2
segala dosa”. Mengapa bisa? Karena darah Yesus itu sendiri. Seorang
yang berkata hidup bersama dengan Allah berarti menerima juga
bersekutu dengan sesama kita yang juga di dalam persekutuan dengan
Allah itu. Mengapa rasul Yohanes mengatakan menggunakan kalimat
“menyucikan kita dari pada segala dosa”? ini karena yang berdosa
berarti mati. Mati berarti tidak bisa bersekutu. Mati berarti terpisah
dari orang orang sekitar. Mati ya mati.
Maka menjadi refleksi kita di tahun yang baru ini, apakah kita
punya problem dengan sesama kita sebagai orang percaya? jika ya,
maka kita berdusta jika kita masih menolak mereka sebagai satu
persekutuan di dalam Darah Kristus. Rasul Yohanes mendorong
terang itu bercahaya dan bersekutu Bersama. Ingat terang dan gelap
tidak bisa bersekutu, namun sesama terang harusnya bersama-sama.
Dan siapakah sesama kita? Adalah yang disucikan oleh darah Yesus.
Ada istilah yang berbahaya, yaitu menganggap “teman itu
musuh dan musuh itu teman”. Ini adalah celaka yang besar jika ada
di dalam gereja. Kita bisa menganggap si Iblis itu adalah teman kita
dan rekan kita adalah musuh. Kita menurut apa mau si Iblis daripada
nasihat sesama kita yang ada di dalam gereja. Ini kebahayaan yang
perlu di antisipasi di tahun yang mendatang. Bahwa kita semakin
peka dengan sekitar kita, bisa membedakan mana teman dan lawan.
3
yang membutuhkan pengampunan dosa dari Allah itu sendiri.
Allah kita setia dan Adil dan inilah karakter Allah yang paling
utama. Bahwa tanpa kesetiaan Allah kita tidak mungkin mendapatkan
pengampunan. Karena kita ini adalah manusia yang sering melupakan
kesetiaan Allah itu sendiri. Mengapa menggunakan karakter adil? Ini
karena pengampunan dosa tidak bisa lepas dari keadilan Allah. Dan
bagaimana itu bisa terjadi? Dari pengorbanan Kristus di atas kayu
salib. Pendamaian dengan Allah terjadi karena pekerjaan Kristus itu
sendiri.
Apakah akibatnya? Maka “Ia akan mengampuni segala dosa kita
dan menyucikan kita dari segala kejahatan”. Kalimat ini begitu
menguatkan kita. Tuhan mengampuni segala dosa kita. bukan
Seperempat, bukan sepertiga, bukan Sebagian atau mayoritas dosa
kita. tetapi segala dosa kita. Allah adalah terang. Tindakan
pengampunan dosa berdasarkan terang (etika dan perilaku) yang
benar! Jika Allah bukan terang, maka tidak akan ada pengampunan
dosa.