Anda di halaman 1dari 14

POLA SPASIAL PERSEBARAN PASAR MODERN DAN

IMPLIKASINYA TERHADAP PENATAAN RUANG KAWASAN


STRATEGIS EKONOMI KOTA JAMBI

Debi Pitaloka1, B. S. Eko Prakoso2,


1
Mahasiswa, 2Dosen, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada,
1
debi.pitaloka@ugm.ac.id, 2ekoprak@ugm.ac.id

Abstract
The regional spatial planning (RTRW) of Jambi City years 2013-2033 in Regulation of Jambi
City, number 09 by 2013, determined to planning the development of strategic economic area to
support Jambi City as a bussiness center. Modern retail is one of facility services that contributes to
regional economic growth. The purpose of this study are to identify spatial distribution pattern of
modern retail, to identify interaction space in service facilities planning and to analyze the
implication of spatial planning. This study used quantitative method with primary and secondary
data. Distribution pattern of modern retail in strategic economic area is random analyzed by nearest
neighbour analysis. Distribution of modern retail related to others services. However, a concentration
of development dominated in strategic economic area. This random pattern of modern retail and
other facilities have implication to huge activities in strategic economic area. Therefore, it is better to
make a new focal growth in otherside of Jambi City in order to created equitable development.
Key Words : modern retail, distribution, nearest neighbour analysis, interaction space,
affordability, service ability, spatial planning.

Abstrak
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Jambi tahun 2013-2033 yang tertuang dalam
Peraturan Daerah Kota Jambi No. 09 Tahun 2013 menetapkan rencana pengembangan kawasan
strategis pertumbuhan ekonomi Kota Jambi guna mendukung fungsi Kota Jambi sebagai pusat bisnis.
Pasar modern merupakan salah satu fasilitas pelayanan yang berperan dalam menyumbang
pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola distribusi spasial
pasar modern, mengidentifikasi interaksi ruang wilayah dalam perencanaan fasilitas pelayanan pasar
modern, dan menganalisis implikasi penataan ruang kawasan strategis ekonomi. Penelitian dengan
metode kuantitatif ini memanfaatkan data primer dan sekunder. Pola sebaran pasar modern di
kawasan strategis adalah acak yang dihasilkan dengan analisis tetangga terdekat. Persebaran pasar
modern memiliki asosiasi dengan berbagai fasilitas umum lain. Namun, pemusatan pembangunan
mendominasi di kawasan strategis ekonomi. Pola sebaran pasar modern yang acak dan banyaknya
berbagai fasilitas umum berimplikasi pada tingginya tekanan kegiatan di kawasan sehingga perlu
adanya penguraian dengan membangun pusat pertumbuhan baru dibagian lain sehingga tercipta
pemerataan pembangunan.
Kata Kunci : pasar modern, distribusi, analisis tetangga terdekat, interaksi ruang, daya
jangkau, daya layan, tata ruang.

I. PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian Kota dalam Angka, 2016). Pemerintah
Jambi dalam beberapa tahun ini cukup menetapkan rencana pengembangan
baik dengan peningkatan laju pertumbuhan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi
ekonomi yang signifikan. Penyumbang di beberapa kelurahan yang meliputi
PDRB Kota Jambi seri 2010 Atas Dasar Kecamatan Pasar Jambi, Kecamatan
Harga Berlaku menurut lapangan usaha Telanaipura, Kecamatan Jelutung,
tahun 2013-2015 tertinggi adalah sektor Kecamatan Jambi Selatan dan Kecamatan
perdagangan besar dan eceran (Kota Jambi Jambi Timur melalui Peraturan Daerah
Kota Jambi No. 09 Tahun 2013 tentang mendominasi di wilayah pusat kota yang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jambi termasuk dalam kawasan strategis
Tahun 2013-2033. Kawasan tersebut di ekonomi kota. Kawasan strategis kota
dalam struktur ruang wilayah masuk dalam merupakan bagian wilayah kota yang
rencana pembagian Wilayah Kota 1 (BWK penataan ruangnya diprioritaskan, karena
1) dengan fungsi utama sebagai pusat mempunyai pengaruh sangat penting
kegiatan perdagangan dan jasa skala dalam lingkup kota di bidang ekonomi,
regional dan nasional. sosial, budaya atau lingkungan.
Dalam memenuhi keinginan dan Akibat berada di kawasan strategis
kebutuhan masyarakat muncul berbagai dan termasuk dalam pusat kota maka
fasilitas perbelanjaan. Pasar merupakan potensi pertumbuhan pasar modern di Kota
salah satu fasilitas perbelanjaan yang Jambi akan semakin meningkat jumlahnya.
penting untuk kehidupan masyarakat di Selain itu pembangunan pasar-pasar
mana pasar bukan hanya sekedar tempat modern yang dekat dengan lokasi-lokasi
bertemunya penjual dan pembeli tetapi strategis pusat aktivitas penduduk sudah
juga sebagai wadah interaksi sosial. merambah ke pinggir kota yang berpotensi
Seiring dengan perkembangan zaman, menjadi lokasi baru pusat keramaian kota
budaya masyarakat yang dulunya lebih selain kawasan perdagangan dan jasa. Hal
suka berbelanja ke pasar tradisional mulai inilah yang di tengarai menjadi penyebab
bergeser. Era globalisasai ini banyak semrawautnya penataan ruang kota
memunculkan model pasar-pasar modern khususnya di kawasan perdagangan dan
yang dibangun dengan segala kelebihan jasa Kota Jambi yang merupakan daerah
dan fasilitasnya serta kelengkapan dalam Central Bussiness District (CBD) dan
memperjualbelikan barang-barang memerlukan perhatian perencanaan ruang
kebutuhan masyarakat. Pasar modern yang baik agar lokasi pembangunan dapat
merupakan pasar yang dibangun oleh terarah dalam memenuhi kebutuhan
pemerintah, swasta, atau koperasi dalam penduduk.
bentuk mall, supermarket, minimarket,
hypermarket, departement store dan II. METODE PENELITIAN
shopping centre di mana pengelolaannya Metode penelitian merupakan salah
dilakukan secara modern dengan satu unsur penelitian yang sangat penting
mengutamakan pelayanan dan dengan menyesuaikan data penelitian
kenyamanan berbelanja dengan yang akan diperoleh, tujuan dan masalah
menajemen berada di satu tangan, yang akan dipecahkan (efektivitas).
bermodal relatif kuat, dan dilengkapi Penelitian ini menggunakan pendekatan
dengan label harga yang pasti (Keputusan kuantitatif dan deskriptif. Pola berpikir
Menteri Nomor 107/Mpp/Kep/2/1998 deduktif diterapkan dalam penelitian ini
tentang Tata Cara Pemberian Izin Usaha yakni dengan melihat pada pernyataan-
Pasar Modern). pernyataan umum yang kemudian ditarik
Perkembangan pasar-pasar modern kesimpulan yang bersifat khusus dalam
di Indonesia dimulai pada tahun 1960-an mencapai tujuan penelitian. Lokasi
yang kebanyakan dari pasar-pasar modern penelitian adalah kawasan strategis
tersebut terletak di pusat-pusat kota yang ekonomi yang dipilih dengan beberapa
merupakan lokasi strategis. Pertumbuhan pertimbangan, yaitu :
pasar-pasar modern di tengah-tengah a. Kawasan strategis ekonomi Kota
kawasan perkotaan ini sering disebut Jambi didalam struktur ruang
sebagai kawasan komersial yang wilayah termasuk dalam rencana
merupakan cerminan bentuk aktivitas pembagian Wilayah Kota 1 (BWK
perdagangan dan juga hiburan di suatu 1) dengan fungsi utama sebagai
kota. Pasar-pasar modern di Kota Jambi
pusat kegiatan perdagangan dan modern menempati kawasan strategis
jasa skala regional dan nasional. ekonomi yang terdiri dari 2 unit jenis
b. Lokasi pasar modern mendominasi hypermarket, 6 unit jenis supermarket, dan
di kawasan strategis Kota Jambi 29 unit jenis minimarket.
sehingga penelitian dipusatkan Persebaran pasar modern dapat
untuk memaparkan pola distribusi diketahui menggunakan teknik analisis
pasar dan pengaruh distribusi tetangga terdekat (Avererage Nearest
tersebut terhadap penataan ruang Neighbour) yang terdapat pada aplikasi
kawasan strategis. ArcGIS. Data pasar modern yang berupa
c. Sebagai pusat pertumbuhan, titik-titik lokasi pasar modern dimasukkan
meningkatnya jumlah penduduk di dalam aplikasi ArcGIS dan diolah secara
kawasan strategis akan berdampak otomatis menggunakan analysis tools
pada semakin banyak pula Average Nearest Neighbour sehingga
kebutuhan masyarakat sehingga menghasilkan output berupa data-data
semakin banyak pula jumlah ritel statistik yang menunjukkan apakah pola
modern yang terbangun. pasar modern yang ada berpola
d. Gaya hidup masyarakat kota mengelompok, acak, atau merata. Dengan
terutama yang bertempat tinggal di proses komputer yang otomatis tersebut
kawasan strategis ekonomi yang maka hasilnya lebih dapat
cenderung berperilaku modern dipertanggungjawabkan. Hasil perhitungan
termasuk sebagai konsumen yang pola persebaran pasar modern di Kota
mulai memilih pasar modern Jambi dapat dilihat pada tabel 1.
dibandingkan pasar tradisional.
Tabel 1
Average Nearest Neighbour Summary
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
data primer dan data sekunder. Data
sekunder diperoleh dengan melakukan
studi literatur dan pengumpulan data
terkait yang dapat berasal dari suatu
instansi pemerintahan maupun swasta.
Pengumpulan data primer dilakukan
Sumber: Data Primer, 2017
dengan pengamatan langsung yang
dilakukan di lapangan yaitu daerah tujuan Berdasarkan hasil perhitungan
penelitian dengan metode wawancara semi tersebut menunjukkan bahwa persebaran
terstruktur dan plotting. lokasi pasar modern yang ada di Kota
Jambi adalah mengelompok atau clustered.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hal ini berdasarkan nilai yang didapatkan
A. Pola Spasial Persebaran Pasar dalam perhitungan tersebut menunjukkan
Modern bahwa nilai T adalah 0,649385.
Berdasarkan hasil survey lapangan, Berdasarkan nilai tersebut dapat diketahui
Kota Jambi memiliki total pasar modern bahwa nilai T termasuk dalam kategori T
157 unit yang terdiri dari 4 hypermarket, = 0,00-0,70 yang menunjukkan bahwa
11 supermarket, dan 142 minimarket. pola persebaran pasar modern di Kota
Memiliki fungsi sebagai pusat Jambi adalah mengelompok. Hal ini
perdagangan maka di dalam kawasan diperkuat oleh tingkat signifikansi atau
strategis ekonomi banyak berdiri retail- tingkat kepercayaan hasil perhitungan
retail modern terutama retail skala besar yang dapat dilihat pada tabel 2 nilai tabel
seperti hypermarket dan supermarket. Dari kritis p-nilai dan z-skor.
total 157 unit tersebut, 37 unit pasar
Tabel 2 yang baik menjadi salah satu pertimbangan
Tabel Tingkat Signifikansi Perhitungan bagi pengembang pasar modern untuk
Z-Score
(Standard
p-value Convidence menentukan lokasi pasar modern.
(Probability) Level Hasil perhitungan Average Nearest
Deviations)
Neighbour untuk pasar modern di kawasan
< -1,65 atau > strategis ekonomi Kota Jambi adalah
<0,10 90%
1,65
menyebar secara acak (random).
< -1,96 atau
<0,05 95%
Persebaran pasar modern di kawasan
>1,96 strategis ekonomi ini cukup merata
< -2,58 atau sebagian dan sedikit menumpuk atau
<0,01 99% mengelompok di bagian wilayah tertentu.
>2,58
Pasar modern yang menumpuk tersebut
Sumber: ArcGIS Resource Centre
(www.help.arcgis.com)
berada di Kecamatan Pasar Jambi yang
merupakan kecamatan dengan peruntukan
Dalam analisis ini diketahui bahwa utama sebagai pusat pelayanan kota berupa
skor Z adalah -8,404496 atau lebih dari - pusat perdagangan dan jasa sehingga pasar
2,58 dan nilai p adalah 0,00 atau kurang modern terkonsentrasi di daerah tersebut.
dari 0,01 (1%) yang menghasilkan tingkat Hal ini diketahui dari nilai T
kepercayaan sebesar 99 persen sehingga sebesar 1,060179 yang menunjukkan
Ho (hipotesis) dapat diterima. Dapat besaran nilai T = 0,70-1,40 sehingga
disimpulkan bahwa asumsi persebaran termasuk ke dalam pola persebaran yang
pasar modern di Kota Jambi yang acak (random). Pola persebaran pasar
mengelompok adalah dapat diterima. Hasil modern di kawasan strategis ekonomi yang
analisis kecenderungan pola pasar modern tersebar secara acak ini diperkuat oleh
di Kota Jambi yang mengelompok ini tingkat signifikansi atau tingkat
berasosiasi dengan ketersediaan kepercayaan hasil perhitungan yang dapat
permukiman. Pasar-pasar modern di Kota dilihat dari nilai z sebesar 0,700288 dan
Jambi mudah dijumpai di permukiman nilai signifikansi p sebesar 0,483748
penduduk selain di kawasan perdagangan dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai
dan jasa sehingga dapat memudahkan 0,5 (p<0,5) yang menunjukkan bahwa nilai
penduduk untuk memperoleh barang- T adalah signifikan. Hasil perhitungan
barang kebutuhan hidupnya. Penggunaan pola sebaran pasar modern di kawasan
lahan di Kota Jambi yang masih strategis ekonomi dapat dilihat pada tabel
didominasi oleh kebun dan hutan 3.
menyebabkan permukiman di Kota Jambi
masih bersifat mengelompok yang Tabel 3
Average Nearest Neighbour Summary Kawasan
berdampak pada pembangunan pasar Strategis Ekonomi
modern.
Selain itu, lokasi pasar modern
juga berasosiasi dengan jalan terutama
arteri dan kolektor. Banyak ditemukan
pasar modern yang mengelompok di
sepanjang jalan-jalan utama tertentu di
Kota Jambi sehingga pengunjung dapat
berasal dari berbagai kalangan baik
penduduk sekitar maupun orang yang
Sumber : Data Primer, 2017
melintas. Hal ini menunjukkan pasar-pasar
modern didirikan dengan memperhatikan
kemudahan akses transportasi yang
ditunjang oleh sarana infrastruktur jalan
B. Interaksi Ruang dalam Tabel 4
Perencanaan Fasilitas Pelayanan Daya Layan Pasar Modern di Kota Jambi
Pasar Modern
1) Daya Layan JUMLAH DAYA LAYAN EFEKTIVITAS DAYA LAYAN
Terdapat dua faktor yang memiliki KECAMATAN PENDUDUK HYPERMAR SUPERMA MINIMAR HYPERM SUPERM MINIMA
pengaruh dalam menjangkau suatu pusat 2015 KET RKET KET ARKET ARKET RKET
pelayanan menurut teori Christaller KOTA BARU 164030 0,7 0,4 1,2 1 2 34
JAMBI TIMUR 79521 1,5 1,1 1,7 1 3 22
(1933). Faktor pertama merupakan range,
PASAR JAMBI 12953 9,3 9,3 1,9 1 4 4
faktor ini melihat seberapa jauh jarak
JAMBI SELATAN 135530 0,9 0,0 1,5 1 0 33
maksimal yang harus ditempuh oleh TELANAIPURA 96798 0,0 0,6 1,6 0 2 26
masyarakat untuk mendapatkan layanan JELUTUNG 65502 0,0 0,0 1,9 0 0 21
yang ada. Faktor kedua adalah threshold, DANAU TELUK 11998 0,0 0,0 1,0 0 0 2
yang melihat jumlah maksimal yang dapat PELAYANGAN 13365 0,0 0,0 0,0 0 0 0
dilayani oleh satu fasilitas pelayanan. Sumber : Data Primer, 2017
Adapun range dan threshold dari pasar
modern berpedoman pada standar SNI Pada tabel 4, Kecamatan Pasar
Nomor 03-1733-2004 tentang Tata Cara Jambi dan Kecamatan Jambi Timur
Perencanaan Lingkungan Perumahan di memiliki beban daya layan tertinggi untuk
Perkotaan. ketiga jenis pasar modern dengan nilai
Rasio daya layan dihitung dengan daya layan ≥ 1. Kedua kecamatan tersebut
membandingkan jumlah fasilitas eksisting merupakan kecamatan yang berada di
dengan jumlah fasilitas minimum. Adapun kawasan strategis ekonomi sehingga
tingkat klasifikasi daya layan menurut peranan keduanya sebagai basis
Risyanto (1994), daya layan terpenuhi perdagangan di Kota Jambi terbukti
apabila memiliki nilai ≥ 1 atau dapat dengan tingkat daya layan dimiliki. Daya
dikatakan daya layan tinggi, nilai daya layan tiap jenis pasar modern di uraikan
layan 0,5 - <1 menunjukkan daya layan sebagai berikut.
sedang, dan nilai daya layan 0 - <0,5 • Hypermarket
menunjukkan nilai daya layan rendah. Jumlah pasar modern jenis
Sedangkan efektivitas daya layan dapat Hypermarket di Kota Jambi hanya empat
dihitung dengan mengalikan jumlah sarana unit yang terletak di kawasan strategis
ideal dan nilai daya layannya. Jika nilainya ekonomi (Kecamatan Pasar Jambi,
<1 maka pelayanan tidak efektif Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan
sedangkan jika nilainya >1 maka Jambi Selatan) dan Kecamatan Kota Baru.
pelayanan tersebut dapat dikatakan efektif. Secara umum, jumlah unit hypermarket di
Tingkat daya layan pasar modern di Kota Kota Jambi sudah memadai atau
Jambi dapat dilihat pada tabel 4. memenuhi jumlah unit ideal fasilitas,
kecuali untuk Kecamatan Telanaipura dan
Kecamatan Jelutung yang tidak memiliki
unit hypermarket yang seharusnya
memiliki minimal satu unit hypermarket di
masing-masing kecamatan. Namun hal ini
tidak begitu menjadi masalah sebab kedua
kecamatan merupakan kecamatan bagian
dari kawasan strategis ekonomi Kota
Jambi sehingga tidak memadainya fasilitas
hypermarket dapat dicover oleh kecamatan
lain dalam kawasan strategis ekonomi.
Daya layan pasar modern jenis
hypermarket untuk Kecamatan Jambi
Timur dan Pasar Jambi tergolong tinggi mampu memenuhi kebutuhan
sedangkan daya layan hypermarket untuk penduduknya.
Kecamatan Kota Baru dan Kecamatan
Jambi Selatan termasuk kategori sedang. • Minimarket
Sedangkan kecamatan lainnya memiliki Minimarket merupakan jenis
rasio daya layan 0 karena tidak memiliki pasar modern yang paling banyak unitnya
fasilitas hypermarket sehingga tidak dapat di Kota Jambi dengan daya layan pada
memenuhi kebutuhan penduduknya. Nilai kategori tinggi untuk setiap kecamatan
daya layan hypermarket tersebut diartikan kecuali Kecamatan Pelayangan yang
bahwa satu unit hypermarket yang terletak memiliki rasio daya layan 0 karena tidak
di tiap Kecamatan Pasar Jambi, Jambi memiliki satupun minimarket untuk
Timur, Kota Baru dan Jambi Selatan sudah memenuhi kebutuhan hidup penduduknya.
dapat memenuhi pelayanan penduduk di Hal ini menunjukkan jumlah unit fasilitas
dalamnya. minimarket di setiap kecamatan sdah
memenuhi jumlah ideal fasilitas sehingga
• Supermarket setiap wilayah memiliki minimarket dalam
Supermarket di Kota Jambi jumlah yang memadai. Dilihat dari beban
berjumlah 11 unit yang terletak di kawasan daya layan, seluruh kecamatan memiliki
strategis ekonomi (Kecamatan Pasar beban daya layan minimarket yang rendah.
Jambi, Kecamatan Jambi Timur, Hal ini dikarenakan karena jumlah unit
Kecamatan Telanaipura) dan Kecamatan minimarket di setiap kecamatan sudah
Kota Baru. Namun jumlah supermarket mencukupi pemenuhan pelayanan
tersebut belum memadai di beberapa penduduknya. Semakin banyak pelayanan
kecamatan Kota Jambi yaitu di Kecamatan yang diberikan maka akan semakin rendah
Kota Baru, Kecamatan Telanaipura, beban daya layan yang ditanggung oleh
Kecamatan Jambi Selatan, dan Kecamatan tiap fasilitas minimarket.
Jelutung sebab jumlah unit fasilitas yang Dari segi efektivitas pelayanan
ada masih belum memenuhi jumlah ideal pasar modern, seluruh kecamatan yang
fasilitas. Walaupun sudah terdapat fasiltas memiliki fasilitas pasar modern baik
supermarket di Kecamatan Kota Baru dan hypermarket, supermarket maupun
Kecamatan Telanaipura namun jumlahnya minimarket memiliki nilai lebih dari 1
belum memenuhi jumlah ideal. Sedangkan yang menunjukkan bahwa pelayanan
di Kecamatan Jambi Selatan dan fasilitas pasar modern relatif efektif karena
Kecamatan Jelutung sama sekali tidak masih dalam lingkup Standar Pelayanan
memiliki unit supermarket, sehingga tidak Minimum (SPM) sehingga semua
memenuhi ideal unit fasilitas yang penduduk dapat terlayani. Keefektifan
seharusnya dimiliki. tersebut dilihat dari besarnya jumlah
Supermarket di Kota Jambi penduduk yang sudah dapat terlayani
memiliki daya layan tinggi di Kecamatan dengan jumlah unit sarana yang saat ini
Pasar Jambi dan Jambi Timur yang mana tersedia. Gambaran daya layan pasar
keduanya merupakan kecamatan dalam modern baik hypermarket, supermarket
kawasan strategis ekonomi Kota Jambi. dan minimarket dapat dilihat pada gambar
Daya layan supermarket kategori sedang 1.
terdapat di Kecamatan Telanaipura
sedangkan daya layan rendah terdapat di
Kecamatan Kota Baru. Kecamatan lainnya
yaitu Kecamatan Jambi Selatan, Jelutung,
Danau Teluk dan Pelayangan memiliki
rasio daya layan 0 karena tidak memiliki
fasilitas supermarket sehingga tidak
10.0
8.0
6.0 DAYA LAYAN
HYPERMARKET
4.0
DAYA LAYAN
2.0 SUPERMARKET
0.0 DAYA LAYAN
MINIMARKET

Sumber : Data Primer, 2017

Gambar 1
Grafik Daya Layan Pasar Modern Kota Jambi

2) Daya Jangkau meliputi kemudahan waktu, biaya, dan


Daya jangkau yang akan dihitung usaha dalam melakukan perpindahan antar
adalah daya jangkau pelayanan pasar tempat pelayanan.
modern terhadap fasilitas pelayanan lain di Selain itu, kedekatan antar fasilitas
masing-masing kecamatan yang dan kemudahan akses yang dimiliki
digambarkan dengan grafik-grafik. wilayah untuk menjangkau berbagai
Perhitungan kemampuan daya jangkau fasilitas pelayanan baik fasilitas pelayanan
didasarkan pada jarak dan juga waktu pasar modern maupun fasilitas pelayanan
tempuh dari masing-masing daerah umum lainnya di suatu wilayah
menggunakan aplikasi Google Maps. Nilai menunjukan keterpusatan pelayanan
grafik daya jangkau yang tinggi dengan indikasi adanya perkembangan
menunjukkan bahwa daerah tersebut wilayah. Terdapat hubungan erat antara
memiliki kemampuan menjangkau yang tingkat perkembangan wilayah dengan
lebih rendah dibandingkan dengan daerah aksesibilitas wilayah yaitu semakin tinggi
yang lainnya untuk mencapai sarana aksesibilitas akan diikuti dengan
prasarana di pusat pelayanan karena nilai kecenderungan perkembangan wilayah
jarak dan waktu yang digunakan lebih yang semakin cepat. Berikut merupakan
besar. Jangkauan pelayanan pasar modern gambar 2 yang menggambarkan daya
terhadap fasilitas pelayanan lain yang jangkau pasar modern terhadap berbagai
semakin mudah menunjukkan tingkat fasilitas pelayanan lain di masing-masing
aksesibilitas wilayah yang tinggi. Ukuran kecamatan.
keterjangkauan atau aksesibilitas tersebut
KEC PELAYANGAN
DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE
FASILITAS PASAR TRAD
KEC TELANAIPURA
DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE
FASILITAS PUSAT BELANJA LAIN
KEC PASAR JAMBI
DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE
FASILITAS PENDIDIKAN
KEC KOTABARU
DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE
KEC JELUTUNG FASILITAS KESEHATAN

DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE


KEC JAMBI TIMUR FASILITAS PUSAT KOTA

DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE


KEC JAMBI SELATAN FASILITAS TERMINAL

DAYA JANGKAU PASAR MODERN KE


KEC DANAU TELUK
FASILITAS BANDARA

0.000 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000

Sumber : Data Primer, 2017


Gambar 2
Daya Jangkau Pasar Modern Terhadap Fasilitas Lain

Berdasarkan grafik di atas, pelayanan lain dari fasilitas pasar modern.


Kemudahan jangkauan pasar modern Pendeknya waktu tempuh dan jarak yang
terhadap berbagai fasilitas pelayanan dekat antar fasilitas pelayanan di
lainnya yang mengindikasikan Kecamatan Pasar Jambi maka kecamatan
keterpusatan pelayanan secara urut ini merupakan kecamatan yang memiliki
menurut kecamatan di Kota Jambi adalah fasilitas pelayanan yang lengkap dengan
Kecamatan Pasar Jambi, Kecamatan aksesibilitas atau kemudahan akses yang
Jelutung, Kecamatan Telanaipura, tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai
Kecamatan Jambi Timur, Kecamatan pusat pelayanan kota. Hal ini sangat
Jambi Selatan, Kecamatan Danau Teluk, menguntungkan bagi penduduk yang
Kecamatan Danau Teluk, dan Kecamatan tinggal di Kecamatan ini sebab berbagai
Pelayangan. Adapun kelima urutan fasilitas pelayanan umum mulai dari pasar-
pertama kecamatan tersebut merupakan pasar modern, pasar tradisional, pusat
kecamatan dalam kawasan strategis niaga lainnya, fasilitas pendidikan dan
ekonomi sehingga fungsi kawasan sebagai kesehatan, terminal, pusat kota serta
pusat perdagangan dan jasa regional bandara dapat dengan mudah dijangkau
dibuktikan dengan ketersediaan berbagai dengan aksesibilitas yang baik. Rata-rata
macam fasilitas pelayanan dengan tingkat nilai daya jangkau antar fasilitas pelayanan
keterjangkauan atau aksesibilitas yang di Kecamatan Pasar Jambi adalah 2,158
tinggi untuk dijangkau oleh penduduk di km.
Kota Jambi. Kecamatan yang mendapatkan
Kecamatan Pasar Jambi nilai bar terpanjang adalah Kecamatan
merupakan kecamatan yang mendapat Danau Teluk. Artinya, penduduk
nilai bar terpendek untuk nilai daya Kecamatan Danau Teluk rata-rata
jangkau pasar modern ke fasilitas memiliki jarak yang paling jauh dari pasar
pelayanan lainnya. Nilai daya jangkau modern untuk mendapatkan fasilitas
yang rendah menunjukkan semakin dekat pelayanan lain di kecamatan tersebut.
jarak antar fasilitas modern dengan Rata-rata daya jangkau fasilitas pelayanan
fasilitas pelayanan umum lainnya dan di Kecamatan Danau Teluk adalah 3,984
semakin pendek pula waktu yang harus km. Panjangnya jarak yang harus
ditempuh untuk menjangkau fasilitas ditempuh penduduk tersebut dikarenakan
lokasi daerahnya yang berada paling jauh tidak memiliki pasar modern sehingga
dari pusat pelayanan sehingga waktu memiliki nilai daya jangkau 0 terhadap
tempuh yang dibutuhkan penduduk untuk fasilitas lainnya. Faktor geografis yang
menjangkau fasilitas pelayanan umum pun berbeda menyebabkan penduduk di
menjadi lama. Berada di sisi utara Kota Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan
Jambi dan berbatasan langsung dengan Pelayangan harus menempuh jarak yang
Sungai Batanghari yang memisahkan lebih jauh untuk menjangkau fasilitas
administrasi kecamatan di Kota Jambi pelayanan lain.
menyebabkan daya jangkau pasar modern
terhadap beberapa fasilitas menjadi
rendah. Sepertinya halnya dengan
Kecamatan Pelayangan yang sama sekali
wilayah, dari wilayah ke wilayah dalam
3) Analisis Gravitasi Kawasan satuan tertentu. Dalam hal ini jarak yang
Strategis Ekonomi diukur adalah jarak antara pusat kawasan
Analisis gravitasi dalam strategis ekonomi kota jambi terhadap
penelitian ini adalah untuk mengkaji pusat-pusat permukiman di kecamatan-
seberapa besar kekuatan kedudukan kecamatan yang ada di Kota Jambi. Hasil
kawasan strategis ekonomi Kota Jambi olahan data dengan menggunakan rumus
untuk menarik pergerakan dari kecamatan- interaksi antar kecamatan ke kawasan
kecamatan lain di sekitarnya. Analisis strategis ekonomi diperoleh tingkat
gravitasi memerlukan dua jenis data yaitu interaksi kecamatan sebagaimana disajikan
data jumlah penduduk dan data jarak antar dalam tabel 5.

Tabel 5
Nilai Gravitasi Terhadap Kawasan Strategis Ekonomi

Jumlah
Jumlah Jarak Rata- Jarak Indeks
KECAMATAN Penduduk Rangking
Penduduk Rata (Km) Kuadrat Gravitasi
Kawasan
KOTA BARU 164030 390304 8,75 76,5625 836200034 5
JAMBI TIMUR 79521 390304 3,8 14,44 2149401966 2
PASAR JAMBI 12953 390304 0,34 0,1156 43733630727 1
JAMBI SELATAN 135530 390304 7,2 51,84 1020407043 4
TELANAIPURA 96798 390304 7,75 60,0625 629022212 6
JELUTUNG 65502 390304 4,2 17,64 1449302302 3
DANAU TELUK 11998 390304 14,5 210,25 22272853 8
PELAYANGAN 13365 390304 12,9 166,41 31346752 7

Sumber : Data Primer, 2017

Interaksi tertinggi ke pusat daripada jarak antara interaksi wilayah-


kawasan strategis ekonomi adalah wilayah lain ke kawasan strategis
Kecamatan Pasar Jambi yang merupakan ekonomi. Posisi kecamatan yang strategis
kecamatan penyumbang luasan tertinggi berada di jantung (tengah) Kota Jambi dan
sebagai kawasan strategis ekonomi berbatasan langsung dengan Sungai
sehingga jarak antara pusat Kecamatan Batanghari yang memisahkan administrasi
Pasar Jambi dan pusat kawasan strategis kecamatan di Kota Jambi. Selain itu
ekonomi hanya berjarak 0,34 km yang Kecamatan Pasar Jambi merupakan
merupakan kecamatan paling dekat kecamatan yang di peruntukkan sebagai
pusat perdagangan dan jasa kota sehingga dan berbatasan langsung dengan pemisah
walaupun memiliki jumlah penduduk yang administrasi Kota Jambi yaitu Sungai
sedikit yakni 12.953 jiwa namun tingkat Batanghari. Perbedaan faktor geografis
interaksi wilayah ke kecamatan ini mempengaruhi tingkat kemudahan akses.
tertinggi. Interaksi terendah terdapat di Penduduk yang berada di kecamatan
Kecamatan Danau Teluk, dengan jarak ke bagian tengah dan selatan kota lebih
pusat kawasan strategis ekonomi sejauh mudah menuju kawasan strategis ekonomi
14,5 km. Walaupun jarak kecamatan dibandingkan dengan penduduk yang
tersebut terjauh, wilayah ini memiliki berada di bagian utara kota karena
jumlah penduduk paling sedikit di Kota dipisahkan oleh Sungai Batanghari.
Jambi yakni sebanyak 11.998 jiwa.
Kecamatan ini merupakan daerah yang
berada jauh dari pusat pertumbuhan kota
RTRW kabupaten/kota (Pratama, dkk,
C. Implikasi terhadap Penataan 2015).
Ruang Kawasan Strategis Ekonomi Guna mengetahui kesesuaian
Rencana Tata Ruang Wilayah penggunaan lahan khususnya dalam
(RTRW) Kota Jambi diatur dalam Perda persebaran pasar modern dengan RDTR
Kota Jambi No.9 tahun 2013 tentang Kawasan Strategis Ekonomi Kota Jambi
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Jambi (BWK I) dapat dilakukan dengan cara
Tahun 2013-2033. Adapun produk overlay peta RDTR dan peta persebaran
penataan ruang di Indonesia dalam skala pasar modern. Hasil dari overlay tersebut
terkecil untuk kabupaten/kota adalah menghasilkan peta kesesuaian lokasi pasar
RDTR. Rencana Detail Tata Ruang modern dengan RDTR kawasan strategis
(RDTR) pada dasarnya merupakan upaya ekonomi yang dapat dilihat pada gambar 3.
untuk mengatur agar optimalisasi Persentase kesesuaian pasar modern
pemanfaatan ruang dapat terjadi. Hal ini terhadap RDTR di kawasan strategis dapat
dikarenakan RDTR merupakan produk tata dilihat pada tabel 6.
ruang dengan skala terkecil yang
Tabel 6
diwajibkan dasar hukum berupa Peraturan Klasifikasi Kesesuaian Pasar Modern Terhadap
Daerah (Perda) untuk dapat digunakan RDTR
sebagai acuan penataan ruang. RDTR juga
menjadi lebih penting dikarenakan Jumlah
Klasifikasi Persentase
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Unit
kabupaten dan/atau kota merupakan Sesuai 35 94,59
amanat dari UU Penataan Ruang (UUPR) Tidak Sesuai 2 5,41
belum dapat digunakan sebagai dasar Total 37 100,00
dalam pemberian perizinan pemanfaatan Sumber: Data Primer, 2017
ruang dan pengendalian pemanfaatan Berdasarkan tabel di atas, terdapat
ruang dikarenakan RTRW lebih berfokus dua unit dari total 37 unit pasar modern
sebagai arahan strategis dalam pembentuk yang pembangunannya tidak sesuai
struktur sistem-sistem jaringan prasarana dengan peruntukan lahannya di kawasan
serta penerapan kawasan yang berfungsi strategis ekonomi. Walaupun dengan
lindung pada kota/kabupaten, sedangkan persentase ketidaksesuaian yang kecil,
penetapan kawasan budidaya hanya namun menandakan bahwa pembangunan
merupakan pedoman dalam skala makro pasar modern di Kawasan Strategis
yang perlu dijabarkan secara lebih rinci. Ekonomi belum terkendali dengan baik.
Namun substansi yang terdapat pada Kedua pasar modern tersebut merupakan
RDTR kabupaten/kota tidak bisa terlepas jenis usaha minimarket yaitu Alfamart
dari apa yang telah dicanangkan didalam yang terletak di Jalan Tirmidzi Kadir dan
Minimarket Central yang terletak di Jalan dapat terjadi karena belum diterbitkannya
Letkol M Insya. Lokasi kedua unit pasar RDTR Kota Jambi menjadi peraturan
modern tersebut tidak sesuai dengan daerah sehingga RDTR masih belum
peruntukan lahan karena dibangun di atas berkekuatan hukum sebagai dasar
lahan yang merupakan kawasan sempadan pemanfaatan ruang. Belum ditetapkkannya
sungai. Adanya pembangunan pasar RDTR menjadi peraturan daerah
modern yang tidak sesuai dengan RDTR menjadikan para pelaku usaha hanya
kawasan strategis ekonomi dapat di mengandalkan RTRW Kota yang telah
karenakan kawasan strategis banyak di berkekuatan hukum sebagai dasarnya,
jadikan sebagai lokasi perdagangan dan padahal dalam membangun toko-toko
jasa namun terbatas lokasi untuk modern yang tergolong skala mikro
membangun sehingga menjadikan lahan RTRW tidak dapat digunakan sebagai
lain yang tidak sesuai dengan dasar di karenakan skalanya tidak dapat
peruntukannya sebagai lokasi pasar pasar menjangkau kedetailan tata ruang yang ada
modern. di suatu daerah sehingga diperlukan acuan
Masih adanya pembangunan RDTR untuk mendapatkan rencana tata
pasar modern yang tidak sesuai dengan ruang yang detail.
RDTR mengindikasikan bahwa
pengawasan pemerintah Kota Jambi selaku
pemberi izin terhadap para pelaku usaha
belum optimal. Masalah tersebut juga

Gambar 3. Peta Kesesuaian Tata Ruang Kawasan Strategis Ekonomi


Melihat hasil analisa
ketercukupan pelayanan, fasilitas pasar IV. KESIMPULAN
modern di kawasan strategis sudah Kesimpulan yang dihasilkan dari
memadai dengan tingkat pelayanan sangat penelitian yang dilakukan:
tinggi bahkan mampu mencukupi 1. Pola distribusi pasar modern di Kota
pemenuhan kebutuhan di luar kawasan Jambi menunjukkan nilai 0,649385
yang membuat tinggi pula tekanan dalam hasil pengolahan
kegiatan di kawasan tersebut. Pola sebaran menggunakan Nearest Neighbour
pasar modern yang acak di kawasan Analysis yang artinya cenderung
strategis berdampak pada efisiensi mengelompok karena dipengaruhi
pelayanan yang dapat dengan mudah oleh letak permukiman dan jalan-
dijangkau oleh penduduk dari berbagai jalan utama sedangkan pola
arah dan mampu menyesuaikan dengan distribusi pasar modern di kawasan
sebaran berbagai fasilitas pelayanan lain. strategis ekonomi bernilai 1,060179
Dengan demikian, peranan kawasan yang artinya cenderung acak
strategis ekonomi Kota Jambi mampu (random) yakni tersebar dengan
menjalankan fungsinya secara optimal cukup merata sebagian dan sedikit
sebagai pusat perdagangan dan jasa menumpuk atau mengelompok di
regional dengan kemudahan akses bagian wilayah tertentu.
terhadap berbagai fasilitas pelayanan 2. Ketersediaan fasilitas pasar modern
meliputi fasilitas sosial, fasilitas ekonomi, di kawasan strategis ekonomi yang
pusat perniagaan, fasilitas pemerintahan, sangat memadai dengan kemampuan
terminal, dan pelabuhan angkut barang. pelayanan tinggi dan kemudahan
Guna mengurai tekanan kegiatan untuk dijangkau dari berbagai
di kawasan strategis ekonomi tersebut fasilitas umum lainnya menunjukkan
sebaiknya pemerintah mempertimbangkan adanya pemusatan pembangunan
untuk tidak menambah gerai retail modern dengan ditandai semakin banyaknya
di kawasan strategis ekonomi melihat mobilitas atau pergerakan dari
tingginya keterpusatan fasilitas pelayanan wilayah lain menuju ke kawasan
di kawasan tersebut. Walaupun ingin strategis untuk mendapatkan
menambah gerai retail modern sebaiknya pelayanan.
dilakukan di daerah lain yaitu bagian 3. Tata ruang kawasan strategis
selatan kota yakni mengarah ke bagian ekonomi Kota Jambi didominasi
selatan Kecamatan Kota Baru dan oleh peruntukan lahan perdagangan
Kecamatan Jambi Selatan yang memiliki dan jasa serta permukiman namun
daya jangkau tinggi atau akses yang masih terdapat ketidaksesuaian letak
tergolong jauh terhadap fasilitas umum bangunan usaha pasar modern
sehingga memerlukan penambahan dengan menempati area yang
beberapa fasilitas untuk tujuan pemerataan diperuntukkan sebagai kawasan
pembangunan. Dengan pembentukan lindung berupa sempadan sungai.
pusat-pusat pertumbuhan baru di bagian Pola sebaran pasar modern yang
hinterland Kota Jambi akan memperkuat acak di kawasan berdampak pada
peranan Kota Jambi sebagai pusat bisnis efisiensi pelayanan pasar modern
yang dapat dengan mudah diakses oleh sebab persebarannya yang cukup
penduduk kabupaten di sekitar Kota Jambi tersebar merata tersebut memberikan
sehingga pemerataan pembangunan dapat kemudahan jangkauan bagi
dirasakan oleh seluruh penduduk. penduduk dari luar kawasan dan
menyesuaikan dengan sebaran
berbagai fasilitas umum lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kota Jambi. 2016. Kota Jambi dalam
Angka 2016.
Keputusan Menteri Republik Indonesia.
1998. Keputusan Menteri Nomor
107/Mpp/Kep/2/1998 tentang Tata Cara
Pemberian Izin Usaha Pasar Modern.
Peraturan Daerah Kota Jambi. 2013.
Peraturan Daerah Kota Jambi No. 09
Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Jambi Tahun 2013-2033.
Pratama, M Arszandi, dkk. 2015. Menata
Kota Melalui Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR). Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Risyanto. 1994. Evaluasi Fasilitas Sosial
Ekonomi dalam Kaitannya dengan
Penentuan Fungsi Sosial Ekonomi
Kecamatan yang Menjadi Pusat
Pembangunan di Kabupaten Bantul.
Laporan Penelitian. Yogyakarta: Fakultas
Geografi Universitas Gadjah Mada.
SNI 03-1733-2004. 2004. Tata Cara
Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan. Badan Standardisasi Nasional.

Anda mungkin juga menyukai