Paket 2 Komputer

PELATIHAN ONLINE 2018
KOMPUTER – PAKET 2
TEORI BILANGAN
Setelah mempelajari Matematika Diskrit, kita masuk ke materi selanjutnya, yaitu Teori
Bilangan. Teori bilangan adalah cabang dari ilmu matematika yang mempelajari sifat-sfiat dari
bilangan bulat. Perlu diketahui bahwa soal-soal teori bilangan dapat dikerjakan tanpa mengetahui
sifat-sifat yang ada, tetapi membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk menyelesaikannya.
Berikut ini adalah beberapa teori bilangan yang dapat dipelajari untuk OSK. Untuk Extended
Euclidean, Diophantine, dan Chinese Remainder Theorem akan dibahas pada paket yang akan
datang.
Bilangan Prima
Bilangan prima adalah bilangan yang hanya memiliki 2 faktor positif, yaitu 1 dan bilangan
itu sendiri. Terdapat 2 algoritma yang perlu diketahui berkaitan dengan bilangan prima.
● Primality Testing
Algoritma ini digunakan untuk memeriksa apakah suatu bilangan merupakan bilangan
prima atau tidak. Kita dengan mudah dapat mencari secara manual, apakah ada bilangan bulat
positif selain 1 dan bilangan itu sendiri yang dapat membagi bilangan tersebut. Permasalahannya
adalah apabila bilangan prima (sebut saja N) tersebut cukup besar, tidak mungkin kita mencoba-
coba dari 2 hingga N-1. Ada cara yang lebih cepat, yaitu kita cukup mencoba-coba hingga √ .
Alasannya adalah, apabila kita memeriksa apakah X habis membagi N, maka secara tidak
langsung kita juga memeriksa apakah N/X habis membagi X.
● Sieve of Eratosthenes
Algoritma ini digunakan untuk mencari bilangan prima hingga batas tertentu secara cepat.
Caranya adalah dengan mengeliminasi bilangan-bilangan yang tidak mungkin menjadi bilangan
prima. Misalkan saat ini kita berada di bilangan 2, maka bilangan kelipatan 2 tidak mungkin
menjadi bilangan prima (dapat kita tandai menjadi False). Lakukan hal yang sama untuk bilangan
selanjutnya yang tidak False.
FPB dan KPK
Untuk mencari FPB(A,B) dengan cepat, dapat kita gunakan Algoritma Euclidean, yaitu
. Kemudian untuk mencari KPK(A,B) dengan cepat, dapat kita
gunakan sifat .
Sigma, Tau, Phi
Apabila kita memiliki suatu bilangan bulat positif X, dan kita lakukan faktorisasi prima pada
X, sehingga , maka :
Sigma : Jumlah dari semua faktor positif dari X adalah

Tau : Banyaknya faktor positif dari X adalah
Phi (juga disebut Euler’s Totient Function) : Banyaknya bilangan bulat positif kurang dari
sama dengan X yang relatif prima dengan X adalah :
Modulo / Sisa Pembagian
Modullo adalah operator yang mengembalikan nilai sisa dari pembagian 2 buah bilangan
bulat. Contoh : karena 8 dibagi 3 bersisa 2, maka . Dalam pemrograman, modullo
juga merupakan salah satu operator aritmetik (bersama dengan +, -, *, dan /). Cara penulisannya
berbeda dengan penulisan yang ada dalam matematika, yaitu . Oleh karena itu, untuk
membiasakan cara penulisan yang ada, maka penulisan yang digunakan dalam materi dan
pembahasan ini adalah mirip dengan yang ada dalam pemrograman.
Terdapat beberapa sifat-sifat dalam modullo :

●
●
●
●
Beberapa teori yang dapat digunakan berkaitan dengan permasalahan sisa pembagian
adalah sebagai berikut :
● Fermat’s Little Theorem
● Euler’s Theorem
● Wilson’s Theorem
Pigeon Hole Principle

Apabila terdapat N objek, dimana (k dan M merupakan bilangan asli) dan objek
tersebut akan dibagikan kepada M kelompok, maka setidaknya terdapat 1 kelompok yang
mendapatkan setidaknya k+1 objek.
SOAL
1. Berapa banyak bilangan prima di antara 1 dan 1000?

A. 168
B. 169
C. 170
D. 171
E. 172
2. Sebuah pita dipotong menjadi 3 bagian yang panjangnya sama. Ketiga potongan tersebut
kemudian dipotong kembali menjadi 6, 7 dan 9 bagian yang berukuran sama. Jika setiap
bagian yang terbentuk memiliki panjang yang bernilai bulat, berapakah minimum panjang dari
pita tersebut?
A. 22
B. 27
C. 126
D. 378
E. 1134
Berikut ini adalah ilustrasi untuk soal nomor 3 dan 4

Terdapat seorang penyihir yang dapat mengubah bilangan menjadi bilangan lain, yaitu dengan
mengalikan bilangan awal tadi dengan suatu bilangan. Misal ia dapat mengubah bilangan 7
menjadi 28, dengan mengalikan 7 dengan bilangan 4.
3. Jika di lemari penyihir terdapat daftar bilangan prima : 2, 3, 5, 7, 11, 13, dan seterusnya. Ada
berapa banyak bilangan yang dapat diubah menjadi 2018?
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Jika di lemari penyihir terdapat daftar bilangan kuadrat sempurna : 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan
seterusnya. Ada berapa banyak bilangan yang dapat diubah menjadi 100000?
A. 6
B. 7
C. 8
D. 9
E. 10
5. Misalkan N adalah bilangan 12-pangkat ( ,

maka berapakah x terbesar sehingga ?
A. 182
B. 183
C. 184
D. 185
E. 186
Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 6 dan 7.

Pak Dengklek sedang berbaik hati, ia ingin berbagi Kucing kepada anda, namun terdapat
beberapa persyaratan dalam pemilihan kucing-kucing tersebut. Jika anda memilih kucing
dengan nomor x, maka anda tidak boleh memilih kucing dengan kelipatan x. Sebagai contoh,
jika anda memilih nomor 3, maka anda tidak boleh memilih kucing nomor 6, 9, 12, dst. Tetapi
Pak Dengklek berpesan karena kucing dengan nomor 1 merupakan kucing kesayangannya,
maka anda dilarang memilih kucing dengan nomor 1. Jika diketahui Pak Dengklek memiliki N
kucing dengan nomor 1 hingga N, tentukan banyaknya kucing maksimum yang dapat anda pilih!
6. Apabila N=20, maka berapa banyak kucing maksimum yang dapat anda pilih?
A. 1
B. 4
C. 8
D. 10
E. 11
7. Apabila N=2018, maka berapa banyak kucing maksimum yang dapat anda pilih?
A. 1
B. 573
C. 1009
D. 1385
E. 1824
8. Pak Dengklek memiliki 2 buah himpunan A dan B. Himpunan A berisi semua bilangan bulat
positif yang habis membagi 4. Sedangkan Himpunan B berisi semua bilangan bulat positif
yang habis membagi 6. Kemudian Ia mengambil satu bilangan pada himpunan A dan
himpunan B, lalu mengkalikannya dan dimasukkan ke Himpunan C. Tentunya apabila
bilangan tersebut sudah ada pada Himpunan C, maka Pak Dengklek tidak akan
menambahkannya lagi. Proses tersebut Ia lakukan berulang-ulang kali hingga banyak anggota
Himpunan C tidak bertambah lagi. Berapa banyaknya anggota Himpunan C pada akhirnya?
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
9. Dengan soal yang sama dengan nomor 8, apabila Himpunan A berisi semua bilangan bulat
positif yang habis membagi 360, sedangkan Himpunan B berisi semua bilangan bulat positif
yang habis membagi 540, maka berapa banyaknya anggota Himpunan C pada akhirnya?
A. 108
B. 120
C. 180
D. 360
E. 1200
10. Diberikan sebuah grid berukuran 8 x 8 yang dibentuk dari 64 persegi kecil berukuran 1 x 1,
berapa banyak persegi yang dapat terbentuk dari grid tersebut? (Anda dapat menggabungkan
persegi-persegi kecil untuk membuat persegi yang lebih besar.)
A. 64
B. 65
C. 202
D. 203
E. 204
11. Dengan soal yang sama dengan nomor 10, apabila grid yang diberikan berukuran 100 x 101
yang dibentuk dari 10100 persegi kecil berukuran 1 x 1, maka berapa banyak persegi yang
dapat terbentuk dari grid tersebut?
A. 333300
B. 343400
C. 434300
D. 444400
E. 454500
12. Berapakah nilai dari ?

A. 0
B. 1
C. 3
D. 2015
E. 2017
13. Suatu bilangan apabila dibagi 5 bersisa 2, apabila dibagi 7 bersisa 1, dan apabila dibagi 11
bersisa 7. Berapakah bilangan terkecil yang memenuhi syarat itu?
A. 1282
B. 772
C. 337
D. 232
E. Tidak ada bilangan yang memenuhi.
14. Ani, Budi, dan Cici sangat suka makan bakso pada Warung Bakso Dengklek dan mereka
makan secara rutin setiap beberapa waktu tertentu. Andi makan bakso setiap 3 hari sekali,
Budi makan bakso setiap 5 hari sekali, dan Cici makan bakso setiap 7 hari sekali. Suatu
minggu, Andi makan bakso pada hari Selasa, sedangkan Budi makan bakso pada hari Kamis,
dan Cici makan bakso pada hari Jumat. Pada hari apakah mereka bertiga makan bakso di hari
yang sama pertama kali nya setelah minggu itu?
A. Senin
B. Selasa
C. Rabu
D. Kamis
E. Jumat
15. Pak Dengklek ingin berbagi permen kepada murid-muridnya. Apabila jumlah murid Pak
Dengklek adalah 30 orang, maka berapakah jumlah permen minimal yang perlu Pak Dengklek
bawa sehingga dijamin setidaknya terdapat 1 orang yang menerima 5 permen?
A. 5
B. 117
C. 121
D. 150
E. 151
16. Pak Dengklek memiliki 2018 buah lampu dan 2018 tombol. Setiap saklar dan lampu tersebut
diberi nomor secara terurut dari nomor 1 hingga 2018. Diketahui bahwa saklar dengan nomor
X terhubung dengan lampu dengan nomor kelipatan X (Contoh : saklar nomor 4 terhubung
dengan lampu nomor 4, 8, 12, …, 2016). Apabila lampu dalam keadaan mati dan tombol
ditekan, maka lampu tersebut akan menyala. Begitu pula apabila lampu dalam keadaan nyala
dan tombol ditekan, maka lampu tersebut akan mati. Diketahui bahwa semua lampu masih
dalam keadaan mati kemudian Pak Dengklek menekan semua saklar yang ada. Berapa
banyak lampu yang menyala pada akhirnya?
A. 0
B. 1
C. 44
D. 45
E. 2017
Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 17 - 19.

Pak Dengklek memiliki sebuah papan catur berukuran N x M. Kemudian Pak Dengklek memiliki
banyak sekali bidak Kuda. Diketahui bahwa sebuah bidak Kuda hanya dapat melakukan
gerakan dalam bentuk huruf L. Secara formal didefinisikan apabila bidak Kuda tersebut terletak
pada (x,y), maka Kuda tersebut dapat bergerak ke (x+1,y+2), (x+1,y-2), (x-1,y+2), (x-1,y-2),
(x+2,y+1), (x+2,y-1), (x-2,y+1), atau (x-2,y-1). Apabila terdapat sebuah bidak Kuda yang terletak
pada posisi yang dapat dikunjungi oleh satu atau lebih bidak Kuda yang lain, maka Kuda
tersebut dapat diserang seperti dalam permainan catur pada umumnya.
Kemudian Pak Dengklek berpikir berapa banyak bidak Kuda maksimal yang dapat Ia letakkan di
papan caturnya dengan syarat tidak ada satu bidak Kuda pun yang bisa menyerang bidak Kuda
lain.
17. Apabila N bernilai 8 dan M bernilai 8, maka banyaknya bidak Kuda maksimal yang dapat Ia
letakkan adalah ...
A. 15
B. 16
C. 17
D. 32
E. 33
18. Apabila N bernilai 25 dan M bernilai 55, maka banyaknya bidak Kuda maksimal yang dapat Ia
letakkan adalah ...
A. 342
B. 343
C. 344
D. 687
E. 688
19. Apabila N bernilai 2018 dan M bernilai 2, maka banyaknya bidak Kuda maksimal yang dapat
Ia letakkan adalah ...
A. 2016
B. 2017
C. 2018
D. 2019
E. 2020
20. Pak Dengklek memiliki sebuah bilangan, yaitu 3.987.646.496.854.984.646.579. Kemudian Pak
Dengklek menjumlahkan setiap digit penyusun bilangan itu dan hasilnya ia gunakan untuk
mengurangi bilangan yang ada dan membentuk suatu bilangan yang baru. Proses itu ia
lakukan terus menerus hingga bilangan yang ada hanya memiliki 1 digit saja. Bilangan terakhir
yang dibentuk adalah ...
A. 0
B. 1
C. 2
D. 8
E. 9
21. Berapakah hasil perkalian dari semua bilangan bulat positif yang habis membagi 100?
A. 10.000
B. 100.000
C. 100.000.000
D. 1.000.000.000
E. 10.000.000.000
22. Pak Dengklek memiliki 2018 bebek dan 2018 botol minuman. Satu dari 2018 botol itu
mengandung racun yang akan membunuh bebek dalam 22 jam. Jika Pak Dengklek ingin
mengetahui botol mana yang beracun dalam waktu kurang dari 1 hari (24 jam), berapa jumlah
bebek minimal yang harus dikorbankan?
A. 10
B. 11
C. 44
D. 2017
E. 2018
23. Pak Dengklek memiliki 10 orang murid, dan Ia ingin memberi permen kepada muridnya besok.
Permasalahannya adalah, belum tentu semua murid tersebut hadir pada hari esok. Apabila
Pak Dengklek ingin agar dapat dipastikan setiap murid yang datang mendapatkan jumlah
permen yang sama dan tidak ada permen yang tersisa, maka jumlah permen minimum yang
perlu Pak Dengklek bawa adalah ...
A. 10
B. 720
C. 2520
D. 40320
E. 3628800
24. Diberikan himpunan bilangan dari 1 sampai 49. Kita mengambil n bilangan dari himpunan, dan
diletakkan di lingkaran, sedemikian sehingga perkalian 2 bilangan bersebelahan kurang dari
100. Berapakah nilai n terbesar yang mungkin?
A. 17
B. 18
C. 19
D. 20
E. 50

Pak Dengklek memiliki koleksi bilangan bulat dari 1 hingga N (inklusif). Dari koleksi
bilangan tersebut, terdapat nilai keindahan. Nilai keindahan tersebut dapat diukur dengan
cara sebagai berikut :
Pak Dengklek akan mendapatkan 1 nilai keindahan apabila memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
 Untuk suatu pasangan bilangan bulat (A,B) dimana : misalkan
dan , maka berlaku , dimana adalah pecahan sederhana.
25. Apabila N bernilai 5, maka nilai keindahan yang Pak Dengklek dapatkan adalah
A. 14
B. 9
C. 7
D. 3
E. 1
26. Apabila N bernilai 20, maka nilai keindahan yang Pak Dengklek dapatkan adalah
A. 128
B. 64
C. 32
D. 16
E. 8

Pak Dengklek sedang bermain dan Ia memutuskan untuk bermain sebanyak N kali. Ia ingin agar
Ia “Menang Mutlak”. Hal ini berarti pada setiap permainannya, jumlah permainan yang menang
sejauh ini selalu lebih besar daripada jumlah permainan yang kalah. Sebagai contoh : Apabila
dalam 5 kali permainan mendapatkan susunan MMKMK (M=Menang, K=Kalah) maka Ia
menang mutlak, sedangkan MKMMK tidak menang mutlak (perhatikan pada permainan kedua,
jumlah menang sama dengan jumlah kalah, yaitu 1 kali).
Apabila Pak Dengklek sudah menang sebanyak Q kali, maka Pak Dengklek akan berhenti
bermain dan menganggap dirinya “Menang Mutlak”.
27. Apabila N bernilai 7 dan Q bernilai 5, maka peluang Pak Dengklek untuk menang mutlak
adalah ...
A. 1/7
B. 2/7
C. 3/7
D. 4/7
E. 5/7
28. Apabila N bernilai 2018 dan Q bernilai 1234, maka peluang Pak Dengklek untuk menang
mutlak adalah ...
A. 300/2018
B. 450/2018
C. 600/2018
D. 617/2018
E. 1234/2018

Bilangan Fibonacci adalah bilangan yang diperoleh dari menjumlahkan 2 bilangan
fibonacci sebelumnya, dimana bilangan Fibonacci pertama dan kedua adalah 1. Sebagai
contoh, berikut ini adalah 7 bilangan Fibonacci pertama : 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13.
29. Apabila terdapat sebuah himpunan A yang berisi 2018 bilangan Fibonacci pertama, maka
berapa banyak bilangan yang merupakan anggota dari himpunan A dan habis dibagi dengan
10?
A. 134
B. 135
C. 201
D. 202
E. 203
30. Apabila terdapat sebuah himpunan A yang berisi 2018 bilangan Fibonacci pertama, maka
berapa banyak bilangan yang merupakan anggota dari himpunan A dan habis dibagi dengan
13 atau habis dibagi dengan 3 dan 7?
A. 244
B. 245
C. 251
D. 504
E. 505
*Akhir dari soal*

PEMBAHASAN PAKET 1
1. ( ) ( )
Jawabannya adalah “Terdapat anak di kelasku yang tidak suka bermain sepak bola atau bola
basket” (C).
2. ( )
Jawabannya adalah “Saya tidak rajin berlatih atau saya menang OSN” (D).
3. Tidak ada aturan penarikan kesimpulan yang memenuhi pernyataan yang ada.
Jawabannya adalah “Jawaban A, B, C, dan D salah” (E).
4.
Gunakan Silogisme pada premis P dan Q, kemudian Modus Tollens dengan premis R.
Kesimpulannya adalah
Jawabannya adalah “Saya tidak makan pizza atau burger” (D).
5. Apabila Anda masukkan satu per satu terhadap pilihan A hingga E, maka Anda akan
mendapatkan operasi boolean pada opsi C menghasilkan nilai TRUE.
Jawabannya adalah “(A AND (B OR NOT C)) OR NOT(D AND E)” (C).
6. Pertama, kita dapat menyederhanakan pernyataan tersebut.
Agar pernyataan tersebut menghasilkan nilai TRUE, maka harus bernilai TRUE.
Jawabannya adalah “TRUE, FALSE, TRUE” (B).
7. Perhatikan bahwa akan selalu menghasilkan nilai FALSE, sehingga terdapat 0

kemungkinan nilai boolean dari A dan B.
Jawabannya adalah “Jawaban A, B, C, dan D salah” (E).
8. Pertama, kita dapat menyederhanakan pernyataan tersebut.
Dari situ, kita bisa mencoba semua kemungkinan nilai A, B, dan C dengan lebih mudah.
Jawabbannya adalah “5” (E).
9. Untuk tipe soal seperti ini, tidak ada cara lain selain mencoba-coba. Anda akan mengetahui
bahwa jawaban Anda salah apabila Anda menemukan kontradiksi. Dari situ Anda bisa mencari
jawaban yang benar.
Jawabannya adalah “A, C, B” (B).
jawaban yang benar.
Jawabannya adalah “C dan D” (B).
jawaban yang benar.
Jawabannya adalah “B dan C saja” (E).
12. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi atau dengan menggambar diagram Venn.
Jawabannya adalah “29” (B).
13. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi atau dengan menggambar diagram Venn.

Misalkan X adalah banyaknya siswa yang suka makanan sebanyak 2 jenis makanan, maka
Sehingga banyaknya siswa yang suka makanan lebih dari 1 jenis makanan adalah .
14. Misalkan X adalah banyaknya siswa yang suka makan hanya 1 jenis makanan atau ketiga-
tiganya, maka
15. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Banyaknya bilangan bulat dari 1 hingga X yang habis dibagi 5 atau 7 adalah
⌊ ⌋ ⌊ ⌋ ⌊ ⌋
Banyaknya bilangan bulat dari 300 hingga 500 yang habis dibagi 5 atau 7 merupakan banyaknya
bilangan bulat dari 1 hingga 500 yang habis dibagi 5 atau 7 DIKURANGI dengan banyaknya
bilangan bulat dari 1 hingga 299 yang habis dibagi 5 atau 7.
16. Banyaknya bilangan bulat dari 1 hingga X yang habis dibagi 5 dan 7 (sama saja dengan habis
dibagi dengan 35) adalah
⌊ ⌋
Banyaknya bilangan bulat dari 300 hingga 500 yang habis dibagi 5 dan 7 merupakan banyaknya
bilangan bulat dari 1 hingga 500 yang habis dibagi 5 dan 7 DIKURANGI dengan banyaknya
bilangan bulat dari 1 hingga 299 yang habis dibagi 5 dan 7.
Jawabannya adalah “6” (A).
17. Banyaknya bilangan bulat dari 1 hingga X yang habis dibagi 3 dan 4 tetapi tidak dapat dibagi 7
(sama saja dengan habis dibagi dengan 12 tetapi tidak dapat dibagi 84) adalah
⌊ ⌋ ⌊ ⌋
Banyaknya bilangan bulat dari 300 hingga 700 yang dapat dibagi 3 dan 4 tetapi tidak dapat dibagi
7 merupakan banyaknya bilangan bulat dari 1 hingga 700 yang dapat dibagi 3 dan 4 tetapi tidak
dapat dibagi 7 DIKURANGI dengan banyaknya bilangan bulat dari 1 hingga 299 yang dapat dibagi
3 dan 4 tetapi tidak dapat dibagi 7.
Jawabannya adalah “29” (D).
18. Pertama, anggap Ani dan Budi adalah satu kesatuan, sehingga sekarang hanya terdapat 4
orang saja. Banyaknya susunan tempat duduk berbeda yang dapat dibentuk adalah (dengan
aturan perkalian).
Dalam satu kesatuan Ani dan Budi, terdapat 2 susunan tempat duduk berbeda (Ani-Budi dan Budi-
Ani).
Sehingga keseluruhan caranya adalah (dengan aturan perkalian).
Jawabannya adalah “48” (C).
19. Dengan cara yang sama seperti nomor 18, anggap Ani dan Budi adalah satu kesatuan.
Banyaknya susunan tempat duduk melingkar (permutasi siklis) yang dapat dibentuk adalah
.
Sehingga keseluruhan caranya adalah (dengan aturan perkalian).
20. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Kasus 1 : Huruf pertama = huruf kedua :
Kasus 2 : Huruf kedua = huruf ketiga :
Kasus 3 : Huruf pertama = huruf kedua = huruf ketiga :
Sehingga, keseluruhan caranya adalah .
21. Dengan menggunakan permutasi elemen berulang, banyaknya huruf berbeda yang dapat
dibentuk adalah :
22. Anggap saja huruf A dan I adalah satu kesatuan, sehingga terdapat 2 buah “AI”.
Pertama, kita hitung banyaknya cara menempatkan 2 buah “AI” pada 8 tempat (ingat, 1 buah “AI”
membutuhkan 2 tempat) : .
Kedua, kita hitung banyaknya cara kita meletakkan susunan dari 2 buah “AI”. Terdapat 4 buah
cara, yaitu “AI”-“AI”, “AI”-“IA”, “IA”-“AI”, dan , “IA”-“IA”.
Sehingga, keseluruhan caranya adalah .
23. Perhatikan bahwa dari (0,0) hingga (5,5), kita membutuhkan 5 kali langkah ke kanan (x+1,y)
dan 5 kali langkah ke atas (x,y+1). Sehingga total kita membutuhkan 10 langkah. Banyaknya
solusi berbeda untuk menyelesaikan tantangan tersebut sama saja dengan semua
kemungkinan dari . Dengan permutasi elemen berulang, kita peroleh
( )
24. Perhatikan bahwa nilai t yang mungkin hanyalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Lebih dari 5, maka Pak
Dengklek tidak akan bisa mencapai titik (5,5) karena Ia hanya bisa berjalan ke kanan atau atas.
Sehingga jawabannya adalah
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
25. Kita dapat menyelesaikan soal ini dengan cara yang sama dengan soal nomor 24, hanya saja
dibutuhkan untuk kita menghitung sebanyak 20 kali. Terdapat cara yang lebih mudah, yaitu
dengan menggunakan “Hockey-Stick Theorem” atau “Diagonal Sum Identity”.
∑( ) ( ) ∑( ) ( ) ( )
Tips : Biasanya soal tingkat seperti ini sudah termasuk kategori menengah/susah karena
dibutuhkan pengetahuan yang luas akan Matematika serta bagaimana cara mengaplikasikannya
untuk menyelesaikan soal yang ada. Materi-materi seperti ini sudah tergolong pengayaan,
sehingga untuk rumus-rumus lain selain rumus di atas akan Saya serahkan kepada keingintahuan
pembaca terhadap materi yang ada (kecuali memang muncul di pembahasan soal lain). Selamat
belajar dan berlatih!
26. Perhatikan bahwa kita dapat mengubah soal tersebut menjadi sebagai berikut :
.
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, kita bisa menggunakan aturan negasi .
. Banyaknya cara yang mungkin dengan
menggunakan kombinasi dengan pengulangan adalah
( ) ( )
. Banyaknya cara yang mungkin dengan menggunakan

kombinasi dengan pengulangan adalah
( ) ( )
Sehingga, banyaknya cara yang mungkin adalah ( ) ( ).
Jawabannya adalah “30” (E).
27. Dengan menggunakan kombinasi, kita peroleh banyaknya jabat tangan yang terjadi adalah
( ) ( )
28. Dengan menggunakan kombinasi, kita peroleh peluang pengambilan bola tersebut adalah
( )( )
( )
Jawabannya adalah “1/7” (C).
29. Tahun kabisat adalah tahun yang dapat dibagi oleh 4, tetapi tidak dapat dibagi oleh 100, tetapi
dapat dibagi oleh 400. Sehingga banyaknya tahun kabisat dari 1 hingga X adalah
⌊ ⌋ ⌊ ⌋ ⌊ ⌋
30. Gunakan prinsip negasi untuk mempermudah pengerjaan soal ini. Negasi dari kalimat “Bilangan
komposit yang tidak habis dibagi 2, 3, maupun 5” adalah “Bilangan prima (dan bukan 1) atau
habis dibagi 2, 3, atau 5”. Sehingga, banyaknya bilangan terlihat prima dari 1 hingga 1000
adalah .
KISAH PERJALANAN MEDALIS

Putu Agus Hendra Satriawan (T.Telekomunikasi ITB 2013) – Bidang Fisika
Aku menyukai bidang Fisika sejak duduk di bangku SMP. Siang malam aku selalu
membaca buku-buku tentang fisika dan matematika. Tapi ketertarikanku sempat pudar karena
mengalami kecanduan bermain game on-line. Hari demi hari berlalu, saat aku mulai beranjak ke
kelas 3 SMP, semangatku mulai muncul kembali untuk mendalami fisika. Sampai suatu saat, pihak
sekolah megadakan seleksi olimpiade di SMP Negeri 1 Singaraja, memilih murid-murid untuk
dikirim ke olimpiade Sains di SMA Negeri 4 Denpasar. Aku mendaftarkan diri sebagai “underdog”
karena aku satu-satunya orang “baru” yang mengikuti seleksi tersebut. Dengan semangat tinggi aku
mengumpulkan semua buku,catatan, soal-soal di semua tempat. Latihan soal setiap hari sampai aku
lupa tidur. Saat yang di tunggu-tunggu telah tiba, tes seleksi dimulai tepat pukul 07.00. Walaupun
perasaan gugup menghantui, tapi aku tidak gentar. Aku tetap berkosentrasi dengan apa yang aku
kerjakan. Keesokan harinya, hasil seleksi diumumkan, dan aku mendapat peringkat 2 dari 30
murid.. Saat itulah pertama kali aku mengikuti ajang kompetisi fisika, dan aku sangat senang
sampai berlari-lari di halaman rumahku. Tapi sayangnya pada olimpiade di SMA N 4 Denpasar aku
tidak mendapatkan juara, tapi aku tidak menyerah dan akan tetap berjuang.
Masa SMP berakhir, aku menjadi murid SMA Negeri 1 Singaraja. Saat itu aku ,melihat
banyak murid-murid berprestasi khususnya di bidang fisika. Aku hanyalah seorang pendatang baru
yang bermimpi untuk menjadi juara di bidang fisika. Di bulan pertama masuk SMA, SMA N 1
Singaraja mengadakan seleksi untuk 10 siswa yang ingin bergabung di KSP Sains. KSP (Kelompok
Siswa Pelajar) adalah sebuah wadah untuk mengasah kemampuan siswa untuk mengikuti ajang
kompetisi di bidangnya. Dengan segera aku mendaftarkan diri KSP fisika dan langsung
mengumpulkan referensi Fisika di Perpustakaan. Setelah diumumkan akhirnya aku lolos dan
menjadi peserta KSP Fisika. Pertemuan pertama KSP ini, pembinaku berkata bahwa sekolah sedang
mempersiapkan murid-murid untuk mengikuti ajang OSN. Saat itulah untuk pertama kalinya aku
berkenalan dengan “Olimpiade Sains Nasional” yang membuat semangatku bertambah.
Memasuki Bulan ketiga SMA, pembinaan OSN sudah dimulai. Tahap pertama yang harus
dilewati adalah OSK. Aku semakin meningkatkan kadar latihanku untuk mempersiapkan ajang ini,
aku mengumpulkan semua referensi yang ada serta soal-soal dari tahun sebelumnya. Sayangnya
pembinaan yang dijalankan sekolah menurutku tidak cukup untuk menambah ilmu. Jadi aku hanya
belajar sendiri dari referensi yang ada dan terkadang bertanya-tanya pada alumni-alumni OSN di
SMA-ku. Hari demi hari berlalu, akhirnya ajang OSK akan dimulai. Sebelum berangkat ke tempat
tes, aku menyempatkan diri untuk berdoa agar diberikan jalan yang terbaik. Setelah itu aku
berangkat dan memasuki ruang tes. Akhirnya tes dimulai, perasaan gugup itu masih kerap
menghantui di awal-awal aku mengerjakan soal, tapi aku tidak gentar untuk menjawabnya. Setelah
selesai tes, aku beristirahat makan sejenak sambil menunggu hasil tes. Beberapa jam kemudian,
hasil tes diumumkan, dan aku mendapatkan juara 3. Aku sangat senang saat itu dan langsung
mempersiapkan diri untuk OSP. Kali ini aku mempersiapkan semuanya dengan lebih matang. Aku
semakin sering bertanya-tanya pada guru dan alumni-alumni OSN.
Memasuki bulan keempat, aku merasa semakin merasa dikejar waktu, karena ajang OSP
akan sgera dimulai. Anehnya menjelang ajang tersebut dimulai, aku malah sedikit santai, karena
sudah merasa cukup “lelah”. Beberapa hari kemudian ajang OSP dimulai, pagi-pagi aku bangun
dari tidur dan bersiap-siap untuk berangkat dari Singaraja ke Denpasar. Sesampai disana, aku
memenangkan diri sejenak sebelum tes dimulai. Berjalan-jalan di sekitar halaman untuk mencari
udara segar, Beberapa jam kemudian, akhirnya aku memasuki ruangan. Tes dimulai, aku
mengerjakan soal dengan kurang semangat entah kenapa aku tidak tahu alasannya. Setelah tes
berakhir aku berangkat ke rumah dan tidur.
Satu bulan kemudian, hasil tes diumumkan, dan ternyata aku tidak lolos ke OSN. Aku
sangat kecewa saat itu, aku merasa perjuanganku sia-sia. Bahkan aku sempat tidak ingin mendalami
fisika lagi. Tapi beberapa hari berlalu, aku mulai berpikir bahwa kita tidak boleh menyerah begitu
saja, aku mulai bangkit kembali untuk berlatih dan berlatih lagi.
Memasuki tahun ajaran baru, aku naik ke kelas 2 SMA. Masih tetap sama, aku masih
berlatih soal-soal fisika dari semua referensi yang ada. Tidak terasa beberapa minggu lagi ajang
OSK akan dimulai lagi. Kali ini aku harus lebih bersemangat lagi dan harus mempersiapkan
semuanya dengan baik, OSK adalah langkah awal. Dan bagiku langkah awal adalah langkah yang
peling penting. Akhirnya saat itu dating juga, beberapa jam lagi OSK akan segera dimulai ditempat
yang sama seperti tahun lalu. Tes dimulai, aku mengerjakan soal dengan lebih tenang kali ini.
Semua soal aku jawab dengan semua kemampuan. Akhirnya tes berakhir, aku beristirahat makan
sejenak. Sesaat kemudian, hasil tes diumumkan. Dan aku mendapat juara 2 kali ini, tapi aku tidak
begitu senang, karena aku akan menghadapi OSP bulan depan.
Satu bulan kemudian, ajang OSP dimulai. Kali ini aku harus bersemangat lagi, tidak
seperti tahun lalu. Bangun pagi dan berangkat menuju Denpasar ke lokasi tes diadakan. Sampai
disana aku mencari ketenangan dulu, dengan meminum kopi di warung sebelah lokasi tes. Beberapa
jam kemudian tes dimulai. Dengan tenang dan penuh semangat aku memasuki ruangan dan duduk.
Kemudian aku mengerjakan semua soal dengan teliti dan santai, kali ini aku tidak merasakan rasa
gugup sedikit pun. Akhirnya waktu berakhir, setelah istirahat makan aku langsung pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudian, hasil tes diumumkan. Akhirnya, kali ini aku lolos ke OSN yang
akan diadakan di Jakarta. Aku sangat senang, dan berlari-lari di halaman rumah. Tapi aku tidak
boleh larut dalam perasaan itu terlalu lama, aku harus mempersiapkan dengan lebih baik lagi untuk
bertarung di ajang OSN. Setiap hari aku berlatih dan berlatih, tanpa mengikuti pembinaan khusus.
Aku hanya memanfaatkan buku-buku yang ada, dan guru serta alumni-alumni.
Tak terasa beberapa hari lagi OSN akan segera dimulai. Aku sudah merasa cukup siap
untuk menghadapinya. Aku sudah tidak sabar untuk segera menjawab soal-soal yang ada. Satu hari
sebelum berangkat, orang tua ku, saudara-saudara semuanya memberikan dukungan dan doa, agar
bias sukses dalam mengikutu ajang bergengsi tersebut. Malam harinya aku tidur dengan nyenyak.
Keesokan hari, aku berangkat bersama Tim OSN bali. Sampai di Jakarta, aku menginap di
hotel di Jakarta bersama tim biologi, kimia dan matematika. Keesokan harinya aku mengikuti
kegiatan pembukaan OSN. Aku menurunkan kadar belajar saat berada di hotel, untuk menenangkan
diri sebelum menghadapi tes. Hari ketiga akhirnya, tes teori dimulai. Aku mengerjakan dengan
perasaan sedikit gugup, karena ini pertama kalinya aku mengikuti ajang nasional. Setelah tes
berakhir, aku langsung balik ke hotel dan istirahat siang.
Keesokan harinya, tes praktikum dimulai. Kali ini aku sedikit merasa kesulitan karena aku
jarang berlatih pada bagian ini, tapi aku tetap akan melakukan yang terbaik. Setelah tes selesai aku
merasa gagal karena aku tidak dapat menjawab dengan baik saat tes praktikum. Dengan tidak
semangat aku balik ke hotel dan tidur.
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu

pengumuman peraihan medali. Aku bersama tim bali
menikmati acara sebelum pengumuman
dikumandangkan. Beberapa saat kemudian, hasil tes
diumumkan. Aku resah karena namaku tidak dipanggil
untuk ke depan, dimulai dari nomor 30 dan seterusnya.
Akhirnya pada urutan ke 18 namaku dipanggil dan
meraih medali perunggu.
Demikianlah kisah perjalanku dalam ajang
OSN, saya sangat bersyukur dan berterimakasih pada
Tuhan Yang Maha Esa, semiua keluarga dan teman-
teman yang telah memberikan dukungan sampai sejauh
ini.

Paket 2 Komputer

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Paket 2 Komputer

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

PELATIHAN ONLINE 2018

FPB dan KPK

Sigma, Tau, Phi

Sigma : Jumlah dari semua faktor positif dari X adalah

Tau : Banyaknya faktor positif dari X adalah

Modulo / Sisa Pembagian

Terdapat beberapa sifat-sifat dalam modullo :

● Fermat’s Little Theorem

Pigeon Hole Principle

1. Berapa banyak bilangan prima di antara 1 dan 1000?

Berikut ini adalah ilustrasi untuk soal nomor 3 dan 4

5. Misalkan N adalah bilangan 12-pangkat ( ,

Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 6 dan 7.

12. Berapakah nilai dari ?

Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 17 - 19.

Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 25 dan 26.

Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 27 dan 28.

bermain dan menganggap dirinya “Menang Mutlak”.

Berikut ini adalah deskripsi untuk soal nomor 29 dan 30.

*Akhir dari soal*

6. Pertama, kita dapat menyederhanakan pernyataan tersebut.

7. Perhatikan bahwa akan selalu menghasilkan nilai FALSE, sehingga terdapat 0

8. Pertama, kita dapat menyederhanakan pernyataan tersebut.

12. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi atau dengan menggambar diagram Venn.

Jawabannya adalah “29” (B).

13. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi atau dengan menggambar diagram Venn.

Jawabannya adalah “9” (B).

15. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Jawabannya adalah “29” (D).

20. Gunakan prinsip Inklusi-Eksklusi untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Jawabannya adalah “420” (D).

. Banyaknya cara yang mungkin dengan menggunakan

KISAH PERJALANAN MEDALIS

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu

Anda mungkin juga menyukai

Akhir dari soal