Anda di halaman 1dari 37

MATERI KELAS

Evaluasi Pelaksanaan
Program Mitigasi Risiko K3L

Pemantauan dan Evaluasi


Keselamatan Konstruksi
Pengertian Pemantauan dan
Evaluasi Keselamatan Konstruksi

Memenuhi Standar Permen PUPR No.


21/PRT/M/2019 tentang Pedoman
Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK), Pasal 1 Ayat 21 :
Pengertian Pemantauan dan
Evaluasi Keselamatan Konstruksi

Evaluasi Kinerja Keselamatan


Konstruksi juga merupakan kegiatan
untuk melihat manfaat dari
pengendalian dan pelaksanaan
penerapan SMKK.
Pengertian Pemantauan dan
Evaluasi Keselamatan Konstruksi

Hal ini dilakukan dengan melihat


kesesuaian proses sebagaimana
yang menjadi laporan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi serta tindakan
perbaikan.
Mengevaluasi Pelaksanaan
Program Mitigasi Risiko K3 dan
Lingkungan
Proses SMKK
1. Pemantauan atau Inspeksi

Kegiatan pemantauan adalah berupa


inspeksi sebagai upaya menemukan
kondisi dan perilaku
nonstandard/menemukan
ketidaksesuaian bersifat teknis untuk
mengidentifikasi potensi bahaya.
1. Pemantauan atau Inspeksi

Kegiatan pemantauan adalah berupa


inspeksi sebagai upaya menemukan
kondisi dan perilaku
nonstandard/menemukan
ketidaksesuaian bersifat teknis untuk
mengidentifikasi potensi bahaya.
1. Pemantauan atau Inspeksi

Kegiatan ini mencakup :


• Prosedur dan/atau Petunjuk Kerja
Inspeksi (SOP / Work Instruction)
• Lembar Periksa (Inspection Report)
• Patroli Keselamatan Konstruksi
(Construction Safety Patrol)
1. Pemantauan atau Inspeksi
2. Audit

Audit merupakan upaya menemukan


ketidaksesuaian dalam sistem untuk
mengukur efektifitas pelaksanaan
sistem manajemen, di antaranya
melalui audit internal.
2. Audit

Memuat prosedur dan/atau petunjuk


kerja audit internal yang
ditandatangani oleh ahli terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen.
2. Audit

Audit internal dilakukan dan


ditetapkan secara berkala oleh
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
dengan melibatkan auditor
independen.
2. Audit

Audit internal dilakukan sekurang-


kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak
mengikuti peraturan perundangan
yang berlaku.
2. Audit
3. Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan evaluasi


kepatuhan dibuktikan dengan
checklist dan dokumentasi hasil
kegiatan.
3. Evaluasi

Pemenuhan Kepatuhan SMKK berupa


checklist laporan harian / mingguan /
bulanan dalam RKK sebagaimana
dalam Lampiran Laporan Penerapan
RKK.
3. Evaluasi

Pemenuhan kepatuhan dalam


evaluasi juga termasuk hasil
perbaikan dan/atau peningkatan
setelah pelaksanaan inspeksi.
3. Evaluasi
3. Evaluasi
4. Tinjauan Manajemen

Memuat prosedur dan/atau petunjuk


kerja terkait pelaksanaan tinjauan
manajemen yang ditandatangani oleh
ahli teknik terkait atau Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi dan
Wakil Manajemen.
4. Tinjauan Manajemen

Prosedur dan/atau petunjuk kerja


terkait pelaksanaan tinjauan
manajemen memuat program yang
bertujuan untuk meningkatkan kinerja
keselamatan konstruksi.
4. Tinjauan Manajemen

Tinjauan manajemen dilakukan


sekurang-kurangnya berdasarkan
hasil audit atau kecelakaan kerja pada
pekerjaan konstruksi yang
menyebabkan fatality.
4. Tinjauan Manajemen
4. Tinjauan Manajemen
5. Peningkatan Kinerja
Keselamatan Konstruksi

Memuat format tindakan perbaikan


untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi pada kontrak tahun jamak.
5. Peningkatan Kinerja
Keselamatan Konstruksi

Penyedia Jasa memastikan program


peningkatan kinerja keselamatan
konstruksi berdasarkan hasil Tinjauan
Manajemen ditindaklanjuti pada
pekerjaan konstruksi yang akan
datang.
5. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
5. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
Studi Kasus

Pada saat dilakukan evaluasi berupa


Audit, dalam pengumpulan bukti-
bukti (setelah interview audit),
ditemukan bahwa jawaban yang
diberikan oleh Auditee tidak sesuai
dengan temuan di lapangan dan
beresiko membahayakan pekerja,
Apakah yang Anda lakukan?
Studi Kasus

Memeriksa dulu tingkat resikonya, jika


tingkat resikonya tinggi (Cidera
Berat/Kerugian Rp. 5 juta - Rp. 10juta),
maka temuan dikategorikan major
dan perlu pencegahan pengendalian.
BAHAN BACAAN
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Quality Assurance Engineer F45.QAE.01.001.01

Keterkaitan antara program mitigasi yang telah disusun dengan


program mitigasi risiko K3 dan lingkungan di unit kerja diatasnya, yaitu
keterkaitan antara program mitigasi yang telah disusun dengan
program mitigasi risiko K3 dan lingkungan di unit kerja diatasnya bisa
diyakinkan apabila memang secara kualitatif maupun kuantitatif
sejalan dengan program diatasnya. Hal ini dapat juga dilihat atau
dijabarkan dari uraian tugas di masing-masing unit kerja. Uraian tugas
atasan akan dibagi kepada masing-masing unit kerja dibawahnya,
sehingga apabila ada program yang tidak sesuai dengan uraian tugas
maka program ini ini juga bisa menunjukkan tidak adanya keterkaitan.

4.4 Evaluasi Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko K3 dan Lingkungan


Salah satu bentuk berjalannya siklus PDCA dalam perusahaan adalah adanya
evaluasi terhadap pelaksanaan program yang telah direncanakan. Evaluasi ini
diperlukan untuk menentukan efektifitas pelaksanaan dibandingkan dengan
rencana.

4.4.1 Identifikasi Jadwal Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko

Program mitigasi risiko K3 maupun lingkungan biasanya disusun untuk


periode 2 kali setiap tahun mengingat bahwa sistem ini akan diaudit setiap
tahun, maka minimal audit internal harus dilakukan minimal sekali setahun.
Untuk lebih meningkatkan efektiftas sistem, maka sebaiknya periode
penyusunan program dan elemen sistem yang lain dibuat untuk masa 6
bulanan.

a. Identifikasi Kesalahan dari Jadwal Pelaksanaan Program Mitigasi


Risiko

Contoh kesalahan dari jadwal pelaksanaan program mitigasi risiko


adalah adanya kegiatan yang bersamaan pada tempat yang sama dan
ditinjau juga dari sisi kapasitas penanganan risiko berdasarkan
ketersediaan sumberdaya perusahaan pada suatu periode waktu
tertentu yang dijadwalkan. Setiap program memerlukan sumberdaya
yang ketersediaannya sangat tergantung pada kemampuan
perusahaan pada periode terkait. Oleh karena itu setiap upaya
mitigasi risiko haruslah memperhatikan kemampuan perusahaan.

b. Identifikasi Keakuratan Jadwal Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko

Cara mengidentifikasi keakuratan jadwal pelaksanaan program


mitigasi risiko misalnya waktu yang tersedia tidak cukup untuk
melaksanakan kegiatan. Pada waktu menyusun program mitigasi
Judul Modul: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan di Tempat
Kerja Halaman: 39 dari 53
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Quality Assurance Engineer F45.QAE.01.001.01

risiko bisa saja terjadi bahwa ketersediaan sumberdaya yang


diperlukan tidak diketahui secara pasti oleh penyusun program ,
sehingga akan mengalami kesulitan pada waktu akan melaksanakan
program tersebut. Secara sistem sebetulnya tidak akan menjadi
masalah pada saat pemeriksaan auditor sejauh yang bersangkutan
bisa menunjukkan bukti konkrit telah mengajukan permintaan sumber
daya yang dibutuhkan pada periode mitigasi risiko kepada
manajemen. Disisi lain manajemen bisa saja mengambisikap bahwa
pelaksanaan program akan dilaksanakan berdasarkan kemampuan
sumberdaya tersedia perusahaan dan program dijadwalkan ulkang
sesuai kemampuan perusahaan.

c. Identifikasi Jadwal Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko dengan


cermat.

Cara mengidentifikasi jadwal pelaksanaan program mitigasi risiko


dengan cermat, yaitu jadwal pelaksanaan program mitigasi risiko
harus memiliki kepastian awal dan akhir pelaksanaan. Jadwal memuat
semua kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan
memitigasi risiko. Terkait dengan penyusunan jadwa , yang perlu
diperhatikan adalah analisa kebutuhan sumber daya yang
menyangkut kapasitas penyelesaian dan ketersediaan sumber daya
terkait.

4.4.2 Identifikasi Rekaman Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko K3 Dan


Lingkungan

Rekaman pelaksanaan Program mitigasi risiko K3 dan Lingkungan dalam


konteks sistem manajemen merupakan sub sistem yang sangat penting
yang harus dilengkapi dengan prosedur. Rekaman ini merupakan bukti
yang bisa dgunakan untuk menunjukkan bahwa sistem telah dijalankan
dengan baik dengan adanya bukti-bukti yang didokumentasi menggunakan
prosedur pengendalian dokumen yang berlaku.

a. Rekaman Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko K3 Dan Lingkungan

Fungsi Rekaman pelaksanaan Program mitigasi risiko K3 dan


Lingkungan adalah untuk membuktikan bahwa program telah
dilaksanakan. Rekaman ini harus didokumentasikan dengan baik dan
menjadi bagian dari daftar rekaman terkendali. Dalam implementasi
ISO 9001:2008 , pengendalian rekaman harus diprosedurkan dan
merupakan salah satu dari 6 prosedur minimum yang harus ada.

b. Identifikasi Keabsahan Rekaman Pelaksanaan Program Mitigasi


Risiko K3 Dan Lingkungan
Judul Modul: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan di Tempat
Kerja Halaman: 40 dari 53
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Quality Assurance Engineer F45.QAE.01.001.01

Yang termasuk dalam rekaman pelaksanaan program yang sah antara


lain, yaitu bukti pelaksanaan program yang memiliki legalitas resmi
misalnya tandatangan atasan dan tanggal pelaksanaan.

c. Identifikasi Rekaman Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko dan


Lingkungan dengan lengkap.

Cara mengidentifikasi Rekaman pelaksanaan program mitigasi risiko


K3 dan lingkungan dengan lengkap ialah rekaman pelaksanaan
program mitigasi risiko K3 dan Lingkungan dibandingkan dengan
rencana program dalam hal ketepatan waktu pelaksanaan dan bukti
obyektif pelaksanaan.

4.4.3 Perbandingan antara Realisasi Hasil Mitigasi Risiko K3 Dan


Lingkungan Dengan Rencana.

Proses pengendalian suatu sistem yang penting antara lain adalah melalui
identifikasi gambaran tercapainya suatu rencana. Rencana merupakan
tolok ukur untuk bisa menilai apakah realisasi berjalan dengan baik sesuai
dengan yang diharapkan pada saat awal suatu rencana itu disusun.
Pendekatan yang sama dilakukan baik untuk mitigasi risiko K3 maupun
Lingkungan , walaupun pendekatan penyusunan Programnya
menggunakan metode yang sedikit agak berbeda.
Berikut ini adalah contoh Laporan realisasi Penanganan Pengendalian
Bahaya :

PT. ABC
LAPORAN REALISASI PENANGANAN PENGENDALIAN BAHAYA
Unit Kerja :
……………………………………………………………………………………………………….*).
Periode ( bulan ) : …………………...…………………………………**).

REALISASI
PENERIMAAN TINJAUAN REALISASI
PENURUNAN
AKTIVITAS / RISIKO PENANGANAN RISIKO yang
RISIKO PIC
NO PEKERJAAN BAHAYA (Acceptable DILAKUKAN KETERANGAN
(Risidual
/ KONDISI RISK) Baik / Kurang Tidak
RISK Level)
( Ya / Tidak ) Sesuai Baik / Baik /
Sesuai Sesuai

a. Berdasarkan Pengalaman /
Standar :

b. Tambahan / Khusus :

Judul Modul: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan di Tempat
Kerja Halaman: 41 dari 53
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Quality Assurance Engineer F45.QAE.01.001.01

a. Berdasarkan Pengalaman /
Standar :

b. Tambahan / Khusus :

a. Berdasarkan Pengalaman /
Standar :

b. Tambahan / Khusus :

……………………..,………………………...
Dibuat oleh :

…………………………………………………. ***).

Catatan :
1) Keterangan dari : *). Diisi Nama Kantor / Proyek / Unit Kerja atau Bagian dari Unit Kerja ybs.

**). Disi Keselamatan atau Kesehatan

***). Disi Nama Unit Kerja dan Jabatan Pimpinan Unit Kerja ybs.

2) Pengendalian risiko tambahan / khusus dibuat jika risiko tidak dapat diterima dan akan ditinjau
pada periode selanjutnya.

3) Untuk Kolom PIC dapat diisi dengan singkatan yang didifinisikan sbb. :

- MP = Manager Proyek ; - Plk. = Pelaksana

- Plk.K3L = Pelaksana K3 ; - Dst. ……………………………

Judul Modul: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan di Tempat
Kerja Halaman: 42 dari 53
Buku Informasi Edisi: 1-2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Kode Modul
Quality Assurance Engineer F45.QAE.01.001.01

a. Perbandingan Realisasi Hasil Mitigasi Risiko K3 dan Lingkungan


terhadap Rencana.

Yang perlu dibandingkan antara realisasi hasil mitigasi risiko K3 dan


lingkungan terhadap rencana ialah apakah rencana sudah terlaksana
dalam realisasi. Disamping itu bukti realisasi harus dicek
keabsahannya misalnya diketahui dan ditandatangani oleh pejabat
yang terkait.

b. Identifikasi Keterlambatan Pelaksanaan Program Mitigasi Risiko

Cara mengidentifikasi keterlambatan pelaksanaan program mitigasi


risiko misalnya apakah waktu sesuai rencana terlampaui atau tidak. Ini
bisa dilihat pada rencana mitigasi risiko yang telah disusun
sebelumnya , dibandingkan dengan tanggal bukti realisasi program
yang ditunjukkan.

c. Perbandingan Realisasi Hasil Mitigasi Risiko K3 dan Lingkungan


dengan teliti.

Cara membandingkan realisasi hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan


dengan teliti yaitu Realisasi hasil mitigasi risiko K3 dan lingkungan
dibandingkan dengan rencana program dalam hal ketepatan waktu
pelaksanaan dan bukti obyektif pelaksanaan yang sah.

4.4.4 Pemeriksaan Program mitigasi risiko K3 dan Lingkungan yang belum


dilaksanakan

Fakta yang banyak terjadi di area manapun juga bahwa menyusun


rencana lebih mudah daripada pelaksanaannya. Oleh karena itu, sangat
dimungkinkan bahwa program mitigasi risiko K3 dan lingkungan belum
dilaksanakan dengan benar. Dengan demikian, pemeriksaan terhadap
pelaksanaan program mitigasi adalah suatu hal yang penting
dilaksanakan.

a. Identifikasi Program Mitigasi Risiko K3 dan Lingkungan

Contoh program mitigasi risiko K3 melakukan safety talk secara


periodik dan program lingkungan misalnya melakukan perbaikan
terhadap alat angkut yang ada sehingga mengurangi gas buang
dengan target 1 alat angkut setiap bulan.

b. Identifikasi Pencapaian Program Mitigasi Risiko K3 dan Lingkungan .

Judul Modul: Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (SMK3) dan Lingkungan di Tempat
Kerja Halaman: 43 dari 53
Buku Informasi Edisi: 1-2012

Anda mungkin juga menyukai