Anda di halaman 1dari 8

Daya beda DAN taraf

kesukaran tes objektif


Kelompok 9
Dosen Pengampu : Dr. Rusydi Ananda, M. Pd
Nama Kelompok:
Rika Nanda Hayani (0309201027)
Salmia Haliza (0309201040)

2
Deskripsi Analisis Butir Soal
. Analisis butir soal atau analisis item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar
diperoleh perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai. Tes obyektif
khususnya bentuk tes pilihan ganda di Indonesia digunakan pada tes formatif dan tes sumatif
yang juga di dalamnya terdapat ujian sekolah,ujian nasional dan digunakan juga pada ujian
masuk perguruan tinggi. Keunggulan penggunaan bentuk tes pilihan ganda adalah dapat
mencakup banyak pokok bahasan dan mudah penyekorannya. Jenis tes bentuk pilihan ganda
antara lain pilihan ganda biasa dan pilihan ganda asosiasi. Sekarang ini tes bentuk pilihan
ganda asosiasi pada ujian sekolah dan ujian nasional di SD, SMP, SMA/SMK tidak
digunakan lagi. Sedangkan pada ujian masuk perguruan tinggi bentuk tes pilihan ganda
asosiasi masih digunakan sehingga peserta tes yang pada umumnya lulusan SMA/SMK
mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal bentuk pilihan ganda asosiasi karena mereka
tidak terbiasa menghadapi bentuk soal tersebut
3
Karakteristik BUTIR SOAL
1. Tes Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang
terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak
mempuyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.Adapun bilangan
yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran(difficulty
index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini
menunjukkan taraf kesukaran soal. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa
soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.

0,00 1,0
Sukar Mudah

4
2. Daya Beda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pintar
(berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda
disebut indeks diskriminasi, disingkat D (d besar). Indeks diskriminasi berkisar
antara 0,00 sampai 1,00. Hanya bedanya, indeks kesukaran tidak mengenal tanda
negatif (-), tetapi pada indeks diskriminasi ada tanda negatif. Tanda negatif pada
indeks diskriminasi digunakan jika sesuatu soal “terbalik” menunjukkan kualitas
teste.

5
Angka yang menunjukkan besarnya daya beda disebut Indeks Diskriminasi
berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Akan tetapi pada indeks diskriminasi ini
mengenal/ ada tanda negatif (-) yakni -1,0 ------------0,0----------1,0 (semakin ke
kanan soal semakin baik, semakin ke kiri maka soal semakin jelek, sebab semakin
ke kanan siswa yang pandai semakin sulit/tidak bisa menjawab dan sebaliknya
siswa yang kurang pintar (kiri) bisa menjawab dengan asal-asalan) Sedangkan
fernandes (2004:27) mengatakan bahwa daya pembeda soal adalah kemampuan
memisahkan siswa pandai dan siswa kurang. Sedangkan indeks daya pembeda soal
adalah perbedaan persentase dari 27 % siswa yang mendapat nilai tinggi
(kelompok atas) dan 27 % siswa yang mendapat nilai
rendah (kelompok bawah). Soal yang mempunyai indeks daya pembeda antara
0,15 sampai 0,20 atau lebih tinggi menunjukkan daya pembeda yang baik.

6
Realibitas tes
Nama lain dari reliabilitas adalah ketetapan,kepercayaan,
kemantapan,keterandalan, keajegan atau kestabilan.Sedangkan yang dimaksud
dengan reliabilitas tes adalah sebagai berikut:menurut Anne Anastasi dan Susan
Urbina (2007:63), reliabilitas tes adalah kestabilan skor yang diperoleh dari orang
yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang
berbeda.Suatu tes dikatakan reliabel jika hasil tes sama pada seseorang walaupun
telah diadakan pengetesan ulang pada waktu yang berbeda.

7
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai