Anda di halaman 1dari 6

Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)

Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)


Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

AKSIOLOGI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Ely Syafitri1, Dian Armanto2, Elfira Rahmadani3


1,2,3
Universitas Negeri Medan, Medan
1,3
Pendidikan Matematika, Universitas Asahan
e-mail: ely.syafitri1@gmail.com

Abstract: This study discusses the axiology of critical thinking, how the benefits of
critical thinking skills in education and using the literature study method are carried out
only based on written works, including research results, both published and unpublished.
The purpose of this article is to provide additional knowledge for teachers and other
researchers that critical thinking skills have many benefits for education so that later in
the education unit they are able to realize their abilities to produce competent students
according to educational goals. The results of the literature study on critical thinking
skills seen in axiological studies related to ethical and aesthetic values show that by
utilizing critical thinking skills students are able to build quality thinking so as to produce
good learning. Developing thinking skills is very important because it will have an impact
on students' daily lives.

Keywords: Critical Thinking Ability, Axiology.

Abstrak: Penelitian ini membahas tentang Aksiologi berpikir kritis, bagaimana manfaat
dari kemampuan berpikir kritis dalam pendidikan dan menggunakan metode studi
kepustakaan yang dilakukan hanya berdasarkan atas karya tertulis, termasuk hasil
penelitian baik yang telah maupun yang belum dipublikasikan. Tujuan artikel ini adalah
untuk memberi penambahan pengetahuan bagi guru maupun peneliti lain bahwa
kemampuan berpikir kritis memiliki banyak kebermanfaatan untuk pendidikan agar
nantinya ketika di satuan pendidikan mampu merealisasikan kemampuan yang
dimilikinya untuk menghasilkan peserta didik yang berkompeten sesuai tujuan
pendidikan. Hasil dari studi kepustakaan kemampuan berpikir kritis dilihat dalam kajian
aksiologi yang berkaitan dengan nilai etika dan estetika menunjukkan bahwa dengan
memanfaatkan kemampuan berfikir kritis siswa mampu membangun kualitas berfikir
sehingga menghasilkan pembelajaran dengan baik. Mengembangkan kemampuan
berpikir sangat penting dikarenakan akan berdampak kepada kehidupan sehari-hari
siswa.

Kata kunci: Kemampuan Berpikir Kritis, Aksiologi.

PENDAHULUAN sumber daya manusia Indonesia berada


di urutan 107 (UNDP, 2020).
Pada era 4.0, perkembangan ilmu Kemajuan suatu bangsa
pengetahuan dan teknologi yang semakin ditentukan oleh kualitas sumber daya
pesat, sumber daya manusia Indonesia manusia. Kualitas sumber daya manusia
dituntut lebih kompetitif agar mampu bergantung pada kualitas pendidikan.
bersaing dengan bangsa lain. Berdasarkan Pendidikan itu sendiri merupakan
laporan dari salah satu lembaga kebutuhan yang sangat penting bagi setiap
internasional, tingkat daya saing sumber individual karena dengan adanya
daya manusia Indonesia kurang pendidikan manusia bisa belajar dengan
menggembirakan. Menurut catatan baik dan dapat mengembangkan potensi
Human Development Report tahun 2020 yang ada pada diri manusia dengan
versi UNDP peringkat HDI (Human melalui berbagai proses pembelajaran
Development Index) atau kualitas yang terstruktur sesuai dengan peraturan
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

pemerintah sehingga dapat memenuhi peringkat 62 pada tahun 2015 (Kaselin,


kebutuhan hidup (Diani,2016). Namun 2013)
kenyataan pendidikan di Indonesia masih Sampai saat ini perhatian
terholong rendah di lihat dari nilai Ujian pengembangan kemampuan untuk berfikir
Nasional pada tahun 2017 - 2019 kritis masih relatif rendah sehingga masih
terlihat penurunan dari nilai rerata yang di terbuka peluang untuk mengesplorasi
peroleh siswa dapat dilihat dari gambar kemampuan berfikir kritis serta
berikut ini. pengembangannya. Sementara itu, untuk
menghadapi tantangan dunia juga
diperlukan peningkatan pada sektor
human development yang dapat dilakukan
melalui pengembangan keterampilan
berpikir kritis siswa sebagai generasi
penerus bangsa. Pernyataan tersebut
semakin menguatkan pentingnya berpikir
kritis dalam pembelajaran, khususnya
matematika. Oleh karena itu, kemampuan
berpikir kritis perlu dikembangkan dalam
rangka memecahkan masalah, dan
Gambar Grafik Hasil UN 2017-2019
membuat kesimpulan dari berbagai
kemungkinan secara efektif. Dalam
Permasalahan diatas
artikel ini akan dieksplorasi pentingnya
menggambarkan bahwa tujuan dari
aksiologi dari kemampuan berpikir kritis
pendidikan belum tercapai. Mengajarkan
berfikir kritis dalam Pendidikan. Hasil
siswa untuk berpikir kritis merupakan
kajian ini dapat dijadikan dasar pada
salah satu tujuan utama pendidikan
penelitian-penelian berikutnya tentang
(Kazempour, 2013; Kaleiloglu &
berfikir kritis.
Gulbahar, 2014). Kemampuan berpikir
kritis merupakan suatu hal yang penting,
METODE
namun kenyataan di lapangan belum
sesuai dengan yang diharapkan.
Secara metodologi, kajian ini
Kemampuan berpikir kritis siswa di
bersifat kualitatif dengan metode yang
Indonesia masih tergolong rendah. Hal
digunakan adalah metode studi
tersebut berdasarkan studi empat tahunan
kepustakaan. Yang dimaksud penelitian
Internasional Trends in International
kepustakaan adalah penelitian yang
Mathematics and Science Study (TIMSS)
dilakukan hanya berdasarkan atas karya
yang dilakukan kepada siswa SMP
tertulis, termasuk hasil penelitian baik
dengan karakteristik soal-soal level
yang telah maupun yang belum
kognitif tinggi yang dapat mengukur
dipublikasikan (Embun, 2012) Menurut
kemampuan berpikir kritis siswa
(Zed, 2014), pada riset pustaka (library
menunjukkan bahwa siswa-siswa
research), penelusuran pustaka tidak
Indonesia secara konsisten terpuruk
hanya untuk langkah awal menyiapkan
diperingkat bawah (Karim & Normaya,
kerangka penelitian (research design)
2015). Pada Hasil survei Programme for
akan tetapi sekaligus memanfaatkan
International Student Assessment (PISA)
sumber-sumber perpustakaan untuk
2018 yang diterbitkan pada maret 2019
memperoleh data penelitian.
kategori matematika, Indonesia berada di
Teknik pengumpulan data ini
peringkat ke-7 dari bawah (73) dengan
dilakukan dengan cara mengumpulkan
skor rata-rata 379. Turun dari peringkat
sejumlah literatur bahan bacaan terkait
63 pada tahun 2015. Sementara pada
aksiologi ilmu pengetahuan dan juga
kategori kinerja sains, Indonesia berada di
berpikir kritis. Literatur bahan bacaan
peringkat ke-9 dari bawah (71), yakni
tersebut dapat berbentuk buku-buku,
dengan rata-rata skor 396. Turun dari
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

artkel jurnal dan literatur bacaan lainnya. refleksi yang berfokus untuk memutuskan
Data yang telah terkumpul kemudian apa yang mesti dipercaya atau dilakukan,
dianalisis secara deduktif. Facione (2013) menyatakan bahwa
berpikir kritis sebagai pengaturan diri
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam memutuskan (judging) sesuatu
yang menghasilkan interpretasi, analisis,
Pengertian Aksiologi evaluasi, dan inferensi, maupun
Aksiologi merupakan bagian pemaparan menggunakan suatu bukti,
dari filsafat ilmu yang konsep, metodologi, kriteria, atau
mempertanyakan bagaimana manusia pertimbangan kontekstual yang menjadi
menggunakan ilmunya. Aksiologi juga dasar dibuatnya keputusan. Sejalan
merupakan cabang Filsafat yang dengan itu Scriven dan Paul (1996) dan
menganalisis tentang hakikat nilai yang Angelo (1995) memandang berpikir kritis
meliputi nilai-nilai kebenaran, kebaikan, sebagai proses disiplin cerdas dari
keindahan, dan religius (Kattsoff, 1996). konseptualisasi, penerapan, analisis,
Aksiologi: nilai kegunaan ilmu, sintesis, dan evaluasi aktif dan
penyelidikan tentangprinsip-prinsip nilai. berketerampilan yang dikumpulkan dari,
Secara etimologis, istilah aksiologi atau dihasilkan oleh, observasi,
berasal dari Bahasa Yunani Kuno,terdiri pengalaman, refleksi, penalaran, atau
dari kata “aksios” yang berarti nilai komunikasi sebagai sebuah penuntun
dan kata “logos” yang berarti teori. menuju kepercayaan dan aksi.
Jadi aksiologi merupakan cabang filsafat Beyer (1995) menjelaskan
yang mempelajari nilai (Sadullah, 2007) karakteristik yang berhubungan dengan
Aksiologi dibagi kepada tiga bagian berpikir kritis berikut. a. Watak
menurut Sumantri, yaitu: (1) Moral (dispositions) Seseorang yang mempunyai
Conduct (tindakan moral), bidang ini keterampilan berpikir kritis mempunyai
melahirkan disiplin ilmu khusus yaitu sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai
“ilmu etika” atau nilai etika. (2) Esthetic sebuah kejujuran, respek terhadap
Expression (Ekspresi Keindahan), bidang berbagai data dan pendapat, respek
ini melahirkan konsep teori keindahan terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari
atau nilai estetika. (3) Sosio Political Live pandanganpandangan lain yang berbeda,
(Kehidupan Sosial Politik), bidang ini dan akan berubah sikap ketika terdapat
melahirkan konsep Sosio Politik atau sebuah pendapat yang dianggapnya baik.
nilai-nilai sosial dan politik (Margono, b. Kriteria (criteria) Berpikir kritis harus
1986). Aksiologi adalah ilmu mempunyai sebuah kriteria atau patokan.
pengetahuan yang menyelidiki hakikat Untuk sampai ke arah sana maka harus
nilai yang ditinjau dari sudut kefilsafatan. menemukan sesuatu untuk diputuskan
Sejalan dengan itu, Sarwan menyatakan atau dipercayai. Meskipun sebuah
bahwa aksiologi adalah studi tentang argumen dapat disusun dari beberapa
hakikat tertinggi, realitas, dan arti dari sumber pelajaran, namun akan
nilai-nilai (kebaikan, keindahan, dan mempunyai kriteria yang berbeda.
kebenaran). Dengan demikian aksiologi Apabila kita akan menerapkan
adalah studi tentang hakikat tertinggi dari standarisasi maka haruslah berdasarkan
nilai-nilai etika dan estetika. kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta,
berlandaskan sumber yang kredibel, teliti,
Kemampuan Berpikir Kritis tidak bias, bebas dari logika yang keliru,
Menurut Robert Ennis dalam logika yang konsisten, dan pertimbangan
Alec Fisher (2008) berpikir kritis adalah yang matang. c. Argumen (argument)
“Critical thinking is thinking that makes Argumen adalah pernyataan atau
sense and focused reflection to decide proposisi yang dilandasi oleh data-data.
what should be believed or done” artinya Keterampilan berpikir kritis akan meliputi
pemikiran yang yang masuk akal dan kegiatan pengenalan, penilaian, dan
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

menyusun argumen. d. Pertimbangan atau ilmu; dan 3) manfaat atau kegunaan


pemikiran (reasoning) Kemampuan ini ilmu tersebut. Untuk itu, manusia akan
adalah untuk merangkum kesimpulan dari selalu berpikir kritis, dengan berpikir
satu atau beberapa premis. Prosesnya kritis akan muncul pertanyaan, dan
akan meliputi kegiatan menguji hubungan dengan bertanya maka akan ditemukan
antara beberapa pernyataan atau data. e. jawaban yang mana jawaban tersebut
Sudut pandang (point of view) Sudut adalah suatu kebenaran. Seiring dengan
pandang adalah cara memandang atau perkembangan zaman, ilmu
menafsirkan dunia ini, yang akan pengetahuan tidak terlepas dari filsafat.
menentukan konstruksi makna. Seseorang Filsafat mengajarkan manusia untuk
yang berpikir dengan kritis akan berfikir kritis yang menuntut mereka
memandang sebuah fenomena dari untuk membuat metode secara empiris
berbagai sudut pandang yang berbeda. f. sehingga diperoleh suatu kebenaran ilmu
Prosedur penerapan kriteria (procedures pengetahuan.
for applying criteria) Prosedur penerapan Keterkaitan antara aksiologi dan
berpikir kritis sangat kompleks dan kemampuan berpikir kritis artinya melihat
prosedural. Prosedur tersebut akan kemampuan berpikir Kritis dari segi
meliputi merumuskan permasalahan, kebermanfaatannya. Wilson (2000)
menentukan keputusan yang akan mengemukakan beberapa alasan tentang
diambil, dan mengidentifikasi perkiraan- perlunya keterampilan berpikir kritis,
perkiraan. yaitu: (1) pengetahuan yang didasarkan
pada hafalan telah didiskreditkan;
Pandangan Aksiologi Terhadap individu tidak akan dapat menyimpan
Kemampuan Berpikir Kritis ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka
Abad 21 yang merupakan abad untuk penggunaan yang akan datang; (2)
globalisasi menuntut manusia untuk informasi menyebar luas begitu pesat
memiliki keterampilan, salah satunya sehingga tiap individu membutuhkan
keterampilan berpikir untuk dapat kemampuan yang dapat disalurkan agar
bertahan dan berkompetisi dalam mereka dapat mengenali macam-macam
persaingan global. Berfikir kritis secara permasalahan dalam konteks yang
keseluruhan melibatkan penalaran. berbeda pada waktu yang berbeda pula
Muhfahroyin (2009) mengungkapkan selama hidup mereka; (3) kompleksitas
berfikir kritis adalah suatu proses pekerjaan modern menuntut adanya staf
yang melibatkan operasional mental pemikir yang mampu menunjukkan
seperti deduksi induksi, kalsifikasi, pemahaman dan membuat keputusan
evaluasi, dan penalaran. Pentingya dalam dunia kerja; dan (4) masyarakat
kemampuan berfikir kritis agar modern membutuhkan individu-individu
pembelajaran terlaksana dengan untuk menggabungkan informasi yang
bermakna bagi siswa. Berbeda dengan berasal dari berbagai sumber dan
Fogarty dan McTighe (1993) berfikir membuat keputusan.
kritis merupakan cara berfikir reflektif Neuman (1993) menyatakan
yang masuk akal atau berdasarkan cara bahwa “creative thinking is a way of
berfikir relaktatif yang masuk akal atau generating novel information and unique
berdasarkan nalar untuk menentukan apa end products”. Berpikir kreatif merupakan
yang akan di kerjakan dan di yakini. cara untuk membangkitkan informasi baru
Manusia memiliki rasa ingin tahu yang dan menghasilkan produk akhir yang
sangat tinggi sehingga senantiasa mencari unik. Berpikir kreatif ini ditandai oleh
jawaban atas pertanyaan yang timbul empat sub keterampilan yaitu fluency
dalam kehidupannya. Dalam mencari (keluwesan), flexibility (fleksibel/ide atau
ilmu pengetahuan, manusia melakukan objek yang beradaptasi tinggi), originality
telaah yang mencakup 3 hal, antara lain 1) (ide atau objek yang baru, tidak biasa,
objek yang dikaji; 2) proses menemukan atau luar biasa), dan elaboration (ide atau
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

objek yang komplek, dirinci, dan Alec Fisher. 2008. Berpikir Kritis
beradab). Keterampilan berpikir yang “Sebuah Pengantar”.Jakarta:
dilatih terus menerus (kontinyu) akan Erlangga.
menjadi kebiasaan, sehingga ketika siswa
berada dalam suatu permasalahan, maka Beyer, BK. 1995. Critical Thinking.
ia dapat mengambil keputusan secara Bloomington: Phi Delta Kappa
cepat, tepat, dan efisien. Keterampilan Educational Foundation
berpikir inilah yang mejadi bekal bagi Embun, B. (2012). Banjir Embun.
siswa untuk bersaing dalam era Retrieved from Penelitian
globalisasi Kemampuan berpikir kritis Kepustakaan:
siswa merupakan hal yang penting http://banjirembun.blogspot.co.i
dikarenakan akan berdampak kepada d/2012/04/penelitian-
kehidupan sehari-hari siswa. kepustakaan.html
Melihat kajian di atas Facione. (2013). Critical Thinking: What
pentingnya kemampuan berfikir kritis It Is and Why It Counts.
agar mampu membangun kualitas Measured Reasons and The
berfikir sehingga menghasilkan California Academic Press,
pembelajaran dengan baik. Millbrae, CA
https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.i
SIMPULAN d/
Kaleiloglu, F., & Gulbahar, Y. (2014).
Perkembangan ilmu pengetahuan The Effect of Instructional
abad 21 menuntut individu untuk menjadi Techniques on Critical Thinking
sumber daya manusia (SDM) yang Disposition in Online
berkualitas. Ciri-ciri SDM yang Discussion. Educational
berkualitas adalah mampu mengelola, Technology & Society, 17(1),
menggunakan dan mengembangkan 248—258.
keterampilan berpikir. Berfikir kritis Karim and Normaya. (2015). Kemampuan
secara keseluruhan melibatkan Berpikir Kritis Siswa dalam
penalaran. Berfikir kritis adalah suatu Pembelajaran Matematika
proses yang melibatkan operasional dengan Menggunakan Model
mental seperti deduksi induksi, Jucama di Sekolah Menengah
kalsifikasi, evaluasi, dan penalaran. Pertama. Jurnal Pendidikan
Pentingya kemampuan berfikir kritis Matematika, vol. 3, no. 1, pp.
agar pembelajaran terlaksana dengan 92-104, 2015.
bermakna bagi siswa. Berdasarkan Hasil Kaselin, Sukestiyarno, and W. Budi,
dari studi kepustakaan kemampuan (2013) “Kemampuan
berpikir kritis dilihat dalam kajian Komunikasi Matematis Pada
aksiologi yang berkaitan dengan nilai Pembelajaran Matematika
etika dan estetika menunjukkan bahwa Dengan Strategi React Berbasis
dengan memanfaatkan kemampuan Etnomatematika,” Unnes J. Res.
berfikir kritis siswa mampu membangun Math. Educ., vol. 2, no. 2,.
kualitas berfikir sehingga menghasilkan Kattsoff, Louis O. (1996) . Pengantar
pembelajaran dengan baik. filsafat (cet.ke7).
Mengembangkan kemampuan berpikir Yogyakarta: Tiara Wacana,
sangat penting dikarenakan akan Kazempour, E. (2013). The Effects of
berdampak kepada kehidupan sehari-hari Inquiry-Based Teaching on
Critical Thinking of Students.
DAFTAR PUSTAKA Journal of Social. Issues &
Humanities, 1(3), 23—27.
McTighe, J. and Fogarty, R. (1993).
Critical Thinking Assesment.
Journal of Science and Social Research ISSN 2615 – 4307 (Print)
Oct 2021, IV (3): 320 – 325 ISSN 2615 – 3262 (Online)
Available online at http://jurnal.goretanpena.com/index.php/JSSR

Journal Theory and Practice UNDP. (2020).


Vol. XXXII(3) http://hdr.undp.org/en/content/la
Muhfahroyin. (2009). Memberdayakan test-human-development-index-
Kemampuan Berfikir Kritis ranking (diakses agustus 2021)
Siswa Melalui Pembelajaran Wilson, V. (2000). Educational forum on
Konstruktivistik. Jurnal teaching thinking skills.
pendidikan dan Edinburgh: ScottishExecutive
pembelajaran,Vol 16, Nomor 1 Education Department.
Neuman, D.B. (1993). Experiencing Zed, M. (2014). Metode Penelitian
elementary science. California: Kepustakaan. Jakarta: Yayasan
Wadsworth Publishing Obor Indonesia.
Company.
Sadulloh, U, (2007) Pengantar Filsafat
Pendidikan, Bandung: Penerbit
Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai