Anda di halaman 1dari 14

Bukti – Bukti Tauhid – 13 | Praduga dan Iman

Beliau mengatakan bahwa kalimt yang memiliki kekuatan paling besar adalah:
“Laa ilaaha illallah muhammadur rosuulullah”. Dengan begitu orang akan mencoba
menjelaskan dakwah besar ini kepada orang lain sesuai dengan keyakinannya. Selama
Allah ada, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Allah bersama orang-orang yang
ihsan, yaitu mereka yang beribadah seakan-akan melihat-NYA dan tidak akan berpaling
dari-NYA. Jadikanlah keprihatinan dan dakwah Rasulullah saw sebagai keprihatinan dan
dakwah anda. Inilah yang Allah inginkan. Menjelaskan kepada yang lain hal yang telah
kita pelajari adalah syiarnya orang mukmin. Bermalas-malasan ini adalah sifatnya orang-
orang kafir. Semoga Allah swt. menjaga kalian agar senantiasa berada di jalan-NYA.

***

Kaum Muslimin yang Mulia

Hanya setelah lepas dari praduga dan bebas dari semua bias dan prasangka yang
seseorang miliki dalam kepalanya, orang tersebut mendapatkan kebenaran dan
memperoleh cara hidup yang benar dan menuai berkah dengan cara hidup yang
semestinya. ketika dihadapkan pada isu-isu keyakinan sampai ke lingkungan sekitarnya.
Jika ia memiliki sedikit saja prasangka berkaitan dengan masalah keyakinannya, bahkan
untuk rincian terkecil dari amalannya ia akan mengalami ketidaknyamanan dengan
lingkungannya, menderita ketidakstabilan emosi dan ia tidak akan bisa punya keyakinan
secepatnya dan mendapatkan karunia Allah. Sebagaimana Allah Yang Maha Kuasa telah
menjelaskan di surat pertama-NYA, seseorang harus membebeaskan dirinya dari setiap
prasyarat dan menjadi bebas bias. Tidaklah mungkin bagi seseorang yang memiliki
belenggu di kakinya dan ikatan di lehernya untuk melakukan tugas yang diharapkan
sebagaimana orang bebas. Tidaklah mungkin bagi seorang yang tersandera oleh akal
dan pikirannya untuk mendapatkan keputusan yang sehat dan kuat dengan
membebaskan dirinya dari pengaruh-pengaruh pikiran yang seperti itu.

Jika seorang hakim punya pikiran praduga tentang seseroang yang dibawakan ke
hadapannya, ia akan mengevaluasi bukti-bukti yang dibawakan terdakwa dan testimoni
dari para saksi berdasarkan pada pikirannya yang bias, dan anda akan melihat terdakwa
yang tidak bersalah dihukum. Kecuali seseorang membebaskan dirinya dari pandangan
seperti itu dan dia berada di dalam kesadarannya, semua keputusan yang diambilmnya
akan bermasalah dan kasar.

Banyak orang yang tidak bisa membebaskan kepalanya dari bias dan prasangka
ini, tidak bisa menerima Islam meskipun mereka melihat cahaya Nabi Muhammad SAW.
Abu Jahal, dulunya sadar betul, orang pintar, yang punya perilaku bagus dan beradab.
Tapi dia kemudian dinamai bapak kejahilan dan pembangkangan. Dia melakukan
perlawanan sampai sejauh itu. Kenapa bisa begitu? Karena dia memiliki praduga. Dia
berniat untuk menolak segala sesuatu yang disampaikan Rasulullah saw kepadanya.
Umar dulunya juga adalah orang yang bengis. Tapi ia tidak mempunyai pikiran yang
seperti itu di kepalanya. Ketika ia sangat marah dengan adik perempuannya, dia pegang
surat Ta-ha dan membacanya.

(1) Tha ha; (2) Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu Muhammad agar
engkau menjadi susah; (3) Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut
kepada allah (4) diturunkan dari allah yang menciptakan bumi dan langit yang
tinggi; (5) yaitu Yang Maha Pengasih yang bersemayam di atas ‘arsy

Umar kemudian meleleh sepeti es. Kakinya gemetar, dia berlutut di depan
kebenaran Al-Quran. Dan dengan sepenuh hati, ia berkata: “Tidak Ada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah untusan-NYA”. Kepalanya bebas dari segala praduga. Umar
telah bebas. Dia kemudian mengambil keputusan. Keputusan yang lain tidak bisa
memaksanya untuk membuat keputusan tersebut. Dia mengambil keputusan yang
bagus. Dia mengambil keputusan sebelum orang-orang tunduk memberi hormat.
Membebaskan diri dari bias dan praduga ketika berhubungan dengan masalah keimanan
memberikan seseorang status seperti itu.

Abdullah bin Salam adalah seorang pemuka Yahudi. Pada masanya, semua orang
memanggil dia yang dermawan, anak dari orang yang dermawan, yang paling baik budi
dari yang lainnya. Ayahnya seorang yang mulia dan dia juga seorang yang mulia. Dia
mendapatkan kehormatan karena kealimannya. Dia dianggap sebagai orang yang
terhormat. Ketika Rasululah datang memuliakan Madinah, Abdullah bin Salam meyapu
kepala, menyeka dan membersihkannya. Dan kemudian datang ke hadapan Rasulullah
dalam keadaan bebas bias dari prasangka. Dengan 3 pertanyaan yang dia tujukan
kepada Rasulullah SAW, dia mendapatkan ketenangan (dia sudah yakin melihat wajah
suci Rasulullah), kemudian berlutut dan berkata: “Tidak Ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah untusan-NYA”, dengan sepenuh hati.

Ketika kita melihat sisi yang lain dari gambaran positif ini kita melihat bagaimana
praduga menyelewengkan manusia karena seseorang tersandung oleh bias dan
prasangka di pikirannya. Bagi seseorang yang ingin memperoleh keimanan, ia harus
membuang jauh jauh semua bias itu. Itulah kenapa Umar memeluk islam dan Abu Jahal
tidak. Itulah kenapa budak Habasyah, Persia dan Romawi menerima islam. Sementara
seorang yang mulia, bebas merdeka di Arab tidak masuk Islam meskipun mereka semua
melihat kebenaran yang sama.

Dia, Abu Jahal menmantau, menyaksikan kebaikan Rasulullah. Namun ia tidak


bisa melampaui bias dan praduga yang ada di pikirannya dan akhirnya mengambil
keputusan yang salah. Begitu juga dengan kedetailan setiap hal yang dilakukan seperti
contoh pada masalah keimanan ini. Jika seseorang melihat orang lain sebagai orang
yang jahat, tidak menjadi soal betapa bagusnya orang tersebut, ia akan terus melihatnya
sebagai orang jahat. Daripada matahari yang sebenarnya, mereka cukup puas dengan
kembang api saja. Ini adalah gambaran dari pikiran praduga. Iman datang hanya jika
seseorang membersihkan pikirannya dari bias-bias ini.

Kita menemukan konsolidasi di dalamnya. Kita tidak menyerah karena kita tidak
bisa menceritakan kebenaran di sana sini. Kita berkonsolidasi. Kita menemukan
konsolidasi dengan berpikir bahwa kita tidak bisa menceritakan segalanya kecuali
mereka melepaskan diri dari bias dan prasangka dan merasakan kebebasan yang
sebenarnya. Kita tidak bisa menceritakan segala hal kepada orang yang tidak beriman.
Kita tidak bisa menceritakan segalanya bahkan sampai jika kita menunjukkan seluruh
alam semesta sebagai bukti, meskipun kita menunjukkan seluruh alam semesta sebagai
bukunya. Karena mereka sudah berniat untuk mempertimbangkan segala hal
berdasarkan pandangan mereka. Praduga seperti inilah yang menyebabkan terjadinya
keruntuhan dan perpecahan di dalam komunitas kita. Jika satu orang mempunyai
pandangan praduga, dia akan melihat Jibrl sebagai setan. Dan jika dia bertemu setan
dan mempunyai pikiran yang baik tentangnya maka dia melihatnya seperti seorang
malaikat dan memberinya hormat hingga membungkuk di hadapannya.

Konsep keimanan ini adalah krusial. Nilai penting hanya bisa digapai oleh orang-
orang yang sudah bebas dari segala macam belenggu yang menjerat. Hanya orang yang
tidak menjadi budak dari segala sesuatu yang bisa mengapresiasinya. Sehingga dapat
mereka genggam dengan penuh keyakinan. Hakikat itu tidak berharga di mata para
tawanan. Orang yang ingin menggenggam kebenaran dengan penuh keyakinan haruslah
terlebih dulu membebaskan diri mereka dari semua bias dan batasan.

Zubair bin Awwam pernah melawan Sayyidina Ali. Dia melakukan itu atas nama
kebenaran. Dan dua orang ini adalah sepupuan. Sayyidina Ali adalah anak pamannya.
Sayyidina Zubair bin Awwam adalah anak dari bibinya Sayyidna Ali dan mereka berdua
mendapatkan kehormatan dnegan hadits mengenai kabar gembira 10 orang yang
dijanjikan masuk surga. Ketika Rasulullah memanggil yang satunya sebagai “anak muda
saya”, beliau memanggil yang lainnya sebagai “utusanku”. Ketika beliau menikahi
putrinya sendiri dengan salah satunya, beliau menjadi kakak ipar bagi yang satunya lagi.
Dua orang pahlawan kebenaran yang selalu bersama ini melawan satu sama lain. Ada
satu isu yang terkait dengan keadilan. Zubair mengira bahwa Ali telah melakukan sesuatu
yang salah dan ingin membetulkan masalah tersebut. Sebagaimana seorang Badui telah
menarik pedangnya dan menuju ke Sayyidina Umar dan berkata lantang: “Jika engkau
berpaling kami akan meluruskanmu dengan pedang-pedang kami”. Zubair menarik
pedangnya dan melawan Ali. Ali, di sisi lain, melihat Zubair telah salah langkah. Dan ia
juga menarik pedangnya dan melawan Zubair untuk membenarkannya. Demi Allah,
tidaklah satupun diantara mereka yang di belenggu oleh bias-bias. Mereka tidak punya
pikiran praduga. Ketika mereka berhadap hadapan, Sayyidina Ali berkata ke sepupunya:
“Bisakah engkau mendengarku sebentar saja? Masih ingatkah engkau ketika kita
bersama-sama di hadapan Rasulullah? Beliau bilang kepadamu ketika memandang kita
berdua, kemudian berpaling kepadamu dan berkata: “Zubair! Engkau akan melawan Ali,
hari itu engkau bersalah”. Ia menaruh tangannya di kepala dan berpikir “ Benar maapkan
aku” kata dia dan menjauh pergi.
Bakhan dalam kondisi yang kritis, bahkan pada saat yang krusial, mereka
menggenggam kebenaran dengan keyakinan tinggi. Dan siapakah mereka? Mereka
dalah orang-orang yang telah membebaskan diri mereka dari semua bias dan praduga.
Mereka adalah orang - orang yang bebas mengambil keputusan dengan mudah. Dengan
mempunyai praduga, pikiran yang menduga-menduga, dan bias bias, orang orang yang
tidak beriman akan sempoyongan. di dalam pembangkangannya, orang-orang yang
berjalan sesat akan linglung dalam ketersesatannya. Dan individu individu, keluarga,
komunitas, kumpulan-kumpulan, negara dan bangsa-bangsa yang tidak menemukan
jalan yang benar yang penuh lika liku akan melawan kebenaran setelah mereka
behadapan denganya.

Al-Quran menggambarkan orang-orang muknin sebagai berikut:

“Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk dalam keadaan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata:
“Ya Tuhan kami tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia sia. Maha Suci Engkau,
maka periharalah kami dari siksa neraka””.

Mereka berpikir mencari berbagai macam sumber, membaca banyak buku,


menelitinya dan memperoleh hasil. Mereka tidak mempunyai segala macam praduga

“Ya Tuhan kami tidaklah engkau menciptakan ini dengan sia sia. Maha Suci
Engkau, maka periharalah kami dari siksa neraka”.

Mereka akan berkata: lindungi kami dari siksa neraka.


Peggy Price | Hizmet

Ajaran Fethullah Gulen tentang toleransi dan anti kekerasan serta keseriusan
untuk belajar dan mendengarkan satu sama lain, semua itu adalah bentuk ajaran yang
sangat kuat.

***

Peggy Price, Rohaniawan Emeritus. Menjadi Rohaniawan Emeritus pada 2011 di


Pusat Kehidupan Spiritual Seal Beach. Dia menjadi seorang Pendeta di Pusat
Kehidupan Spritual dan di Gereja Ilmu Agama di Huntington Beach. Bergabung
dengan Spiritual and Religion for Hope (SARAH) pada 2008. Peraih penghargaan
kehormatan dan perdamaian dari G.H. B Interfaith Council, United Centers for
Spiritual Living dan Holmes Institute.

***

Nama saya Peggy Price. Gelar resmi saya adalah Dr. Rev. Peggy Price. Saya
seorang rohaniawan di Pusat Kehidupan Spiritual Seal Beach. Kami adalah bagian
dari New Thought Movement, yang tidak akan saya jelaskan secara rinci, tetapi
keyakinan kami adalah bahwa kita semua satu dan bahwa kita semua terhubung oleh
satu Tuhan yang kita kenal dengan banyak nama. Dalam hubungan itu kita memiliki
utas yang mengalir melalui berbagai agama-agama yang memiliki kemiripan besar
dan inti dari semuanya adalah cinta. Cintanya Sang Maha Kuasa, mencintai Sang
Maha Kuasa dan kerinduan akan hubungan tersebut dengan Tuhan.

Saya tahu tentang Hizmet dari orang-orang yang terlibat dengan Pacifia Institute.
Dan saya tahu tentang Hizmet karena pernah bersama mereka menjadi tau
perjalanan ke Turki pada tahun 2005. Jadi saya tahu tentang Hizmet melalui orang-
orang di dalamnya. Apa yang saya pelajari tentang Hizmet melalui orang-orang di
dalamnya itu bahwa Hizmet adalah gerakan yang didedikasikan untuk membangun
jembatan pemahaman antara orang-orang dengan budaya yang berbeda dan agama-
agama yang berbeda. Hizmet adalah gerakan yang membina dan mendorong dialog
sehinggga kita dapat memperdalam pemahaman kita satu sama lain dan menemukan
banyak jalan yang mana di jalan tersebut kita serupa dan terhubung serta menghargai
jalan berbeda yang kita miliki. Hal lain yang saya dapatkan mengenai Hizmet adalah
adanya dedikasi nyata pada perdamaian dalam hidup berdampingan di dunia ini.
Berdasarkan poin tersebut, terdapat pemahaman yang lebih dalam dan pengetahuan
satu sama lain. Ajaran Fethullah Gulen tentang toleransi dan anti kekerasan juga
keseriusan untuk belajar dan mendengarkan satu sama lain, semua itu adalah bentuk
ajaran yang sangat kuat. Saya pikir itu adalah pesan yang beresonansi secara
personal dalam diri saya dengan sangat dalam dan saya pikir, banyak orang di
berbagai belahan dunia, yang adalah seorang pembangun perdamaian atau pembuat
perdamaian, akan pula beresonansi dengan ajaran Hizmet.

Menurut saya dalam memahami siapakah Fethullah Gulen itu terdapat sebuah
kutipan yang sedari awal dihadirkan kepada saya meringkas siapa dia berdasarkan
apa yang dia tulis. Saya yakin anda sangat akrab dengan kutipan ini, tetapi saya akan
membacanya lagi, karena saya pikir itu sangat penting.

Beliau berkata: “Jadilah sangat toleran sehingga hatimu menajdi luas seperti
lautan, menginspirasi dengan iman dan kasih kepada orang lain. Tawarkan bantuan
kepada mereka yang dalam kesulitan dan pedulilah pada setiap orang. Pujilah
yangbaik untuk setiap kebaikan mereka, hargai mereka yang memiliki hati yang
beriman dan bersikap baiklah kepada mereka. Dekati orang-orang yang tak beriman
dengan begitu lembut sehingga kecemburuan dan kebencian mereka mencair.
Seperti seorang Mesias, hidupkanlah kembali orang-orang dengan nafasmu. Ingatlah
bahwa anda melakukan perjalanan di jalan yang terbaik dengan sebuah panduan
yang tinggi mengikuti Nabi, ingatlah bahwa anda punya bimbingan-NYA melalui
wahyu yang paling sempurna dan ekspresif. Bersikaplah adil dan seimbang dalam
penilaian anda sebab banyak orang tidak menikmati keberkahan ini. Balaslah
kejahatan dengan kebaikan dan abaikan perlakuan ketidaksopanan. Karakter
seseorang tercermin dari perilakunya. Pilihlah toleransi dan bermurah hati terhadap
yang tidak bersikap sopan”. Hal ini menandai bahwa ia adalah guru yang benar-benar
memahami pentingnya kebaikan dan kasih sayang serta rahmat, pengampunan dan
membangun jembatan (untuk saling terhubung).
Bagi saya, hal ini menandakan bahwa ia adalah guru dengan cinta yang besar dan
kebaikan yang luar biasa. Saya percaya dia adalah guru untuk semua orang, tidak
hanya orang Islam saja tetapi juga untuk orang-orang dari mana saja. Sebab pesan
yang dibawanya adalah satu; bahwa jika kita hidup dengan cara ini, kita akan memiliki
dunia yang damai dan kita kan memiliki dunia yang bekerja untuk semua orang.

Orang-orang dari Pacifia Institute dan para pengikut atau murid Fethullah Gulen
memiliki sebuah visi. Visinya adalah untuk benar-benar terhubung dengan orang lain
dan orang-orang yang berbeda dari diri mereka sendiri serta memiliki keinginan yang
mendalam untuk saling memahami. Apa yang saya lihat juga adalah adanya
pengajaran “tingkat kewarganegaraan berbasis spiritual” apabila terminologi tersebut
ada. Sebab jangkauan, praktik kebaikan, dan praktik kemurahan hati yang saya lihat
pada orang-orang di Pacifia Institute sangat mengesankan dan secara unik, penting
di dunia yang kita tinggali saat ini. Ini hampir seperti sebuah seni yang hilang dan
sedang diperoleh kembali oleh orang-orang yang mengungkapkan keterbukaan dan
kemurahan hati yang luar biasa itu terhadap orang lain.

Hal lain yang saya perhatikan saat perjalanan ke Turki, selain keramahan yang
luar biasa yang saya rasakan kemanapun saya pergi, yakni saat kami mengunjungi
sekolah-sekolah kita melihat apa yang sedang anak-anak pelajari tentang penekanan
pelajaran sains di sekolah dan pada pendidikan sosial yang baik. Faktanya anak-anak
tersebut mampu 2 bahasa dan dalam beberapa kasus mereka mampu menguasai 3
bahasa saat berada di sekolah menengah. Anak-anak itu terlihat bahagia, mereka
tidak terlihat tertekan, mereka juga terlihat seolah-olah tidak diberi banyak tugas untuk
dikerjakan. Mereka terliat sangat tertarik dengan tugas sekolah dan hal-hal yang
sedang mereka pelajari. Apa yang saya lihat tentang praktik agama Islam orang-orang
dalam Hizmet yang pernah saya temui saya percaya mereka mempraktikannya
dengan cara bahwa hal itu yang seharusnya dipraktikkan. Hal itu menunjukkan
tentang bagaimana menjadi orang yang lebih baik, menjadikan orang-orang memiliki
rasa kasih yang tulus kepada Tuhan dan kasih yang tulus dari orang-orang di
sekeliling mereka.
Pertama kali saya mendengar bagian dari Al-Qur’an dan saya tidak tau apakah
saya mengutipnya dengan tepat, “telah Kami jadikan kalian berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu dapat belajar untuk mengenal satu sama lain”. Saya pikir hal
itu telah saya lihat dengan cara orang-orang dalam Hizmet. Orang-orang Pacifia
Institute menunjukkan tentang siapa mereka dengan kita semua. Saya pikir, secara
umum, jika itu merupakan sebuah Hizmet atau umat Muslim lainnya, yang saya
ketahui umat Muslim yang saya kenal sangat berbeda dengan penggambaran Islam
melalui media yang tidak berpendidikan dan tidak bijaksana.

Bagian lain dari Hizmet yang menurut saya itu hal yang mengagumkan yaitu ketika
kami diundangn untuk berbuka puasa bersama, kami bisa duduk di meja bersama
dengan teman-teman Turki kami, teman-teman Muslim kami tetapi juga teman-teman
lintas agama lainnya dan kita belajar memahami satu sama lain. Ketika kita
mendatangi pertemuan seperti ini, bukan hanya orang-orang dari gerakan Hizmet saja
yang dapat berbicara melainkan bisa jadi seorang rabi, pendeta, dan bisa jadi saya.
Saya juga sudah mendapatkan kesempatan tersebut, sehingga kami benar benar
memiliki kesempatan untuk membangun tali persahabatan, yang menurut saya hal itu
sangat kuat. Dan apa yang saya ingat yakni pepatah dari salah satu tokoh terkenal
dari Maulana Jalaludin Rumi: “Diluar sana , di luar dari perbuatan benar dan perbuatan
salah terdapat sebuah bidang. Aku akan menemuimu disana”. Dan menurut saya
Hizmet sangat efektif dalam membuat bidang tersebut, dimana kita bertemu dan
dimana kami berada di luar dogma atau diluar doktrin, atau diluar perbedaan dalam
berbagai ritual atau praktik spiritual kami. Kami sampai pada esensi siapa kami, dan
kami menemukan hubungan tersebut dan kami memanggilnya bidang itu. Itulah
dimana kami melakukannya, yaitu bersatu dalam cinta, yang kami dapat berjumpa
dan menjadi bagian darinya.

Suara dari gerakan Hizmet di dunia saat ini sangat penting. Hal itu sangat
dibutuhkan. Suara dari gerakan yang peduli akan kebaikan kemanusiaan, umat
manusia, dan Hizmet sangat prihatin akan hal tersebut. Itu merupakan sebuah suara
yang peduli akan toleransi, dan pengakuan bahwa semua orang, bukan hanya orang-
orang Turki, melainkan semua orang pada dasarnya merupakan bagian dari satu
keluarga manusia terlepas dari banyak perbedaan kita. Kepedulian kita pada
lingkungan saat ini sangat penting. Suara-suara tersebut harus di dengar. Kita punya
banyak suara yang keras,nyaring, marah, yang lebih terfokus pada kekayaan,
kekuatan, dominasi. Jika kamu mau, yang menunjukan kurangnya perhatian pada
kemanusiaan itu sendiri. Jika kita mampu memiliki suara nalar sebuah tubuh manusia
untuk berkasih sayang, dan perhatian yang lebih lembut, hal itu bisa dirasakan dan di
dengar oleh mereka yang entah bagaimana telah di rayu oleh kekuatan ini. Kita akan
dapat memiliki dunia yang lebih baik dan suara-suara kita sangat dibutuhkan. Mereka
sungguh sangat dibutuhkan oleh dunia kita hari ini. Suara dari Hizmet adalah cerita
indah yang menjadi toleransi.
Prof. Said Bouzeri | Hizmet-2 | Aljazair

Hizmet menjadi istimewa sebab cakupannya di berbagai bidang, memiliki


keseimbangan dan terintegrasi dalam setiap aspek. Boleh saya katakan dengan singkat,
Hizmet berhasil mengumpulkan apa-apa yang tercecer dari kelompok lain. Prof. Said
Bouizeri, Profesor Hukum Isam di Universitas Mouloud Mammeri, Tizi-Ouzu Aljazair.
Pengajar di pusat pendidikan berkelanjutan di Tizi-Ouzou sejak 1991.menyelenggarakan
berbagai konferensi ilmiah tentang Hukum Keluarga dalam Islam, sunnah Nabi Saw dan
prediski dalam Islam. Presiden Dewan Ilmiah dan Komisi Fatwa di Departemen Agama
Waqaf Tizi-Ouzou. Penulis tiga buku tentang hukum islam, warisan dan hak-hak anak
dalam Islam.

***

Perkenalkan, saya Said Bouzeri. Asal Aljazair, tepatnya dari Provinsi Al -Qaba’il.
Saat inisaya sebagai pengajar mata kuliah perundang-undangan di Mouloud Mammeri
University of Tizi-Ouzou.

Hizmet sebagaimana yang kita ketahui adalah gerakan yang patut di contoh
sebagai role model dalam setiap kegiatan yang patut diikuti. Tentu tidak bisa kita pungikiri
adanya gerakan-gerakan lain dalam dunia Islam. Ada gerakan yang fokus di masyarakat,
fokus di pemikiran, di berbagai aspek peradaban, atau di aspek pendidikan dan
pengajaran. Demikian pula ada yayasan ynag bergerak di bidang sosial. Sebagaimana
yang terdapat di Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Yaman, Aljazair, Libya, demikian pula di
Tunisia, Maroko, dan Mesir. Negara-negara yang saya sebutkan tadi hanya sebagai
contoh bukan berarti hanya terbatas disana. Iya, ada berbagai gerakan dan institusi yang
berkontribusi di berbagai bidang, yang terus berkarya, berinovasi dan menyuguhkan
banyak kebaikan bagi bangsanya. Akan tetapi, keistimewaan gerakan Hizmet adalah
kesempurnaan dalam pergerakannya. Dalam artian, dengan penuh rasa hormat pada
gerakan lainnya saya katakan banyak gerakan-gerakan di luar sana hanya fokus pada
bidang tertentu saja. Misalnya kita temukan adanya yayasan yang bergerak di bidang
bakti sosial saja. Ada juga yayasan yang beregrak di bidang kesehatan, menyediakan
pelayanan kesehatan bagi pasien yang membutuhkan, ada juga yang fokus pada
penyakit tertentu seperti kanker, semoga Allah menjauhkan kita darinya. Ada juga
yayasan yang fokus pada pendidikan Al-Quran dan hafalannya. Mereka telah
melaksanakan hal yang penting dan mulia. Begitu pula ada yayasan yang bergerak di
bidang lingkungan, dari segi menjaga alam dan kelestariannya, yang mana hal ini juga
tidak kalah penting. Akan tetapi, gerakan Hizmet berhasil menyatukan aspek-aspek yang
terabaikan pada gerakan yang lain. Hal ini sangatlah penting, sebagaimana saya katakan
sebelumnya, gerakan ini patut di contoh.

Kita bersyukur kepada Allah karena kebaikan apapun yang datang dari umat Islam
adalah kebaikan bagi kita semua dan cukuplah bukti kebaikan itu adanya konferensi
internasional yang membahas usul-usul syariah beserta dalilnya, yang merupakan kajian
sangat penting yaitu Ijtihad dan Qiyas. Penting sekali bagi umat Islam untuk
menggerakkan kembali perangkat-perangkat ijtihad. Mengapa? Karena demi
mengaktifkan kembali daya pikir, menjalankan p erintah wahyu yang suci, menemukan
apa saja yang bermanfaat bagi umat dan menjawab berbagai kebutuhan manusia saat
ini atau dikenal dengan istilah Fikih Nawazil, dan yang terakhir untuk membantu umat
Islam keluar dari krisisnya serta memberikan penawar terhadap berbagai penyakit umat.
Jadi, cukuplah Hizmet telah mempersatukan kita berulang kali melalui konferensi-
konferensi, misalnya ini yang di hadiri lebih dari 90 negara. Hal ini sangat penting karena
memberikan perhatian tinggi terhadap aspek kehidupan, pemikiran, keilmuan,
pendidikan, dan peradaban. Sebenarnya, gerakan seperti ini mesti kita dukung dan
syukuri karena ia murni bersumber dari umat Islam sendiri dan memberi pancaran
kebaikan kepada semua manusia.

Saya teringat apa yang dikatakan Harun Ar-Rasyid saat keluar rumah dan melihat
awan bergerak menjauh darinya: “Turunkanlah hujan dimanapun sekehendakmu, karena
kebaikanmy (hasil panen) akhirnya akan mendatangiku”. Insyaaallah dari manapun
pergerakan Islam itu muncul, maka kebaikannya akan melampaui seluruh umat.

Hizmet merupakan madrasah besar bagaikan seorang ibu yang melahirkan


banyak sekolah, melintasi sekitar 160 negara. Hal ini menunjukkan adanya pengelolaan
dan kekuatan. Kita memohon kepada Allah agar nikmat ini senantiasa berkelanjutan dan
disempurnakan. Adapun sekolah-sekolah Hizmet, ia merupakan hasil terapan yang
sangat mengagumkan sekali dikarenakan beberapa sebab, yang pertama: kepedulian
sekolah terhadap pendidikan dan tarbiah. Hal ini sangat penting karena dengan tarbiah
terbentuknya karakter jiwa, dan dengan ilmu terbentuknya akal. Sebagaimana Allah
berfirman: “Dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah serta menyucikan mereka”. (Qs.
Al-Baqarah ayat 129). Jika pendidkkan dapat membentuk akal, maka tarbiah dapat
membentuk karakter jiwa. Dengan demikian, fokus pada keduanya adalah hal yang
sangat penting karena merupakan pondasi untuk pemberdayaan manusia yang
seimbang dan mampu berperan dalam membangun peradaban. Suatu peradaban tidak
akan tubuh dan muncul tanpa memperhatikan pemberdayaan manusia, dan
pemberdayaan ini dimulai dari sekolah. Sekolah-sekolah inilah yang akan mengajarkan
dan mengembangkan pengetahuan, menumbuhkan pemikiran yaitu pemikiran yang
moderat, dan juga menabur kesadaran. Jika kesadaran semakin tersebar luas, maka
semakin sedikir keterpurukan. Jika semakin banyak yang sadar, semakin sedikit
lingkaran keterbelakangan. Semakin banyak ilmu pengetahuan, pemikiran moderat dan
kesadaran yang menyebar maka kita akan mudah mengatasi jurang keterbelakangan.
Jadi, sekolah merupakan inti gerakan Hizmet, inti sebuah peradaban, insya Allah sekolah
tersebut akan melahirkan pemuda-pemuda yang turut andil dalam melanjutkan pemikiran
Hizmet serta membangun peradaban.

Sebagaimana kami menghargai berbagai upaya positif yang dilakukan berbagai


gerakan asosiatif di dunia Islam yang alhamdulillah tersebar luas, tetapi disini saya ingin
menekankan pada hal yang sangat penting bahwa gerakan ini mampu menjawab
berbagai kebutuhan sosial, ilmiah, pemikiran, ekonomi, dan keuangan. Hizmet melayani
masyarakatnya melalui bidang-bidang ini. Dengan sebenarnya saya katakan, yang
menjadikan Hizmet istimewa adalah karena adanya cakupan menyeluruh, keseimbangan
dan integrasi yang baik di berbagai bidang. Secara singkat saya dapat mengatakan,
Hizmet mampu mengumpulkan apa-apa yang terabaikan dari keolompok lain. Tentu saja
dnegan segala hormat dan dukungan kepada kelompok Islam lainnya di seluruh dunia.
Dengan lumbung kebaikan inilah mereka melayani masyarakat kita dan umat manusia.
Namun perlu saya tegaskan lagi, Hizmet bergerak di berbagai bidang seperti tarbiah dan
pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemikiran, keilmuan, dan lain-lain. Maka pantaslah
kita semua menjadikannya sebagai contoh teladan, yang pada akhirnya Islam dan
umatnyalah yang beruntung. Karena dimanapun terdapat kebaikan, maka kebaikan
tersebut akan meliputi dunia Islam secara keseluruhan. Kita berdoa kepada Allah agar
senantiasa memberikan kesuksesan kepada para pelayan Hizmet dan juga kepada orang
yang bekerja di dalamnya, terutama kepada penggagasnya, Muhammad Fethulla Gulen.
Kita berdoa agar kita dapat saling membantu dalam melayani agama, negara, dan
masyarakat di sekeliling kita. Ini merupakan sebuah kemuliaan besar bagi saya. Kita
memohon kepada Allah agar memperbanyak nikmat dan kebaikan ini dan menjadikan
kalian sebagai simbol petunjuk dan obor kegelapan.

Anda mungkin juga menyukai