Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

1. PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang ukuran gejala pusat dan ukuran
letak. Beberapa macam ukuran dari golongan pertama adalah : rata-rata atau rata-
rata hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus. Golongan kedua
meliputi: Median, Kuartil, Desil, dan Persentil.

2. RATA-RATA ATAU RATA-RATA HITUNG


Nilai-nilai data kuantitatif akan dinyatakan dengan menggunakan simbol-
simbol X1, X2, …, Xn, apabila dalam kumpulan data itu terdapat n buah nilai.
Rata-rata hitung untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sample
dapat dihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyaknya data.
Rumus untuk rata-rata hitung adalah :

X=
 Xi ........................................................................ IV (1)
n
Contoh : Nilai ujian dari lima mahasiswa untuk mata kuliah Statistika
adalah X1 = 70; X2 = 69; X3 = 45; X4 = 56 maka nilai rata-ratanya adalah :
x1 + x 2 + x3 + x 4 + x5
X =
n
70 + 69 + 45 + 80 + 56
=
5
= 64

22
Dan untuk data berikut digunakan rumus :
Xi fi
70 5
69 6
45 3
80 1
56 1

 fi Xi
X= ..................................................................... IV (2)
 fi

Contoh :  fi = 16
 fi Xi = 1035
 fi Xi
X =
 Xi
1035
=
16
= 64,6
Rumus rata-rata gabungan :
 ni Xi
X= ................................................................................. IV (3)
 ni
Contoh : Tiga sub sample dengan masing-masing ukuran 10,6 dan 8 sedangkan
rata-ratanya masing-masing 145,118 dan 162, maka :
10(145) + 6(118) + 8(162)
X =
10 + 6 + 8
= 143,9
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-
ratanya dihitung dengan rumus IV (2), ialah :
 fi Xi
X= ..................................................................... IV (4)
 fi
Keterangan : Xi = tanda kelas interval

23
fi = frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas Xi
Cara kedua untuk menghitung rata-rata dari data dalam daftar distribusi
frekuensi adalah dengan cara sandi atau cara singkat yaitu memakai rumus :
P (  fi Ci )
X = Xo + ................................................... IV (5)
 fi

3. RATA-RATA UKUR
Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, maka
rata-rata ukur (U) lebih baik dipakai daripada rata-rata hitung.
Rumus :
U= n x1 , x2 , x3 ,.........xn ........................................ IV (6)

Untuk bilangan bernilai besar, digunakan logaritma. Maka rumus IV (6) menjadi:
 log Xi
Log U = ............................................................. IV (7)
n
Sedangkan untuk fenomena yang bersifat tumbuh dengan syarat-syarat
tertentu, misal pertumbuhan penduduk, bakteri dan lain-lain digunakan rumus
sebagai berikut :
t
 X 
Pt = Po  1 +  ........................................................... IV (8)
 100 
Dimana : Pt = keadaan akhir; Po = keadaan awal
X = rata-rata pertumbuhan tiap satuan waktu
t = satuan waktu
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-rata ukurnya
dihitung dengan rumus :
Σ (fi log Xi)
Log U = ..................................................... IV (9)
 fi

4. RATA-RATA HARMONIK
Rata-rata Harmonik ditentukan oleh rumus :
n
H= ................................................................... IV (10)
 (1 / Xi )

24
Untuk data dalam distribusi frekuensi, maka rata-rata harmonik dihitung dengan
rumus :
 fi
H= ................................................................ IV (11)
 ( fi / Xi )
Terdapat hubungan antar U (ukur), X (rata-rata) dan H (harmonik) yaitu :
H  U  X .......................................................................... IV (12)

5. MODUS
Modus (Mo) digunakan untuk menyatakan data yang paling banyak
terdapat dalam kumpulan data.
[ b1 ]
Mo = b + p .......................................................... IV (13)
b1 + b2
Keterangan :
b = batas bawah kelas modal, kelas interval dengan frekuensi terbanyak
p = panjang kelas modal
b1 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
yang lebih kecil sebelum tanda kelas modal.
b2 = frekuensi kelas modal dikurangi frekuensi kelas interval dengan tanda
kelas yang lebih besar sesudah tanda kelas modal.

6. MEDIAN
Median menentukan letak data sesudah data itu disusun menurut urutan
nilainya.
( 1/ 2 n − F )
Me = b + p ................................................... IV (14)
f
Dengan :
b = batas kelas bawah median
p = panjang kelas median
n = banyak data
F = jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda median
f = frekuensi kelas median

25
Hubungan rata-rata, modus dan median
Rata-rata – Mo = 3 (Rata-rata – Me) ................................ IV (15)

7. KUARTIL, DESIL, DAN PERSENTIL


Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak,
sesudah disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut
Kuartil.
Untuk menentukan nilai kuartal caranya sebagai berikut :
1. Susun data menurut urutan nilainya.
2. Tentukan letak kuartil
3. Tentukan nilai kuartil
Rumus :
i ( n + 1)
Letak Ki = data ke ............................................ IV (16)
4
Dengan i = 1, 2, 3
Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, kuartil Ki (1,2,3)
dihitung dengan rumus :
( in / 4 − F )
Ki = b + p ...................................................... IV (17)
f
Dengan i = 1, 2, 3
Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 10 bagian yang sama, maka didapat
sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan Desil. Desil dapat ditentukan
dengan cara :
1. Susun data menurut urutan nilainya
2. Tentukan letak desil
3. Tentukan nilai desil
i (n + 1)
Letak Di = data ke .................................. IV (18)
10
Dengan i = 1, 2, …, 9
Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi dihitung dengan rumus :
( in / 10 − F )
Di = b + p ........................................ IV (19)
f

26
Dimana :
b = batas bawah kelas Di, ialah interval dimana Di akan terletak
p = panjang kelas Di
F = jumlah frekuensi dengan data kelas lebih kecil dari tanda kelas Di
f = frekuensi kelas Di
Jika letak persentil Pi (I = 1, 2, …, 99) untuk sekumpulan data diperoleh:
i( n +1 )
Letak Pi = data ke ............................................ IV (20)
100
Dengan i = 1, 2, …, 99
Sedangkan nilai Pi untuk data dalam daftar distribusi frekuensi dihitung dengan :
( in / 100 − F )
Pi = b + p ................................................. IV (21)
f
Dengan i = 1, 2, …, 99
Dimana :
b = batas bawah kelas Pi, ialah kelas interval dimana Pi terletak
p = panjang kelas Pi
F = jumlah frekuensi
f = frekuensi Pi

27
LEMBAR TUGAS 4

JENIS / MACAM : (TUGAS BESAR/KECIL/KELOMPOK/PERORANGAN)


NAMA / NPM :
JUR/SEMESTER :
PARALEL / POK :
TGL SELESAI :
NILAI : (POINT / ANGKA)
TTD TPM : (NAMA/NPM)

SOAL : (SATUKAN SOAL INI DAN JAWABAN KERJAKAN DI KERTAS LAIN)


1. Definisikan teknik rata-rata yang telah anda pelajari, dan bagaimana rumusnya
untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi?
2. Berikan contoh bahwa rata-rata ukur lebih tepat digunakan dari pada rata-rata
hitung!
3. Dapatkan cara sandi dipakai untuk menghitung rata-rata jika panjang kelas
interval berlainan? Mengapa?
4. Susunlah suatu data bebas tentang kemampuan produksi dari tenaga kerja
pada sebuah perusahaan dalam distribusi frekuensi, dan selesaikan dengan
salah satu rumus rata. Setelah itu buatlah analisis bagaimana kondisi
produktivitas tenaga kerja di perusahaan itu.
5. Untuk tambahan latihan soal, anda dapat mengambil dari bahan text book
kuliah.

28

Anda mungkin juga menyukai