Anda di halaman 1dari 15

MODIFIKASI DOPPLER DILENGKAPI TAMPILAN BPM PADA LCD

(Nur Shabrina, Ir. Wujud S, Singgih Yudha , SST)


Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya
Jl. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya

ABSTRAK
Pesawat doppler merupakan alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung
pada janin. Sebagian besar doppler yang terdapat pada Rumah Sakit hanya mampu
mengeluarkan suara detak jantung janin. Tidak menutup kemungkinan Dokter atau Bidan
yang memeriksa detak jantung janin mengalami kesulitan untuk mendengar dan menghitung
detak jantung janin. Dikarenakan detak jantung janin sangatlah berpengaruh pada kondisi
kesehatan janin dalam rahim. Oleh karena itu diperlukan suatu tampilan pada pesawat
doppler.
Yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung bayi usia 10-11 minggu, kemudian detak
jantung bayi yang berupa frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh
tranduser transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali oleh
tranduser receiver, lalu sinyal direkam oleh reactivier masuk ke pre-amp untuk dikuatkan
kemudian dilakukan penguatan akhir oleh Power Amp dan masuk speaker dan suara detak
jantung janin akan terdengar
Berdasarkan hasil analisa dan pengujian data terhadap keakuratan pengukuiran jumlah detak
jantung janin permenit maka dapat disimpulkan bahwa presentase kesalahan pada Doppler
Ultrasound Dengan Tampilan Jumlah Detak Jantung Janin Permenit yaitu < 5%.

Kata Kunci : Doppler, Ultrasound, Tranducer.

BAB I alat. Dengan latar belakang tersebut


PENDAHULUAN maka penulis berusaha untuk
memodifikasi alat doppler di
RSUD. Dr. R. SOEDARSONO
1. Latar Belakang Pasuruan agar dapat meningkatkan
Pesawat doppler merupakan alat pelayanan di Rumah Sakit ini.
diagnostik yang digunakan untuk Untuk itu penulis merencanakan
mendeteksi detak jantung pada dan membuat alat untuk Tugas
janin. Sebagian besar doppler yang Akhir yang berjudul,
terdapat pada Rumah Sakit hanya “ Modifikasi Doppler dilengkapi
mampu mengeluarkan suara detak tampilan BPM pada LCD dari
jantung janin. Tidak menutup RSUD. Dr. R. SOEDARSONO
kemungkinan Dokter atau Bidan Pasuruan ”.
yang memeriksa detak jantung
janin mengalami kesulitan untuk
mendengar dan menghitung detak
jantung janin. Dikarenakan detak 2. Identifikasi Masalah
jantung janin sangatlah Dengan tidak difungsikan nya
berpengaruh pada kondisi beberapa alat kesehatan di Rumah
kesehatan janin dalam rahim. Oleh Sakit sehingga tidak dimanfaatkan
karena itu diperlukan suatu untuk menunjang pelayanan
tampilan pada pesawat doppler. kesehatan. Maka dengan modifikasi
Kondisi awal pesawat doppler yang pesawat doppler dengan tampilan
berada di RSUD. Dr. R. BPM dan tambahan indikator LED
SOEDARSONO Pasuruan tidak detak jantung janin yang nanti nya
dapat digunakan karena mengalami dapat membantu Rumah Sakit
kerusakan pada bagian probe untuk menunjang pelayanan pada
doppler, penyimpanan baterai serta pasien serta ketepatan dalam hasil
hilangnya seluruh bagian depan pemeriksaan bagi ibu hamil.
. dada) diantara dua paru-paru diatas
diafragma dengan pangkal diatas
3. Pembatasan Masalah dan puncaknya apex dibawah
1. Tampilan BPM pada LCD puncaknya miring di sebelah kiri.
2. Indikator LED detak jantung janin Jantung terbagi dua bagian yaitu
kiri dan kanan, setiap bagian
terbagi menjadi dua ruang,
4. Rumusan Masalah sehingga jantung memiliki empat
Dapatkah dibuat alat “ Modifikasi buah ruang, bagian atas atrium
Doppler dilengkapi tampilan BPM kanan dan bagian atrium kiri,
pada LCD dari RSUD. Dr. R. bagian bawah ventrikel kanan dan
SOEDARSONO Pasuruan ” ? ventrikel kiri.
Pada setiap belahan antara
atrium dan ventrikel hubungan
5. Tujuan melalui lubang antrio ventrikuler.
a. Umum Pada setiap lubang terdapat katub,
Meningkatkan kerja doppler yang sebelah kanan bernama katub
dengan adanya tampilan indikator trikus pidalis dan sebelah kiri katub
LED detak jantung janin untuk bikus pidalis. Katub-katub ini
memudahkan tidak hanya mendengar berfungsi untuk menyalurkan darah
tetapi juga dapat melihat pada dalam satu arah yaitu dari atrium ke
indikator LED ventrikel dan mencegah darah
mengalir kembali ke ventrikel ke
b. Khusus atrium.
1. Membuat rangkaian indikator LED
detak jantung janin
2. Membuat tampilan BPM pada LCD

6. Manfaat
a. Teoritis
Meningkatkan dan menambah
wawasan tentang alat kesehatan
dalam kampus Teknik
ElektroMedik khususnya pada alat
“doppler”.
Gambar 2.1 Anatomi Jantung
b. Praktis Gerakan jantung terdiri
Alat ini dapat bermanfaat dan atas dua jenis, yaitu kontraksi atau
mempermudah dokter, bidan, sistole dan pengendoran atau
perawat dalam bekerja di Rumah diastole. Kontraksi dari atrium
Sakit khususnya untuk mendeteksi terjadi serentak disebut systole
detak jantung janin dalam rahim atrium dan pengendorannya disebut
ibu diastole atrium. Serupa dengan
. atrium, ventrikel pun terjadi
BAB II demikian, kontraksi disebut sistole
TINJAUAN PUSTAKA ventrikel dan pengendoran disebut
diastole ventrikel. Kontraksi kedua
2.1 Teori Dasar atrium lebih pendek, sedangkan
Jantung merupakan organ kontraksi ventrikel lebih lama dan
yang berupa otot berbentuk kerucut lebih kuat, dan bagian ventrikel kiri
berongga dan berfungsi untuk merupakan yang terkuat karena
memompa darah keseluruh tubuh harus mendorong darah keseluruh
melalui pembuluh darah, jantung tubuh untuk mempertahankan
terletak di rongga torak (rongga tekanan darah sistemik.
dada) dibelakang sternum (tulang
Selama gerakan jantung denyut jantung janin selama 5
dapat terdengar dua suara yang sampai 9 minggu, dengan asumsi
disebabkan oleh katup-katup yang tingkat awal dari 80.
menutup secara pasif. Bunyi Minggu 5 dimulai pada 80 dan
pertama disebabkan menutupnya berakhir pada 103 bpm
katup atrio-ventrikuler, dan yang Week 6 starts at 103 and ends at
kedua karena menutupnya katup 126 bpmMinggu 6 dimulai pada
aortikdan pulmoner sesudah 103 dan berakhir di 126 bpm
kontraksi dari ventrikel. Yang Week 7 starts at 126 and ends at
pertama adalah panjang dan 149 bpmMinggu 7 dimulai pada
dampak, yang kedua adalah pendek 126 dan berakhir di 149 bpm
dan tajam. Demikianlah maka Week 8 starts at 149 and ends at
pertama terdengar seperti ”lub” dan 172 bpmMinggu 8 dimulai pada
yang kedua seperti ”dug”. 149 dan berakhir di 172 bpm
At week 9 the fetal heartbeat tends
to beat within a range of 155 to 195
1. Pemantauan janin bpm.Pada minggu 9 detak jantung
janin cenderung untuk
mengalahkan dalam jarak 155-195
Pemantauan janin tak bisa bpm.
dilakukan secara kasat mata, karena Denyut jantung janin akan
ia masih “bersembunyi” dalam mulai menurun dan umumnya akan
rahim. Umumnya, pemantauan jatuh dalam kisaran 120-160 bpm
dilakukan dengan cara mendengar oleh minggu 12.
denyut jantung janin. Bukan hanya
keras atau lemahnya denyut
2.3 Efek Doppler
jantung, tetapi juga perubahan
Pada tahun 1842 Christian
iramanya, terutama saat terjadi
Doppler mengemukakan teori
kontraksi rahim. Kenapa? Ketika
bahwa frekuensi dari gelombang
janin stres, denyut jantung yang
cahaya atau gelombang suara bila
tadinya berirama dan kuat, bisa saja
dipancarkan atau dipantulkan oleh
jadi tidak berirama dan melemah.
objek yang bergerak, frekuensinya
Informasi ini perlu untuk
akan berubah sebanding dengan
mengetahui sejauh mana
kecepatan pergerakkan dari pada
kemampuan toleransi janin
objek pemancar/pemantul.
terhadap proses persalinan. Dokter
Sedangkan efek yang ditimbulkan
juga bisa tahu apakah perlu
akibat bergeraknya sumber bunyi
intervensi atau tidak.
atau pendengar/objek disebut efek
Doppler.
Sebagai catatan, denyut
jantung normal yang menunjukkan
bahwa janin tidak mengalami stres
adalah 120-160 per menit, dengan
variabilitas sekitar 5-25 denyut per
menit.

2.2 Denyut Jantung Janin


Dimulai pada minggu ke-5,
jantung janin akan semakin cepat
pada tingkat 3,3 denyut perhari
untuk bulan berikutnya.
Jantung janin mulai berdetak
pada tingkat kurang lebih sama
seperti ibu, yang 80-85 bpm.
Dibawah ini gambaran perkiraan
Gambar 2.2 Efek Doppler Masing – masing mempunyai fungsi yang
Pada Gambar 2.2 (A) apabila berbeda – beda, antara lain :
pemantul mendekati sumber maka akan 21
P2.0/A8 P 0.0/A D 0
39
22 38
terjadi pemampatan dari gelombang yang 23 P2.1/A9 P 0.1/A D 1 37
P2.2/A10 P 0.2/A D 2
dipantulkan. Gambar 2.2 (B) frekuensi 24
25 P2.3/A11 P 0.3/A D 3
36
35
gelombang yang dipancarkan dan 26 P2.4/A12
P2.5/A13
P 0.4/A D 4
P 0.5/A D 5
34
27 33
dipantulkan adalah sama karena pemantul 28 P2.6/A14 P 0.6/A D 6 32
P2.7/A15 P 0.7/A D 7
dalam keadaan diam dan apabila pemantul 10 1
menjauhi sumber. Gambar 2.2 (C) maka 11 P 3 . 0 / R XD
P 3 . 1 / TXD
P1.0
P1.1
2
12 3
pada gelombang pantul akan terjadi 13 P 3 . 2 / I N T0 P1.2 4
P 3 . 3 / I N T1 P1.3
pelebaran bentuk gelombang. Hal ini timbul 14
15 P 3 . 4 / T0 P1.4
5
6
karena cepat rambat gelombang adalah 16 P 3 . 5 / T1
P3.6/W R
P1.5
P1.6
7
17 8
konstan, maka frekuensi akan berubah P3.7/R D P1.7
sesuai dengan pergerakan dari pemantul. 30
29 ALE/P R O G XT A L 1
19
18
Didalam pendeteksian sinyal PSEN XT A L 2
31
jantung janin, gelombang ultrasonik E A /V P P 9
R ST
disalurkan kedalam tubuh dengan A T8 9 S 5 1
menggunakan suatu alat yang disebut
Konfigurasi Pin AT 89S51
transduser. Untuk menjamin penyaluran
1. Register
gelombang ultrasonik yang baik maka
Sebagai memori sementara di dalam CPU.
dipergunakan berupa pasta diantara
Beberapa register mempunyai fungsi
permukaan transduser dan pemukaan kulit.
tertentu, seperti program counter dan code
register, yang lain bersifat lebih umum
akumulator, B register. Tiap-tiap
komputer memiliki panjang kata yang
merupakan karakteristik dari CPU. Seperti
pada keluarga MCS ’51 ini besarnya
ditentukan oleh bus dan memori internal,
oleh karenanya mikrokontroller keluarga
MCS ’51 ini memiliki kemampuan
menyimpan data 8 bit.
2. ALU (Arithmatic Logic Unit)
Dari namanya dapat diketahui bahwa ALU
Gambar 2.3 Skema Dasar Pesawat Doppler mampu menjalankan operasi aritmatika
Gelombang frekuensi yang dan logika dengan bilangan-bilangan
dihasilkan alat, setelah dikenakan objek biner. Dalam keluarga MCS ’51 operasi
(jantung janin) akan dipantulkan oleh ALU datanya terbatas pada jumlah
pergerakkan jantung janin dimana besarnya bilangan biner 8 bit, tidak sampai pada
frekuensi gelombang pantulan tersebut operasi floating point (angka
merupakan interaksi antara frekuensi mengambang).
gelombang ultrasonik yang disalurkan
dengan kecepatan pergerakan jantung janin. 3. Unit Pengendali
2. IC mikrokontroller 89s51 Unit pengendali digunakan untuk
IC Mikrokontroller AT89s51 adalah menyerempakkan kerja yang sangat
komponen produksi Atmel yang berorientasi diperlukan oleh setiap prosessor. Sebuah
pada control dengan level logika CMOS. instruksi diambil dan didekode, setelah
Komponen ini masih dalam keluarga prosessor mengetahui apa yang dimaksud
MCS’51. Rangkaian integrasi tersebut dengan instruksi, maka unit pengendali
memiliki kelengkapan dasar sebagai single akan memberikan signal pada aksi yang
chip Mikrokomputer. Perlengkapan yang dimaksud.
dimaksud adalah CPU (Central Prossesing Mikrokontroller AT 89S51 memiliki
Unit ) terdiri dari komponen yang satu sama beberapa fasilitas yang dapat dipakai oleh
lain berhubungan yaitu register, ALU pengguna.Fasilitas yang dimaksud antara
(Atrithmatic Logic Unit), unit pengendali. lain :
1. Flash program memori ROM internal buffer output yang dapat dihubungkan
sebesar 4 Kbyte. Dengan flash PEROM dengan 4 TTL input. Ketika logika 1
ini mikrokontroller mampu diprogram dan dituliskan ke port 1, pin ini dipull high
dihapus hingga 1000 kali. dengan menggunakan internal pull up dan
2. Memori data RAM internal sebesar 128 dapat digunakan sebagai input. Ketika
Byte. sebagai input, pin port 1 yang secara
3. Kemampuan kerja clock internal dari 0 eksternal dipull low akan mengalirkan arus 1
hingga 24 M Hz. L karena internal pull up. Port 1 juga
4. Terdapat 2 buah timer/counter yang dapat menerima address bawa selama
dipakai hingga 16 Bit. pemrograman flash dan ferifikasi.
5. Kemampuan mengalamati memori 3. Port 2
program dan data maksimum 64 Kbyte Port 2 adalah 8 bit bi-directional port 1/0
eksternal. dengan internal pull up. Port 2 output buffer
6. Dua buah tingkat prioritas interupsi. dapat melewatkan 4 TTL input. Ketika
7. Lima buah interupsi, yaitu 2 buah logika 1 dituliskan ke port 2, maka mereka
interupsi eksternal dan 3 buah interupsi dipull high dengan internal pull up dan dapat
internal. digunakan sebagai input.
8. Empat buah I/O masing-masing 8 Bit. 4. Port 3
9. Port serial full duplex UART (Universal Port 3 adalah 8 bit bi-directional port 1/0
Asincronous Receive Transmit), dengan dengan internal pull up. Output buffer dari
kemampuan pendeteksian kesalahan. port 3 dapat dilewati 4 input TTL. Ketika
10. Mode pengontrolan daya, yaitu : logika 1 dituliskan keport 3 maka mereka
 Mode Idle (daya akan berkurang jika akan dipull high dengan internal pull up dan
CPU dikehendaki stad by). dapat digunakan sebagai input. Port 3 juga
 Mode Power Down (oscillator berhenti mempunyai berbagai macam fungsi atau
yang berarti daya akan berkurang karena fasilitas. Port 3 juga menerima beberapa
intruksi yang dieksekusi menghendaki sinyal kontrol untuk pemrograman flash dan
power down). ferifikasi.
11. Pengembalian ke mode normal
setelah power down karena adanya interupsi. 5. RST
12. Dapat diprogram per bit sehingga Input reset. Logika high pada pin ini akan
pemrograman akan lebih leluasa dan efektif. mereset siklus mesin.
Dalam IC program AT89S51 terdapat 6. ALE/PROG
beberapa port dan program-program lain. Pulsa Output Address Latch Enable
Diantaranya adalah sebagai berikut: digunakan untuk lacthing bit bawah dari
address selama mengakses keeksternal
memori. Pin ini juga merupakan input pulsa
1. Port 0 program selama pemrograman flash. Operasi
Port 0 adalah 8 bit open drain bi-directional normal dari ALE dikeluarkan pada laju
port 1/0. Pada saat sebagai port out, tiap pin konstan 1/6 dari frekuensi oscilator, dan
dapat dilewatkan ke 8 input TTL. Ketika dapat digunakan untuk pewaktu eksternal
logika 1 dituliskan pada port 0, maka pin-pin atau pemberian pulsa. Jika dikehendaki,
ini dapat digunakan sebagai input yang operasi ALE dapat didisable dengan
berimpedansi tinggi. Port 0 dapat memberikan setting bit 0 dari SFR pada
dikonfigurasikan untuk dimultiplex sebagai lokasi 8 EH. Dengan bit set, ALE dapat
jalur data/address bus selama membaca diiaktifkan selama instruksi M0VX atau
program external dan memori data. Pada MOVC. Dengan mensetting ALE disabled,
mode ini P0 mempunyai internal pull up. tidak akan mempengaruhi jika
Port 0 juga menerima kode bit selama mikrokontroler pada mode eksekusi
pemrograman flash. Dan megeluarkan kode eksternal.
bit selama ferifikasi program. 7. Port Pin Alternate Functions
P3.0 RXD (serial input port)
2. Port 1 P3.1 TXD (serial output port)
Port 1 adalah 8-bit bi-directional Port 1/0 P3.2 INT0 (eksternal interupt 0)
denga internal pull up. Port 1 mempunyai P3.3 INT1 (eksternal interup 1)
P3.4 T0 (timer 0 eksternal input) 3 Supply LCD Driver (untuk
P3.5 T1 (timer 1 eksternal input) CONTRAS)
P3.6 WR (eksternal data memori write 4 RS=Register select (H=Data,
strobe) L=Intruksi)
P3.7 RD (eksternal data memori read strobe) 5 R/W (H=Read, L=Write)
8. PSEN 6 E=Enable, (L=Enable)
Program store enable merupakan sinyal yang 7 s/d 14 Data bus (D0 s/d D7)
digunakan untuk membaca program pada 15 Positif Back light supply
memori eksternal. Ketika 8951 16 Negative Back light supply
mengeksekusi kode dari program memori
eksternal, PSEN diaktifkan 2 kali setiap Display karakter pada LCD diatur oleh pin
siklus mesin, kecuali bahwa 2 aktifasi PSEN EN, RS dan RW:
terlewati selama pembacaan ke memori data Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini
eksternal. digunakan untuk memberitahu LCD bahwa
9. EA/VPP anda sedang mengirimkan sebuah data.
Eksternal Access enable. EA harus Untuk mengirimkan data ke LCD, maka
diposisikan ke GND untuk mengaktifkan melalui program EN harus dibuat logika low
divais untuk mengumpankan kode dari “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain
program memori yang dimulai pada lokasi RS dan RW. Ketika dua jalur yang lain telah
0000H sampai dengan FFFFH. EA harus siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu
diposisikan ke VCC untuk eksekusi program untuk sejumlah waktu tertentu ( sesuai
internal. Pin ini juga menerima tegangan dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan
pemrograman 12Volt (VPP) selama brikutnya set EN ke logika low “0” lagi.
pemrograman flash. Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika
10. XTAL 1 RS berlogika low “0”, data akan dianggap
Input oscilator inverting amplifier dan input sebaga sebuahperintah atau instruksi khusus
untuk internal clock untuk pengoperasian 2. ( seperti clear screen, posisi kursor dll ).
11. XTAL 2 Ketika RS berlogika high “1”, data yang
Output dari inverting oscilator amplifier. dikirim adalah data text yang akan
ditampilkan pada display LCD. Sebagai
3. LCD Character ( Liquid Crystal contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada
Display ) layar LCD maka RS harus diset logika high
Hampir semua LCD module adalah standart, “1”.
termasuk urutan kaki dan cara Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write.
pemogramannya meskipun dengan model Ketika RW berlogika low (0), maka
dan dari pabrik yang berbeda, Variabel informasi pada bus data akan dituliskan pada
resistor (potensiometer) “Contras” layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”,
digunakan untuk mengukur gelap terang aka program akan melakukan pembacaan
tulisan atau sudut pandang penglihatan. Bila memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi
LCD yang digunakan tanpa Black Light, umum in RW selalu diberi logika low ”0”.
dioda IN 400 1 tidak perlu dipasang. Pada akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8
jalur ( bergantung pada mode operasi yang
dipilih oleh user ). Pada kasus bus data 8 bit,
jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.

BAB III
KERANGKA KONSEP
Modul LCD Karakter 2x16
1. Blok Diagram
Fungsi kaki LCD
No Kaki Fungsi
1 Supply 0 V(GND)
2 Supply 5 V
2. Cara Kerja Blok Diagram
Accu mensupplay seluruh
rangkaian.
Oscillator mendapat tegangan
sehingga akan mengeluarkan
frekuensi sebesar 2,5 MHz dan
selanjutnya dipancarkan oleh
rangkaian transmitter yang
kemudian terkena objek dan akan
dipantulkan. Gelombang pantulan
dari transmitter akan diterima oleh
receiver dan akan dikuatkan oleh
rangkaian amplifier yang berfungsi
untuk menguatkan sinyal detak
jantung janin yang kemudian akan
terhubung ke speaker dan
mengeluarkan output berupa suara.
Selanjutnya sinyal tersebut akan
dibandingkan oleh komparator dan
masuk ke rangkaian monostabil
kemudian masuk ke IC
mikrokontroller. Saat tombol start
ditekan proses akan dimulai dan
hasilnya akan ditampilkan ke
display.

4. Cara Kerja Diagram Alir :


a. Tekan saklar pada posisi ON
b. LCD melakukan Inisialisasi
c. Letakkan sensor Doppler ke
perut ibu hamil sampai suara
detak jantung terdengar.
d. Tekan tombol start
e. Timer akan berjalan selama 60
detik
f. Setelah 60 detik tercapai maka
proses penghitungan selesai
dan hasilnya akan
ditampilkan pada display
lcd karakter.

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Metodologi Penelitian


Dalam penelitian dan 4.4 Persiapan Bahan
pembuatan modul ini, penulis Adapun komponen-komponen
terlebih dahulu mengadakan urutan penting yang akan penulis gunakan
kegiatan persiapan untuk dalam pembuatan modul, antara
kelancaran jalannya proses lain :
pembuatan dan pengamatan yang
meliputi di bawah ini :  IC Mikrokontroller AT 89s51
 LCD Karakter
1. Mempelajari teori – teori yang  Resistor
berhubungan dengan  Transistor
permasalahan yang dibahas  Kapasitor
melalui studi kepustakaan.  Multiturn
2. Mengadakan survei terhadap  dll
alat yang akan dimodifikasi
serta mengadakan survei 4.5.Peralatan Yang Digunakan
terhadap komponen –
komponen yang berkaitan
dengan judul yang akan Sebagai sarana pendukung dalam
diajukan. pembuatan tugas akhir ini dapat penulis
sebutkan sebagai berikut :
3. Merencanakan anggaran biaya
pembuatan modul. 1. Solder listrik
4. Membuat blok diagram 2. Soldering pump
dengan perancangan secermat 3. Timah
mungkin. 4. Bread board
5. Membuat diagram alir sebagai 5. PCB
urutan cara kerja alat. 6. Tool set
6. Menyiapkan bahan berupa 7. Multimeter
komponen, box dan peralatan 8. Bor
yang dibutuhkan dalam 9. Gerinda
pembuatan modul.
7. Membuat jadwal kegiatan
untuk mengatur waktu
pembuatan modul. 1.6 Tempat dan waktu
1.6.1 Tempat
4.2 Jenis Penelitian Pembuatan modul tugas akhir ini
Jenis penelitian dan pembuatan dilakukan di kampus Teknik Elektromedik
modul ini menggunakan metode POLTEKKES Surabaya.
experimen yaitu memodifikasi doopler 1.6.2 Waktu
portable dengan menambahkan waktu pembuatan modul, penulis susun
tampilan pada lcd karakter. menurut jadwal kalender akademik yang ada
di jurusan Teknik Elektromedik Surabaya.
4.3. Variabel Penelitian
4.3.1 Variabel bebas Pembuatan dan penelitian tersebut
Sebagai variabel bebas yaitu detak dilakukan kurang lebih 6 bulan.
jantung janin yang di deteksi. Ke S O N D J F M A M J J
4.3.2. Variabel Tergantung gia e k o e a e a p e u u
Sebagai variabel tergantung tan p t v s n b r r i n l
adalah sensor tranducer. I
4.3.3. Variabel terkendali
Sebagai variabel terkendali yaitu : II
1. Tampilan LCD karakter
III
2. Output suara detak
jantung IV
V 5 Pasien E 80 80 82 81 81 80.8
Tabel Hasil Pengukuran Data
Tabel tabel jadwal kegiatan
Keterangan:
Keterangan:
Rata-rata denyut jantung Pasien A
I : Perencanaan judul
II : Studi literature dan pembuatan =
∑ Denyutjantung
proposal ∑ Percobaan (n )
III : Mencari bahan atau survey
IV : Pembuatan Modul
V : Seminar 338
VI : Ujian dan pengumpulan karya =
tulis (KTI)
5
=67,6


BAB V
HASIL DAN ANALISA ∑ ( xn−x )2
1. Pengujian dan Pengukuran Standart Deviasi = n−1
Modul
`
Setelah membuat modul maka perlu =
diadakan pengujian dan pengukuran, untuk
mengetahui seberapa tepat pembuatan √ [ (68−67 ,6)2+(67−67 ,6)2+(67−67,6)2+(68−67,6)2+(68−67 ,6)2 ]
5−1


modul ini. Untuk itu penulis melakukan
pendataan melalui pengukuran dan 1,2
pengujian. Tujuannya adalah apakah = 4
masing-masing komponen dapat berjalan
sesuai yang direncanakan. = √ 0,3 =0,547
Langkah-langkah pengukuran dan pengujian SD
modul ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan % Error = √ n X 100%
terutama alat ukur. 0,5477
2. Menyiapkan tabel untuk mencatat hasil
pengukuran. = √ 5 X100%
3. Melakukan pengecekan terhadap masing- = 2,5 %
masing jalur rangkaian pada PCB tentang S tan darDeviasi
ketepatan koneksi pin-pin pada IC.
4. Menguji alat dengan mengadakan UA = 2, 24
pengukuran terhadap output masing- 0,5477
masing bagian (test point) sesuai
pengukuran yang telah kita tentukan. = 2,24
5. Mencatat hasil pengukuran dalam tabel = 0,2445
yang telah kita sediakan. UA
2. Hasil Pengukuran Data U95 = 2,57
0,2445
Percobaan Rata-
NO Pengukuran
1 2 3 4 5 Rata = 2 ,57
1 Pasien A 68 67 67 68 68 67.6 = 0,095
2 Pasien B 75 76 76 75 79 75.6
3 Pasien C 82 84 83 82 82 82.6
4 Pasien D 81 80 80 81 81 80.6
Rata-rata denyut jantung Pasien B

=
∑ Denyutjantung 413
∑ Percobaan (n ) =
5
=82,6
378
=


5
=75,6
∑ ( xn−x )2
Standart Debíais = n−1

Standart Deviasi = √ ∑ ( xn−x )2


n−1

=
`

[ (82−82,6)2 +(84−82,6)2+(83−82,6)2 +(82−82,6)2+(82−82,6)2]


5−1
`

√[
=
(75−75,6) +(76−75, 6) +(76−75,6) +(75−75 ,6 ) +(76−75, 6) ]
2 2

5−1
2 2 2
= √ 3,2
4
√ 0,8 =0,894
= √ 1,2
4
=
SD
= √ n X 100%
= √ 0,3 =0,547 % Error
0,894
SD
= √5 X100%
% Error = √ n X 100% = 3,9 %
0,547 S tan darDeviasi
= √5 X100% UA = 2, 24
= 2,5 % 0,894
S tan darDeviasi
= 2,24
UA = 2, 24 = 0,399
0,547 UA
= 2,24 U95 = 2,57
= 0,244 0,399
UA
= 2, 57
U95 = 2,57 = 0,155
0,244
Rata-rata denyut jantung Pasien D
2,57
=
= 0,095 =
∑ Denyutjantung
∑ Percobaan(n )
Rata-rata denyut jantung Pasien C

=
∑ Denyutjantung 403
∑ Percobaan (n ) =
5
=80,6
Standart Deviasi= √ ∑ ( xn−x )2
n−1 =
404
5
` =80,8
=



[ (81−80,6)2+(80−80,6)2+( 80−80,6)2+(81−80,6)2+(81−80,6)2 ]
5−1 ∑ ( xn−x )2
= √ 1,2
4
Standart Deviasi = n−1
`
= √ 0,3 =0,547 =
SD
√ [ (80−80 ,8)2+(80−80 ,8)2+(82−80 ,8)2+(81−80,8)2+(81−80 ,8)2 ]
5−1


% Error = √ n X 100% 2,8
0,547
= 4
= √5 X100%
= 2,5 % = √ 0,7 =0,8366
S tan darDeviasi SD
UA = 2, 24 % Error = √ n X 100%
0,547 0,8366
= 2,24 = √5 X100%
= 0.244 = 3,7 %
UA S tan darDeviasi
U95 = 2,57 UA = 2, 24
0,244 0,8366
= 2 ,57 = 2,24
Percobaan Kes = 0,373
Rata
Penguk
-
Standart ala UA
uran Deviasi han
1 2 3 4 5
Rata
% U95 = 2,57
Pasien 0,373
A 68 67 67 68 68 67.6 0.57735 2,5
Pasien = 2,57
B 75 76 76 75 76 75.6 0.57735 2,5 = 0,145
Pasien
C 82 84 83 82 82 82.6 0.95743 3,9
Pasien
D 83 84 80 81 81 81.8 1.82574 2,5 Analisa Data
Pasien Tabel 5.2 Hasil perhitungan
E 80 80 82 81 81 80.8 0.95743 3,7 jumlah denyut jantung dengan
rata – rata
= 0,095

Rata-rata denyut jantung Pasien E Kesimpulan

=
∑ Denyutjantung Dari hasil perhitungan yang telah
diperoleh dapat diketahui bahwa:
∑ Percobaan (n )
Setelah melakukan perhitungan Dari osilator
ternyata diperoleh hasil yang tidak jauh beda mengeluarkan frekuensi 2MHz
antara percobaan 1, 2 sampai dengan 5 yang kemudian akan diubah oleh
untuk masing-masing pasien dan juga tranduser yaitu berupa
tingkat persentase untuk semua pasien tidak piezzoelektrik menjadi ultrasound.
lebih dari 5%, maka dapat disimpulkan Kemudian ultrasound tadi akan
bahwa alat Doppler layak untuk digunakan dipantulkan dan hasil pantulannya
dalam proses perhitungan jumlah detak akan ditangkap oleh Piezzoelektrik
jantung. lagi yang akan dirubah menjadi
X- Keterang sinyal osilasi lagi dan
Pengukuran U95 X+U95 X kemudian akan
U95 an
Pasien A 0.095 67.5 68.1 67.6 Layak dikuatkan kemudian
difilter sehingga keluar
Pasien B 0.095 75.5 76.1 75.6 Layak
suara yang dikehendaki.
Pasien C 0.155 82.4 83.4 82.6 Layak Suara tadi akan dihitung
Pasien D 0.095 80.5 81.1 80.6 Layak oleh IC mikrokontroller
Pasien E 0.145 80.7 81.6 80.8 Layak dan ditampilkan ke
Tabel 5.3 Perhitungan U95 display. Selain itu juga di keluarkan
Berdasarkan table perhitungan U95 diatas, ke speaker.
alat Doppler Ultrasound ini masih
dikategorikan layak karena masih dalam
batas range diantara per satuan ukur yaitu b. Rangkaian Komparator dan
antara hasil perhitungan X – U95 dan X + Timer Monostable
95. Angka-angka yang ditunjukkan masih 5V

dalam batas tetap yaitu tidak diatas atau


R2
5V 220
5V
R4

dibawah per satuan ukur.


5V

1
104 5V D1

5V 5V 2 LED
R 12

4
R5

1
1K R E S I S TO R V A R

R
A A 2 3 t o m ic ro
TR Q 2
U1

5
6
8
1K 7
R8

U 2A
3
R7 D IS
8

2
2
in p u t +
3 7 3 Q1 5 6
100k

+ CV TH R

GND
R 9 10K 1 3 BD C 01A
-
2 R 13
-

3
LM311 C 19 R E S ISTO

1
LM358 104 U4
100k R 10

4
1

1
LM555

BAB VI
4

+ C 17 R 14
10uF R E S I S TO R D2
R 11 150k

PEMBAHASAN LED

C 18
C A P /S M

1. Pembahasan Hardware
a. Rangkaian Keseluruhan Gambar 6.2 Rangkaian Komparator dan
Pada bab ini penulis Timer Monostable
membahas rangkaian komparator, Pemanfaatan rangkaian
monostabil, mikrokontroler yang komparator difungsikan untuk
digunakan dalam modul ini. membandingkan antara tegangan
output dari filter dengan tegangan
VC C VCC
in p u t
R1 J1 12V
5V
12V

1
U3

V IN
78H T 2

VOUT
3
5V

5V
referensi, sehingga perbedaan 5V
1

V o lu m e 2 0 K C O N 12 R2
14

5V 220
GND

U1F R1 2 1 2V R4
11

tegangan pada saat ada denyut dan


10

12

13 12 R2 + C1 + C2 J2 5V
1
2
3
4
5
6
7
8
9

2 200/ 50V 100 uF / 16 V


1

100 1 04
740 4 2
10K C3 47u F 5V D1
2

5V 1 2
R3 R4 R5 LE D
+
7

3
3

B AT 1K
2 Q1 C4 390 p A
1K 1K 2N 39 06 U1
C5 R3 C6

tidak ada denyut tampak jelas.


5
6
8

4 70uF 1K
1 00k R 8

U 2A
14

14

R5 R7
8

2
+

+
1

U1A C1 U 1B C7 4 7uF in p u t 3 7 3 Q1
C2 R9 + B D C 0 1A
1 2 3 4 L1 1 0K 1 3
C8 C9 -
3

1K 1uF 10u F R E S I S TO R 2
+

7 404 740 4 in p u t -
2 Q2 C A P A C IT O R N O N -P O L L M31 1
+

1 5uH
1

1 02 C3 2N 39 04 L M35 8
1 00k R 1 0

4
1

Y1 1 04 J3
7

Selanjutnya tegangan keluaran dari


1

1 C 1 1 470 uF R6 C12
1

104 2 20 + C 17
2MH z 2 2 N 390 4 CON1 + C 10 1 0u F 5V
+

Q3 10u F/ 25V
VCC C 14 4 7u F
C 13 3 34K R 1 1 150 k
+

R 12
3

VCC +
4

1C 01u5F 1/2u5FV C 16 3 90 p
1

R E S IS T O R V A R
R

J1 A 2 3 t o m ic ro

komparator digunakan untuk menyulut


+

R6 J3 TR Q 2
3 K9 VC C 1 J5 sp 7
2 to m ic ro sp 2 D IS R13
3 3 5V 1 5 6 R E S IS TO R
GN D

VCC 4 2 J4 CV TH R
1 SP
CON4
3

C4 R12 R7 5V 3 in p u t
0 .1 10K VCC M ic ro 2 C6 U4

IC LM555 yang mempunyai periode t


1

R8 R9 VCC 1 LM55 5 D2
820 R10 470 1K 4 70 1 04 R14
J4
CON3 R E S IS T O R L ED
14

VCC C5 R 11 1
U2
10 5 R13 R 14 10K CON1
Q A ST
VDD

4
A ST C8
3

R 15 11 6 1 .5 C 18
3 K9 C6 Q -T 8 C7 104 Q4 2 VCC C A P/S M

= 1.1 x RA x C.
+T 0 ,1
13 12 1K J 5 2 N 39 04 U1
0 .1 OSC RET P 0 .0 39 21
3 C9 R 16 1 R 17 104 P 0 .1 38 P 0 .0 / A D 0 P 2 .0 / A 8 22 J1
1

RCC 0. 1 P 0 .2 P 0 .1 / A D 1 P 2 .1 / A 9 GND
1

1K CON1 1 0K 37 23
VCC C 10 P 0 .3 36 P 0 .2 / A D 2 P 2 . 2 /A 1 0 24 VCC 1 VCC
1 R 19 P 0 .4 35 P 0 .3 / A D 3 P 2 . 3 /A 1 1 25 R1 2 2
CX R 18 C 11 4 70 P 0 .5 34 P 0 .4 / A D 4 P 2 . 4 /A 1 2 26 1 0K P 3 .6 3
100 1 03 P 0 .6 33 P 0 .5 / A D 5 P 2 . 5 /A 1 3 27 GND 4 R2
J6
P 0 .6 / A D 6 P 2 . 6 /A 1 4 5

Tegangan digital dari IC


R 20 2 0.1 SW1 P 0 .7 32 28 P 3 .7 220
1 RX P 0 .7 / A D 7 P 2 . 7 /A 1 5 6
VSS

1 00 k 9 P 0 .0
RST 1 SW2 2 1 10 P 0 .1 7
CON1
3

Y ES 2 P 1 .0 / T2 P 3 . 0 /R X D 11 P 0 .2 8
MC 1496
1 2 3 P 1 .1 / T2 -E X P 3 .1 / TXD 12 P 0 .3 9
7

VC C NO 4 P 1 .2 P 3 .2 / IN T O 13 P 0 .4 10 D1
C 12 R 21 VCC 5 P 1 .3 P 3 .3 / IN T 1 14 T0 VCC P 0 .5 11
1 0u F 1 00 k MO S I 6 P 1 .4 / S S P 3 . 4 /T O 15 P 0 .6 12 LE D
J8
P 1 .5 / M O S I P 3. 5/ T1 13

LM555 sebagai data input yang akan


U 3C MISO 7 16 P 3. 6 D2 P 0 .7
1 SCK P 1 .6 / M IS O P 3 . 6 /W R P 3. 7 14
4

U 3D U 3B J2 8 17
C 13 P 1 .7 / S C K P 3 . 7 /R D GND 15
4

CON1 10
11

12 R22 C 14 TL 0 6 4 5 C 15 R 23 + 8 1 X TA L 1 1 9 29 16
+ + 1 N 414 8
C 16 C 17 14 2 - C 18 R 24 7 9 2 X TA L 2 1 8 XTA L 1 P SEN L C D K A R A K TE R 2 X1 6
- 3 RST XTA L 2
13 1 6 9 30
- - RST A L E /P R O G
2 2K 3 + TL 0 6 4 100 n CON3
R 2 6 2 00n VCC
11

TL 0 6 4 TL 0 6 4 100 n 7K 5 31
E A/ VP P T0
11

11

100 n 200 n 100 n 10K VCC

dibaca oleh IC Mikrokontroller untuk


J7 J 10
GN D

U 3A J9 J 11 VCC 40 VCC J2 CON6


4

R 25 5 60K 1 2 2K C 19 R 27 1 VCC
R 28 100 n R29 1 1 A T8 9 S 5 1 1 MO S I
CON1 CON1
C1 2 1 MISO
20

CON1 CON1 3 0p
VCC 10 K X TA L 1 3 2 SCK
D3
C 20 4 7K 3 RST
2M2 Y 1 12 M VCC VCC S U P LLY 4 VC C
C 25 C2 3 0p 5 GN D
1N 41 48

dilakukan perhitungan (counter). Hasil


C 21 C 22 C 23 C24 X TA L 2 6
1 00n 100 n 100 n 1 00n + C3 SW 3 IS I1
100 n 1 0u REST
470 p
R ST

R4 1K R3
1K

yang diperoleh merupakan jumlah


Gambar6.1 Rangkaian detak jantung yang terukur.
Keseluruhan

Cara Kerja Rangkaian :


ret
;
write_data: setb p3.6
mov p0,r1
1.3 Rangkaian IC Mikrokontroler setb p3.7
AT89S51 call delay
clr p3.7
U1
VC C ret
P 0.0
P 0.1
P 0.2
39
38 P 0 .0/A D 0
P 0 .1/A D 1
P 2. 0/A 8
P 2. 1/A 9
21
22
GND
J1 ;

1
37 23
P 0.3
P 0.4
36
35
P 0 .2/A D 2
P 0 .3/A D 3
P 0 .4/A D 4
P 2 .2/A 10
P 2 .3/A 11
P 2 .4/A 12
24
25 R1 2
VC C 1
2
3
tulisan1:VC C
DB ' Beat/minute
'
P 0.5 34 26 10K P 3.6
P 0.6 33 P 0 .5/A D 5 P 2 .5/A 13 27 GND 4 R2
SW 1 P 0.7 32 P 0 .6/A D 6 P 2 .6/A 14 28 P 3.7 5 22 0
P 0 .7/A D 7 P 2 .7/A 15 P 0.0 6
1 2 1 10 P 0.1 7

3
s t a rt 2 P 1 .0/T2 P 3.0/ R XD 11 P 0.2 8
3
4
P 1 .1/T2-E X
P 1 .2
P 3.1/ TXD
P 3.2 /IN TO
12
13
P 0.3
P 0.4
9
10 Pembahasan: D1
P 1 .3 P 3.3 /IN T1 11
Pertama yang harus
5 14 T0 VC C P 0.5
MO S I 6 P 1 .4/S S P 3 .4/TO 15 P 0.6 12 LE D
MI S O 7 P 1 .5/M O S I P 3.5/T1 16 P 3 .6 P 0.7 13
D2
SCK 8 P 1 .6/M IS O
P 1 .7/S C K
P 3 .6/W R
P 3 .7/R D
17 P 3 .7
GND
14
15
16
dilakukan adalah melakukan
XTA L1 1 9 29
inisialisasi LCD dengan mengaktifkan
1N 4 1 48
XTA L2 1 8 XTA L1 P SEN L C D K A R A K TE R 2 X1 6
R ST 9 XTA L2 30
RST A LE /P R O G
VC C 31
EA/VP P T0
listing ‘LCD’. Kemudian diberikan
VCC
J2
logika ‘1’ pada P3.6 (SETB P3.6) dan
GN D

VC C 40 VC C C ON 6
VC C
1
juga P3.7 untuk memunculkan
A T8 9 S 5 1 MO SI
C 1 30 p 2 1 M IS O
20

XTA L1 3 2 SCK
D3
karakter yang ada di LCD melalui
3 R ST
Y 1 12 M V C C VC C S U P L LY 4 VC C
C 2 30 p 5 GND
1N 41 48
XTA L2
+ C3 SW 3 IS I1
6
listing program ‘Write_data”.
10u R EST

RST

R4 1K R 3
1K

1.2. Listing Program Untuk Timer


Gambar 6.3 Rangkaian Mikrokontroler
Berikut ini merupakan listing
Rangkaian ini digunakan untuk
program yang digunakan untuk
mengontrol timer internal dan juga
inisialisasi dan mengaktifkan fasilitas
digunakan untuk mencacah pulsa yang
timer:
masuk yang kemudian akan dirubah menjadi
timer_15s: mov R0,#0
data biner.
load: mov TH1,#015h
mov TL1,#0A0h
2. Pembahasan Software
setb TR1
OFlow: jnb TF1,OFlow
1.1. Listing Program Untuk
clr TR1
Menampilkan Karakter pada
clr TF1
LCD
inc R0
Progarm berikut digunakan
CJNE
untuk memulai menuliskan instruksi
R0,#255,load
dan data ke LCD:
ret
init_lcd: mov r1,#dispclr
call write_inst
Pembahasan:
mov r1,#funcset
Data yang masuk di cacah dan
call write_inst
interupsi setiap 60000 udetik maka
mov r1,#dispon
data yang harus diisikan pada register
call write_inst
TH1 dan TL1 adalah sebagai berikut
mov r1,entrmod
65536-60000=5536 d atau 15A0 h.
call write_inst
Maka interupsi TF1 akan segera
ret
dibangkitkan setiap 60000x1
;
udetik=0,06 detik. R0
write_inst: clr p3.6
diimplementasikan sebagai counter
mov p0,r1
software. Register R0 akan increment
setb p3.7
setiap Timer 1 overflow. Jika R0
call delay
clr p3.7
mendeteksi nilai 255 maka akan nyala mov
selama 0,06x255 detik=15,3 detik. r1,#082h
call
1.3. Listing Program Untuk
Write_inst
Pencacahan
Berikut ini merupakan listing mov
program yang digunakan untuk proses a,satuan
pencacahan :
add
count: mov b,#4
a,#30h
mul ab
mov mov r1,a
data_countA,a
call konversi call
call printoutchar Write_data
ret ret
;
konversi: mov b,#100d Pembahasan :
div ab Hasil pencacahan
mov ratusan,a dikalikan 4 agar nilai pada tampilan
mov a,b lcd terbaca dalam satu menit. Data
mov b,#10d counter selama 15 detik disimpan
div ab pada akumulator A dan hasilnya di
mov puluhan,a kalikan B, dimana akumulator B
mov satuan,b diisi dengan 4. Hasil perkalian
ret disimpan pada A. Dan akumulator
; A di pindah ke data_countA
printoutchar: mov kemudian mikrokontroler
r1,#080h melakukan proses konversi dan
call akan ditampilkan pada LCD.
Write_inst Pembacaan yang terus
mov menerus akan mengeluarkan hasil
a,ratusan dari denyut manusia setiap 15 detik.
Setiap ganti pasien tekan tombol
add reset. Agar hasil yang didapat
a,#30h akurat. Bila selesai pengukuran
mov r1,a detak jantung kembalikan alat
dengan baik dan tekan tombol
call on/off pada posisi off.
write_data
mov BAB VII
r1,#081h PENUTUP
1. . Kesimpulan
call
Setelah melakukan proses
Write_inst
pembuatan dan studi literature
mov perencanaan, percobaan, pengujian
a,puluhan alat dan pendataan, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
add
a. Piezzoelektrik
a,#30h
memancarkan gelombang
mov r1,a ultrasound kemudian
dipantulkan dan membawa
call
gelombang suara yang
Write_data
dihasilkan oleh jantung
janin kemudian diolah
sedemikian rupa sehingga
suara jantung janin bisa
didengar.
b. Pada setiap pengukuran
pasti terdapat kesalahan-
kesalahan yang terjadi,
diantaranya adanya
interferensi frekuensi
yang berasal dari luar alat,
pemakaian komponen
yang kurang terjamin
mutunya, serta kesalahan
yang dilakukan oleh
pengguna.

2. Saran
Pada akhir penulisan ini
penulis ingin sedikit memberi
saran yang berhubungan dengan
alat yang penulis buat.
Berdasarkan analisa yang
penulis lakukan terhadap hasil
akhir dari perancangan modul ini,
ternyata masih terdapat kekurangan
terutama pada power dan filternya.
Demi kesempurnaan penelitian
berikutnya modul ini dapat
dilengkapi atau dimodifikasi
dengan menggunakan poweramp
yang lebih bagus dan filter yang
bagus pula.

Daftar Pustaka
Triwiyanto, Buku Panduan Teori dan
Praktikum Mikrokontroller, MCS51,
Politeknik Kesehatan Surabaya, Jurusan
Teknik Elektromedik, Surabaya, 2008
Malvino Paul Albert, Prinsip – Prinsip
Elektronika, Edisi Ketiga, Jilid I&II,
Erlangga, Jakarta, 1996

Anda mungkin juga menyukai