Anda di halaman 1dari 19

Kronologi DO Sepihak Dua Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid

Syuhada (STAIMS) Yogyakarta

Bermula dari berita yang diterbitkan media mitanews.co.id tentang polemik pemilihan
Gubernur Dewan eksekutif Mahasiswa STAIMS, Dua mahasiswa STAIMS
Yogyakarta di Drop Out alias DO. Melalui surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi
Agama Islam Masjid Syuhada Nomor: 0094/SK/STAIMS/II/2023 Ketua STAIMS
mengeluarkan Avif Hanafi dan Abdillah Mannan dengan tuduhan dua mahasiswa
tersebut melakukan pelanggaran pasal 79 ayat 1 sampai 3 pada STATUTA Tahun
2021 bahwa “Perlu segera mengeluarkan dua mahasiswa tersebut untuk menjaga
kondusifitas di Lingkungan Kampus”.

Kami menilai bahwa STAIMS terlalu berlebihan dengan mengambil sikap


mengeluarkan Avif Hanafi dan Abdillah Mannan tanpa mau mendengar perspektif
dari dua mahasiswa tersebut. Berikut ini kronologi Drop Out yang dialami Avif Hanafi
dan Abdillah Mannan.

***
Senin, 6 Februari 2023 kanal media mitanews.co.id menerbitkan berita bertajuk
“Matinya Demokrasi di STAI Masjid Syuhada Yogyakarta” dengan keterangan
penulis Ali. Dalam berita tersebut memuat informasi terkait prosesi pemilihan
Gubernur Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) STAIMS Yogyakarta. Berita yang
ditulis secara serampangan itu juga memuat kutipan langsung pernyataan yang
seolah-olah dikeluarkan oleh dua mahasiswa STAIMS, yakni Avif Hanafi (Gubernur
Dema) dan Abdillah Mannan (Ketua IMM Rasyid Ridha STAIMS Yogyakarta). Berikut
kutipannya:

"Sulit sekali menjadikan DEMA menjadi ormawa yg ideal pada umumnya, lebih-lebih
merealisasikan ide maupun gagasan baru di kampus ini". Ujar Avif Gubernur DEMA
STAIMS (mitanews.co.id).

"Sepertinya kampus belum siap dengan hadirnya pergerakan mahasiswa dan


organisasi external yang mewarnai kampus, mungkin ini yang menjadi penyebab
belum tercapainya cita-cita menjadi Universitas, yang notabene akan semakin besar
juga dinamika yang ada". ucap manan Mahasiswa STAIMS sekaligus Ketua umum
PK IMM Rasyid Ridha (mitanews.co.id).

Perlu digaris bawahi Avif Hanafi dan Abdillah Mannan tak pernah diwawancarai
apalagi memberikan keterangan tertulis maupun tindak tutur kepada jurnalis
mitanews.co.id.

Masih di hari yang sama, Senin 6 Februari 2023 Avif Hanafi dan Abdillah Mannan
dihubungi melalui pesan WhatsApp oleh Rubini selaku Wakil Ketua II STAIMS
Yogyakarta. Kemudian, Abdillah Mannan juga dihubungi oleh Alam Budi Kusuma
selaku Wakil Ketua STAIMS Yogyakarta melalui pesan dan panggilan WhatsApp.
Tanpa melampirkan surat panggilan, Rubini dan Alam Budi Kusuma mengirimkan
pesan yang sama, yakni meminta klarifikasi dua mahasiswa tersebut atas
pemberitaan yang ditulis jurnalis bernama terang Ali di mitanews.co.id. Tak hanya
itu, Wakil Ketua I dan II meminta Avif Hanafi dan Abdillah Mannan datang ke kampus
menemui Pihak STAIMS pada Selasa, 7 Januari 2023.

Selasa, 7 Januari 2023 Avif Hanafi dan Abdillah Mannan mendatangi ruang sidang.
Semula, hanya ada Alam Budi Kusuma di ruang sidang tersebut. Baru saja datang
dan duduk, tanpa ada dibuka forum mediasi, tiba-tiba Alam Budi Kusuma
menanyakan “Itu maksudnya berita itu gimana? Siapa yang nulis berita itu?”
Mendengar pertanyaan tersebut, Avif Hanafi dan Abdillah Mannan menjawab bahwa
dirinya menyetujui isi berita tersebut, namun tidak mengetahui siapa penulis berita
yang dimuat mitanews.co.id.

Kemudian, Alam menanyakan kepada Avif Hanafi dan Abdillah Mannan apakah
pernah diwawancarai jurnalis mitanews.co.id. Avif Hanafi dan Abdillah Mannan
menjawab bahwa dirinya tidak pernah diwawancarai oleh jurnalis manapun.
Berkali-kali, Alam bertanya kepada Avif Hanafi dan Abdillah Mannan siapa penulis
dan apakah pernah diwawancarai untuk berita yang dimuat mitanews.co.id.
Berulang kali juga dua mahasiswa tersebut menjawab tidak mengetahui siapa
penulisnya. Sebab, Avif Hanafi dan Abdillah Mannan memang tidak pernah
wawancarai oleh jurnalis mitanews.co.id.

Di tengah-tengah Alam menanyakan pertanyaan, ada tiga dosen yang memasuki


ruang sidang, yakni Rubini, Herwinsyah, dan Cahya Edi Setyawan. Forum mediasi
berjalan sekitar satu jam lebih. Di forum itu juga, Rubini dan Herwinsyah turut
menanyakan perihal polemik Pemilihan Gubernur DEMA. Menambahi Alam, Cahya
Edi Setyawan juga turut menanyakan apakah Avif Hanafi dan Abdillah Mannan
pernah menulis berita “Matinya Demokrasi di STAI Masjid Syuhada Yogyakarta” atau
diwawancarai jurnalis mitanews.co.id untuk pembutan berita. Musabab dua
mahasiswa tersebut memang tak pernah berjumpa dengan jurnalis untuk
wawancara terkait polemik pemilihan Gubernur DEMA, Avif Hanafi dan Abdillah
Mannan tetap pada jawaban awal, bahwa dirinya betul-betul tidak pernah melakukan
wawancara dan tak pernah memberikan statement apapun pada Jurnalis bernama
terang Ali pada mitanews.co.id.

Diakhir forum mediasi, Cahya Edi Setyawan menawarkan kepada Avif Hanafi dan
Abdillah Mannan untuk melakukan sumpah al quran di tengah-tengah forum mediasi
berjalan. Tawaran itu pun diiyakan oleh kedua mahasiswa sebagai bukti bahwa Avif
Hanafi dan Abdillah Mannan tak pernah menulis berita dan tak pernah dihubungi, tak
pernah diwawancarai serta tak pernah mengeluarkan statement apapun itu terhadap
jurnalis mitanews.co.id bernama terang Ali itu.
Kemudian, Kamis, 9 Februari 2023 mitanews.co.id menerbitkan berita kedua
bertajuk “Gubernur Dema Ungkap Fakta Matinya Demokrasi di STAIMS Yogyakarta”
dengan nama terang Ali sebagai penulisnya. Dalam berita kedua, Avif Hanafi
memang dihubungi oleh Jurnalis bernama Ali dari mitanews.co.id. Dalam
wawancaranya, Ali memintai tanggapan kepada Avif terkait berita “Matinya
Demokrasi di STAI Masjid Syuhada Yogyakarta”. Dalam proses wawancaranya, Avif
memang benar memberikan keterangan bahwa dirinya melihat fakta yang terjadi di
pemberitaan Ali sebelumnya. Namun, Avif tegaskan bahwa dirinya tak pernah
sekalipun dihubungi Ali si jurnalis mitanews.co.id untuk berita pertama.

Sabtu, 11 Februari 2023 Redaksi mitanews.co.id menerbitkan catatan redaksi


bertajuk “Ketua STAI Masjid Syuhada Yogyakarta Klarifikasi Berita Terkait Organisasi
Mahasiswa Kampusnya”. Dalam catatan redaksinya, mitanews.co.id memuat
klarifikasi dari pihak STAI Masjid Syuhada Yogyakarta. Juga, mitanews.co.id
mengakui “Redaksi mengakui berita itu memang belum memuat konfirmasi karena
upaya konfirmasi saat berita hendak diterbitkan belum didapatkan. Untuk itu Redaksi
mitanews.co.id memohon maaf kepada pihak STAIMS Yogyakarta.” (11 Februari
2023 mitanews.co.id).

Senin, 20 Februari 2023 Avif Hanafi dan Abdillah Mannan mendapat pesan
WhatsApp dari Permana Octofrezi selaku Kepala Program Studi Pendidikan Agama
Islam STAIMS Yogyakarta. Dalam pesannya, Octo mengirimkan surat berkop
STAIMS Yogyakarta dengan nomor surat 0079/SP/STAIMS/II/2023 yang berbunyi:

Untuk menindaklanjuti pemberitaan di media online mitanews. Kami meminta


saudara hadir pada

Hari/Tanggal Selasa, 21 Februari 2023

Pukul 10.00-11.30 (tepat waktu)

Tempat Ruang Sidang STAIMS Yogyakarta.

Apabila pada waktu yang telah ditentukan saudara tidak hadir, maka anda dianggap
mengundurkan diri sebagai mahasiswa STAI Masjid Syuhada Yogyakarta dan siap
menerima konsekuensinya.

Selasa, 21 Februari 2023 Avif Hanafi dan Abdillah Mannan mendatangi kampusnya
STAI Masjid Syuhada Yogyakarta. Bertempat yang sama di ruang sidang yang
sudah lebih dahulu dihadiri jajaran birokrat STAI Masjid Syuhada Yogyakarta. Ketika
duduk di ruang sidang, sidang putusan langsung digelar. Dipandu moderator, diawali
dengan prakata dari Ketua STAIMS yang dilanjutkan pembacaan Statuta, baru
setelah itu dibacakan Surat Keputusan (SK) Skorsing yang ditujukan pada Avif
Hanafi dan Abdillah Mannan. Kemudian, kedua mahasiswa tersebut diwajibkan
tanda tangan surat pernyataan bermaterai 10000 yang sudah disediakan oleh pihak
kampus.
SK bernomor surat 0079/SP/STAIMS/II/2023 berbunyi: Satu, bahwa pemberitaan di
media online tersebut sebagaimana tersebut di atas adalah tidak benar, dan saudara
diwajibkan untuk membuat surat pernyataan permohonan maaf atas pemberitaan di
mana saudara ditulis sebagai salah satu informan. Dua, saudara di-skorsing dalam
kegiatan perkuliahan pada semester genap TA 2022/2023 dan ganjil TA 2023/2024.
Saudara diijinkan untuk mendaftar kuliah lagi pada semester genap TA 2023/2024.
Tiga, saudara membuat pernyataan secara tertulis dan bermaterai bahwa saudara
tidak akan mengulangi perbuatan melawan hukum di lingkungan STAIMS
Yogyakarta. Ada pon tambahan untuk SK yang diterima Avif Hanafi, poin keempat
yakni, saudara dicabut kepesertaan sebagai mahasiswa penerima beasiswa KIP.

Berlanjut, Jumat, 24 Februari 2023 muncul seberan ajakan mendatangi petisi


“Sejumlah mahasiswa STAIMS Yogyakarta menolak pengunduran diri dosennya”
yang disebar melalui grup WhatsApp. Disusul Sabtu, 25 Februari 2023 muncul
seberan ajakan mendatangi petisi “Drop Out Mahasiswa yang memfitnah kampus
dan salah satu pimpinan kami” yang disebar melalui grup WhatsApp. Kedua petisi
tersebut diunggah oleh change.org. Kemudian, Selasa, 28 Februari 2023 kedua
petisi tersebut disebarkan secara langsung dari kelas ke kelas oleh sekelompok
mahasiswa STAIMS.

Terakhir, Jumat 3 Maret 2023 Avif Hanafi dihubungi orang tuanya melalui pesan
WhatsApp yang memuat informasi bahwa dirinya dan Abdillah Mannan
diberhentikan dan dikeluarkan sebagai mahasiswa STAIMS Yogyakarta melalui
Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Masjid Syuhada Yogyakarta
bernomor 0094/SP/STAIMS/II/2023.

Surat Keputusan Ketua STAIMS Yogyakarta tersebut ditandatangani Azis selaku


Ketua STAIMS pada 27 Februari 2023. Surat tersebut, dikirimkan langsung ke
rumah Avif Hanafi dan Abdillah Mannan.

Adapun yang menjadi pokok permasalahan adalah sebagai berikut :

1. Adanya intervensi dari Pimpinan Kampus dengan mengusulkan perubahan


pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dari pemilihan umum ke aklamasi
(penunjukan langsung) yang berimplikasi pada matinya demokrasi di kampus.
2. Adanya penolakan terhadap argumentasi dan kritik dari mahasiswa oleh
pimpinan kampus.
3. Adanya pemberitaan mengenai polemik pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Dewan Eksekutif Mahasiswa STAI Masjid Syuhada Yogyakarta
yang kemudian memicu pihak kampus memanggil Avif Hanafi dan Abdillah
Mannan yang berujung pada skorsing dua semester dan kemudian berakhir
Avif Hanafi serta Abdillah Mannan diberhentikan status kemahasiswaannya
dari STAI Masjid Syuhada Yogyakarta oleh pihak kampus.

Dengan ini kami memberikan hasil kajian terkait permasalahan di Kampus


STAIMS Yogyakarta bahwa:

1. Demokrasi mahasiswa adalah bentuk pemerintahan mahasiswa, karena itu


kekuasaan pemerintahan itu melekat pada diri mahasiswa atau diri orang
banyak dan merupakan hak bagi mahasiswa atau orang banyak untuk
mengatur, mempertahankan dan melindungi dirinya dari paksaan dan
kekuasaan orang lain atau badan yang diserahi untuk memerintah. Oleh
karena itu, dalam mewujudkan tujuan Demokrasi di lingkungan Kampus
STAIMS Yogyakarta kami menolak adanya intervensi yang dilakukan
pimpinan pada proses pemilihan Gubernur dan
2. Wakil Gubernur DEMA, dengan menyerahkan pelaksanaan Pemilihan pada
yang berwenang 2. Pemilihan umum mahasiswa ini diadakan untuk
mewujudkan sistem pemerintahan yang demokrasi di lingkungan mahasiswa,
di mana para pemimpinnya dipilih secara langsung oleh mahasiswa dan
dipilih berdasarkan suara terbanyak. Pemilihan umum mahasiswa dilakukan
untuk memilih Gubernur dan wakil Gubernur mahasiswa maka yang paling
berhak untuk memilih adalah mahasiswa, bukan Pimpinan apalagi dengan
menunjuknya secara langsung tanpa proses pemilihan. Hal ini mencederai
nilai demokrasi yang sudah di bangun di lingkungan kampus STAIMS
Yogyakarta.
3. Komisi Pemilihan Umum (KPU) mahasiswa yang dibentuk oleh DEMA
STAIMS adalah Lembaga yang menyelenggarakan Pemilihan Gubernur dan
Wakil Gubernur DEMA STAIMS Yogyakarta Periode 2023-2024. Karena
sudah dilakukan pemilihan, maka Komisi Pemilihan Umum (KPU) mahasiswa
adalah yang berwenang melakukan penyelenggaraan pemilihan
sebagaimana tugas KPU pada umumnya.
4. Kebebasan berpendapat juga merupakan bagian penting dari sebuah
demokrasi, kebebasan ini memiliki dasar hukum yang telah diatur dalam
pasal 28 UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang mengatakan bahwa
kebebasan bertanggung jawab dan bertindak untuk menyampaikan pendapat
dimuka umum. Indonesia telah memberikan perlindungan atas kebebasan
berpendapat yang termuat dalam UUD 1945, maka sangat boleh jika
mahasiswa memberikan kritikan terhadap kampusnya.
5. Bahwa pada Pasal 8 ayat (1) UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi menyatakan Bahwa Dalam penyelenggaraan Pendidikan dan
pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlaku kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. Kebebasan
akademik merupakan kebebasan sivitas akademika dalam pendidikan tinggi
untuk mendalami dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara bertanggung jawab melalui pelaksanaan tridharma. Mahasiswa
sebagai anggota sivitas akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang
memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di perguruan
tinggi untuk menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau professional.
6. Bahwa pada Pasal 6 point b. UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi menyatakan Bahwa Pendidikan Tinggi diselenggarakan dengan Prinsip
Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi HAM, nilai agama, nilai Budaya, Kemajemukan, Persatuan dan
Kesatuan bangsa. Adanya prinsip Demokrasi dan berkeadilan dalam
penyelenggaraan Pendidikan Tinggi maka pimpinan kampus tidak boleh
membatasi mahasiswa untuk mewujudkan nilai-nilai Demokrasi di lingkungan
mahasiswa terutama dalam urusan Organisasi Mahasiswa.
7. Bahwa pada Pasal 77 UU No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
menyatakan Bahwa ayat (2) Organisasi kemahasiswaan paling sedikit
memiliki fungsi untuk: a). mewadahi kegiatan Mahasiswa dalam
mengembangkan bakat, minat, dan potensi Mahasiswa; b. mengembangkan
kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa
kebangsaan; c. memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa; dan d.
mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada
Masyarakat. Adanya fungsi mahasiswa yang termuat dalam UU Dikti adalah
penegasan bahwa mahasiswa memiliki wadah kegiatan pengembangan
kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan. Oleh
sebab itu, Mahasiswa memiliki Hak untuk berpikir kritis dan berani
menyampaikan pendapat demi kebenaran, serta kampus berkewajiban untuk
melindunginya.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kami memberikan Pernyataan sikap,


Tuntutan dan Rekomendasi yaitu :

1. Tindakan sembrono STAI Masjid Syuhada Yogyakarta men-drop out Avif


Hanafi dan Abdillah Mannan bertentangan dengan Kovenan Internasional
tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya alias International Covenant
on Economic, Social and Cultural Rights (ICESCR) tepatnya di paragraph 38
tentang hak mahasiswa dan paragraf 39 tentang hak mengkritik institusi
sendiri. Namun, Kasus DO ini pula keliru, karena tak sesuai fakta.
2. Berdasar ICESCR yang sudah diratifikasi Pemerintah Indonesia melalui UU
No. 11 Tahun 2005. tindakan DO yang dilakukan STAI Masjid Syuhada
Yogyakarta terhadap dua mahasiswanya (Avif Hanafi dan Abdillah Mannan)
menandakan bahwa STAI Masjid Syuhada Yogyakarta telah melanggar tak
hanya kebebasan akademik, melainkan juga hak asasi manusia.
3. Pihak Kampus STAI Masjid Syuhada Yogyakarta harus memberikan
kebebasan berdemokrasi kepada mahasiswa dengan tidak mengintervensi
lebih jauh.
4. Pihak Kampus STAI Masjid Syuhada Yogyakarta harus melindungi kebebasan
berpendapat mahasiswa dengan menerima saran serta kritikan dari
mahasiswa untuk kepentingan perbaikan STAIMS Yogyakarta.
5. Pihak Kampus STAIMS Yogyakarta harus memberikan kepercayaan Penuh
kepada Mahasiswanya dalam urusan Organisasi mahasiswa.
6. Pimpinan Kampus STAIMS Yogyakarta untuk bersikap responsif atas semua
saran dan kritik yang disampaikan oleh mahasiswa.
7. Untuk mengembalikan nilai demokrasi yang ada di kampus STAIMS
Yogyakarta maka kami merekomendasikan untuk menyelenggarakan
Musyawarah Besar yang didalamnya membahas tentang AD/ART, Garis
Besar Haluan Organisasi, Garis Besar Haluan Kerja,
Rekomendasi-rekomendasi dll.
8. Bahwa kami menolak segala bentuk intervensi yang dilakukan oleh Pihak
Kampus baik dalam proses pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DEMA
serta pada saat menjalankan Program kerjanya.
9. Bahwa kami tidak pernah bermaksud untuk menjelekkan atau mencemarkan
nama baik kampus STAIMS Yogyakarta
10. Bahwa kampus STAIMS Yogyakarta telah menunjukkan sikap arogansi yang
tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi di lingkungan akademik.

Tuntutan kepada pimpinan STAIMS Yogyakarta

1. Cabut SK pengeluaran Mahasiswa Drop Out (DO) terhadap Saudara Avif


Hanafi dan Abdillah Manan
2. Mengembalikan hak beasiswa KIP saudara Avif Hanafi
3. Mencabut surat petisi pengeluaran mahasiswa atas nama Avif Hanafi dan
Abdillah Mannan karena tidak memiliki sumber yang jelas bahkan tidak
mencangkupi setengah dari mahasiswa STAIMS.
4. Mencabut surat pernyataan tidak mengulangi atas nama Avif Hanafi dan
Abdillah Manan karena hal tersebut mencederai kebebasan akademik
5. Akan ada eskalasi pergerakan lebih besar jika dalam waktu 1x24 Jam
tuntutan tidak dikabulkan.

Demikian Pernyataan, Pendapat dan Rekomendasi, untuk dapat digunakan


sebagaimana mestinya. Atas perhatian kami ucapkan terima kasih.

Lampiran:

https://mitanews.co.id/matinya-demokrasi-di-stai-masjid-syuhada-yogyakarta/

https://mitanews.co.id/gebernur-dema-ungkap-fakta-matiknya-demokrasi-di-staims-y
ogyakarta/

https://mitanews.co.id/ketua-stai-masjid-syuhada-yogyakarta-klarifikasi-berita-terkait-
organisasi-mahasiswa-kampusnya/
Surat Panggilan
Surat Skorsing
Surat Pernyataan yang disediakan kampus
Surat DO
Sebaran Petisi

🗣️ MAHASISWA STAIMS BERSUARA 🗣️


Februari, tercatat sebagai bulan penuh polemik bagi STAIMS Yogyakarta. Polemik
tersebut berangkat dari munculnya artikel hoax yang tersebar di media sosial pada 6
Februari 2023. Tidak berhenti disitu, setelah pihak kampus mengadakan mediasi
bersama dengan nama-nama yang tercantum dalam artikel tersebut pada Selasa, 7
Februari 2023 pukul 13. 30 WIB. Hal yang tidak di duga muncul kembali yaitu
penerbitan artikel kedua muncul pada 9 Februari. Dimana isi daripada kedua artikel
tersebut merupakan kebathilan. Hal tersebut adalah bentuk nyata, ulah dari
mahasiswa STAIMS sendiri yaitu Saudara Avif Hanafi dan Abdillah Manan.

Sampai sekarang kita belum menemukan titik terang, alasan mereka membuat
berita hoax tersebut dan menghina salah satu pimpinan kampus. Melihat dan
mempelajari permasalahan ini, kami sangat sadar bahwa tindakan mereka jauh
bahkan sama sekali tidak mencerminkan mahasiswa beradab. Etika mereka dalam
bertindak sudah sangat melenceng dan melanggar pasal STATUTA .

Kami, sekelompok mahasiswa yang melek akan kebenaran bertekad menyuarakan


isi hati kami

Drop Out Mahasiswa yang memfitnah kampus dan salah satu pimpinan kami

_________

Melalui petisi ini [ http://bit.ly/Mahasiswa-STAIMS-Bersuara ] Kami berharap pihak


Kampus memberikan sanksi tegas kepada mereka. Agar mempunyai efek jera untuk
tidak mengotori kampus dengan tindakan keji tersebut.

________

Mari tandatangani petisi ini, mari bersama bebaskan kampus dari kebathilan, mari
wujudkan STAIMS yang lebih unggul dan bermoral.

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Dari dukungan kalian ini, inshaAllah bisa membuka jalan keadilan untuk kita semua.
Aamiin

Salam,

Mahasiswa Berani 🔥
2

📢 SAATNYA KAMI BERSUARA 📢


Sejumlah mahasiswa STAIMS Yogyakarta menolak pengunduran diri dosennya.

_________

Seperti yang diketahui bahwa beberapa pekan terakhir ini, kampus tercinta STAIMS
Yogyakarta sedang berduka. Dimana pengunduran diri oleh dua dosen profesional
kita telah dilayangkan. Bukan suatu hal yang tampak mengejutkan saja melainkan
ketidakpercayaan masih kami rasakan sampai detik ini.

Apakah kamu salah satu yang merasakan kesedihan ini ?. Jika iya, Mari kita bersatu
bersama memberikan dan menunjukan rasa ini untuknya.

Melalui petisi ini, [ http://bit.ly/Petisi-Penolakan-Pengunduran-Diri-Dosen-Kami ] KITA


BERSUARA

__________

Dukunganmu sangat bisa membuka jalan untuk Mereka tetap bertahan. 🤍🤍

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Salam,

Mahasiswa Berani 👊
Sampai sekarang petisi yang digalang kelompok mahasiswa tersebut tidak
lebih ditandatangani oleh separo oleh mahasiswa. Padahal, total keseluruhan
mahasiswa STAIMS antara 400 sampai 500 mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai