Anda di halaman 1dari 6

Sapi

Sapi adalah jenis binatang menyusui (mamalia)


pemakan rumput (herbivora).

Cow adalah sebutan untuk sapi betina; sedang


sapi jantan disebut bull (bahasa Inggris).

Sapi sangat banyak manfaatnya, kita bisa


mendapatkan susu, daging, kulit, dan lainnya
dari binatang sapi.

Dalam setahun peternakan sapi bisa


menghasilkan rata-rata 14,000 pounds susu
dan 500 pounds lemak mentega.

Ada sapi perah, paska panen sapi


perah; antara lain berupa susu,
produk caramel, tahu susu, kerupuk
susu, abon, dendeng, sosis, tas,
sepatu jaket
dll.

Ada sapi
potong, dampak
positif dari usaha
peternakan sapi
potong disamping
manfaat daging,
kulit, tulang dan
lainnya antara
lain adalah:
- Membuka
kesempatan
berusaha dan peningkatan usaha agribisnis terpadu serta membuka
kesempatan kerja.
- Menggerakan perekonomian wilayah dan meningkatkan
pendapatan peternak.
Usaha peternakan sapi potong di Indonesia telah lama dikenal
masyarakat. Agar usaha ini dapat memberikan keuntungan yang
optimal bagi pemiliknya maka perlu diperhatikan beberapa hal yang
menyangkut Manajemen pemeliharaan ternak sapi potong, antara

Halaman | 1
lain seleksi bibit, makanan, kandang dan peralatan, kesehatan, dan
pemasaran.
Sapi Terbesar

Chilli
adalah
sapi jantan

terbesar
di dunia
dengan
berat lebih
dari 1 ton dan

tingginya hampir mencapai 2 meter (+/- 197 cm) atau hampir sama
dengan ukuran sebuah gajah kecil. Sapi ini bukan suatu rekayasa genetik
atau sejenisnya tetapi hanya merupakan sapi biasa yang gemar memakan
rumput setiap harinya. Bisa anda bayangkan bila semua ukuran sapi bisa
dibuat sebesar ini maka satu sapi bisa untuk makan 1 kelurahan atau
bahkan kabupaten.

Halaman | 2
Keunikan Sapi
Bicara masalah
magnetisme pada hewan,
sapi sepertinya memiliki
kompas dalam dirinya.
Hewan ternak ini diyakini
mengetahui bagaimana
cara menemukan arah
utara dan selatan,
demikian ungkap para
peneliti yang mempelajari
sejumlah foto-foto satelit
dari ribuan ekor sapi di
Bumi.
Sebagian besar sapi saat beristirahat cenderung memposisikan
tubuh mereka ke arah utara-selatan, tulis tim peneliti dari Jerman
dan Cekoslowakia yang dilaporkan di Proceedings of the National
Academy of Sciences, Selasa. Studi ini dipimpin Hynek Burda dan
Sabine Begall dari fakultas biologi di Universitas Duisburg-Essen,
Jerman.
Medan magnet di Bumi dianggap sebagai faktornya, kata para
ilmuwan ini dan hal ini menantang mereka untuk mencari tahu
mengapa dan bagaimana hewan ini mengarahkan tubuhnya ke arah
medan magnet, ujar Begall. “Tentu saja, hal ini menimbulkan
pertanyaan apakah manusia juga menunjukkan perilaku spontan
seperti itu.”
Dari foto-foto yang diperoleh, sekitar dua pertiganya menujukkan
sekitar 8.510 ekor sapi di 308 padang rumput memposisikan
tubuhnya ke arah utara-selatan. Dalam studi ini, 60 hingga 70
persen sapi berorientasi ke utara-selatan yang Begall istilahkan
dengan “Penyimpangan yang sangat signifikan dari distribusi acak.”
Hinchley menekankan bahwa satu faktor yang harus
dipertimbangkan adalah kenyamanan sapi. “Sapi tidak suka
kepanasan. Suhu tubuhnya adalah 102 F dan mereka ibaratnya
sudah memakai jaket kulit. Mungkin jika mereka mengarah utara-
selatan itu karena mereka ingin mendapatkan kesejukan.”
Tim riset ini juga menambahkan, dalam kondisi cuaca berangin,
hewan ternak ini cenderung menghadap ke arah angin dan mencari
sinar matahari di saat hari dingin.
“ini merupakan penemuan yang mengejutkan. Hal seperti ini luput
dari pengamatan kita terhadap hewan ternak seperti sapi,” kata

Halaman | 3
Kenneth J Lohmann dari Fakultas Biologi di Universitas North
Carolina.
Sumber: Global

Halaman | 4
Sapi Juga Punya Dialek

JAKARTA, JUMAT - Seperti manusia, sapi juga punya


dialek bahasa yang berbeda-beda. Para peneliti
memastikan setelah para peternak di Inggris mengaku
bahwa sapi-sapi yang berasal dari tempat gembalaan
berbeda memiliki suara melenguh yang berbeda pula.
Para peternak di Somerset, yang pertama kali menyadari hal
tersebut, memperkirakan bahwa bentuk dialek muncul karena
kedekatan di antara mereka dan dengan para peternaknya.
Seorang petani dari Glastonbury Lloyd Green mengatakan
bahwa ternak-ternaknya yang sering didatanginya juga
melenguh seperti sapi-sapi di Somerset.
"Saya telah mengatakan kepada kelompok peternak lainnya di
West Country dan mereka melaporkan kecenderungan yang
sama pada gembalaannya," kata Lloyd. Seperti halnya pada
anjing, makin dekat hewan piaraan dengan pemiliknya,
semakin mudah bagi hewan-hewan tersebut untuk meniru
aksennya.
"Fenomena ini telah terbukti pada burung. Anda akan
menemukan akses berbeda pada burung-burung sejenis yang
tinggal di daerah berbeda," kata John Wells, seorang profesor
fonetik yang mempelajari pembentukan bahasa dari
Universitas London. Menurutnya, proses yang terjadi pada sapi
mungkin sama.
Pada populasi yang kecil, misalnya peternakan, dialek yang
timbul sangat dipengaruhi populasi lain yang berhubungan
langsung, dalam hal ini manusia termasuk. Pakar pembaca
bahasa Dr. Jeanine Treffers-Daller dari University of the West of
England di Bristol setuju dengan pendapat tersebut.
"Ketika kita belajar berbicara, kita akan mengadopsi bentuk
bahasa yang diucapkan orangtua di sekitar kita, begitu juga

Halaman | 5
dengan bentuk dialek yang ditunjukkan suara lenguhan sapi,"
ujar Jeanine.

Sumber: BBC

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai