Anda di halaman 1dari 16

STUDI DAMPAK PEMUSATAN AREAL PARKIR

PADA TAMAN PARKIR ABU BAKAR ALI TERHADAP AKTIVITAS


DI MALIOBORO

TUGAS TENGAH SEMESTER


UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN TARGET UNTUK MENCAPAI NILAI AKHIR
METODOLOGI RISET ARSITEKTUR PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

DISUSUN OLEH:
GILANG RIZKI FAUZI PUTRA
NPM : 12.01.14333
Kelas : F

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2015

HALAMAN PENGESAHAN

ii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................ i


Halaman Pengesahan ................................................................................................ ii
Daftar isi ..................................................................................................................... iii
Daftar Gambar ............................................................................................................ iv
Daftar Tabel ................................................................................................................ v
Daftar Skema .............................................................................................................. vi
Abstrak ....................................................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 4
1.4. Tujuan dan Sasaran Penelitian .................................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
1.6. Keaslian Penelitian ................................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Parkir .......................................................................................................... 6

2.2

Jaringan Jalan ............................................................................................ 6

2.2

Aktifitas Lokal ............................................................................................. 6

2.2

Konsep Teras Budaya ................................................................................ 7

BAB III. METODE PENELITIAN


BAB IV. GAMBARAN UMUM KAWASAN PENELITIAN
BAB V. JADAWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Sumbu Imajiner Yogyakarta .................................................................. 5


Gambar 2 : Kepadatan lalu lintas Malioboro ............................................................ 6
Gambar 3 : Kantong Parkir Ngabean
dua lantai yang tidak pernah sepi di akhir pekan. .................................. 7

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rencana Jadwal Penelitian ........................................................................ 10

DAFTAR SKEMA

Skema 1. .................................................................................................................

vi

ABSTRAK

Taman parkir abu bakar ali adalah salah satu kantong parkir yang
disediakan oleh Pemerintah Kota sebagai fasilitas pariwisata di kawasan
Malioboro . Parkir abu bakar ali ini dirasa paling terdekat dengan kawasan
Malioboro ,dimana pengunjung tak perlu berjalan jauh untuk ke Malioboro.
Permasalahan parkir sangat penting untuk dikaji lebih mendalam, karena hampir
semua aktivitas kegiatan diruang terbuka memerlukan sarana tempat parkir.
Ruang parkir yang dibutuhkan harus tersedia secara memadai. Sebab dengan
semakin besar volume lalulitas yang beraktivitas baik yang meninggalkan atau
menuju pusat kegiatan, maka semakin besar pula kebutuhan ruang parkir.Oleh
karena itu penulis tertarik untuk membahas areal kantong parkir parkir kawasan
malioboro.Penelitian ini menjelaskan tentang dampak pemusatan areal parkir
kawasan malioboro ke area kantong parkir abu bakar ali. Berdasarkan, maka
dilakukan studi untuk mengetahui keadaan yang ada di kawasan maioboro untuk
mendaptakan informasi tentang apa saja yang menjadi dampak pemusatan areal
pakir bagi aktifitas lokal di kawsan malioboro , maka dilakukan observasi lapangan
dan wawancara secara mendalam yang berkaitan dengan aktifitas lokal
.Penelitian ini mencoba mengupas terjadinya berbagai dampak pemusatan tempat
parkir ,berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara .
Kata Kunci : Pemusatan , Areal Parkir , Kawasan Malioboro , Aktifitas Lokal

vii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Kota Yogyakarta merupakan salah satu Daerah yang memiliki
predikat Daerah Istimewa. Predikat ini membuat Wilayah Yogyakarta
memliki pandangan khusus dan berbeda dari kota-kota lainnya. Sejak awal
berdirinya, pembangunan di Kota Yogyakarta telah mendapatkan perhatian
yang cukup intens. Pada masa tersebut, perencanaan Kota menggunakan
konsep Pangeran Mangkubumi yang mengacu pola tubuh manusia1,
sebagai perencanaan tata ruang Kota yang berpusat di daerah wilayah
tempat tinggal Kasultanan Keraton.Konsep tersebut berupa jalan imajiner
yang membelah jantung kota , menautkan hubungan sakral dan filosofis
antara Gunung Merapi dan Tugu Jogja di bagian utara serta Keraton
Kasultanan Yogyakarta, Panggung Krapyak dan Pantai Laut Selatan di
bagian selatannya .
Dalam Peraturan Rencana Detail Tata Ruang Kota Yogyakarta
disebutkan bahwa penentuan skala pelayanan adalah berada menerus
dari Kawasan Mangkubumi , Kawasan Malioboeo sampai Kawasan
Keraton2. Pada satu sisi, kawasan Malioboro berperan sebagai pusat
pertumbuhan ekonomi strategis dan merupakan benchmarking pariwisata
Kota Yogyakarta, sehingga diperlukan revitalisasi pengelolaan kawasan
Malioboro

yang

dapat

mengakomodasi

kepentingan

semua

pihak

berdasarkan kearifan lokal yang ada agar tidak menimbulkan konflik


horizontal3.Oleh sebab itu , Pemerintah Kota Yogyakarta telah mencoba
1

BPDPD. (2011). RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta.(hal IV.1-1)


BPDPD. (2011). RDTR(Peraturan Daerah Kota Yogyakarta). Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta.(Skala
playanan:bagian keempat ,pasal 18 )
2

BPDPD. RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta, 2011.

Childs, Mark C. Parking Space. New York: McGraw-Hill, 1999.


Ir. Rustam Hakim, Mt. Rancangan Visual Lansekap jalan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Prof. Ir. Eko Budihardj, Msc. Pendekatan Sistem dalam Tata Ruang Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.
Warpani, Suwardjoko. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB, 1990.

mengurangi fungsi Kawasan Malioboro, antara lain dengan memindahkan


pasar buah dan sayur dari Pasar Beringharjo ke Pasar Giwangan yang
terletak di bagian selatan kota.4 Menurut RTRW Kota Yogyakarta Tahun
2010-2029 yang telah disahkan dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta
Nomor 2 Tahun 2010, Pusat pelayanan kota (PPK) yang direncanakan di
Kota

Yogyakarta

adalah

Kawasan

Malioboro.

Kawasan

Malioboro

merupakan bagian Kecamatan Gedongtengen, Kecamatan Gondomanan


dan Kecamatan Danurejan. Fungsi pelayanan yang ada di kawasan ini
meliputi pertokoan di sepanjang jalan Malioboro dan Pasar Beringharjo
(pelayanan

ekonomi),

serta

Kompleks

Kepatihan

(pelayanan

pemerintahan). Sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang berpengaruh


didalam aspek perekonomian serta kepariwisataan. Kawasan Malioboro
menjadi salah satu nilai positif bagi perkembangan Kota Yogyakarta saat
ini .Aktifitas lokal yang berada telah mengalami transformasi jaman yang
telah dipaparkan sebelumnya Malioboro sebagai pusat segala pelayanan
kota ,mampu mengundang wisatawan yang ingin berkunjung ke Malioboro
terutama pada saat akhir pekan dan musim liburan semakin meningkat.
Peningkatan Pengunjung Malioboro itu sendiri terjadi pada hari sabtu dan
minggu kepadatan pengunjung sekitar 1500 pengunjung ,sedangkan hari
biasa kepadatan terjadi pada jam-jam tertentu yaitu antara pukul 13.00Winarni, F, Marita Ahdiyana, Kurnia Nur Fitriana, Fariz Afifah, dan Ardiansyah Fajar Riyadi.
Revitalisasi Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta Dalam Penyedian Fasilitas Publik Untuk
Mewujudkan Pelayanan Inklusif. LaporanPenelitian, 2013.
Wintani, Iqbal, dan Ahmad Nur Sheha. Pengaruh Rancangan dan Kualitas Lingkungan Arsitektur
terhadap Prilaku Pejalan Kaki. Seminar Nasional, 2011.
Wulandari, Septiani. Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Oleh UPTD Pengelola Parkir. Universitas
Mulawarman, 2015.
(hal-3)
4
BPDPD. (2011). RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta.(hal IV3-81)

16.00 mencapai 700 pengunjung dan pada pukul 18.00-20.00 mencapai


lebih dari 1000 pengunjung5.
Lokasi Kawasan Malioboro dewasa ini , menurut pemaparan diatas
tanpa disadari menjadikan perilaku hidup tidak sehat ,seperti: lingkungan
yang semakin kumuh, kemacetan lalu lintas sekitar kawasan Malioboro,
Lahan parkir yang tidak sesuai ,hingga berujung pada tingginya intensitas
lalu lintas jalan Malioboro yang menyebabkan kemacetan total disaat akhir
pekan autupun musim liburan .Kepadatan lalu lintas yang selalu terjadi di
Jalan Utama Malioboro, pasalnya tidak sedikit wisatawan yang datang
menggunakan kendaraan pribadi. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Malioboro, Syarif Teguh, volume kendaraan di ruas Jalan Malioboro
mulai mendekati ambang batas titik jenuh dan saat ini di musim liburan
sering terjadi macet. Jika ambang batas titik jenuh volume kendaraan di
Malioboro berada pada angka satu, maka saat ini kondisi di Malioboro
sudah mencapai angka 0,8. Artinya, Malioboro di ambang kemacetan yang
terjadi di pintu masuk jalan menuju kawasan Malioboro hingga berujung di
daerah Titik Nol Kota Yogyakarta.6 Sebagai upaya untuk mengatasi
kepadatan lalu lintas serta melestarikan nilai filosofis Yogyakara.
5

BPDPD. RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta, 2011.

Childs, Mark C. Parking Space. New York: McGraw-Hill, 1999.


Ir. Rustam Hakim, Mt. Rancangan Visual Lansekap jalan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Prof. Ir. Eko Budihardj, Msc. Pendekatan Sistem dalam Tata Ruang Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.
Warpani, Suwardjoko. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB, 1990.
Winarni, F, Marita Ahdiyana, Kurnia Nur Fitriana, Fariz Afifah, dan Ardiansyah Fajar Riyadi.
Revitalisasi Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta Dalam Penyedian Fasilitas Publik Untuk
Mewujudkan Pelayanan Inklusif. LaporanPenelitian, 2013.
Wintani, Iqbal, dan Ahmad Nur Sheha. Pengaruh Rancangan dan Kualitas Lingkungan Arsitektur
terhadap Prilaku Pejalan Kaki. Seminar Nasional, 2011.
Wulandari, Septiani. Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Oleh UPTD Pengelola Parkir. Universitas
Mulawarman, 2015.
(II:23)
6
Eka Aifa Rusqiyanti Volume kendaraan di Malioboro Dekati Titik Jenuh (www.antaranews.com, diakses
pada Kamis 29 Oktober 2015)

Pemerintah Kota Yogyakarta bersama dengan Pemerintah Provinsi DIY


melakukan revitalisasi di beberapa titik sumbu imajiner. Revitalisasi ini,
salah satunya, berdasarkan pada hasil Sayembara Malioboro pada 2014
lalu.
Sayembara Malioboro yang diadakan oleh Pemprov DIY melalui
Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan
Sumber

Daya

Mineral

(PUP-ESDM)

bertujuan

untuk

menampung

pemikiran masyarakat atas kreasi konsep penataan Malioboro.Dari 93


peserta yang mengikuti sayembara, Salah satu karya peserta berjudul
Teras Budaya berhasil memenangkan sayembara ini. Merujuk pada
konsep Teras Budaya merupakan upaya mempermudah pengunjung saat
berada di Malioboro dengan membagi ruang sepanjang sumbu filosofis dari
Kraton hingga Tugu, ini dimaksudkan agar tidak terjadi kegiatan yang
tumpang tindih.yang nantinya Kawasan Malioboro steril dari kendaraan
bermotor dan di kembalikannya nilai hostorisnya sebagai kawasan
pedestrian ,sebagai bentuk reivitalisai kawasan. Rencananya, parkir
kendaraan roda dua yang saat ini berada di kawasan sisi timur Malioboro,
akan dipindahkan dan masuk di parkir portabel tersebut. Dalam upaya
pemindahan lokasi lahan parkir ini , masih adanya permasalahn sosial
antara pihak Pemerintah dan Masyarakat Kawasan ,selaku pengelola
parkir

.Walau

Pemerintah

Kota

Yogyakarta

terus

menggencarkan

sosialisasi penataan kawasan Malioboro kepada berbagai komunitas dan


elemen masyarakat yang berada di kawasan tersebut, baik pedagang kaki
lima , pengusaha toko dan hotel serta juru parkir. Adapun Permasalahan
tidak kesepahaman bersama mengenai detil teknis perencaanaa untuk
menjamin

kelancaran

kesejahteraan

ataupun

perekonomian

yang

merupakan aspek pendekatan kedua belah pihak dalam mencari solusi


untuk menjadi pertimbangan bersama. Sejumlah kekhawatiran tersebut di
antaranya: muncul titik kemacetan baru yang terjadi di sekitar kawasan
malioboro ,hilangnya pelanggan tetap toko atau pedagang ,berkurangnya
minat wisatawan dan penduduk lokal ,hingga munculnya parkir liar bagi
sepeda motor dan mobil di ruas jalan dengan alasan pencapaian lokasi
lebih dekat ke Malioboro.Oleh karena itu sasaran dari pencapaian hasil
penelitian ini adalah untuk kepentingan semua pihak berdasarkan pelaku
dari aktifitas yang terjadi di Malioboro.

Berdasarkan permasalahan kondisi dan situasi kawasan malioboro


tersebut di atas , maka penelitian ini bertujuan mengetahui lebih mendalam
bagaimana dampak pemusatan areal parkir di Taman Abu Bakar Ali
terhadap aktifitas lalulintas , penduduk lokal , pekerja dan wisatawan .
Adapun metode yang digunakan adalah melakukan observasi lapangan
dan wawancara secara mendalam yang berkaitan dengan aktifitas lokal
.Penelitian ini mencoba meneliti terjadinya berbagai dampak pemusatan
tempat parkir ,berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara .
1.2.

Perumusan Masalah
Adapun indentifikasi masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar
belakang masalah tersebut adalah: Aktifitas yang terkena dampak dari
pemusatan areal parkir Taman Abu Bakar Ali di Kawasan Malioboro.

1.3.

Pertanyaan
1.Bagaimana dampak pemindahaan lahan parkir terhadap Aktifitas Parkir yang
terjadi di sisi Timur jalan Malioboro?
2.Bagaimana dampak sirkulasi kendaraan dalam pencapaian tujuan masyarakat
yang bekerja / tempat tinggal di kawasan malioboro?
3.Bagaiama dampak lalu lintas dari pemusatan lahan parkir dari wisatawan yang
datang diwaktu liburan dengan transportasi pribadi / komunal?

1.4.

Tujuan dan Sasaran Penelitian


Tujuan dan sasaran dari penelitian dampak pemusatan lahan parkir yang
berada di kawasan Malioboro adalah Masyarakat lokal yang terbagi dari Juru
parkir , Pengunjung , dan Pedagang sekitar Jl.Malioboro serta Instansi terkait
dalam perencana penataan kawasan ,dan para mahasiswa fakultas teknik
arsitektur, sehingga diharapkan dapat memahami kendala yang dihadapi dan
perhatikan dalam rencana pemusatan areal parkir.

1.5.

Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang ingin dicapai adalah
Manfaat Praksis
1) Memperdalam pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemusatan lahan
parkir di kawasan Malioboro.
2) Membuktikan bahwa perencanaan Revitalisasi kawasan mampu mengatasi
berbagai permasalahan yang ada di kawsan Malioboro.
Manfaat Akademik
1) Memperdalam pengetahuan terkait dengan kesejahteraan masyarakat dengan
pedekatan sosialisasi Masyarakat
2) Mampu mendalami problematika sosial dalam perencanaan atau
pelakasanaan kawasan.

1.6.
No
.
1

Keaslian Penelitian
Judul Penelitian

Fokus

Susilo,Endrawanti Relokasi
, :Christine,Diah . Pasar
Dampak Relokasi
Pasar
Studi
Kasus di Pasar
Sampangan Kota
Semarang.

Objek

Metode

Kesimpulan

Keterangan

Bang
unan

Observ
asi,
Wawan
cara ,
Docum
entary
Resear
ch

erpindahan para
pedagang didalam
pasar tidak diikuti
dengan
peningkatan
pendapatan, ada
kecenderungan
merugi . Di sisi lain
apabila di lihat dari
pedagang sekitar
pasar, dengan
adanya pasar semi
modern sangat
menguntungkan.
(Induktif - kausal)

2.
3.
4.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Parkir
Parkir diartikan sebagai suatu keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak
bersifat sementara (David M.L.Tobing, 2007:1). Sedangkan tempat parkir adalah
tempat parkir di luar badan jalan yang disediakan oleh orang pribadi atau badan
baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan
sebagai usaha, termasuk penyedia tempat penitipan kendaraan bermotor dan
garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran (PP Nomor 65 tahun 2001,
Bab I Pasal 1 angka 16).7
2.2

Jaringan Jalan
Sistem jaringan pergerakan telah ditentukan oleh RTRW Kota Yogyakarta

Tahun 2010-2029, sebagai berikut:


Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,
termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu
lintas yang berada pada di atas ataupun di bawah permukaan tanah dan air.
Sistem jaringan jalan adalah satu kesatuan ruas jalan yang saling
menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang
berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hirarkis. 8
Sistem jaringan jalan di Kota Yogyakarta disusun sebagai berikut.
1. Sistem jaringan jalan Primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah
di tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi
yang berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
a.Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat
kegiatan wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan
lingkungan.
b. Menghubungkan antarpusat kegiatan nasional.
2. Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota dan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang menghubungkan secara
menerus kawasan yang mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu,
fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan seterusnya sampai ke
persil.
2.3

Aktifitas Lokal
Dalam perancanaan pembangunan daerah proses pendekatan prinsipnya
tidak hanya monopoli kewenangan pemerintah Kota Yogyakarta saja melainkan
melibatkan semua stakeholders yang terkait dengan penataan ruang tersebut.
Stakeholders dimaksud salah satunya adalah peran serta masyarakat Yogyakarta
dalam penyelenggaraan penataan ruang wilayah Kota Yogyakarta. 9

Siti Marfuah Susanti,2013, PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN PARKIR ANTARA


PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGELOLA PARKIR DI LOKASI PASAR BARU JUWANA KABUPATEN
PATI:Universitas Sebelas Maret.(hal15)
8
BPDPD. (2011). RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta.(hal IV-84-85)
9
BPDPD. (2011). RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta.(hal VII-5)

Meninjau dari peran masyarakat yang terlibat diantaranya berpengaruh


terhadap aspek sosial ekonomi, biasanya terkait erat dengan masalah
pendapatan, di mana seseorang mendapat imbalan sesuai dengan jerih payah
yang dilakukan dalam suatu pekerjaan. 10 Dengan demikian tingkat pendapatan
yang semakin tinggi diperoleh seseorang diharapkan akan semakin dapat
mencukupi kebutuhan hidupnya. Dengan tercukupi kebutuhan hidupnya berarti
orang tersebut memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam mencukupi
kebutuhan hidup yang lainnya selain kebutuhan pokok yaitu sandang, pangan,
papan serta diharapkan pula dapat melakukan kewajiban yang lain.
2.4 Konsep Teras Budaya
Konsep Teras Budaya merupakan upaya mempermudah pengunjung saat
berada di Malioboro. Desain ini adalah upaya dari Pemerintah sebagai penataan
tata ruang kota yang lebih baik.Oleh karena itu penyusunan tata uang selalu
dilandasi prespektif menuju keadaan pada masa depan yang didambakan,bertitik
tolak dari data, informasi , ilmu pengetahuan ,dan teknologi yang dapat dipakai ,
serta memperhatikan keragaman wawasan kegiatan tiap sektor.11
Teras Budaya diartikan sebagai terasnya Yogyakarta yang tepat berada
di depan Keraton Yogyakarta sekaligus Sebgai Terasnya Masyarakat Indonesia ,
mengingat Malioboro tidak hanya milik Yogykarta.Teras Diartikan juga sebagai
ruang publik atau ruang sosial yang di dalamnya memuat beragam aktivitas
seperti aktivitas kebudayaan , ekonomi sampai keagamaan.12
10

Susilo Endrawanti, DAMPAK RELOKASI PASAR STUDI KASUS DI PASAR SAMPANGAN KOTA SEMARANG: UNTAG
Semarang.

11

12

Ardhyasa Fabrian,2014,Teras Budaya :http://ardhyasa.blogspot.co.id/2014/06/teras-budaya-sayembarapenataan-kawasan.html(diakses 5 Oktober 2015)

DAFTAR PUSTAKA
BPDPD. RDTR. Yogyakarta: Pemerintah Kota Yogyakarta, 2011.
Childs, Mark C. Parking Space. New York: McGraw-Hill, 1999.
Ir. Rustam Hakim, Mt. Rancangan Visual Lansekap jalan. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Prof. Ir. Eko Budihardj, Msc. Pendekatan Sistem dalam Tata Ruang Pembangunan Daerah.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995.
Warpani, Suwardjoko. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung: ITB, 1990.
Winarni, F, Marita Ahdiyana, Kurnia Nur Fitriana, Fariz Afifah, dan Ardiansyah Fajar Riyadi.
Revitalisasi Kawasan Malioboro Kota Yogyakarta Dalam Penyedian Fasilitas Publik Untuk
Mewujudkan Pelayanan Inklusif. LaporanPenelitian, 2013.
Wintani, Iqbal, dan Ahmad Nur Sheha. Pengaruh Rancangan dan Kualitas Lingkungan Arsitektur
terhadap Prilaku Pejalan Kaki. Seminar Nasional, 2011.
Wulandari, Septiani. Pengelolaan Parkir Tepi Jalan Oleh UPTD Pengelola Parkir. Universitas
Mulawarman, 2015.
Susilo Endrawanti, DAMPAK RELOKASI PASAR STUDI KASUS DI PASAR SAMPANGAN KOTA
SEMARANG: UNTAG Semarang.

Anda mungkin juga menyukai