Anda di halaman 1dari 6

Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor
hlm. XX-YY

Info Artikel:
Diterima13/02/2013
Direvisi 21/02/2013
Dipublikasikan 01/03/2013

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MORAL REMAJA


Jaufani Gianoza1), Zikra2), Indra Ibrahim3)

Abstract Family is the first environment encountered by children. One of the the phenomenons
face in the family is the lack of parents attention to their children. Thus, in the everyday life,
their behaviors are less accordance with norms and religious values. This study aimed to
describe the attention of parents, moral of adolescents, and examine the relationship between
them. The type of this study is a descriptive correlation with the findings of parents attention is
high, while adolescent moral classified as poor, and there is a significant relationship between
the attention of parrents to the moral of adolescents.

Keywords: Parrents Attention; Adolescents Moral

PENDAHULUAN mendukung kehidupan bermasyarakat, bangsa


Lingkungan keluarga merupakan dan bernegara kepada anggota keluarga yang
lingkungan pertama yang ditemui oleh anak. bersangkutan.
Menurut Undang-Undang Repoblik Indonesia Selanjutnya, menurut Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1979
anak BAB I pasal 1 butir 4 “keluarga adalah tentang kesejahteraan anak BAB III Pasal 9:
kesatuan masyarakat terkecil yang terdiri dari orangtua adalah orang yang pertama-tama
ayah, ibu dan anak”. Berikutnya dijelaskan bertanggung jawab atas terwujudnya
oleh Alex Sobur (1991:21) pada hakekatnya kesejahteraan anak baik secara rohani, jasmani
keluarga merupakan tempat pertama dan yang maupun sosial.
utama bagi anak untuk memperoleh pembinaan Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
mental serta pembentukan kepribadian terutam disimpulkan bahwa di dalam pendidikan
pada lingkungan keluarga, anak belajar cara keluarga, orangtua memiliki peranan yang
bertingkah laku sesuai dengan moral dan nilai- penting. Orangtua menjalankan tanggung
nilai yang ada di lingkungan. Diperjelas oleh jawab atas kesejahteraan anak dalam berbagai
Undang-Undang No. 11 tahun 1989 tentang bentuk kehidupan anak, yang meliputi:
Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) (dalam menanamkan nilai-nilai moral, mengajarkan
Schocib, 1998:19), menyatakan bahwa nilai-nilai agama, dan cara bertingkah laku.
pendidikan dalam keluarga memberikan Supaya anak dapat tumbuh dan berkembang
keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup menjadi orang yang cerdas, sehat, berbakti
nilai moral, dan aturan-aturan pergaulan serta kepada orangtua, berbudi pekerti luhur,
pandangan, keterampilan, dan sikap hidup yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan

1
Jaufani Gianoza (1), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang, email:jaufanigianoza@ymail.com
2
Zikra (2), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Padang
3
Indra Ibrahim (3), Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Padang
21
© 2013 oleh Jurusan Bimbingan dan Konseling FIP UNP
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
22

berkemauan serta berkemampuan untuk orangtua memarahi dengan mengeluarkan kata-


meneruskan cita-cita bangsa. kata yang kurang enak didengar oleh anak
Selanjutnya Mudjiran,dkk (2007:109) Berdasarkan wawancara dengan lima
menjelaskan bahwa salah satu tugas orangtua siswa tanggal 25 Januari 2012
perkembangan yang harus dicapai pada periode diketahui bahwa orangtua acuh terhadap
remaja adalah memiliki perangkat nilai dan anaknya, seperti jika anak pulang malam,
sistem etika yang menjadi pedoman tingkah kadang-kadang orangtua menegurnya kadang-
laku dalam menjalankan kehidupan kadang tidak. Pada saat orangtua menyuruh
bermasyarakat. Jika pada periode ini remaja anaknya shalat, malahan kadang-kadang anak
tidak bertingkah laku sesuai dengan tugas shalat dan kadang-kadang anak tidak shalat.
perkembangan moral, maka seseorang akan Semua ini tidak terlalu dipermasalahkan oleh
mengalami kelambatan dalam perkembangan orangtua terhadap tingkah laku anaknya.
moral. Remaja yang sedang berkembang sering Berdasarkan permasalahan yang telah
muncul sikap melawan, gelisah, periode badai, dikemukakan maka tujuan penelitian ini adalah
dan tidak stabil. Sejalan dengan penjelasan di 1) Mendeskripsikan perhatian orangtua, 2)
atas, menurut Elida Prayitno (2006:109) salah Mendeskripsikan moral remaja, 3) Menguji
satu yang mempengaruhi perkembangan moral hubungan antara perhatian orangtua dengan
remaja adalah orangtua/guru sebagai model, moral remaja.
hal ini merupakan aspek-aspek tingkah laku
orangtua atau guru yang baik akan ditiru oleh METODOLOGI PENELITIAN
remaja dan diperagakannya di lingkungan, Jenis data yang digunakan dalam
proses peniruan terjadi karena adanya perasaan penelitian ini adalah jenis data interval.
untuk menitu hal-hal dari orang lain. Penelitian ini berbentuk penelitian kuantitatif
Berdasarkan kenyataan di lapangan, dengan pendekatan analisis deskriptif
wawancaradengan salah seorang guru mata korelasional yang bertujuan untuk
pelajaran pada tanggal 31 Oktober 2011, mendeskripsikan dan menguji hubungan antar
penulis memperoleh keterangan bahwa siswa variabel penelitian. Penelitian ini terdiri dari
melanggar peraturan tata tertib di sekolah dan dua variabel, yaitu; perhatian orangtua (X)
siswa bertingkah laku kurang sesuai dengan merupakan variabel bebas dan moral remaja
apa yang diajarkan, baik di rumah maupun di (Y) merupakan variabel terikat.
sekolah. Kemudian siswa lebih senang Populasi penelitian ini adalah siswa
menerima telepon saat belajar dari pada SMAN 1 Sutera Pesisir Selatan kelas XI dan
memperhatikan guru yang sedang mengajar di XII yang berjumlah 647 orang dan jumlah
dalam kelas, membantah perkatan guru di sampel sebanyak 87 orang dengan
sekolah, duduk-duduk di warung pada saat jam menggunakan teknik Proportional Random
pelajaran, sering terlambat datang ke sekolah. Sampling. Alat pengumpul data berbentuk
Selanjutnya berdasarkan wawancara angket. Prosedur yang ditempuh dalam
dengan salah satu guru BK, pada tanggal 5 pengumpulan data adalah dengan
November 2011 bahwa ada siswa yang mengadministrasikan angket kepada sampel
melanggar peraturan sekolah, seperti sering penelitian. Data yang telah terkumpul,
terlambat ke sekolah, penampilan siswa banyak selanjutnya dilakukan menetapkan kategori
yang acak-acakan, dan merokok di sekolah masing-masing data yang diperoleh dengan
terutama pada siswa laki-laki, meggunakan Mean Hypotetic dan
Pada tanggal 12 November 2011 menggunakan rumus Corelasi Product Moment
peneliti melakukan wawancara dengan lima yang diolah dengan program computer SPSS
orang siswa dari hasil wawancara diperoleh (Statistical Product and Service Solution )
keterangan bahwa dalam kehidupan sehari-hari relase 17.00 for windows.
orangtua siswa sibuk dan kurang
memperhatikan bagaimana keadaan anaknya. HASIL
Pada saat anaknya pulang larut malam, Berdasarkan temuan penelitian tentang
berteman dengan siapapun kurang ditanyakan perhatian orangtua dan moral remaja diperoleh
oleh orangtua dan jika anak berbuat kesalahan, hasil penelitian, sebagai berikut:

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


23

Tabel 1. Gambaran Perhatian Orangtua orangtua 0.353 0.213 0.001 hubungan


dengan signifikan
Variabe Klasifikasi S SI Kat Moral antara
l (x) T Td R D Remaja variabel
Perhatian X dan Y
Orangtua 87 74 78,4 2, 104 Tingg
5 i Berdasarkan tabel di atas, diketahui
Keterangan tabel: bahwa nilai r hitung yaitu 0.353 dan r tabel
T = Skor Tertinggi (5%) 0,213 dengan signifikan 0,001. Artinya
Td = Skor Terendah terdapat hubungan antara perhatian orangtua
R = Rata-rata dengan moral remaja
SD = Standar Deviasi Berdasarkan penjelasan di atas,
SI = Skor Ideal diketahui bahwa semakin tinggi perhatian
Kat = Kategori orangtua maka semakin baik moral remaja,
sebaliknya semakin rendah perhatian orangtua,
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui maka semakin tidak baik moral remaja.
bahwa perhatian orangtua berada pada kategori
tinggi, dengan skor tertinggi 87, skor terendah PEMBAHASAN
74, rata-rata 78,4, standar deviasi 2,46, dan Pada bagian pembahasan hasil
skor ideal 104. penelitian ini akan dikemukakan pembahasan
Tabel 2. Gambaran Moral Remaja berdasarkan temuan penelitian mengenai
hubungan perhatian orangtua dengan moral
Variabe Klasifikasi SD SI Kat
remaja
l (Y)
T Td R Pembahasan ditekankan pada perhatian
Moral
orangtua, moral remaja dan hubungan
Remaja 134 116 122,7 3,95 196 Baik
perhatian orangtua dengan moral remaja. 1)
Perhatian Orangtua, temuan penelitian
Keterangan tabel:
mengungkapkan bahwa perhatian orangtua
T = Skor Tertinggi
berada pada kategori tinggi. Di dalam variabel
Td = Skor Terendah
perhatian orangtua terdapat aspek mengurus
R = Rata-rata
keperluan materil dan menciptakan kasih
SD = Standar Deviasi
sayang. Aspek mengurus keperluan materil
SI = Skor Ideal
yang meliputi: a) menyediakan perlengkapan
Kat = Kategori
belajar; b) menyediakan makanan; dan c)
menyediakan pakaian, berada pada kategori
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
tinggi. Pada aspek menciptakan kasih sayang
diketahui bahwa moral remaja sebagian besar
yang meliputi: a) menciptakan keramah-
berada pada kategori baik, dengan skor
tamahan; dan b) menciptakan ketentraman
tertinggi 134, skor terendah 116, rata-rata
dalam keluarga juga berada pada kategori
122,7, standar deviasi 3,95, dan skor idealnya
tinggi.
196. Namun, masih ada 37 orang siswa berada
Menurut Jalaluddin Rahmad (dalam
pada kategori kurang baik.
Tatik Widayati, 2005) cara-cara yang
Selanjutnya untuk melihat hubungan
dilakukan orangtua sehingga tingginya
antara perhatian orangtua dengan moral remaja,
perhatian orangtua, antara lain: a) Orangtua
digunakan analisis Pearson Product Moment
selalu mengingatkan anaknya tentang tugas
dengan perhitungan menggunakan bantuan
yang harus diselesaikan di rumah; b)
program SPSS versi 17.00. Hasil uji hipotesis
Memantau aktivitas anak selama di rumah baik
dapat dilihat pada tabel berikut:
mengenai aktivitas rumah maupun pergaulan
Tabel 3. Hubungan antara Perhatian
anaknya; dan c) Memperhatikan buku-buku
Orangtua dengan Moral Remaja
bacaan yang dimiliki anaknya.
Berdasarkan penjelskan di atas, dengan
korelasi r hitung r tabel Sig. ket
adanya pemenuhan kebutuhan psikis tersebut,
Perhatian Terdapat

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


24

akan mempermudah orangtua dalam dan latihan kepada siswa agar perkembangan
mengawasi atau memantau aktivitas yang remaja sesuai dengan potensi secara optimal,
dilakukan anak baik di rumah maupun dengan baik menyangkut aspek fisik, psikis (intelektual
teman sebayanya. Dari hasil penelitian yang dan emosional), social, maupun moral-
didapatkan, diketahui bahwa orangtua telah spiritual.
melaksanakan kewajiban dan tanggung Selanjutnya, menurut Mohammad
jawabnya dengan baik dalam memperhatikan Saifulloh Senali (dalam Hendra Mextedi
anaknya di tengah keluarga demi tercapainya Sihombing, 2012) ada faktor-faktor lain yang
masa depan yang cemerlang. 2) Moral Remaja, mempengaruhi moral remaja, antara lain: a)
temuan penelitian mengungkapkan bahwa Salahnya pergaulan dan kurangnya
moral remaja sebagian besar berada pada pengawasan orangtua. Pergaulan remaja saat
kategori baik. Akan tetapi, masih siswa yang ini lebih cenderung ke arah pergaulan bebas,
berada pada kategori kurang baik. Di dalam terbukti banyaknya para remaja yang
variabel moral remaja terdapat aspek pemikiran menggunakan narkotika dan melakukan seks
moral, perilaku moral, dan perasaan moral. bebas dengan pasangannya. Hal ini
Dilihat dari aspek variabelnya ada juga dikarenakan oleh kurang pengawasan orangtua
yang berada pada kategori kurang baik. terhadap anaknya. Oleh karena itu, orangtua
Kategori kurang baik ini berada pada aspek harus memberi pengarahan tentang bahaya
pemikiran moral yang meliputi: a) Pandangan narkoba dan seks bebas untuk masa depan
terhadap aturan sosial dalam keluarga; b) mereka. b) Pengaruh lingkungan yang tidak
Pandangan terhadap aturan sosial di sekolah; baik, kebanyakan remaja yang tinggal di kota
dan c) Pandangan terhadap aturan sosial di besar menjalankan kehidupan yang
lingkungan masyarakat, berada pada kategori individualistik dan materialistik. Sehingga
kurang baik. Pada aspek perilaku moral yang kadang kala didalam mengejar kemewahan
meliputi: a) Tindakan sesuai dengan norma tersebut mereka sanggup berbuat apa saja tanpa
agama; b) Tindakan sesuai dengan norma adat; menghiraukan hal itu bertentangan dengan
dan c) Tindakan sesuai dengan norma hukum, agama atau tidak, baik atau buruk. c) Tekanan
berada pada kategori baik. Namun, dalam psikologi yang dialami remaja. Beberapa
aspek ini masih ada empat puluh satu orang remaja mengalami tekanan psikologi ketika di
siswa yang berada pada kategori kurang baik. rumah diakibatkan adanya perceraian atau
Pada aspek perasaan moral meliputi: a) pertengkaran orangtua yang menyebabkan si
Perasaan apabila melaksanakan aturan norma; anak tidak betah di rumah dan menyebabkan
dan b) Perasaan apabila melanggar aturan dia mencari pelampiasan. d) Perkembangan
norma, berada pada kategori baik. Namun, teknologi modern. Dengan perkembangan
dalam aspek ini masih ada empat puluh tiga teknologi modern saat ini seperti mengakses
orang siswa yang berada pada kategori kurang informasi dengan cepat, mudah dan tanpa batas
baik. juga memudahkan remaja untuk mendapatkan
Menurut Furhmann (dalam Elida hiburan yang tidak sesuai dengan
Prayitno, 2006:113) perkembangan moral perkembangannya.
remaja dibantu melalui usaha pendidikan, Berdasarkan penjelasan di atas dapat
pendidikan moral perlu diberikan di sekolah, disimpulkan bahwa untuk meningkatkan moral
disamping diberikan oleh orangtua di rumah. remaja dapat dilakukan melalui pendidikan,
Guru bertangguang jawab untuk membantu baik pendidikan moral di lingkungan sekolah,
remaja menemukan nilai-nilai yang dapat di lingkungan masyarakat, maupun di
diserap sebagai persiapan untuk memasuki lingkungan rumah yang harus diawasi gerak
dunia kerja dan untuk hidup secara layak dalam gerik remaja oleh orangtua. 3) Hubungan
masyarakat. antara Perhatian Orangtua dengan Moral
Selanjtnya, menurut Singgih D. Gunarsa Remaja. Berdasarkan hasil penelitian dengan
(dalam Agus Maskur, 2011) lingkungan menggunakan rumus Person Product Moment
sekolah merupakan lembaga pendidikan formal (PPM), mengungkapkan bahwa terdapat
yang mempunyai program yang sistematik hubungan yang signifikan antara perhatian
dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran, orangtua dengan moral remaja. Semakin tinggi

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


25

perhatian orangtua maka semakin baik moral Berdasarkan penelitian ini hubungan
remaja, sebaliknya semakin rendah perhatian perhatian orangtua dengan moral remaja,
orangtua maka semakin tidak baik moral peneliti dapat menyarankan sebagai berikut : 1)
remaja. Guru BK. Berdasarkan hasil penelitian ini,
Sebagaimana dikemukakan Depdikbud diharapkan guru BK dapat mengembangkan
(dalam Zaldy Munir, 2010) bahwa dan memberikan pendidikan moral terutama
perkembangan jiwa dan sosial anak yang kepada siswa yang masih berada pada kategori
kadang-kadang berlangsung mantap akibat kurang baik. Hal ini merupakan tanggung
orangtua berperan selayaknya, anak-anak jawab seorang guru BK dalam membantu
memerlukan perhatian dan pengertian supaya siswa menemukan nilai-nilai yang dapat
tumbuh menjadi anak yang mempunyai nilai- diserap sebagai persiapan untuk memasuki
nilai moral dan dewasa yang sesuai dengan dunia kerja dan untuk hidup secara layak dalam
tingkat usianya. bermasyarakat bagi remaja. Pendidikan moral
Menurut Aliah B. Purwakania (dalam yang diajarkan kepada remaja guna mengajak
Tatik Widayati, 2005) adapun dukungan moral remaja untuk bisa mengembangkan penalaran
yang diberikan orangtua terhadap pendidikan moral.
anaknya dapat berupa perhatian terhadap Untuk memberikan pendidikan moral
pemenuhan kebutuhan psikis yang meliputi tersebut, guru BK dapat merancang program
kasih sayang, keteladanan, bimbingan dan layanan yang terkait dengan nilai-nilai moral
pengarahan, dorongan, menanamkan rasa yang salah satunya melalui kegiatan bimbingan
percaya diri. Dengan perhatian orangtua yang kelompok dengan topik pembahasan bahaya
berupa pemenuhan kebutuhan psikis tersebut pergaulan bebas dan free seks. 2) Guru Mata
diharapkan dapat memberikan semangat pada Pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini,
anak guna meraih suatu cita-cita dan norma- diharapkan guru mata pelajaran dapat
norma yang sesuai nilai-nilai moral. memberikan/menjadi contoh kepada siswa
Berdasarkan penjelasan di atas dapat yang moralnya kurang baik, guru mata
disimpulkan, bahwa dengan adanya perhatian pelajaran memberikan contoh berperilaku baik
orangtua kepada anak, maka dapat memberikan dan pantas, karena siswa akan meniru hal-hal
pengaruh positif/hal-hal baik terhadap moral yang ditampilkan oleh guru di sekolah.
anak. Selanjutnya guru mata pelajaran dapat
memotivasi siswa yang telah memiliki moral
KESIMPULAN yang baik untuk tetap mempertahankan
Berdasarkan hasil penelitian tentang perilaku moralnya dan memberikan dorongan
hubungan perhatian orangtua dengan moral kepada siswa yang bertingkah laku baik untuk
remaja, dapat diambil kesimpulan sebagai tetap mempertahankan tingkah laku baiknya
berikut : 1) Perhatian orangtua berada pada serta memberikan pujian kepada siswa bisa
kategori tinggi dengan aspek mengurus menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru
keperluan materil berada pada kategori tinggi mata pelajaran. 3) Kepala Sekolah, diharapkan
dan aspek menciptakan kasih sayang berada lebih dapat meningkatkan perhatian dan nilai-
pada kategori tinggi. 2) Moral remaja sebagian nilai moral kepada para siswa terutama pada
besar berada pada kategori baik dengan aspek siswa yang sering kedapatan melakukan
pemikiran moral berada kategori kurang baik, pelanggaran di sekolah, seperti pelanggaran
aspek perilaku moral berada pada kategori tata tertib sekolah dan berperilaku
baik, namun dalam aspek ini masih ada siswa menyimpang. Kepala sekolah lebih bersikap
yang berada pada kategori kurang baik. Pada tegas atas permasalahan yang dilakukan siswa
aspek perasaan moral berada pada kategori tersebut. Hal ini agar siswa mendapatkan
baik, namun dalam aspek ini masih ada siswa ganjaran yang setimpal dari perbuatannya.
yang berada pada kategori kurang baik. 3) Kepala sekolah juga diharapkan mampu untuk
Terdapat hubungan yang signifikan antara lebih konsisten dalam penerapan nilai-nilai
perhatian orangtua dengan moral remaja. moral di sekolah. 4) Orangtua Siswa, dapat
menjadi model yang baik bagi anak, bertingkah
SARAN laku yang baik kepada anak, dan memberikan

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013


26

inspirasi kepada anak. Orangtua membantu terhadap Prestasi Belajar Al-asror


anak-anak untuk menciptakan suasana rumah Gunung Pati Semarang. Skripsi.
sebagai lingkungan tempat anak mendapatkan Semarang: Universitas Muhammadyah
kasih sayang dan suasana hormat- Malang. Online
menghormati. Misalnya, orangtua (http//www.16/12/1012/digilib.Unnes.ac
menampilkan cara berkomunikasi yang sopan .id/skripsi/archives/doc.pdf.hlm).
dan menciptakan suasana rumah yang tenang
sebagai lingkungan tempat anak mendapatkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4
kasih sayang. Sehingga tidak ada lagi anak Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
yang melakukan tindakan-tindakan yang Anak.
melanggar moral.
Zaldy Munir. 2010. Peran dan Fungsi Orang
Berdasarkan uraian di atas, bahwa dapat
Tua dalam Mengembangkan
disarankan kepada guru BK, guru mata
Kecerdasan Emosional Anak. Jurnal.
pelajaran, kepada kepala sekolah, dan kepada
Bandung: Universitas Pendidikan
orangtua siswa bahwa sangat perlu sekali
Indonesia.Online
pemberikan pengawasan kepada anak/remaja
(http://www.18/09/2012/Theindependen
untuk terciptanya suasana yang nyaman.
's – Weblog.htm).
Kemudian melalui pendidikan moral yang
diberikan, anak/remaja bisa menemukan nilai-
nilai yang dapat diserap sebagai persiapan
untuk memasuki dunia kerja dan untuk
kehidupan secara layak dalam masyarakat.

DAFTAR RUJUKAN
Agus M. Ali Maskur. 2011. Pengaruh Tingkat
Perhatian Orangtua terhadap Perilaku
Keagamaa Anak di Desa Mayangan
Kecamatan Jogoroto Kabupaten
Jombang. Skripsi. Jawa Timur:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Online.
(http://www.17/12/2012/Downloads/pen
garuh-tingkat-perhatian-orang-tua.html).

Alex Sabur. 1991. Anak Masa Depan.


Bandung: Angkasa.

Elida Prayitno. 2006. Psikologi Perkembangan


Remaja. Padang: Angkasa Raya.

Hendra Mextedi Sihombing 2012. Faktor-


Faktor Yang Mempengaruhi
Perkembangan Moral Remaja. Malang:
UIN Malang Press.

Mudjiran, dkk. 2007. Perkembangan Peserta


Didik. Padang: Dirjen Pendidikan
Tinggi.

Shochib. 1998. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta:


PT Rineka Cipta.

Tatik Widayati. 2005. Pengaruh Motivasi,


Dukungan Orangtua dan Asal sekolah

KONSELOR | Jurnal Ilmiah Konseling Volume 2 Nomor 1 Januari 2013

Anda mungkin juga menyukai