BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
e. Untuk memperoleh hasil yang halus tanpa meninggalkan geram yang terjadi saat proses
pemotongan
f. Dapat mengurangi nilai tegangan sisa
Mesin-mesin non traditional disini dapat dibagi menjadi beberapa menurut energi yang
dipakai (media potong benda kerja) adalah :
x romechanical energy processes (media pemotongan dengan energi elektromekanika):
o Electrochemical machining
o Electrochemical deburring
x Mechanical energy processes (media pemotongan dengan energi mekanik):
o WaterJet Cutter
o Abrasive water jet cutter
o UltrasonicMachining
x Chemical machining
o Mechanics and Cemistry of Chemical Machining
o CHM processes
x Thermal energy processes (media pemotongan dengan energi thermal):
o Electric beam machining
o Electric discharge machining
o ARC-cutting processes
o Laser beam machining
o Oxyfuel cutting processes
Alat yang mampu mengiris logam atau bahan lain yang menggunakan air dengan
kecepatan dan tekanan tinggi atau campuran air dan bahan abrasif. Proses ini pada
dasarnya sama dengan erosi air yang ditemukan di alam tapi sangat cepat dan
terkonsentrasi.
dihasilkan oleh abrasif lebih tinggi dibandingkan dengan spesimen tersebut sehingga
spesimen tersebut dapat terpotong.
A. Hydraulic pump
Hydraulic pump yang digunakan memiliki kekuatan berkisar 30kW dengan motor listrik
yang dapat me-suplay oli dengan bertekanan tinggi yaitu berkisar 117bar yang berfungsi
menggerakkan reciprocatting pump pada intensifier. Pompa hidrolik juga berfungsi
menyalurkan air ke transmisi penyaluran air yang lain untuk menambah produktivitas
pengerjaan.
B. Intensifier
Intensifier adalah bagian dari alat tersebut yang menerima air bertekanan rendah
berkisar 4bar (27,5KPa) dan mengeluarkannya melewati akumulator dan meningkatkan
tekanannya menjadi 3800bar (26,198 MPa). intensifier mengubah energi yang
dihasilkan dari fluida hidrolik tekanan rendah menjadi air bertekanan sangat tinggi.
Sistem hidrolik menyediakan fluida bertekanan untuk siklus gerakan piston didalam
bagian tengah intensifier. Intensifier dilengkapi pula dengan pendorong disetiap bagian
piston sehingga menimbukan tekanan di kedua arah. Pada satu bagian intensifier adalah
inlet stroke pada bagian baliknya menghasilkan output tekanan sangat tinggi. Pada saat
terjadi langkah inlet maka air memasuki silinder bertekanan tinggi melalui check valve.
Setelah itu pendorong bergerak kearah sebaliknya dan menimbulkan air yang
bertekanan sangat tinggi.
5. Plunger bergerak sampai pada ujung stroke,sehingga silinder di bagian lainnya penuh
dengan air.
6. Katub kontrol berfungsi untuk membalikkan aliran oli sehingga berada di sisi
sebelumnya dan bergerak ke arah sebaliknya.
C. Accumulator
Pada Abrasive Water Jet ini Berfungsi untuk menjaga aliran air bertekanan tinggi
dan menghilangkan tekanan fluktuatif disaat piston intensifier berubah arah.
intensifier
accumulator
E. Catcher
Berfungsi sebagai reservoir yang mengumpulkan sisa-sisa permesinan WJM.
Chatcher juga berfungsi untuk mengurangi kebisingan yang ditimbulkan saat proses
permesinan dari kecepatan water jet yang mencapai mach 3 menjadi level subsonic.
11
Beberapa kelebihan dari abrasive water jet dibandingkan dengan mesin non konvensional
yang lain:
Tabel 2.1
Perbandingan mesin-mesin non konvensional
Tabel 2.2
Tabel nilai kualitas kekasaran permukaan (Ra)
Tabel 2.3
Nilai kekasaran permukaan setelah di finishing dengan macam-macam proses permesinan
menurut Mechanical Support
Tabel 2.4
Nilai kekasaran permukaan mesin non tradisional
permukaan yang diberi syarat pada gambar teknik disebut permukaan nominal (nominal
surface). Macam-macam contoh dari bentuk profil adalah pada gambar berikut
ଵ
ܴ ൌ ݅ܪǤ ݀ݔሺߤ݉ሻ ................................................................................. (2-1)
ଵ
ܴ ൌ ሾ݅ܪǤ ݔሿ (ߤ݉ሻ .................................................................................... (2-2)
ଵ ଵ
ܴ ൌ ݅ܪǤ ݈ െ ݅ܪǤ Ͳ (ߤ݉ሻ ......................................................................... (2-3)
ு
ܴ ൌ
(ߤ݉ሻ .............................................................................................. (2-4)
18
Ada beberapa cara untuk menentukan kekasaran rata-rata (Ra) dapat pula
dilakukan secara grafis. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
x Pertama, gambar sebuah garis lurus pada penampang permukaan yang
diperoleh dari pengukuran (profil terukur) yaitu garis X ± X yang
posisinya tepat menyentuh lembah paling dalam.
x Kedua, ambillah beberapa sampel panjang pengukuran sepanjang L yang
dapat memungkinkan memuat sejumlah bentuk gelombang yang hampir sama.
x Ketiga, ambilah luasan daerah A di bawah kurva dangan menggunakan metode
ordinat. Dengan demikian diperoleh jarak garis center C ± C terhadap garis X ±
X secara tegak lurus yang besarnya adalah:
ୢୟୣ୰ୟ୦
ൌ
........................................................................................... (2-5)
x Keempat, sekarang diperoleh garis yang membagi profil terukur menjadi dua
bagian yang hampir sama luasnya, yaitu luasan daerah di atas (P1+ P2+P3+ ...
dan seterusnya) dan luasan daerah di bawah (Q1+ Q2 +Q3+ ... + dan seterusnya).
Dengan demikian maka Ra dapat ditentukan besarnya yaitu :
௨௦ௗା௨௦ௗொ ଵ
ܴܽ ൌ
ݔ ௩
ሺߤ݉ሻ ...................................... (2-6)
dengan :
Vv = perbesaran vertikal. Luas P dan Q dalam milimeter
L = panjang sampel pengukuran dalam milimeter
19
ଵ ଵ ଵ
ܴ ݖൌ ହ ሺܴͳ ܴ͵ ܴͷ ܴ ܴͻ ܲܽሻ െ ହ ሺܴʹ ܴͶ ܴ ܴͺ ܴͳሻݔ ௩
.. (2-7)
20
3. Kekasaran perataan (Rp) merupakan jarak rata-rata antara garis referensi dengan garis
terukur.
4. Rt, kedalaman total (Peak to Valley) adalah besar jarak dari profil referensi hingga
profil dasar dengan satuan µm.
Tabel 2.5
Simbol dan perintah pengerjaan gambar teknik
2.7 Hipotesis
Dalam penelitian ini saya memiliki hipotesis bahwa semakin besar SOD yang
digunakan saat proses pemotongan maka akan menimbulkan kekasaran pada benda kerja
yang semakin tinggi dikarenakan jarak yang semakin jauh akan menghasilkan tekanan
untuk memotong menjadi berkurang sehingga pemotongan kurang maksimal. Serta
hipotesis kedua adalah semakin besar tekanan yang digunakan ketika melakukan proses
cutting dengan alat abrasive water jet cutting maka nilai kekasaran tersebut akan semakin
turun karena tekanan air yang besar akan membuat flowrate pada air tersebut semakin
banyak yang mengakibatkan pengikisan pada spesimen akan menjadi lebih banyak dan
lebih halus pada area hasil pemotongan.