1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang ukuran gejala pusat dan ukuran
letak. Beberapa macam ukuran dari golongan pertama adalah : rata-rata atau rata-
rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus. Golongan kedua
meliputi: Median, Kuartil, Desil, dan Persentil.
X=
Xi ........................................................................ IV (1)
n
Contoh : Nilai ujian dari lima mahasiswa untuk mata kuliah Statistika
adalah X1 = 70; X2 = 69; X3 = 45; X4 = 56 maka nilai rata-ratanya adalah :
x1 + x 2 + x3 + x 4 + x5
X =
n
70 + 69 + 45 + 80 + 56
=
5
= 64
22
Dan untuk data berikut digunakan rumus :
Xi fi
70 5
69 6
45 3
80 1
56 1
fi Xi
X= ..................................................................... IV (2)
fi
Contoh : fi = 16
fi Xi = 1035
fi Xi
X =
Xi
1035
=
16
= 64,6
Rumus rata-rata gabungan :
ni Xi
X= ................................................................................. IV (3)
ni
Contoh : Tiga sub sample dengan masing-masing ukuran 10,6 dan 8 sedangkan
rata-ratanya masing-masing 145,118 dan 162, maka :
10(145) + 6(118) + 8(162)
X =
10 + 6 + 8
= 143,9
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-
ratanya dihitung dengan rumus IV (2), ialah :
fi Xi
X= ..................................................................... IV (4)
fi
Keterangan : Xi = tanda kelas interval
23
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Cara kedua untuk menghitung rata-rata dari data dalam daftar distribusi
frekuensi adalah dengan cara sandi atau cara singkat yaitu memakai rumus :
P ( fi Ci )
X = Xo + ................................................... IV (5)
fi
3. RATA-RATA UKUR
Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, maka
rata-rata ukur (U) lebih baik dipakai daripada rata-rata hitung.
Rumus :
U= n x1 , x2 , x3 ,.........xn ........................................ IV (6)
Untuk bilangan bernilai besar, digunakan logaritma. Maka rumus IV (6) menjadi:
log Xi
Log U = ............................................................. IV (7)
n
Sedangkan untuk fenomena yang bersifat tumbuh dengan syarat-syarat
tertentu, misal pertumbuhan penduduk, bakteri dan lain-lain digunakan rumus
sebagai berikut :
t
X
Pt = Po 1 + ........................................................... IV (8)
100
Dimana : Pt = keadaan akhir; Po = keadaan awal
X = rata-rata pertumbuhan tiap satuan waktu
t = satuan waktu
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-rata ukurnya
dihitung dengan rumus :
Σ (fi log Xi)
Log U = ..................................................... IV (9)
fi
4. RATA-RATA HARMONIK
Rata-rata Harmonik ditentukan oleh rumus :
n
H= ................................................................... IV (10)
(1 / Xi )
24
Untuk data dalam distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonik dihitung dengan
rumus :
fi
H= ................................................................ IV (11)
( fi / Xi )
Terdapat hubungan antar U (ukur), X (rata-rata) dan H (harmonik) yaitu :
H U X .......................................................................... IV (12)
5. MODUS
Modus (Mo) digunakan untuk menyatakan data yang paling banyak
terdapat dalam kumpulan data.
[ b1 ]
Mo = b + p .......................................................... IV (13)
b1 + b2
Keterangan :
b = batas bawah kelas modal, kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modal
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal.
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal.
6. MEDIAN
Median menentukan letak data sesudah data itu disusun menurut urutan
nilainya.
( 1/ 2 n − F )
Me = b + p ................................................... IV (14)
f
Dengan :
b = batas kelas bawah median
p = panjang kelas median
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda median
f = frekuensi kelas median
25
Hubungan rata-rata, modus dan median
Rata-rata – Mo = 3 (Rata-rata – Me) ................................ IV (15)
26
Dimana :
b = batas bawah kelas Di, ialah interval dimana Di akan terletak
p = panjang kelas Di
F = jumlah frekuensi dengan data kelas lebih kecil dari tanda kelas Di
f = frekuensi kelas Di
Jika letak persentil Pi (I = 1, 2, …, 99) untuk sekumpulan data diperoleh:
i( n +1 )
Letak Pi = data ke ............................................ IV (20)
100
Dengan i = 1, 2, …, 99
Sedangkan nilai Pi untuk data dalam daftar distribusi frekuensi dihitung dengan :
( in / 100 − F )
Pi = b + p ................................................. IV (21)
f
Dengan i = 1, 2, …, 99
Dimana :
b = batas bawah kelas Pi, ialah kelas interval dimana Pi terletak
p = panjang kelas Pi
F = jumlah frekuensi
f = frekuensi Pi
27
LEMBAR TUGAS 4
28