http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
hlm. XX-YY
Info Artikel:
Diterima13/02/2013
Direvisi 21/02/2013
Dipublikasikan 01/03/2013
Abstract Family is the first environment encountered by children. One of the the phenomenons
face in the family is the lack of parents attention to their children. Thus, in the everyday life,
their behaviors are less accordance with norms and religious values. This study aimed to
describe the attention of parents, moral of adolescents, and examine the relationship between
them. The type of this study is a descriptive correlation with the findings of parents attention is
high, while adolescent moral classified as poor, and there is a significant relationship between
the attention of parrents to the moral of adolescents.
1
Jaufani Gianoza (1), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang, email:jaufanigianoza@ymail.com
2
Zikra (2), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Padang
3
Indra Ibrahim (3), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang
21
© 2013 oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
22
akan mempermudah orangtua dalam dan latihan kepada siswa agar perkembangan
mengawasi atau memantau aktivitas yang remaja sesuai dengan potensi secara optimal,
dilakukan anak baik di rumah maupun dengan baik menyangkut aspek fisik, psikis (intelektual
teman sebayanya. Dari hasil penelitian yang dan emosional), social, maupun moral-
didapatkan, diketahui bahwa orangtua telah spiritual.
melaksanakan kewajiban dan tanggung Selanjutnya, menurut Mohammad
jawabnya dengan baik dalam memperhatikan Saifulloh Senali (dalam Hendra Mextedi
anaknya di tengah keluarga demi tercapainya Sihombing, 2012) ada faktor-faktor lain yang
masa depan yang cemerlang. 2) Moral Remaja, mempengaruhi moral remaja, antara lain: a)
temuan penelitian mengungkapkan bahwa Salahnya pergaulan dan kurangnya
moral remaja sebagian besar berada pada pengawasan orangtua. Pergaulan remaja saat
kategori baik. Akan tetapi, masih siswa yang ini lebih cenderung ke arah pergaulan bebas,
berada pada kategori kurang baik. Di dalam terbukti banyaknya para remaja yang
variabel moral remaja terdapat aspek pemikiran menggunakan narkotika dan melakukan seks
moral, perilaku moral, dan perasaan moral. bebas dengan pasangannya. Hal ini
Dilihat dari aspek variabelnya ada juga dikarenakan oleh kurang pengawasan orangtua
yang berada pada kategori kurang baik. terhadap anaknya. Oleh karena itu, orangtua
Kategori kurang baik ini berada pada aspek harus memberi pengarahan tentang bahaya
pemikiran moral yang meliputi: a) Pandangan narkoba dan seks bebas untuk masa depan
terhadap aturan sosial dalam keluarga; b) mereka. b) Pengaruh lingkungan yang tidak
Pandangan terhadap aturan sosial di sekolah; baik, kebanyakan remaja yang tinggal di kota
dan c) Pandangan terhadap aturan sosial di besar menjalankan kehidupan yang
lingkungan masyarakat, berada pada kategori individualistik dan materialistik. Sehingga
kurang baik. Pada aspek perilaku moral yang kadang kala didalam mengejar kemewahan
meliputi: a) Tindakan sesuai dengan norma tersebut mereka sanggup berbuat apa saja tanpa
agama; b) Tindakan sesuai dengan norma adat; menghiraukan hal itu bertentangan dengan
dan c) Tindakan sesuai dengan norma hukum, agama atau tidak, baik atau buruk. c) Tekanan
berada pada kategori baik. Namun, dalam psikologi yang dialami remaja. Beberapa
aspek ini masih ada empat puluh satu orang remaja mengalami tekanan psikologi ketika di
siswa yang berada pada kategori kurang baik. rumah diakibatkan adanya perceraian atau
Pada aspek perasaan moral meliputi: a) pertengkaran orangtua yang menyebabkan si
Perasaan apabila melaksanakan aturan norma; anak tidak betah di rumah dan menyebabkan
dan b) Perasaan apabila melanggar aturan dia mencari pelampiasan. d) Perkembangan
norma, berada pada kategori baik. Namun, teknologi modern. Dengan perkembangan
dalam aspek ini masih ada empat puluh tiga teknologi modern saat ini seperti mengakses
orang siswa yang berada pada kategori kurang informasi dengan cepat, mudah dan tanpa batas
baik. juga memudahkan remaja untuk mendapatkan
Menurut Furhmann (dalam Elida hiburan yang tidak sesuai dengan
Prayitno, 2006:113) perkembangan moral perkembangannya.
remaja dibantu melalui usaha pendidikan, Berdasarkan penjelasan di atas dapat
pendidikan moral perlu diberikan di sekolah, disimpulkan bahwa untuk meningkatkan moral
disamping diberikan oleh orangtua di rumah. remaja dapat dilakukan melalui pendidikan,
Guru bertangguang jawab untuk membantu baik pendidikan moral di lingkungan sekolah,
remaja menemukan nilai-nilai yang dapat di lingkungan masyarakat, maupun di
diserap sebagai persiapan untuk memasuki lingkungan rumah yang harus diawasi gerak
dunia kerja dan untuk hidup secara layak dalam gerik remaja oleh orangtua. 3) Hubungan
masyarakat. antara Perhatian Orangtua dengan Moral
Selanjtnya, menurut Singgih D. Gunarsa Remaja. Berdasarkan hasil penelitian dengan
(dalam Agus Maskur, 2011) lingkungan menggunakan rumus Person Product Moment
sekolah merupakan lembaga pendidikan formal (PPM), mengungkapkan bahwa terdapat
yang mempunyai program yang sistematik hubungan yang signifikan antara perhatian
dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran, orangtua dengan moral remaja. Semakin tinggi
perhatian orangtua maka semakin baik moral Berdasarkan penelitian ini hubungan
remaja, sebaliknya semakin rendah perhatian perhatian orangtua dengan moral remaja,
orangtua maka semakin tidak baik moral peneliti dapat menyarankan sebagai berikut : 1)
remaja. Guru BK. Berdasarkan hasil penelitian ini,
Sebagaimana dikemukakan Depdikbud diharapkan guru BK dapat mengembangkan
(dalam Zaldy Munir, 2010) bahwa dan memberikan pendidikan moral terutama
perkembangan jiwa dan sosial anak yang kepada siswa yang masih berada pada kategori
kadang-kadang berlangsung mantap akibat kurang baik. Hal ini merupakan tanggung
orangtua berperan selayaknya, anak-anak jawab seorang guru BK dalam membantu
memerlukan perhatian dan pengertian supaya siswa menemukan nilai-nilai yang dapat
tumbuh menjadi anak yang mempunyai nilai- diserap sebagai persiapan untuk memasuki
nilai moral dan dewasa yang sesuai dengan dunia kerja dan untuk hidup secara layak dalam
tingkat usianya. bermasyarakat bagi remaja. Pendidikan moral
Menurut Aliah B. Purwakania (dalam yang diajarkan kepada remaja guna mengajak
Tatik Widayati, 2005) adapun dukungan moral remaja untuk bisa mengembangkan penalaran
yang diberikan orangtua terhadap pendidikan moral.
anaknya dapat berupa perhatian terhadap Untuk memberikan pendidikan moral
pemenuhan kebutuhan psikis yang meliputi tersebut, guru BK dapat merancang program
kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan layanan yang terkait dengan nilai-nilai moral
pengarahan, dorongan, menanamkan rasa yang salah satunya melalui kegiatan bimbingan
percaya diri. Dengan perhatian orangtua yang kelompok dengan topik pembahasan bahaya
berupa pemenuhan kebutuhan psikis tersebut pergaulan bebas dan free seks. 2) Guru Mata
diharapkan dapat memberikan semangat pada Pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini,
anak guna meraih suatu cita-cita dan norma- diharapkan guru mata pelajaran dapat
norma yang sesuai nilai-nilai moral. memberikan/menjadi contoh kepada siswa
Berdasarkan penjelasan di atas dapat yang moralnya kurang baik, guru mata
disimpulkan, bahwa dengan adanya perhatian pelajaran memberikan contoh berperilaku baik
orangtua kepada anak, maka dapat memberikan dan pantas, karena siswa akan meniru hal-hal
pengaruh positif/hal-hal baik terhadap moral yang ditampilkan oleh guru di sekolah.
anak. Selanjutnya guru mata pelajaran dapat
memotivasi siswa yang telah memiliki moral
KESIMPULAN yang baik untuk tetap mempertahankan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku moralnya dan memberikan dorongan
hubungan perhatian orangtua dengan moral kepada siswa yang bertingkah laku baik untuk
remaja, dapat diambil kesimpulan sebagai tetap mempertahankan tingkah laku baiknya
berikut : 1) Perhatian orangtua berada pada serta memberikan pujian kepada siswa bisa
kategori tinggi dengan aspek mengurus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
keperluan materil berada pada kategori tinggi mata pelajaran. 3) Kepala Sekolah, diharapkan
dan aspek menciptakan kasih sayang berada lebih dapat meningkatkan perhatian dan nilai-
pada kategori tinggi. 2) Moral remaja sebagian nilai moral kepada para siswa terutama pada
besar berada pada kategori baik dengan aspek siswa yang sering kedapatan melakukan
pemikiran moral berada kategori kurang baik, pelanggaran di sekolah, seperti pelanggaran
aspek perilaku moral berada pada kategori tata tertib sekolah dan berperilaku
baik, namun dalam aspek ini masih ada siswa menyimpang. Kepala sekolah lebih bersikap
yang berada pada kategori kurang baik. Pada tegas atas permasalahan yang dilakukan siswa
aspek perasaan moral berada pada kategori tersebut. Hal ini agar siswa mendapatkan
baik, namun dalam aspek ini masih ada siswa ganjaran yang setimpal dari perbuatannya.
yang berada pada kategori kurang baik. 3) Kepala sekolah juga diharapkan mampu untuk
Terdapat hubungan yang signifikan antara lebih konsisten dalam penerapan nilai-nilai
perhatian orangtua dengan moral remaja. moral di sekolah. 4) Orangtua Siswa, dapat
menjadi model yang baik bagi anak, bertingkah
SARAN laku yang baik kepada anak, dan memberikan
DAFTAR RUJUKAN
Agus M. Ali Maskur. 2011. Pengaruh Tingkat
Perhatian Orangtua terhadap Perilaku
Keagamaa Anak di Desa Mayangan
Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang. Skripsi. Jawa Timur:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Online.
(http://www.17/12/2012/Downloads/pen
garuh-tingkat-perhatian-orang-tua.html).