Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE RENCANA PENELITIAN TESIS

Outline Rencana Penelitian Tesis

Judul:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI


KAWASAN MALIOBORO YOGYAKARTA

(Studi Kasus Relokasi Pedagang Kaki Lima di Jalan Malioboro Yogyakarta dan Sekitarnya)

Oleh:

Putri Manja Yanti Mingka

Program Studi:

Magister Administrasi Publik

Semester Genap 2022/2023

Latar Belakang

Kebijakan pemerintah dalam melaksanakan penertiban pedagang kaki lima banyak


menjadi permasalahan di Indonesia terutama di kota-kota besar yang memiliki daya tarik wisata
yang tinggi. Karena kebijakan tersebut dapat merugikan usaha masyarakat kecil dalam mencari
rezekinya. Kawasan Malioboro sebagai pusat kota yang memiliki berbagai elemen daya tarik
tersendiri sehingga selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan dan menjadi pusat wisata belanja
dengan harga yang relative terjangkau oleh kalangan ekonomi menengah kebawah. Oleh karena
itu, Kawasan Malioboro sebagai pusat wisata, budaya dan pusat perekonomian di Yogyakarta
(Suparwoko, 2015).

Keramaian dan semaraknya Malioboro juga tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki
lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya. PKL menjadi sandaran
mata pencaharian utama di Kawasan Malioboro karena tidak dapat dipungkiri bahwa sektor
informal seperti PKL menjadi penyangga perekonomian bagi para pedagang kaki lima di kawasan
Malioboro. Mereka menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya mengggelar
plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Maliboro merasa tidak nyaman karena sempitnya jalur
untuk pejalan kaki karena harus berbagi dengan pedagang kaki lima. Adapun upaya penertiban
dan penataan para pedagang kaki lima yang dilakukan oleh Pemerintah Yogyakarta dengan
menyediakan lokasi tempat beraktivitas yang telah ditentukan (relokasi) yang berlandaskan pada
SE Gubernur No 3 tentang Penataan Kawasan Khusus Pedestrian di Jalan Malioboro dan Jalan
Margo Mulyo, serta Perwali Yogyakarta No 13 tahun 2022 tentang Pencabutan Peraturan Walikota
Yogyakarta No 37 Tahun 2010 tentang Penataan Pedagang Kaki Lima Kawasan Khusus
Malioboro- A. Yani. walaupun tidak ada penolakan dari para pedagang kaki lima tapi tetap ada
saja pemilik toko di Malioboro yang menyewakan lapak sehingga masih ada pedagang kaki lima
yang berjualan dilokasi semula. Adapula beberapa pedagang yang meminta untuk tetap berdagang
di Malioboro, mereka hanya meminta untuk penataan saja tapi tetap bergadang di Malioboro.

Hal ini memberikan dampak positif dan negatif. Salah satu dampak positifnya yaitu Teras
Malioboro (relokasi) menjadi objek wisata baru di Yogyakarta dan membuat wisatawan nyaman
saat berjalan kaki di Malioboro namun dampak negatifnya yaitu menurunnya pendapatan karena
sedikitnya wisatawan yang berkunjuk ke lokasi tersebut. Maka melalui penelitian ini mencoba
mengetahui bagaimanakah implementasi kebijakan penataan pedagang kaki lima di Kawasan
Malioboro Yogyakarta.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan yang telah disampaikan maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah: Bagaimanakah Implementasi kebijakan penataan pedagang kaki lima di
Kawasan Malioboro yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta saat ini?

Tujuan Penelitan

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan tentang Implementasi
kebijakan penataan pedagang kaki lima di Kawasan Malioboro yang dilakukan oleh Pemerintah
Kota Yogyakarta

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deksriptif dengan
pendekatan kualitatif dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan
informan dan observasi langsung.
Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang kebijakan penanganan PKL dan penerapannya di


pemerintah Kota Yogyakarta
2. Untuk mengetahui masalah yang muncul dalam implementasi kebijakan sehingga
diharapkan dapat membuat kebijakan dan mengimplementasikannya secara lebih optimal.

Anda mungkin juga menyukai