Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATAKULIAH

SISTEM INFORMASI UTILITAS


ANALISIS JARINGAN JALAN DAN TEORI KOTA (STUDI KASUS:
KOTA JAMBI)

Disusun Oleh :
Adhira Wima Aprilia (119230011)

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN
KEWILAYAHAN INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2023
Kota Jambi sebagai ibukota provinsi Jambi merupakan pusat pemerintahan,
perdagangan dan pelayanan jasa utama di Provinsi Jambi. Sebagai pusat kegiatan ekonomi,
penduduk kota Jambi mengalami pertumbuhan cukup tinggi yaitu rata rata 2,98 persen. Bila
pada tahun 2012 jumlah penduduk kota Jambi berjumlah 557.215 jiwa, maka pada tahun
2018 meningkat menjadi 591.134 jiwa. Sebagai ibukota Provinsi, kota Jambi menjadi sentra
bisnis bagi potensi ekonomi unggulan yang ada di provinsi Jambi diantaranya minyak bumi,
gas bumi, batu bara, dan beberapa komoditas perkebunan. Komoditas perkebunan yang
dominan di Provinsi Jambi adalah Karet dan Kelapa Sawit. Dengan lokasi yang strategis
berada dijalur Lintas Timur Sumatera, Kota Jambi juga memberikan peluang kepada para
investor untuk menanamkan modal di Kota Jambi, khususnya di sektor perdagangan dan
perhotelan. Sehingga berdampak pada meningkatnya investasi di kota Jambi yang pada
akhirnya akan meningkatkan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi pada masa yang
akan datang (Parmadi, 2020).
Pusat Kota Jambi, Tanah Pilih Pusako Batuah, terletak di cekungan sungai Batanghari
yang merupakan urat nadi perekonomian pada masa itu. Pusat kota ini telah ada sejak masa
pendirian kembali Kesultanan Jambi oleh Orang Kayo Itam pada abad ke- 14 dan berfungsi
sebagai pusat pemerintahan dan bandar perdagangan yang ramai dengan pelabuhan
dagangnya termasuk kedalam jenis Collecting. Pusat kota Tanah Pilih ini merupakan awal
dari kota Jambi pada saat ini. Ditempat ini juga pada masa pemerintahan kolonial, Belanda
membangun benteng, perkantoran, pelabuhan, rumah sakit, pendidikan dan permukiman
kolonial. Toponim-toponim peninggalan Belanda tersebut sebagian masih ada sampai
sekarang. Keterhubungan pusat kota Jambi yang terletak di hilir sungai Batanghari
sebagai bandar perdagangan dengan wilayah kawasan hulu Sungai Batanghari yang
memiliki sumberdaya alam yang melimpah melalui aktivitas air, sungai Batanghari sebagai
jalur transportasi penghubung dan urat nadi perekonomian kesultanan Jambi. Selain sungai
juga terdapat jalan- jalan setapak yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah lainnya
(Aria Permana, 2022). Kota Jambi sebagai salah satu kota di Indonesia yang sedang
dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, dengan hadirnya berbagai pusat
perbelanjaan, wisata telah menandai perubahan yang sangat signifikan. Sebagai pusat
kegiatan sangat membutuhkan sarana dan prasarana perhubungan yang memadai untuk
menjangkau semua tempat kegiatan
yang dibutuhkan (Fikri, 2021).
Kota Jambi merumuskan struktur ruang dan pola ruang yang tercantum Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2013 dalam Pasal 65 ayat ayat 2. Dalam PERDA tersebut dijelaskan
bahwa perumusan program sektoral dalam rangka perwujudan struktur ruang dan pola ruang
wilayah dan kawasan strategis merupakan prioritas pelaksanaan pembangunan yang disusun
berdasarkan atas kemampuan pembiayaan dan kegiatan yang mempunyai efek mengganda
sesuai arahan umum pembangunan daerah.
Jaringan jalan di Kota jambi, tidak memiliki efek spasial tertentu seperti adanya
wilayah yang tingkat aksessibilitasnya tinggi dikelilingi oleh wilayah yang juga sama atau
kondisi sebaliknya tingkat aksessibilitas yang rendah juga dikelilingi oleh wilayah dengan
akses yang juga rendah. Pola spasial yang tidak teratur cenderung menjelaskan bahwa pada
pembangunan jaringan jalan tidak ditentukan oleh kondisi wilayah disekitarnya. Indeks
Moran hanya menyimpulkan adanya autokorelasi spasial atas variabel yang diamati.
Kebijakan penataan ruang wilayah yang mengalokasikan lahan untuk jaringan jalan
seharusnya saling berkaitan satu dengan lainnya. Namun kontradiksi fakta di Kota Jambi,
perlu telaah yang lebih luas agar kenyataan tidak teraturnya pola spasial ini dapat diketahui
penyebabnya (Harmes, 2020).

Gambar 1. Peta Utilitas Jalan Kota Jambi

Pada peta yang disajikan terlihat fasilitas jalan yang ada di Kota Jambi. Terdapat jenis
jalan yang terdapat di Kota Jambi. Ada Jalan Arteri, Jalan Kolektor, Jalan Lokal, dan Jalan
Lainnya. Jalan-jalan ini tersebar di Kota Jambi dan menghubungkan antar Kawasan yang ada.
Gambar 2. Peta Utilitas Jalan dan Fasilitas Umum Kota Jambi

Pada peta yang disajikan merupakan peta utilitas jalan dan fasilitas umum yang ada di
Kota Jambi. Fasilitas umum yang ada berupa sarana ibadah, sarana pendidikan, rumah sakit,
dan sarana pemerintahan. Terlihat bahwa fasilitas yang ada terbagi ke arah tengah dan tetap
ada di wilayah lain walaupun terpusat ke beberapa wilayah. Sarana pemerintahan yang
terlihat pada peta terpusat pada 3 wilayah tetapi tetap ada di daerah lainnya. Rumah sakit,
sarana ibadah dan sarana Pendidikan terbagi rata ke semua wilayah yang ada di Kota Jambi.
DAFTAR PUSTAKA

Aria Permana, J. W. E. T., 2022. Perkembangan Struktur Dan Elemen-Elemen Pembentuk


Ruang Tanah Pilih Pusako Batuah Pusat Kota Jambi. Jurnal Arsir Universitas
Muhammadiyah Palembang Volume 6, Nomor 2, Volume 6.
Fikri, A. F., 2021. Kebijakan Pemerintah Dalam Pengembangan Jaringan Jalan Pejalan Kaki
Di Kota Jambi (Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Jambi). Skripsi.
Harmes, M. Z. M. N., 2020. Efek Spasial Jaringan Jalan Di Kota Jambi. Jurnal Engineering
Volume 2 Nomor2, Januari 2020, Volume 2, Pp. 83-84.
Parmadi, P. H. P. R. R., 2020. Pertumbuhan Ekonomi Kota Dan Pengaruhnya Terhadap
Kesempatan Kerja Di Kota Jambi. Jurnal Paradigma Ekonomika Vol.15.No.1,
Januari
–Juni 2020, Volume 15, P. 86.

Anda mungkin juga menyukai