Anda di halaman 1dari 7

Kajian Sosial Ekonomi

TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wilayah Jakarta Selatan terletak pada 106’22’42 Bujur Timur (BT) s.d.
106’58’18 BT, dan 5’19’12 Lintang Selatan (LS), merupakan bagian dari
Pemerintah Daerah Khusus IbukotaJakarta, Untuk meningkatkan pelayanan
pada masyarakat, berdasarkan Keputusan Gubernur KDKI Jakarta Nomor
1b3/1/1/66, pada bulan Agustus 1966 di DKI Jakarta dibentuk beberapa “Kota
Administrasi”. Berbeda dengan kota Otonom yang dilengkapi dengan DPRD Tk.
II, maka kota-kota Administrasi di DKI Jakarta tidakmemiliki DPRD Tk. II yang
mendampingi Walikota.

Wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan sesuai dengan Keputusan Gubernur


DKI Nomor 1815 tahun 1989 adalah 145,37 km2 atau 22,41% dari luas DKI
Jakarta. Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Administrasi Jakarta Selatan
memiliki batas-batas: di sebelah utara, Jakarta Selatan berbatasan dengan
Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Di sebelah timur berbatasan dengan Jakarta
Timur. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Depok, dan sebelah barat
dengan Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.

Jakarta Selatan merupakan daerah pemukiman. Masih banyak ditemukan


perkampungan alami yang teridiri dari mayoritas komunitas budaya asli Betawi.
Dengan kondisi lingkungan yang hijau, teduh dan tenang, menjadikan wilayah
ini sebagai pilihan golongan ekonomi atas dan warga asing untuk bermukim.
Hal ini terlihat dari munculnya pemukiman golongan ini di berbagai bagian

1
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

wilayah Jakarta Selatan, seperti Setiabudi, Pondok Indah, Permata Hijau,


Kebayoran Baru, dan Kemang.

Fenomena di atas telah mendorong tumbuh pesatnya sektor ekonomi. Berbagai


pusat perbelanjaan berkembang dengan pesat, seperti International Trade
Centre (ITC) Fatmawati, Gandaria City, Kawasan Kemang, Poins Square dan
Carefour di kawasan Lebak Bulus, dan lainnya. Namun munculnya pusat
perbelanjaan ini tidak membuat pusat perbelanjaan sebelumnya yang sudah
lama berdiri tergoyahkan, yaitu kawasan Blok M, suatu kawasan yang menjadi
icon belanja warga dan seluruh warga Jakarta, bahkan luar kota.

Pertumbuhan ekonomi di Jakarta Selatan Khususnya di Kecamatan Kebayoran


Baru mengalami peningkatan dari tahun ketahun terutama dalam sektor ritel
modern. Sebagai Kecamatan dengan laju pertumbuhan penduduk yang pesat
dari tahun ketahun, kecamatan Kebayoran Baru ini menjadi wilayah yang
potensial untuk bertumbuhnya industri sektor ritel dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat sekitarnya, sebagai konsekuensi dari semakin bergeraknya sektor
perdagangan untuk kepentingan konsumsi masyarakat dalam rangka
memenuhi kebutuhan harian penduduk.

Hal ini ditunjukkan dengan semakin mudahnya ditemui area perdagangan mulai
dari pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Gejala
perkembangan toko modern mulai terlihat mengalami peningkatan sejak tahun
2015 yang lalu, khususnya sektor usaha ritel yang mengalami pembukaan
cabang-cabang baru dan terus melakukan ekspansi.

Ditambah lagi pada tahun 2018 lalu, dengan adanya perhelatan Asian Games
2018 yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang mampu mengatrol
pertumbuhan retail. Hal ini tentu saja menimbulkan persaingan yang dapat
menguntungkan bagi konsumen.

2
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

Namun seiring perkembangan, Pemerintah menilai perlu adanya pengaturan


untuk menata keberadaan usaha perdagangan ritel untuk mencegah terjadinya
persaingan tidak sehat.

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan berupaya untuk mengatur dan


menata toko moderndengan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan
(Permendag) Nomor 70 Tahun 2013 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern yang
kemudian pada tahun 2014 Menteri Perdagangan juga mengeluarkan peraturan
Nomor 56 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Permendag sebelumnya yaitu
tidak lain sebagai tindak lanjut dari Permendag Nomor 70 Tahun 2013.

Peraturan tersebut mengamanatkan pentingnya analisa atas kondisi sosial


ekonomi masyarakat sekitar Toko Modern untuk mencegah terjadinya dampak
negatif dari ekspansi Toko Modern terhadap lingkungan masyarakat. Analisa
tersebut harus meliputi: rencana kemitraan dengan UMKM, penyerapan
tenagakerja, ketahanan dan pertumbuhan pasartradisional sebagai sarana bagi
UMKM, dampak positif dan negatif atas pendirian pusat perbelanjaan dan toko
modern terhadap pasar tradisional atau toko tradisional yang telah ada
sebelumnya, dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sosial
(Corporate Social Responsibility).

Analisa kondisi sosial ekonomi juga harus dilakukan oleh lembaga independen
yang profesional. Hasil analisa kondisi sosial ekonomi tersebut kemudian
menjadi pertimbangan pemerintah serta dokumen persyaratan yang tidak
terpisahkan dalam pengajuan perijinan.

Untuk mengatur laju pertumbuhan bisnis ritel, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
juga mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Perpasaran, suatu Perda yang sejalan dengan Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 70 Tahun 2013 dan perubahannya.

3
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

Dalam Perda tersebut diatur mengenai kewajiban pelaku usaha yang akan
melakukan kegiatan usaha dibidang Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern agar
wajib memiliki IUTS (Izin Usaha Toko Swalayan) untuk Minimarket,
Supermarket, Department Store, HypermarketdanPerkulakan.

Atas dasar tersebut, maka PT Trans Retail Indonesia kemudian menunjuk


lembaga konsultan independen yaitu CV. Srikandi untuk menyusun analisa atas
pengaruh keberadaan Transmart-Carrefour Blok M Square terhadap kondisi
sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta
Selatan.

B. Referensi Kajian

Referensi utama yang digunakan dalam penyusunan dokumen Analisa Kondisi


Sosial Ekonomi Mayarakat adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan danToko Modern
(“Perpres 112/2007”);
2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
Perbelanjaan dan Toko Modern (“Permendag No.70/2013”);
3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 56 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 70 Tahun
2013 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisonal,
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern (“Permendag No.56/2014”);
4. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2014 tentang
tentang Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonas (“Perda DKI
1/2004”);
5. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2018 tentang
tentang Perpasaran (“Perda DKI 2/2018”);
6. Statistik Kota Jakarta Selatan Tahun 20198;

4
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

7. Kota Jakarta Selatan dalam Angka 2019; dan


8. Kecamatan Kebayoran Baru dalam Angka 2019.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun Maksud dan Tujuan kajian adalah sebagai berikut:


1. Menggambarkan parameter kondisisosial ekonomi masyarakat atas ke
beradaanTransmart-Carrefour Blok M Square;
2. Menggambarkan kebijakan PT Trans Retail Indonesiaselaku pemrakarsa
kegiatan dalam rangka pemenuhan aspek sosial ekonomi; dan
3. Memproyeksikan dampak positif dan negatif dari keberadaan Transmart-
Carrefour Blok M Square.

D. Manfaat Kajian

Hasil kajian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan manfaat sebagai
berikut:
1. Menjadi masukan bagi PT Trans Retail Indonesia, khalayak umum dan
pemerintah setempat tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar
atas keberadaan Transmart Carrefour Blok M Square;
2. Melengkapi persyaratan permohonan Ijin Usaha Toko Swalayan
berkaitan dengan operasional Transmart Carrefour Blok M Square.

E. Ruang Lingkup Pekerjaan dan Tim Konsultan

Ruang lingkup tugas Tim Konsultan (CV. Srikandi) adalah melakukan kajian
penelaahan dan analisis sosial ekonomi masyarakat serta rekomendasi
solusinya pada areal keberadaan Transmart Carrefour Blok M Square.

Dalam rangka pelaksanaan tugas tersebut, Tim Konsultan terdiri dari:


1. 1 (satu) Tenaga Ahli Sosial Ekonomi (Team Leader), yang bertugas
untuk melakukan identifikasi studi komprehensif, pemetaan, dan

5
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

melakukan analisa atas aspek-aspek sosial ekonomi masyarakat dari


lingkungan yang baik secara langsung maupun tidak langsung terkena
dampak keberadaan Transmart Carrefour Blok M Square serta
merumuskan solusi-solusi serta memberikan rekomendasi yang
kontruktif.
2. 1 (satu) Asisten Tenaga Ahli Sosial Ekonomi, bertugas untuk
mengumpulkan dan menganalisa issue-issue yang terjadi dan membantu
Tenaga ahli dalam merumuskan rekomendasi.
3. 2 (dua) Staff lapangan, Pengumpul Data, sekaligus surveyor, bertugas
untuk mengumpulkan data existing dilapangan, mengumpulkan data dari
berbagai sumber yang dapat dipertanggung jawabkan secara valid dan
ilmiah, melakukan studi lapangan, melakukan kontak langsung dengan
masyarakat sekitar serta menghimpun data-data lain yang diperlukan
sesuai dengan arahan Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli.
4. 2 (dua) Staff Pengolah Data sekaligus Tekhnik/operator komputer,
bertugas untuk mengolah data yang didapatkan oleh staff lapangan
untuk kemudian dituangkan dalam suatu kajian sehingga data yang
didapatkan akurat dan dapat menjadi bahan bagi penyusunan kajian.

F. Profil Pemrakarsa

PT Trans Retail Indonesia adalah pelaku usaha retail yang mencoba


memberikan manfaat bagi masyarakat agar dapat menikmati kualitas hidup
yang lebih baik setiap harinya.

Landasan dalam setiap keputusan dan langkah yang diambil oleh PT Trans
Retail Indonesia adalah untuk menjadi retailer terbaik di Indonesia, sebagai
tujuan utama berbelanja keluarga dengan memberikan pelayanan dan produk
berkualitas dimanapun dan kapan pun.

6
Kajian Sosial Ekonomi
TRANSMART CARREFOUR
BLOK M SQUARE

Komitmen PT Trans Retail Indonesia untuk terus berinovasi, telah memimpin


perubahan dan menghidupkan mimpi melalui gerai multi format yang tersebar di
seluruh Indonesia.

Transformasi dari Carrefour menuju Transmart didorong oleh spirit


entrepreneurship yang merupakan bagian dari jiwa perusahaan. Pemimpin ritel
terbaik berkumpul di PT Trans Retail Indonesia untuk memberikan pelayanan
prima dari hati demi perubahan nyata untuk karir, kehidupan dan masa depan
yang lebih baik.

Kantor pusat PT Trans Retail Indonesia terletak di Jl. Lebak Bulus Raya No.8,
Gedung Carefour Lebak Bulus Lt. 2 Jakarta 12310 Indonesia, dengan kantor
cabang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Program pengembangan UMKM merupakan bagian dari CSR yang dapat


membantu akses produk-produk UKM yang berkualitas dan memenuhi standar
untuk masuk ke pasar modern. Bahkan lebih dari 1000 UMKM telah dibina
melalui program Capacity Building sehingga UKM Yang mengikuti program ini
mencapai peningkatan pendapatan rata-rata 20%.

PT Trans Retail Indonesia sangat terbuka untuk bekerja sama dengan pihak
mana saja, termasuk berbagai komunitas UMKM. Selama kerjasama tersebut
dapat memberi nilai tambah bagi konsumen dan dapat memberikan kontribusi
positif bagi pembangunan ekonomi dan masyarakat Indonesia.

Banyak transformasi yang telah dilakukan, namun satu hal yang tidak pernah
berubah, dedikasi PT Trans Retail Indonesiakepada konsumen dan mimpi
luhur:

“UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK”

Anda mungkin juga menyukai