lagi kabar yang menggenbirakannya ada. Maka pengakuan akan dosa – dosa kita membuat kita
ialah kuasa Allah sanggup menaklukkan kuasa dosa, melalui merasa malu ketika kita tidak mentaati Allah, meski secara
pengorbanan Yesus Kristus, kita tidak lagi diperhamba oleh dunia itu lazim, rasa malu kita bukan terletak pada penilaian
dosa, kita menerima kasih karuniaNya yang menyelamatkan orang lain, melainkan pada kesadaran pada apa yang Allah
inginkan bagi kita, dan bagaimana kita merespon. Orang yang 2. Kita membutuhkan pertolongan Allah untuk hidup
mau mengaku dosanya, akan terdorong untuk mencintai benar.
Hukum Allah.
Menjadi orang Kristen, gemar berdoa, rajin pelayanan
Kedua, mau bergantung kepada RK. bukan jaminan seseorang untuk hidup benar, tetapi
yang terutama ialah maukah kita bergantung kepada
RK dicurahkan ke dunia ini untuk menuntun hidup manusia
tuntunan Allah, sebab apabila kita bergantung hanya
kepada kebenaran, kita sudah melihat pengakuan RP bahwa
kepadaNya, maka kita membiarkan Dia yang
kekuatan diri sendiri saja tidak cukup untuk mengatasi dosa,
mengendalikan kehidupan kita, artinya bukan lagi
kita perlu RK menuntun secara penuh, agar kita hidup sesuai
kehendak kita sendiri yang menentukan apa yang
hukum Allah dan memberikan kekuatan untuk melawan
hendak kita lakukan, tetapi dalam setiap kesempatan,
keinginan daging.
kita bersedia untuk merendahkan diri bertanya dan
membiarkan Tuhan yang menuntun. Membiarkan
Tuhan memberi kita kemampuan untuk menguasai dan
Oleh karna itu, apa yang perlu kita renungkan dalam minggu mengontrol diri dari keinginan daging, RK menuntun
ini dari khotbah hari ini: kita membedakan mana yang baik dan tidak, RK
1. Marilah menyadari kodrat kita sebagai manusia yang menuntun kita memutuskan apa yang baik dan memilih
lemah. Kelemahan kita dalam roh, kita menyadari taat hanya kepada Tuhan. Seperti lagu KJ 436: 1:
betapa keberdosaan itu sungguh mempengaruhi hidup Lawanlah Godaan slalu bertekuntiap kemenangan kau
kita, kita lebih suka akan yang tidak berkenan tambah teguh. Nafsu kejahatan harus kau tentang, harap
dihadapan Allah daripada melakukan yang baik, akan Yesus pasti kau menang. Minytalah pada Tuhan
meskipun niat berbuat baik itu ada, tetapi kerap kali agar kau dikuatkan, Doia b ri pertolongan , pastilah kau
godaan berbuat yang tidak berkenan itu kita lakukan, menang.
sekalipun perbuatan itu masih lazim di mata dunia,
namun bagi Allah kebenaran tetaplah kebenaran, hal –
hal yang tidak berkenan dihadapan Allah tetaplah dosa Kiranya kita semua diberi kekuatan untuk melawan
yang mencemari hidup kita dan untuk itu kesadaran kita godaan dan semakin mencintai kehendak Allah,
akan kelemahan ini membuat kita memerlukan belas
kasih Tuhan yang menuntun kita untuk melakukan
kehendakNya saja,

Anda mungkin juga menyukai