com
Meskipun tidak ada perubahan besar yang diperkenalkan dalam kerangka kerja Permenaker 4/2023 dibandingkan
dengan Permenaker 18/2018, beberapa penyesuaian tertentu telah diperkenalkan, termasuk penyertaan jaminan
kesehatan bagi pekerja migran Indonesia yang harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dikarenakan Permanaker 4/2023 memiliki cakupan yang luas dalam hal jenis jaminan sosial yang tersedia bagi pekerja
migran Indonesia, kami telah membatasi pembahasan kerangka kerja baru ini sebagai berikut:
Jaminan sosial pekerja migran Indonesia dilaksanakan melalui sistem jaminan sosial nasional dan meliputi jenis
jaminan sosial sebagai berikut:
Kerangka Permenaker 18/2018 sebelumnya tidak menyebutkan jaminan kesehatan yang diuraikan di atas.[4]
Permenaker 4/2023 menetapkan manfaat yang diberikan oleh setiap jenis jaminan sosial yang diuraikan di atas, yang
dirinci sebagai berikut:
https://pro.hukumonline.com/a/lt640197749357b/pekerja-migran-indonesian-kini-berhak-mendapat-jaminan-sosial-kesehatan-dan-ketenagakerjaan 1/4
06/03/2023, 08:01 Pekerja Migran Indonesian Kini Berhak Mendapat Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan - Hukumonline.com
Sebelumnya, manfaat JHT dapat diberikan kepada pekerja migran Indonesia dengan ketentuan sebagai berikut: 1)
Pekerja tidak lagi bekerja karena berakhirnya perjanjian kerja (termasuk gagal ditempatkan); 2) Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK); 3) Pekerja meninggal dunia; 4) Pekerja mengalami cacat tetap; atau 5) Pekerja mengubah
kewarganegaraan-nya.[5]
Perlu juga dicatat bahwa Permenaker 4/2023 juga telah menyesuaikan jangka waktu pemberlakuan JKK selama
bekerja, yang kini akan berlaku efektif pada tanggal keberangkatan pekerja migran Indonesia dan berlaku hingga
tanggal berakhirnya kerjasama kerja, dengan penambahan paling lama satu bulan untuk persiapan sebelum kembali
ke Indonesia. Sebelumnya, JKK selama bekerja berlaku secara seragam untuk jangka waktu 25 bulan, yang dibagi
menjadi 24 bulan untuk masa tinggal di luar negeri selama masa kerja dan satu bulan untuk persiapan sebelum
kembali ke Indonesia.
Perlu dicatat bahwa seluruh pekerja migran Indonesia diwajibkan untuk mendaftar program JKK dan JKM, sementara
program JHT bersifat opsional.[6]
Pendaftaran jaminan ketenagakerjaan harus dilaksanakan sebelum keberangkatan pekerja migran ke negara tujuan.[7]
Dalam hal jaminan selama bekerja dan setelah bekerja bagi pekerja migran, pendaftaran dilakukan paling cepat
sebulan sebelum keberangkatan.[8] Pendaftaran program JKK, JKM dan JHT dilakukan menggunakan formulir
pendaftaran yang tersedia melalui Kanal Pelayanan. Formulir pendaftaran tersebut meliputi data diri dan data anggota
keluarga. Selain itu, dokumen berikut harus dilampirkan:[9]
a. Passpor; dan
b. Perjanjian kerja.
Setelah pendaftaran selesai, Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (“BPJS Ketenagakerjaan”)
kemudian akan mengelurkan nomor kepesertaan dalam waktu 24 jam sejak formulir pendaftaran diterima dan iuran
telah dibayarkan ke BPJS Ketenagakerjaan. Setelah nomor kepersertaan dikeluarkan, BPJS Ketenagakerjaan kemudian
akan menerbitkan kartu peserta dalam waktu 7 hari kerja sejak formulir pendaftaran diterima dan iuran telah
dibayarken ke BPJS Ketenagakerjaan.[10]
Tabel dibawah ini memuat rincian informasi mengenai prosedur pelaporan dan klaim yang berlaku bagi pekerja
migran Indonesia berdasarkan setiap program jaminan kesehatan:
https://pro.hukumonline.com/a/lt640197749357b/pekerja-migran-indonesian-kini-berhak-mendapat-jaminan-sosial-kesehatan-dan-ketenagakerjaan 2/4
06/03/2023, 08:01 Pekerja Migran Indonesian Kini Berhak Mendapat Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan - Hukumonline.com
Laporan harus disampaikan melalui Kanal Pelayanan melalui dua tahap pelaporan:
1. Laporan tahap pertama harus disampaikan segera setelah terjadinya kecelakaan kerja atau satu hari sebelum
masa pelaporan berkahir;[11] dan
2. Laporan tahap kedua harus disampaikan, yang menguraikan keseluruhan akibat dari kecelakaan kerja dan
apakah pekerja dinyatakan sembuh, cacat atau meninggal dunia.[12]
Laporan tahap kedua harus disampaikan dan melampirkan berbagai dokumen (secara bersama-sama disebut
(“Dokumen Pelaporan JKK”), meliputi:[13]
Employment JKK
Laporan mengenai kecelakaan kerja dan/atau akibat kecelakaan kerja, termasuk tindak kekerasan fisik yang
dialami di negara tujuan, harus dilakukan dengan menyampaikan Dokumen Pelaporan JKK.[14]
Batasan klaim JKK yang dapat diajukan untuk kejadian yang terjadi selama bekerja telah ditetapkan selama
lima tahun sejak terjadinya kecelakan kerja terkait.[15]
JKM
Laporan kematian pekerja harus disampaikan melalui Kanal Pelayanan bersamaan dengan pengajuan manfaat
program JKM ke BPJS Ketenagakerjaan.[16]
Ahli waris pekerja yang meninggal harus mengajukan permohonan manfaat program JKM dengan
menyampaikan berbagai dokumen, meliputi:[17]
BPJS Ketenagakerjaan akan terlebih dahulu memverifikasi laporan dan pengajuan dalam waktu tujuh hari kerja
sejak pengajuan diterima. Apabila ahli waris dinyatakan berhak mendapatkan manfaat, maka pembayaran
manfaat program JKM akan dilakukan dalam tiga hari kerja sejak verifikasi selesai dilakukan.[18]
JHT
Permohonan pembayaran manfaat program JHT disampaikan melalui Kanal Pelayanan. Perlu diketahui bahwa
persyaratan permohonan dibedakan berdasarkan jenis klaim yang dibagi menjadi beberapa jenis, meliputi:[19]
BPJS Ketenagakerjaan akan melakukan verifikasi dalam waktu tiga hari sejak pengajuan diterima. Apabila hasil
verifikasi dinyatakan bahwa pengajuan tidak benar dan tidak lengkap, maka pembayaran terkait akan
dilakukan dalam waktu tiga hari.[20]
https://pro.hukumonline.com/a/lt640197749357b/pekerja-migran-indonesian-kini-berhak-mendapat-jaminan-sosial-kesehatan-dan-ketenagakerjaan 3/4
06/03/2023, 08:01 Pekerja Migran Indonesian Kini Berhak Mendapat Jaminan Sosial Kesehatan dan Ketenagakerjaan - Hukumonline.com
(AR)
[19] Pasal 60, Permenaker 4/2023. Klaim JHT dalam poin (4) dan (5) sebelumnya tidak dimuat dalam Permenaker 18/2018.
customer@hukumonline.com
redaksi@hukumonline.com
https://pro.hukumonline.com/a/lt640197749357b/pekerja-migran-indonesian-kini-berhak-mendapat-jaminan-sosial-kesehatan-dan-ketenagakerjaan 4/4