DOSEN PENGAMPU
I KETUT SUMADI
Hp : 081805473071
E-mail: i.k.sumadi@gmail.com
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
2
I. Istilah-istilah :
1. Ternak adalah binatang atau hewan yang dipelihara dan
dibudidayakan oleh manusia.
2. Peternakan adalah usaha untuk meningkatkan produktivitas
ternak.
3. Usaha Peternakan meliputi bibit dan pembibitan, pakan dan
cara pemberian pakan, pemeliharaan, kesehatan dan sanitasi,
pascapanen dan sosial ekonomi.
4. Produktivitas Ternak meliputi produksi dan mutu bibit,
produksi dan mutu daging, telur, susu, produksi kerja dan
mutu limbah.
5. Kebudayaan adalah usaha manusia untuk meningkatkan taraf
hidup lahir da batin (pengetahuan, kepercayaan, seni, moral,
hukum, adat, kemampuan dan kebiasaan).
6. Sosial adalah hubungan kehidupan kemasyarakatan manusia.
7. Animal welfare (kesejahteraan hewan) adalah usaha-usaha
yang dilakukan untuk mensejahterakan hewan (termasuk
ternak).
8. Filsafat Tri Hita Karana adalah konsep kebahagiaan hidup
lahir dan batin oleh hubungan yang seimbang antara manusia
3
D. Kepercayaan Umat
Umat Islam pantang atau haram pada makanan yang berisi
bahan berasal dari babi, sedangkan umat Hindu India pantang
pada makanan yang mengandung bahan yang berasal dari
daging sapi. Sebaliknya pada umat Hindu di Bali, hanya
mereka yang bersetatus pendeta (Siwa), pemangku dan
perorangan yang pantang pada makanan yang berasal dari
bahan mengandung daging sapi. Umat Nasrani khusus
memasak daging kalkun untuk dinner bersama keluarga pada
perayaan Natal.
B. Kebiasaan Kelompok
Ada kelompok masyarakat di Sumatera Utara dan Sulawesi
Utara yang mengkonsumsi makanan mengandung daging
anjing pada waktu upacara. Di beberapa kota di Indonesia ada
persatuan DMA (”Dog Meat Association”) yang secara rutin
mengkonsumsi makanan yang mengandung daghing anjing.
Di Arab Saudi, sesudah memakan masakan yang berisi
daging kambing, mereka lalu makan buah nenas untuk
menetralkan pengaruh buruk daripada daging kambing.
16
C. Kebiasaan Daerah
Umat Hindu di Bali pada umumnya bisa mengkonsumsi
daging ayam dan babi, sedangkan umat Hindu di Kabupaten
Badung dan Denpasar Selatan dulu biasa mengkonsumsi
daging penyu terutama pada waktu ada upacara keagamaan.
Masyarakat Madura biasa makan sate dan gulai kambing,
sedangkan masyarakat di Okinawa Selatan (Jepang) paling
senang makan daging babi, sedangkan di daerah Hokkaido
Utara, Nagano dan Kumamoto, Jepang, orang banyak makan
daging kuda.
D. Adat-istiadat
Sebagai ucapan terimakasih kepada anggota masyarakat atau
banjar saat membantu pelaksanaan upacara keagamaan (di
Bali misalnya), diadakan acara makan bersama atau
magibung (duduk bersama dan makan bersama) dimana
17
E. Selera Pembeli
Konsumen mempunyai selera tertentu kepada produk ternak
tertentu. Masyarakat di AS dan Eropa lebih suka memilih atau
mengkonsumsi telur yang warna kulitnya coklat diban-
dingkan dengan telur yang kulitnya berwarna putih. Perlu
juga diketahui kebiasaan atau selera konsumen terhadap
produk-produk pternakan berbeda-beda, ada kelompok atau
perorangan senang dengan daging sapi Kobe seperti di Jepang
karena dagingnya lembut. Orang tertentu masih lebih suka
mengkonsumsi telur ayam kampung atau daging ayam
kampung dibandingkan dengan telur atau daging ayam ras
karena daging atau telur ayam ras lebih hamis.
penyakit), freedom from fear and distress (bebas dari takut dan
tertekan) dan freedom to express normal behavior (bebas
melakukan prilaku normal).
Berdasar dari five freedom tersebut maka masalah-masalah
pokok kesejahteraan hewan dapat diatasi dengan tindakan
seperti :
1. Perbaikan manajemen kandang.
Perbaikan manajemen kandang akan membuat hewan menjadi
nyaman, tidak tertekan dan tidak takut. Hewan ternak akan
tercukupi karena kondisi lantai yang baik, bahan perkandangan
tidak melukai, penerangan yang nyaman, sanitasi yang baik
(udara dan air bersih), pakan yang sehat, suhu dan kelembaban
sesuai, pengelompokan umur yang sesuai dan kepadatan yang
sesuai.
2. Perbaikan manajemen kesehatan.
Perbaikan manajemen kesehatan ini akan memberi kesehatan
optimum dari hewan ternak karena program pemeriksaan
berkala, pengobatan dan pemberian nutrisi yang cukup.
3. Perbaikan prilaku alami hewan.
Prilaku alami hewan ternak bisa teraktualisasikan jika terdapat
ruang yang cukup, adanya kesempatan, tidak tersakiti dan tidak
terganggu.
23
Aspek Parameter
Rasa haus dan lapar Kebutuhan pakan
(hunger and thirst) Kondisi tubuh
Ketidaknyamanan Kualitas udara
(discomfort) Kuantitas udara
Suhu kandang
Kondisi fisiologis
Intensitas cahaya
24
Aktivitas
Sakit dan kesakitan Program pengendalian penyakit
(pain, injury, and Seleksi genetic
disease) Mutilasi
Sarana pemeliharaan kesehatan
Euthanasia
Biosekuriti
Fasilitas pengobatan
Rasa takut dan Prilaku pengelola
tertekan (fear and Kontrol predator
distress) Peralatan dan kepadatan ternak
Ekspresi prilaku Kebutuhan biologis/reproduksi
alamiah (express Kehidupan social
normal behaviour) Kompetisi
Kepadatan ternak
------------------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban :
1. a. ..........................................................................
b. .........................................................................
c. .........................................................................
2. a. ........................................................................
b. .........................................................................
c. .........................................................................
d. ..........................................................................
e. ...........................................................................
3. a. ........................................................................
b. .........................................................................
c. .........................................................................
d. ..........................................................................
e. ...........................................................................
4. ............................................................................................................................
...........................................................................................................................
............................................................................................................................
36