ABSTRAK
Pesawat doppler merupakan alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung
pada janin. Sebagian besar doppler yang terdapat pada Rumah Sakit hanya mampu
mengeluarkan suara detak jantung janin. Tidak menutup kemungkinan Dokter atau Bidan
yang memeriksa detak jantung janin mengalami kesulitan untuk mendengar dan menghitung
detak jantung janin. Dikarenakan detak jantung janin sangatlah berpengaruh pada kondisi
kesehatan janin dalam rahim. Oleh karena itu diperlukan suatu tampilan pada pesawat
doppler.
Yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung bayi usia 10-11 minggu, kemudian detak
jantung bayi yang berupa frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh
tranduser transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali oleh
tranduser receiver, lalu sinyal direkam oleh reactivier masuk ke pre-amp untuk dikuatkan
kemudian dilakukan penguatan akhir oleh Power Amp dan masuk speaker dan suara detak
jantung janin akan terdengar
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian data terhadap keakuratan pengukuiran jumlah detak
jantung janin permenit maka dapat disimpulkan bahwa presentase kesalahan pada Doppler
Ultrasound Dengan Tampilan Jumlah Detak Jantung Janin Permenit yaitu < 5%.
6. Manfaat
a. Teoritis
Meningkatkan dan menambah
wawasan tentang alat kesehatan
dalam kampus Teknik
ElektroMedik khususnya pada alat
“doppler”.
Gambar 2.1 Anatomi Jantung
b. Praktis Gerakan jantung terdiri
Alat ini dapat bermanfaat dan atas dua jenis, yaitu kontraksi atau
mempermudah dokter, bidan, sistole dan pengendoran atau
perawat dalam bekerja di Rumah diastole. Kontraksi dari atrium
Sakit khususnya untuk mendeteksi terjadi serentak disebut systole
detak jantung janin dalam rahim atrium dan pengendorannya disebut
ibu diastole atrium. Serupa dengan
. atrium, ventrikel pun terjadi
BAB II demikian, kontraksi disebut sistole
TINJAUAN PUSTAKA ventrikel dan pengendoran disebut
diastole ventrikel. Kontraksi kedua
2.1 Teori Dasar atrium lebih pendek, sedangkan
Jantung merupakan organ kontraksi ventrikel lebih lama dan
yang berupa otot berbentuk kerucut lebih kuat, dan bagian ventrikel kiri
berongga dan berfungsi untuk merupakan yang terkuat karena
memompa darah keseluruh tubuh harus mendorong darah keseluruh
melalui pembuluh darah, jantung tubuh untuk mempertahankan
terletak di rongga torak (rongga tekanan darah sistemik.
dada) dibelakang sternum (tulang
Selama gerakan jantung denyut jantung janin selama 5
dapat terdengar dua suara yang sampai 9 minggu, dengan asumsi
disebabkan oleh katup-katup yang tingkat awal dari 80.
menutup secara pasif. Bunyi Minggu 5 dimulai pada 80 dan
pertama disebabkan menutupnya berakhir pada 103 bpm
katup atrio-ventrikuler, dan yang Week 6 starts at 103 and ends at
kedua karena menutupnya katup 126 bpmMinggu 6 dimulai pada
aortikdan pulmoner sesudah 103 dan berakhir di 126 bpm
kontraksi dari ventrikel. Yang Week 7 starts at 126 and ends at
pertama adalah panjang dan 149 bpmMinggu 7 dimulai pada
dampak, yang kedua adalah pendek 126 dan berakhir di 149 bpm
dan tajam. Demikianlah maka Week 8 starts at 149 and ends at
pertama terdengar seperti ”lub” dan 172 bpmMinggu 8 dimulai pada
yang kedua seperti ”dug”. 149 dan berakhir di 172 bpm
At week 9 the fetal heartbeat tends
to beat within a range of 155 to 195
1. Pemantauan janin bpm.Pada minggu 9 detak jantung
janin cenderung untuk
mengalahkan dalam jarak 155-195
Pemantauan janin tak bisa bpm.
dilakukan secara kasat mata, karena Denyut jantung janin akan
ia masih “bersembunyi” dalam mulai menurun dan umumnya akan
rahim. Umumnya, pemantauan jatuh dalam kisaran 120-160 bpm
dilakukan dengan cara mendengar oleh minggu 12.
denyut jantung janin. Bukan hanya
keras atau lemahnya denyut
2.3 Efek Doppler
jantung, tetapi juga perubahan
Pada tahun 1842 Christian
iramanya, terutama saat terjadi
Doppler mengemukakan teori
kontraksi rahim. Kenapa? Ketika
bahwa frekuensi dari gelombang
janin stres, denyut jantung yang
cahaya atau gelombang suara bila
tadinya berirama dan kuat, bisa saja
dipancarkan atau dipantulkan oleh
jadi tidak berirama dan melemah.
objek yang bergerak, frekuensinya
Informasi ini perlu untuk
akan berubah sebanding dengan
mengetahui sejauh mana
kecepatan pergerakkan dari pada
kemampuan toleransi janin
objek pemancar/pemantul.
terhadap proses persalinan. Dokter
Sedangkan efek yang ditimbulkan
juga bisa tahu apakah perlu
akibat bergeraknya sumber bunyi
intervensi atau tidak.
atau pendengar/objek disebut efek
Doppler.
Sebagai catatan, denyut
jantung normal yang menunjukkan
bahwa janin tidak mengalami stres
adalah 120-160 per menit, dengan
variabilitas sekitar 5-25 denyut per
menit.
BAB III
KERANGKA KONSEP
Modul LCD Karakter 2x16
1. Blok Diagram
Fungsi kaki LCD
No Kaki Fungsi
1 Supply 0 V(GND)
2 Supply 5 V
2. Cara Kerja Blok Diagram
Accu mensupplay seluruh
rangkaian.
Oscillator mendapat tegangan
sehingga akan mengeluarkan
frekuensi sebesar 2,5 MHz dan
selanjutnya dipancarkan oleh
rangkaian transmitter yang
kemudian terkena objek dan akan
dipantulkan. Gelombang pantulan
dari transmitter akan diterima oleh
receiver dan akan dikuatkan oleh
rangkaian amplifier yang berfungsi
untuk menguatkan sinyal detak
jantung janin yang kemudian akan
terhubung ke speaker dan
mengeluarkan output berupa suara.
Selanjutnya sinyal tersebut akan
dibandingkan oleh komparator dan
masuk ke rangkaian monostabil
kemudian masuk ke IC
mikrokontroller. Saat tombol start
ditekan proses akan dimulai dan
hasilnya akan ditampilkan ke
display.
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
√
BAB V
HASIL DAN ANALISA ∑ ( xn−x )2
1. Pengujian dan Pengukuran Standart Deviasi = n−1
Modul
`
Setelah membuat modul maka perlu =
diadakan pengujian dan pengukuran, untuk
mengetahui seberapa tepat pembuatan √ [ (68−67 ,6)2+(67−67 ,6)2+(67−67,6)2+(68−67,6)2+(68−67 ,6)2 ]
5−1
√
modul ini. Untuk itu penulis melakukan
pendataan melalui pengukuran dan 1,2
pengujian. Tujuannya adalah apakah = 4
masing-masing komponen dapat berjalan
sesuai yang direncanakan. = √ 0,3 =0,547
Langkah-langkah pengukuran dan pengujian SD
modul ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan % Error = √ n X 100%
terutama alat ukur. 0,5477
2. Menyiapkan tabel untuk mencatat hasil
pengukuran. = √ 5 X100%
3. Melakukan pengecekan terhadap masing- = 2,5 %
masing jalur rangkaian pada PCB tentang S tan darDeviasi
ketepatan koneksi pin-pin pada IC.
4. Menguji alat dengan mengadakan UA = 2, 24
pengukuran terhadap output masing- 0,5477
masing bagian (test point) sesuai
pengukuran yang telah kita tentukan. = 2,24
5. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel = 0,2445
yang telah kita sediakan. UA
2. Hasil Pengukuran Data U95 = 2,57
0,2445
Percobaan Rata-
NO Pengukuran
1 2 3 4 5 Rata = 2 ,57
1 Pasien A 68 67 67 68 68 67.6 = 0,095
2 Pasien B 75 76 76 75 79 75.6
3 Pasien C 82 84 83 82 82 82.6
4 Pasien D 81 80 80 81 81 80.6
Rata-rata denyut jantung Pasien B
=
∑ Denyutjantung 413
∑ Percobaan (n ) =
5
=82,6
378
=
√
5
=75,6
∑ ( xn−x )2
Standart Debíais = n−1
√[
=
(75−75,6) +(76−75, 6) +(76−75,6) +(75−75 ,6 ) +(76−75, 6) ]
2 2
5−1
2 2 2
= √ 3,2
4
√ 0,8 =0,894
= √ 1,2
4
=
SD
= √ n X 100%
= √ 0,3 =0,547 % Error
0,894
SD
= √5 X100%
% Error = √ n X 100% = 3,9 %
0,547 S tan darDeviasi
= √5 X100% UA = 2, 24
= 2,5 % 0,894
S tan darDeviasi
= 2,24
UA = 2, 24 = 0,399
0,547 UA
= 2,24 U95 = 2,57
= 0,244 0,399
UA
= 2, 57
U95 = 2,57 = 0,155
0,244
Rata-rata denyut jantung Pasien D
2,57
=
= 0,095 =
∑ Denyutjantung
∑ Percobaan(n )
Rata-rata denyut jantung Pasien C
=
∑ Denyutjantung 403
∑ Percobaan (n ) =
5
=80,6
Standart Deviasi= √ ∑ ( xn−x )2
n−1 =
404
5
` =80,8
=
√
√
[ (81−80,6)2+(80−80,6)2+( 80−80,6)2+(81−80,6)2+(81−80,6)2 ]
5−1 ∑ ( xn−x )2
= √ 1,2
4
Standart Deviasi = n−1
`
= √ 0,3 =0,547 =
SD
√ [ (80−80 ,8)2+(80−80 ,8)2+(82−80 ,8)2+(81−80,8)2+(81−80 ,8)2 ]
5−1
√
% Error = √ n X 100% 2,8
0,547
= 4
= √5 X100%
= 2,5 % = √ 0,7 =0,8366
S tan darDeviasi SD
UA = 2, 24 % Error = √ n X 100%
0,547 0,8366
= 2,24 = √5 X100%
= 0.244 = 3,7 %
UA S tan darDeviasi
U95 = 2,57 UA = 2, 24
0,244 0,8366
= 2 ,57 = 2,24
Percobaan Kes = 0,373
Rata
Penguk
-
Standart ala UA
uran Deviasi han
1 2 3 4 5
Rata
% U95 = 2,57
Pasien 0,373
A 68 67 67 68 68 67.6 0.57735 2,5
Pasien = 2,57
B 75 76 76 75 76 75.6 0.57735 2,5 = 0,145
Pasien
C 82 84 83 82 82 82.6 0.95743 3,9
Pasien
D 83 84 80 81 81 81.8 1.82574 2,5 Analisa Data
Pasien Tabel 5.2 Hasil perhitungan
E 80 80 82 81 81 80.8 0.95743 3,7 jumlah denyut jantung dengan
rata – rata
= 0,095
=
∑ Denyutjantung Dari hasil perhitungan yang telah
diperoleh dapat diketahui bahwa:
∑ Percobaan (n )
Setelah melakukan perhitungan Dari osilator
ternyata diperoleh hasil yang tidak jauh beda mengeluarkan frekuensi 2MHz
antara percobaan 1, 2 sampai dengan 5 yang kemudian akan diubah oleh
untuk masing-masing pasien dan juga tranduser yaitu berupa
tingkat persentase untuk semua pasien tidak piezzoelektrik menjadi ultrasound.
lebih dari 5%, maka dapat disimpulkan Kemudian ultrasound tadi akan
bahwa alat Doppler layak untuk digunakan dipantulkan dan hasil pantulannya
dalam proses perhitungan jumlah detak akan ditangkap oleh Piezzoelektrik
jantung. lagi yang akan dirubah menjadi
X- Keterang sinyal osilasi lagi dan
Pengukuran U95 X+U95 X kemudian akan
U95 an
Pasien A 0.095 67.5 68.1 67.6 Layak dikuatkan kemudian
difilter sehingga keluar
Pasien B 0.095 75.5 76.1 75.6 Layak
suara yang dikehendaki.
Pasien C 0.155 82.4 83.4 82.6 Layak Suara tadi akan dihitung
Pasien D 0.095 80.5 81.1 80.6 Layak oleh IC mikrokontroller
Pasien E 0.145 80.7 81.6 80.8 Layak dan ditampilkan ke
Tabel 5.3 Perhitungan U95 display. Selain itu juga di keluarkan
Berdasarkan table perhitungan U95 diatas, ke speaker.
alat Doppler Ultrasound ini masih
dikategorikan layak karena masih dalam
batas range diantara per satuan ukur yaitu b. Rangkaian Komparator dan
antara hasil perhitungan X – U95 dan X + Timer Monostable
95. Angka-angka yang ditunjukkan masih 5V
1
104 5V D1
5V 5V 2 LED
R 12
4
R5
1
1K R E S I S TO R V A R
R
A A 2 3 t o m ic ro
TR Q 2
U1
5
6
8
1K 7
R8
U 2A
3
R7 D IS
8
2
2
in p u t +
3 7 3 Q1 5 6
100k
+ CV TH R
GND
R 9 10K 1 3 BD C 01A
-
2 R 13
-
3
LM311 C 19 R E S ISTO
1
LM358 104 U4
100k R 10
4
1
1
LM555
BAB VI
4
+ C 17 R 14
10uF R E S I S TO R D2
R 11 150k
PEMBAHASAN LED
C 18
C A P /S M
1. Pembahasan Hardware
a. Rangkaian Keseluruhan Gambar 6.2 Rangkaian Komparator dan
Pada bab ini penulis Timer Monostable
membahas rangkaian komparator, Pemanfaatan rangkaian
monostabil, mikrokontroler yang komparator difungsikan untuk
digunakan dalam modul ini. membandingkan antara tegangan
output dari filter dengan tegangan
VC C VCC
in p u t
R1 J1 12V
5V
12V
1
U3
V IN
78H T 2
VOUT
3
5V
5V
referensi, sehingga perbedaan 5V
1
V o lu m e 2 0 K C O N 12 R2
14
5V 220
GND
U1F R1 2 1 2V R4
11
12
13 12 R2 + C1 + C2 J2 5V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
100 1 04
740 4 2
10K C3 47u F 5V D1
2
5V 1 2
R3 R4 R5 LE D
+
7
3
3
B AT 1K
2 Q1 C4 390 p A
1K 1K 2N 39 06 U1
C5 R3 C6
4 70uF 1K
1 00k R 8
U 2A
14
14
R5 R7
8
2
+
+
1
U1A C1 U 1B C7 4 7uF in p u t 3 7 3 Q1
C2 R9 + B D C 0 1A
1 2 3 4 L1 1 0K 1 3
C8 C9 -
3
1K 1uF 10u F R E S I S TO R 2
+
7 404 740 4 in p u t -
2 Q2 C A P A C IT O R N O N -P O L L M31 1
+
1 5uH
1
1 02 C3 2N 39 04 L M35 8
1 00k R 1 0
4
1
Y1 1 04 J3
7
1 C 1 1 470 uF R6 C12
1
104 2 20 + C 17
2MH z 2 2 N 390 4 CON1 + C 10 1 0u F 5V
+
Q3 10u F/ 25V
VCC C 14 4 7u F
C 13 3 34K R 1 1 150 k
+
R 12
3
VCC +
4
1C 01u5F 1/2u5FV C 16 3 90 p
1
R E S IS T O R V A R
R
J1 A 2 3 t o m ic ro
R6 J3 TR Q 2
3 K9 VC C 1 J5 sp 7
2 to m ic ro sp 2 D IS R13
3 3 5V 1 5 6 R E S IS TO R
GN D
VCC 4 2 J4 CV TH R
1 SP
CON4
3
C4 R12 R7 5V 3 in p u t
0 .1 10K VCC M ic ro 2 C6 U4
R8 R9 VCC 1 LM55 5 D2
820 R10 470 1K 4 70 1 04 R14
J4
CON3 R E S IS T O R L ED
14
VCC C5 R 11 1
U2
10 5 R13 R 14 10K CON1
Q A ST
VDD
4
A ST C8
3
R 15 11 6 1 .5 C 18
3 K9 C6 Q -T 8 C7 104 Q4 2 VCC C A P/S M
= 1.1 x RA x C.
+T 0 ,1
13 12 1K J 5 2 N 39 04 U1
0 .1 OSC RET P 0 .0 39 21
3 C9 R 16 1 R 17 104 P 0 .1 38 P 0 .0 / A D 0 P 2 .0 / A 8 22 J1
1
RCC 0. 1 P 0 .2 P 0 .1 / A D 1 P 2 .1 / A 9 GND
1
1K CON1 1 0K 37 23
VCC C 10 P 0 .3 36 P 0 .2 / A D 2 P 2 . 2 /A 1 0 24 VCC 1 VCC
1 R 19 P 0 .4 35 P 0 .3 / A D 3 P 2 . 3 /A 1 1 25 R1 2 2
CX R 18 C 11 4 70 P 0 .5 34 P 0 .4 / A D 4 P 2 . 4 /A 1 2 26 1 0K P 3 .6 3
100 1 03 P 0 .6 33 P 0 .5 / A D 5 P 2 . 5 /A 1 3 27 GND 4 R2
J6
P 0 .6 / A D 6 P 2 . 6 /A 1 4 5
1 00 k 9 P 0 .0
RST 1 SW2 2 1 10 P 0 .1 7
CON1
3
Y ES 2 P 1 .0 / T2 P 3 . 0 /R X D 11 P 0 .2 8
MC 1496
1 2 3 P 1 .1 / T2 -E X P 3 .1 / TXD 12 P 0 .3 9
7
VC C NO 4 P 1 .2 P 3 .2 / IN T O 13 P 0 .4 10 D1
C 12 R 21 VCC 5 P 1 .3 P 3 .3 / IN T 1 14 T0 VCC P 0 .5 11
1 0u F 1 00 k MO S I 6 P 1 .4 / S S P 3 . 4 /T O 15 P 0 .6 12 LE D
J8
P 1 .5 / M O S I P 3. 5/ T1 13
U 3D U 3B J2 8 17
C 13 P 1 .7 / S C K P 3 . 7 /R D GND 15
4
CON1 10
11
12 R22 C 14 TL 0 6 4 5 C 15 R 23 + 8 1 X TA L 1 1 9 29 16
+ + 1 N 414 8
C 16 C 17 14 2 - C 18 R 24 7 9 2 X TA L 2 1 8 XTA L 1 P SEN L C D K A R A K TE R 2 X1 6
- 3 RST XTA L 2
13 1 6 9 30
- - RST A L E /P R O G
2 2K 3 + TL 0 6 4 100 n CON3
R 2 6 2 00n VCC
11
TL 0 6 4 TL 0 6 4 100 n 7K 5 31
E A/ VP P T0
11
11
R 25 5 60K 1 2 2K C 19 R 27 1 VCC
R 28 100 n R29 1 1 A T8 9 S 5 1 1 MO S I
CON1 CON1
C1 2 1 MISO
20
CON1 CON1 3 0p
VCC 10 K X TA L 1 3 2 SCK
D3
C 20 4 7K 3 RST
2M2 Y 1 12 M VCC VCC S U P LLY 4 VC C
C 25 C2 3 0p 5 GN D
1N 41 48
R4 1K R3
1K
1
37 23
P 0.3
P 0.4
36
35
P 0 .2/A D 2
P 0 .3/A D 3
P 0 .4/A D 4
P 2 .2/A 10
P 2 .3/A 11
P 2 .4/A 12
24
25 R1 2
VC C 1
2
3
tulisan1:VC C
DB ' Beat/minute
'
P 0.5 34 26 10K P 3.6
P 0.6 33 P 0 .5/A D 5 P 2 .5/A 13 27 GND 4 R2
SW 1 P 0.7 32 P 0 .6/A D 6 P 2 .6/A 14 28 P 3.7 5 22 0
P 0 .7/A D 7 P 2 .7/A 15 P 0.0 6
1 2 1 10 P 0.1 7
3
s t a rt 2 P 1 .0/T2 P 3.0/ R XD 11 P 0.2 8
3
4
P 1 .1/T2-E X
P 1 .2
P 3.1/ TXD
P 3.2 /IN TO
12
13
P 0.3
P 0.4
9
10 Pembahasan: D1
P 1 .3 P 3.3 /IN T1 11
Pertama yang harus
5 14 T0 VC C P 0.5
MO S I 6 P 1 .4/S S P 3 .4/TO 15 P 0.6 12 LE D
MI S O 7 P 1 .5/M O S I P 3.5/T1 16 P 3 .6 P 0.7 13
D2
SCK 8 P 1 .6/M IS O
P 1 .7/S C K
P 3 .6/W R
P 3 .7/R D
17 P 3 .7
GND
14
15
16
dilakukan adalah melakukan
XTA L1 1 9 29
inisialisasi LCD dengan mengaktifkan
1N 4 1 48
XTA L2 1 8 XTA L1 P SEN L C D K A R A K TE R 2 X1 6
R ST 9 XTA L2 30
RST A LE /P R O G
VC C 31
EA/VP P T0
listing ‘LCD’. Kemudian diberikan
VCC
J2
logika ‘1’ pada P3.6 (SETB P3.6) dan
GN D
VC C 40 VC C C ON 6
VC C
1
juga P3.7 untuk memunculkan
A T8 9 S 5 1 MO SI
C 1 30 p 2 1 M IS O
20
XTA L1 3 2 SCK
D3
karakter yang ada di LCD melalui
3 R ST
Y 1 12 M V C C VC C S U P L LY 4 VC C
C 2 30 p 5 GND
1N 41 48
XTA L2
+ C3 SW 3 IS I1
6
listing program ‘Write_data”.
10u R EST
RST
R4 1K R 3
1K
2. Saran
Pada akhir penulisan ini
penulis ingin sedikit memberi
saran yang berhubungan dengan
alat yang penulis buat.
Berdasarkan analisa yang
penulis lakukan terhadap hasil
akhir dari perancangan modul ini,
ternyata masih terdapat kekurangan
terutama pada power dan filternya.
Demi kesempurnaan penelitian
berikutnya modul ini dapat
dilengkapi atau dimodifikasi
dengan menggunakan poweramp
yang lebih bagus dan filter yang
bagus pula.
Daftar Pustaka
Triwiyanto, Buku Panduan Teori dan
Praktikum Mikrokontroller, MCS51,
Politeknik Kesehatan Surabaya, Jurusan
Teknik Elektromedik, Surabaya, 2008
Malvino Paul Albert, Prinsip – Prinsip
Elektronika, Edisi Ketiga, Jilid I&II,
Erlangga, Jakarta, 1996