Anda di halaman 1dari 17

BAB 6

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN AKTIVA TETAP

A. Laba Antar Perusahaan Atas Aktiva Tetap Yang Tidak Dapat Disusutkan
A.1 Penjualan Tanah Arus-ke-bawah
Pada tanggal 1 januari 20X6 PT Pakerin memperoleh 90 persen kepemilikan
perusahaan anak, PT Swallow dengan harga Rp 270.000.000. Biaya investasi sama
dengan nilai buku dan nilai wajar kepemilikan yang diperoleh. Laba bersih PT Swallow
20X6 sebesar Rp 70.000.000, dan pendapatan PT Pakerin, diluar pendapatannya dari PT
Swallow, sebesar Rp 90.000.000. pendapatan PT Pakerin termasuk laba yang belum
direalisasi atas tanah Rp 10.000.000, yang mempunyai harga perolehan Rp 40.000.000
dan dijual kepada PT Swallow dengan harga Rp 50.000.000. karena itu, PT Pakerin
membuat ayat-ayat jurnal berikut dalam mempertanggungjawabkan investasinya pada
PT Swallow pada tanggal 31 Desember 20X6.
Investasi pada PT Swallow Rp 63.000.000
Pendapatan dari PT Swallow Rp 63.000.000
Untuk mencatat 90% dari Rp 70.000.000, pendapatan yang dilaporkan oleh PT Swallow

Pendapatan dari PT Swallow Rp 10.000.000


Investasi pada PT Swallow Rp 10.000.000
Untuk mengeliminasi laba yang belum direalisasi atas penjualan tanah kepada PT
Swallow

Jurnal kertas kerja


a. keuntungan atas penjualan tanah Rp 10.000.000
Tanah Rp 10.000.000
Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah antar perusahan dan mengurangi
tanah menjadi harga perolehannya.

Tahun Setelah Penjualan Antar Perusahan


Investasi Pada PT Swallow Rp 10.000.000
Tanah Rp 10.000.000
Untuk mengurangi tanah menjadi harga perolehannya dan menyesuaikan akun investasi
untuk membentuk reiprokal dengan akun ekuitas PT Swallow pada awal periode.

PT PAKERIN DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERKAHIR 31 DESEMBER 20X6 (DALAM 000)

PT Pakerin 90% PT Penyesuaian Hak Laporan


Swallow dan Eliminasi Minoritas Kosolidasi
Laporan Laba Rugi 380.000 220.000 600.000
Penjualan
Pendapatan dari PT 53.000 b. 53.000
Swallow
Keuntungan penjualan 10.000 a. 10.000
tanah
Beban-beban (termasuk 300.000* 150.000* 450.000*
harga pokok penjualan)
Pendapatan hak minoritas 7.000 7.000*
(Rp 70.000 x 10 %)
Laba bersih 143.000 70.000 143.000
Laba ditahan 207.000 207.000
Laba ditahan PT Swallow
Laba Ditahan PT Swallow 100.000 c.100.000
Tambahan : Laba Berisih 143.000 70.000 143.000
Laba ditahan 31 Desember 350.000 70.000 350.000
20X6
Neraca 477.000 350.000 827.000
Aktiva lainya
Tanah 50.000 a. 10.000 40.000
Investasi pada PT Swallow 323.000 b.53.000
c270.000
800.000 400.000 867.000
Kewajiban 50.000 30.000 80.000
Modal saham 400.000 200.000 c.200.000 400.000
Laba ditahan 350.000 170.000 350.000
800.000 400.000
Hak minoritas, 1 Januari 20X6 c.30.000 30.000
Hak Minoritas, 31 Desember 20X6 37.000 37.000
867.000
• Dikurangkan
a. Eliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah menjadi harga perolehannya
b. Eliminasi pendapatan investasi yang mengurangi akun investasi menjadi saldonya pada tanggal 1
januari 20X6
c. Eliminasi jumlah resiprokal ekuitasn dan investasi dan membentuk hak minoritas awal.

Peraga 6-1
Penjualan pada tahun Berikutnya kepada Entitas Luar
Diasumsikan bahwa PT Swallow menggunakan tanah selama tiga tahun dan
menjualnya dengan harga Rp 65.000.000 pada tahun 20X10. pada tahun terjadinya
penjualan (20X10) PT Swallow akan melaporkan keuntungan sebesar Rp 15.000.000
(hasil penjualan sebesar Rp 65.000.000 dikurangi dengan harga perolehan sebesar Rp
50.000.000), tetapi keuntungan bagi entitas yang dikonsolidasikan adalah sebesar Rp
25.000.000 (Hasil Penjualan sebesar Rp 65.000.000 dikurangi dengan harga perolehan
PT Pakerin sebesar Rp 40.000.000).
PT Pakerin mengakui keuntungan atas tanah tahun 20X10 berdasarkan metode
ekuitas dengan menyesuaikan pendapatan investasinya pada tahun tersebut. Ayat jurnal
pada buku PT Pakerin adalah :

Investasi pada PT Swallow Rp 10.000.000


Pendapatan dari PT Swallow Rp 10.000.000
Untuk mengakui laba atas penjualan tanah kepada PT Swallow yang sebelumnya
ditangguhkan.
Ayat jurnal kerja berikut diperlukan untuk menyesuaikan keuntungan sebesar Rp
15.000.000 bagi PT Swallow sehingga untuk konsolidasi atas tanah sebesar Rp
25.000.000 :
Investasi pada PT Swallow Rp 15.000.000
Keuntungan atas tanah Rp 15.000.000
Untuk menyesuaikan keuntungan atas penjualan tanah menjadi Rp 25.000.000,
keuntungan bagi entitas yang dikonsolidasikan. Ayat jurnal pada tahun terjadinya
penjualan ini hampir sama seperti ayat jurnal kertas kerja pada setiap tahun 20X7 20X8,
dan 20X9 untuk mengeliminasi laba yang belum direalisasi dari akun tanah.
Perbedaannya adalah bahwa kreditnya pada akun keuntungan atas tanah tidak tampak
lagi dalam buku terpisah PT Pakerin atau PT Swallow.

A.2 Penjualan Tanah Arus-ke-atas


Seperti sebelumnya, laba bersih PT Swallow untuk tahun 20X6 sebesar Rp
70.000.000 dan pendapatan PT Pakerin, diluar pendapatannya dari PT Swallow, sebesar
Rp 90.000.000. akan tetapi, laba yang belum direalisasi atas penjualan tanah antar
perusahaan sebesar Rp 10.000.000 sekarang direfleksikan dalam pendapatan PT
Swallow, bukan PT Pakerin, dalam mempertanggungjawabkan investasi PT Pakerin
pada PT Swallow pada akhir tahun 20X6, PT Pakerin membuat ayat-ayat jurnal berikut:
Investasi pada PT Swallow Rp 63.000.000
Pendapatan dari PT Swallow Rp 63.000.000
Untuk mencatat 90% dar Rp 70.000.000, laba bersih yang dilaporkan oleh PT Swallow.
Pendapatan dari PT Swallow. Rp 9.000.000
Investasi pada PT Swallow Rp 9.000.000
Untuk mengeliminasi 90% dari Rp 10.000.000 laba yang belum direalisasi atas
tanah yang dibeli dari PT Swallow.

Tahun Setelah Penjualan antar Perusahaan


Jika PT Pakerin tetap memiliki tanah tersebut pada tahun-tahun berikutnya,
maka ayat jurnal kertas kerja untuk mengeliminasi laba yang belum direalisasi dari akun
tanah adalah :
Investasi pada PT Swallow Rp 9.000.000
Hak minoritas 1.000.000
Tanah Rp 10.000.000
Untuk mengurangi akun tanah menjadi harga perolehannya dan menyesuaikan akun
investasi dan hak minoritas awal untuk membentuk resiprokal.

Penjualan pada Tahun Berikutnya Kepada Entitas Luar


Diasumsikan bahwa PT Pakerin menggunakan tanah tersebut selama tiga tahun
dan menjualnya pada 20X10 dengan harga Rp 65.000.000. pada tahun terjadinya
penjualan (20X10), PT Pakerin akan melaporkan keuntungan sebesar Rp 15.000.000
(hasil penjualan sebesar Rp 65.000.000 dikurangi dengan perolehan sebesar Rp
50.000.000), akan tetapi keuntungan bagi entitas yang dikonsolidasikan sebesar Rp
25.000.000, dialokasikan sebesar Rp 24.000.000 [Rp 15.000.000 + (Rp 10.000.000 x
0,9)] kepada pemegang saham mayoritas (laba Bersih konsolidasi ) dan Rp 1.000.000
kepada pemegang saham minoritas. PT Pakerin menyesuaikan pendapatan investasinya
dari PT Swallow pada tahun dengan ayat jurnal berikut :
Investasi pada PT Smesta Rp 9.000.000
Pendapatan dari PT Swallow Rp 9.000.000
Untuk mengakui laba atas penjualan tanah antar perusahaan yang sebelumnya
ditangguhkan.

Keuntungan atas penjualan tanah sebesar Rp 15.000.000 ditambah dengan


peningkatan pendapatan investasi pada buku PT Pakerin Rp 9.000.000 sama dengan
pengaruh pada lebih bersih tahun 20X10 Rp 24.000.000.
Ayat jurnal kertas berikut diperlukan untuk mencatat keuntungan sebesar Rp
15.000.000 bagi PT Pakerin, yang juga mencatat keuntungan konsolidasi atas tanah
sebesar Rp 25.000.000:

Investasi pada PT Swallow Rp 9.000.000


Hak minoritas 1.000.000
Keuntungan atas tanah Rp 10.000.000
Untuk menyesuaikan keuntungan atas penjualan tanah menjadi Rp 25.000.000,
keuntungan bagi entitas yang dikonsolidasikan.

PT PAKERIN DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X6 (DALAM 000)
PT Penyesuaian dan hak Laporan
Pakerin Eliminasi minoritas Konsolidasi
laporan laba rugi 210,000 210,000 600,000
Penjualan
Pendapatan dari PT Swallow 54,000 b 54.000

Keuntungan Penjualan tanah 10,000 a 10.000


Beban-beban (Termasuk 300,000 150,000
450,000
harga pokok penjualan)
Pendapatan hak minoritas
(Rp 70.000 - Rp 10.000) x 10% 6,000 6,000
Laba Bersih 144,000 70,000 144,000
Laba Ditahan
Laba ditahan - PT Pakerin 207,000 207,000
Laba ditahan PT Swallow 100,000 c 100,000

tambah : Laba bersih 144,000 70,000 144,000


Laba Ditahan
31 Desember 20X6 351,000 170,000 351,000
Neraca
Aktiva Lainnya 427,000 400,000 827,000
Tanah 50,000 a 100,000 40,000
investasi pada PT Swallow 324,000 b 54.000
c 270.000
801,000 400,000 867,000
Kewajiban 50,000 30,000 80,000
Modal Saham 400,000 200,000 c 200,000 400,000
laba ditahan 351,000 170,000 351,000
801,000 400,000
Hak minoritas, 1 Januari 20X6 c 30.000 30,000
Hak minoritas, 31 Desember 20X6 36,000 36,000
867,000
* Dikurangkan
a. Eliminasi keuntungan atas penjualan tanah dan mengurangi tanah menjadi harga perolehannya
b. Eliminasi pendapatan dan mengurangi akun investasi menjadi saldonya pada tanggal 1 Januari 20X6
c. Eliminasi jumlah resiprokal ekuitas dan investasi dan membentuk hak minoritas awal
Peraga 6-2

AKTIVA TETAP DIJUAL TIDAK PADA NILAI WAJARNYA


Konsolidasi Dengan Kerugian Pada Penjualan Antar Perusahaan
Contoh: Jika perusahaan induk menjual sebuah mesin yang mempunyai nilai buku Rp
30.000.000 kepada perusahaan anak yang 90 persen kepemilikannya dimiliki oleh induk
dengan harga Rp 20.000.000 pada tanggal 1 Januari 20X7 mempunyai sisa umur
manfaat 5 tahun ketika dijual kepada perusahaan anak yang 90 persen sahamnya
dimiliki oleh perusahaan induk dengan harga Rp 20.000.000. perusahaan induk tersebut
mempunyai kerugian yang belum direalisasi sebesar Rp10.000.000 yang diakui secara
bagian perbagian selama 5 tahun. Jika laba bersih perusahaan anak pada tahun 20X7
adalah Rp200.000.000 dan tidak transaksi antar perusahaan lainnya maka perusahaan
induk mencatat pendapatan dari perusahaan anaknya sebagai berikut:
Jawab: *Investasi pada perusahaan anak Rp 188.000.000
Pendapatan dari perusahaan anak Rp 188.000.000
*Untuk mencatat pendapatan tahun 20X7 yang ditentukan sebagai berikut:
- Ekuitas pada pendapatan perusahaan anak
( Rp 200.000.000 X 90% ) Rp 180.000.000
- Tambah:kerugian yang belum direalisasi atas mesin Rp 10.000.000
- Kurang:pengakuan bagian perbagian atas kerugian
(RP 10.000.000 : 5 Tahun) Rp 2.000.000
Rp 188.000.000

Ayat-ayat jurnal kertas kerja konsolidasi sehubungan dengan kerugian antar


perusahaan tahun 20X7 adalah sebagai berikut:
Mesin Rp10.000.000
Kerugian atas penjualan mesin Rp 10.000.000
(Untuk mengeliminasi kerugian antar perusahaan yang belum direalisasi)

Beban penyusutan Rp 2.000.000


Akumulasi penyusutan Rp 2.000.000
(untuk mencatat beban penyusutan)

Konsolidasi-penjualan aktiva tetap arus ke atas dan arus kebawah:


Contoh: PT Pratama memperoleh 90 persen kepemilikan PT Sinergi pada nilai buku
tercatatnya dengan harga Rp 450.000.000 pada tanggal 3 Januari 20X6.
transaksi – transaksi yang melibatkan aktiva tetap kedua perusahaan sebagai
berikut ini:

PT PRATAMA DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KERJA KONSOLIDASI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 20X8 (DALAM000)
90% Penyesuaian dan Hak Laporan
PT PT Sinergi eliminasi Minoritas Konsolidasi
Pratama
Laporan Laba rugi penjualan 2.000.000 700.000 2.700.000
Keuntungan atas bangunan 32.000 C.32.000
Kerugian(keuntungan) tanah 1.000* a. 5.000 4.000
Pendapatan dari PT Sinergi 52.600 d.52.600
Harga pokok penjualan 1.000.000* 320.000* 1.320.000*
Beban penyusutan 108.000* 50.000* b.4.000 150.000*
c.4.000
Beban-beban lainnya 676.600* 249.000* 925.600*
Pendapatan hak minoritas 8.400 8.400*
Laba bersih 300.000 80.000 300.000
Laba ditahan
Laba ditahan-PTpelangi 400.000 400.000
Laba ditahan-PTsinar 200.000 e.200.000
Laba bersih 300.000v 80.000v 300.000
Dividen 200.000* 30.000* d.27.000 3.000* 200.000*
Laba ditahan 31 Des 20X8 500.000 250.000 500.000
Neraca kas 131.800 32.000 163.800
Aktiva lancar lainnya 200.000 150.000 350.000
Tanah 160.000 40.000 200.000
Bangunan 500.000 232.000 c.32.000 700.000
Akum Penyusutan-bangunan 200.000* 54.000* c.4.000 250.000*
Peralatan 620.000 400.000 b.20.000 1.000.000
Akum Penyusutan-peralatan 258.000* 100.000* b.8.000 350.000*
Investasi pada PTsinar 546.200 a.5.000 d.25.600
b.14.400 e.540.600
1.700.000 700.000 1.813.800
Kewajiban lancar 200.000 50.000 250.000
Modal saham 1.000.000 400.000 400.000 e.400.000 1.000.000
Laba ditahan 500.000v 250.000v
1.700.000 700.000
Hak minoritas,1 Jan 20X8 b.1.600 e.60.000 58.400
Hak minoritas 31Des20X8 63.800 63.800
1.813.800
*Dikurangkan
Peraga 6-3
1. Pada tanggal 1 Juli 20X6 PT Pratama menjual tanah kepada PT Sinergi
dengan keuntungan sebesar Rp5.000.000. PT Sinergi menjual kembali
tanah tersebut kepada entitas luar selama tahun 20X8 dengan kerugian
yang ditanggung oleh PT Sinergi sebesar Rp1.000.000
2. Pada tanggal 2 Januari 20X7 PT Sinergi menjual peralatan yang
mempunyai sisa umur manfaat 5 tahun kepada PT Pratama dengan
keuntungan sebesar Rp20.000. Peralatan ini masih digunakan oleh PT
Pratama pada tanggal 31 Desember 20X8.
3. Pada tanggal 5 Januari 20X8 PT Pratama menjual sebuah bangunan
kepada PT Sinergi dengan keuntungan sebesar Rp 32.000.000. Sisa
umur manfaat bangunan pada tanggal ini adalah 8 tahun dan PT Sinergi
masih memiliki bangunan tersebut pada tanggal 31 Desember 20X8
Metode Ekuitas
Pemeriksaaan kertas kerja konsolidasi pada peraga 6-3 menunjukkan bahwa PT Pratama
menggunakan metode ekuitas. Hal ini ditunjukkan oleh kenyataan bahwa laba bersih PT
Pratama sebesar Rp 300.000 sama dengan laba bersih konsolidasi, begitu pula dengan
kesamaan laba ditahan PT Pratama dan laba ditahan konsolidasi. Rekonsiliasi akun
investasi PT Pratama pada PT Sinergi pada tanggal 31 Desember 20X7 dan 31
Desember 20X8 adalah sebagai berikut :

Ekuitas tercatat pada PT Sinergi tanggal 31 Desember 20X7


(600.000.000 ekuitas pada PT Sinergi x 90%) 540.000.000
Kurang: Laba yang belum direalisasi atas tanah (5.000.000)
Kurang: 90% dari laba yang belum direalisasi atas peralatan
(16.000.000 x 90%) (14.400.000)
Invesatasi pada PT Sinergi tahun 20X8 (90% dari 80.000.000
Laba bersih PT Sinergi + 5.000.000 keuntungan atas tanah
+ 3.600.000 pengakuan bagian per bagian keuntungan atas
peralatan – 28.000.000 laba yang belum direalisasi atas
bangunan) 52.600.000
Kurang: Deviden yang diterima pada tahun 20X8 (27.000.000)
Investasi pada PT Sinergi 31 Desember 20X8 546.200.000

PT Pratama menjual tanahnya kepada PT Sinergi pada tahun 20X6 dengan


keuntungan sebesar 5.000.000. Keuntungan ini direalisasi pada tahun 20X8 ketika PT
Sinergi menjual tanah tersebut kepada entitas luar. Akan tetapi PT Sinergi menjualnya
dengan kerugian sebesar 1.000.000 dan hasil bersihnya 4.000.000 merupakan
keuntungan entitas konsolidasi dalam tahun 20X8. Ayat jurnal kertas kerja a mengubah
kerugian yang tercatat pada pendapatan terpisah PT Sinergi 1.000.000 menjadi
keuntungan konsolidasi 4.000.000.
a. Investasi pada PT Sinergi 5.000.000
Keuntungan atas tanah 5.000.000
Untuk mengakui keuntungan atas tanah yang sebelumnya ditangguhkan

b. Investasi pada PT Sinergi 14.400.000


Hak minoriotas 1 Januari 1.600.000
Akumulasi penyusutan peralatan 8.000.000
Beban penyusutan 1.600.0000
Peralatan 20.000.000
c. Keuntungan atas bangunan 32.000.000
Akumulasi penyusutan-Bangunan 4.000.000
Bangunan 32.000.000
Beban penyusutan 4.000.000

d. Pendapatan dari PT Sinergi 52.600.000


Deviden 27.000.000
Investasi pada PT Sinergi 25.600.000
Untuk mengeliminasi pendapatan dan deviden dari perusahaan anak
e. Laba ditahan - PT Sinergi 200.000.000
Modal saham - PT Sinergi 400.000.000
Investasi pada PT Sinergi 540.000.000
Hak minirotas 60.000.000
Untuk mengliminasi saldo-saldo resiprokal investasi dan ekuitas

Laba Antar Perusahaan Atas Aktiva Tetap Yang Dapat Disusutkan


Pejualan aktiva tetap antar perusahaan yang harus disusutkan, dideplesi atau
diamortisasi mengakibatkan keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang
direfleksikan dalam akun-akun afiliasi penjual. Pengaruh dari keuntungan dan kerugian
tersebut dieleminasi dari laporan keuangan perusahaan induk dan konsolidasi sampai
keuntungan dan kerugian tersebut direalisasikan oleh entitas yang dikonsolidasikan
melalui penjualan kepada entitas lain atau melalui penggunaan dalam entitas yang
dikonsolidasikan

Penjualan arus-ke-bawah pada akhir tahun


Diasumsikan bahwaPT Polaris menjual mesin kepada PT Samator, perusahaan anak
yang 80 persen kepemilikannya dimilki oleh PT Polaris, pada tanggal 31 desember 19X.
mesin tersebut mempunyai nilai yang belum disusutkan sebesar Rp.50.000.000
padatanggal tersebut (harga perolehan sebesar Rp.90.000.000dan akm. penyusutan
sebesar Rp.40.000.000) dan dijual kepada PTSemar dengan harga Rp.80.000.000.jurnal
penyesuaian untuk mencatat penjualan dan pembelian pada buku PT Polaris dan PT
Samator adalah sbb:

BUKU PT POLARIS
Kas Rp.80.000.000
Akumulasi penyusutan Rp.40.000.000
Mesin Rp.90.000.000
Keuntungan atas penjualan mesin Rp.30.000.000

BUKU PT SAMATOR
Mesin Rp.80.000.000
Kas Rp.80.000.000

Keuntungan pada buku PT Polaris belum direalisasi pada tanggal 31 desember20X3,


karenanya PT Polaris menyesuaikan pendapatan investasinya untuk tahun 20X3
berdasarkan metode ekuitas untuk seluruh laba yang belum direalisasi:

Pendapatan dari PT Samator Rp.30.000.000


Investasi pada PT Samator Rp.30.000.000

Keuntungan atas mesin seharusnya tidak nampak dalam laporan rugi laba konsolidasi
tahun 20X3, dan mesin seharusnya masuk dalam neraca konsolidasi sebesar
Rp.50.000.000, nilai yang dapat disusutkan oleh entitas konsolidasi. Pengaruh ini
diselesaikan dengan penyesuaian kertas kerja konsolidaasi sbb:

Keuntungan atas penjualan mesin Rp.30.000.000


Mesin Rp.30.000.000

Alternatif lainnya, ayat jurnal kertas kerja dapat dicatat dengan mendebit keuntungan
atas penjualan mesin sebesar Rp.30.000.000, debit mesin sebesar Rp.10.000.000 dan
kredit akm. penyusutan mesin sebesar Rp.40.000.000

Penjualan arus-ke-bawah pada awal tahun


Jika penjualan dari PT Polaris kepada PT Samator terjadi pada tanggal 1 January
20X3, mesin akan disusutkan oleh PT Samator selama tahun 20X3, dan setiap
penyusutan atas keuntungan yang belum direalisasi akan dipertimbangkan sebagai
penmgakuan bagian perbagian dari keuntungan selama tahun 20X3. diasumsikan pada
tanggal 1 January 20X3, tanggal terjadinya penjualan antar perusahaan, mesin
mempunyai umur manfaat 5 tahun dan diperkirakan tidak memiliki nilai sisa pada
tanggal 31 desember20X7. metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus. Ayat
jurnal untuk mencataat penjualan dan pembelian sama seperti untuk penjualan tanggal
31 sesember; akan tetapi PT Samator juga mencatat beban penyusutan sebesar
Rp.16.000.000 untuk tahun 20X3 (Rp.80.000.000/5 tahun). Dari penyusutan sebesar
Rp.16.000.000 ini, Rp.10.000.000 berdasarkan nilai mesin menurut entitas konsolidasi
(Rp.50.000.000/5 tahun) dan Rp.6.000.000 berdasarkan Rp.30.000.000 keuntungan tang
belum direalisasi (Rp.30.000.000/5 tahun). Jumlah Rp.6.000.000 dianggap sebagai
pengakuan bagian perbagian , seperlima dari Rp.30.000.000, keuntungan yang belum
direalisasi atas transaksi antar perusahaan.
Dalam mengeliminasi pengaruuh penjualan antar perusahaan dari investasi PT Polaris
pada PT Samator tahun 20X3, PT Polaris membuat ayat jurnal sbb:

Pendapatan dari PT Samator Rp.30.000.000


Investasi pada PT Samator Rp.30.000.000
Investasi pada PT Samator Rp.6.000.000
Pendapatan dari PT Samator Rp.6.000.000

Maka eliminasi pengaruh penjualan antar perusahaan mengurangi pndapatan investasi


tahun 20X3 sebesar Rp.24.000.000 (keuntungan yang belum direalisasi sebear
Rp.30.000.000 dikurangi dengan yang direalisasi penyusutan sebesar Rp.6.000.000.
meskipun pendapatan PT Samator diturunkan sebesar kelebihan penyusutan
(Rp..6.000.000) selama tahun 20X3, jumlah ini dianggap telah direalisasi melalui
penggunaan dan karenanya tidak diperlukan penyesuasian atas pendapatan hak
minoritas

Pengaruh penjualan arus-ke-bawah pada kertas kerja konsolidasi


PT Polaris PT Penyesuaian dan eliminasi Laporan
Samator konsolidasi
(80%)
keuntungan atas 30.000.000 a.30.000.000
penjualan mesin
Beban penyusutan 16.000.000 b.6.000.000 10.000.000
Neraca mesin 80.000.000 a.30.000.000 50.000.000
Akumulasi penyusutan 16.000.000 b.6.000.000 10.000.000

Pada setiap tahun mulai tahun 20X4 hingga 20X7, PT Polaris menyesuaikan pendapatan
investasinya untuk pengakuan bagian perbagian dari keuntungan yang belum direalisasi
atas mesin dengan ayat jurnal sbb:

20X4. 20X5. 20X6. 20X7


Investasi pada PT Samator Rp.6.000.000
Pendapatan dari PT Samator Rp.6.000.000
.
karenanya pada tanggal 31 desember 20X7, saat berakhirnya masa manfaat mesin. PT
Polaris akan mengakui keuntungan secara penuh sebesar Rp.30.000.000sebagai
pendapatan investasi

tahun eliminasi pengakuan bag. per-bag pengaruh pada saldo


keuntungan atas keuntungan melalui investasi tanggal
mesin penyusutan 31 desember
20X3 Rp. -30.000.000 Rp.+6.000.000 Rp.-24.000.000
20X3 Rp.+6.000.000 Rp.-18.000.000
20X3 Rp.+6.000.000 Rp.-12.000.000
20X3 Rp.+6.000.000 Rp.-6.000.000
20X3 Rp.+6.000.000 Rp..0

Pengaruh dari keuntungan yang belum direalisasi pada akun investasi tanggal 31
desember 20X3 dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi 20X4 dengan ayat jurnal
sbb:

Investasi pada PT Samator Rp.24.000.000


Akumulasi penyusutan Rp.6.000.000
Mesin Rp. 30.000.000

Ayat jurnal untuk tahun 20X4 ini dimasukkan dalam sebagian kertas kerja konsolidasi
PT Polaris dan PT Samator pada tampilan peraga 6-3. sebaguian kertas kerja pada
peraga 6-3 menunjukkan 2 penyesuaian kertas kerja untuk setiap tahun mulai tahun
20X4 hingga 20X7. kedua ayat jurnal untuk setiap tahun digunakan untuk meisahkan
antara pengaruh pada saldo awal periode dan perubahan-perubahan tahun sekarang .

Catat bahwa pendapatan hak minoritas untuk tahun 20X4 sebesar Rp 9.600.00
dihitung sebagai 20 persen dari pendapatan yang direalisasi sebesar Rp 48.000.000 {Rp
50.000.000 – Rp 3.000.000 + Rp 1.000.000 ) x 20%}. Sebagian kertas kerja konsolidasi
dan ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk jurnal untuk tahun 20X5, satu tahun
berikutnya setelah penjualan arus ke atas, adalah sebagai berikut :

20X5: satu tahun berikutnya (dalam 000)

80% Penyesuain Hak Laporan


PT Polaris PT Samator dan eliminasi Minoritas Konsolidasi
Laporan Laba Rugi 40,800 c.40.800
Pendapatan PT Polaris 3,000 a. 1.000 2,000
Beban Penyusutan 10,200 10,200

Neraca
Truk 12,000 b. 3.000 9,000
Akm Penyusutan 3,000 a. 1.000
b. 1.000 4,000
Invest pada PT Samator 479,200 b. 1.600 c. 40.800
d. 440.000
Ekuitas PT Samator-1Jan 550,000 d.550.000
Hak minoritas-1Jan b. 400 d. 110.000 109,600
Hak minoritas-1Des 119,800 119,800

Jurnal

a. Akumulasi penyusutan Rp 1.000.000


Beban penyusutan Rp 1.000.000
Untuk mengeliminasi pengaruh laba 20X4 yang belum direalisasikan dari akun
penyusutan saat ini.

b. Akumulasi penyusutan Rp 1.000.000


Inventori pada PT Samator Rp 1.600.000
Hak Minoritas Rp 400.000
Truk Rp 3.000.000
Untuk mengeliminasi pengaruh laba 20X4 yang belum direalisasi dari akumulasi
penyusutan dan akun truk dan untuk membebankan keuntungan yang belum direalisasi
sebesar Rp 2.000.000 pada 1 Januari pada akun investasi (80%) dan pada hak minoritas
(20%).

c. Pendapatan dari PT Samator Rp 40.800.000


Investasi pada PT Samator Rp 40.800.000
Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan untuk menyesuaikan akun investasi
menjadi saldo awal periodenya.

d. Ekuitas PT Samator 1 Januari 20X5 Rp 550.000


investasi pada PT Samator Rp 440.000
Hak minoritas 1 Januari 20X5 Rp 110.000
Untuk mengeliminasi akun resiproks. Investasi dan ekuitas dan untuk membentuk hak
minoritas awal.
Pendapatan hak minoritas untuk tahun 20X5 sebesar Rp 10.200.000 adalah 20% dari
laba bersih yang dilaporkan oleh PT Samator sebesar Rp 50.000.000 ditambah dengan
20% dari laba yang belum direalisasi melalui penyusutan pada tahun 20X5 Rp
1.000.000. Pada tahun 20X6 perhitungan pendapatan hak minoritas sama dengan
perhitungan untuk tahun 20X5.
Untuk menjelaskan lebih jauh pendapatan hak minoritas pada tahun 20X4 (tahun
terjadinya penjualan) dikurangi sebesar Rp 400.000, bagian hak minoritas atas laba
yang belum direalisasi melalui penyusutan Rp 2.000.000 tahun 20X4. karena ekuitas
awal PT Samator tidak mempengaruhi oleh penjualan antar perusahaan tahun 20X4,
maka hak minoritas awal tidak mempengaruhi dan tidak memerlukan penyesuaian.
Beban penyesuaian sebesar Rp 3.000.000 untuk setiap tahun 20X4, 20X5, 20X6
dikurangi menjadi Rp 2.000.000 dengan penyesuaian kertas kerja sebesar Rp 1.000.000.
Beban penyusutan sebesar Rp 2.000.000 yang tampak dalam laporan laba rugi
konsolidasi adalah sepertiga dari nilai buku dikurangi dengan nilai sisa truk pada saat
penjualan antar perusahaan {(Rp 9.000.000 – Rp 3.000.000)/3 tahun}.

Pengaruh Penjualan Arus Kas Ke Atas Pada Tahun-Tahun Berikutnya. Pada tahun
20X5, satu tahun berikutnya setelah penjualan antar perusahaan, baik akun investasi
awal tahun maupun hak mionoritas awal dipengaruhi oleh keuntungan yang belum
direalisasi. Ayat jurnal kertas kerja mengalokasikan keuntungan yang belum direalisasi
Rp 2.000.000 pada akun investasi pada PT Samator sebesar 80 persen (Rp 1.600.000)
dan pada hak minoritas awal sebesar 20 persen (Rp 400.000). Debit pada akun investasi
pada PT Samator menyesuaikan perbedaan antara akun investasi dan 80 persen ekuitas
PT Samator Rp 1.600.000 pada tanggal 31 Desember 20X4. Debit pada hak minoritas
awal tahun 20X5 menjadi Rp 109.600.000, sama dengan hak minoritas akhir tahun
20X4.
Sebagian kertas kerja konsolidasi dan ayat-ayat jurnal kertas kerja dalam bentuk
jurnal untuk tahun 20X6, dua tahun berikutnya setelah penjualan arus ke atas, tampak
sebagai berikut :

80% Penyesuaian Hak Laporan


PT Polaris PT Samator dan Eliminasi Minoritas Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
Pendapatan dari PT Samator Rp 40,800 c. 40.800
Beban Penyusutan Rp 3,000 a. 1.000 Rp 2,000
Pendapatan Hak Minoritas Rp 10,200 Rp 10,200

Neraca
Truk Rp 12,000 b. 3.000 Rp 9,000
Akumulasi Penyusutan Rp 9,000 a. 1.000
b. 2.000 Rp 6,000
Investasi pada PT Samator Rp520,000 b. 800 c. 40.800
d. 480.000
Ekuitas PT Samator-1Jan Rp 600,000 d. 600.000
Hak Minoritas-1Jan b. 200 d. 120.000 Rp119,800
Hak Minoritas-31Des Rp130,000 Rp130,000

a. Akumulasi Penyusutan Rp 1.000.000


Beban Penyusutan Rp 1.000.000
Untuk mengeliminasi pengaruh laba 20X4 yang belum direalisasikan dari akun
penyusutan saat ini.

b. Akumulasi Penusutan Rp 2.000.000


Investasi Pada PT Samator Rp 800.000
Hak Minoritas Rp 200.000
Truk Rp 3.000.000
Untuk mengeliminasi pengaruh laba 20X4 yang belum direalisasikan dari akumulasi
penyusutan dan akun truk dan untuk membebankan keuntungan yang belum
direalisasikan.

c. Pendapatan Dari PT Samator Rp 40.800.000


Investasi Pada PT Samator Rp 40.800.000
Untuk mengeliminasi pendapatan investasi dan untuk menyesuaikan akun investasi
menjadi saldo awal periodenya.

d. Ekuitas PT Samator 1 Jan 20X6 Rp 600.000.000


Investasi Pada PT Samator Rp 480.000.000
Hak Minoritas 1Jan 20X6 Rp 120.000.000
Untuk mengeliminasi akun resiprokal investasi dan ekuitas dan untuk membentuk hak
minoritas awal.

Dalam sebagian kertas kerja konsolidasi untuk tahun 20X6, jumlah yang
dialokasikan adalah sebesar Rp 800.000 untuk akun investasi dan sebesar Rp 200.000
untuk hak minoritas karena hanya tersisa Rp 1.000.000, dari keuntungan yang belum
direalisasi awal (Rp 3.000.000), yang belum direalisasi pada tanggal 1 Jan 20X6. tidak
diperlukan lebih lanjut pada tahun 20X7 karena jumlah seluruh keuntungan yang belum
direalisasi telah direalisasi melalui penyusutan. Perhatikan bahwa akun truk dikurangi
dengan akumulasi penyusutan pada tanggal. 31 Des 20X6 adalah sama dengan nilai sisa
truk pada tanggal tersebut sebeasr Rp 3.000.000 (harga perolehan truk sebesar Rp
9.000.000 dikurangi dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp 6.000.000).

Anda mungkin juga menyukai