Anda di halaman 1dari 15

BAB III

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Sebelum pengertian beternak penulis uraikan dalam kajian ini, maka terlebih

dahulu akan di uraikan apa yang dimaksud hewan ternak. Dijelaskan bahwa hewan ternak

ialah hewan yang hidupnya memenuhi tiga persyaratan yaitu :

1. Hidup di bawah pengawasan manusia

2. Berkembang biak di bawah pengawasan manusia

3. Memberi keuntungan kepada manusia, seperti daging, susu,rekreasi, tenaga

kerja, pupuk, dan sebagainya.1

Menurut Undang-undang No. 6 Tahun 1976 ternak ialah hewan peliharaan yang

hidupnya yakni mengenai tempatnya, makanannya dan berkembang biaknya serta

manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia, dipelihara khusus sebagai penghasil bahan-

bahan dan jasa yang berguna bagi kepentingan hidup manusia.2

Pengertian di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan hewan ternak

ialah semua hewan yang di pelihara dan dijaga serta diawasi dari segala sesuatunya

untuk mendapatkan manfaat dari padanya.Sedangkan beternak ialah usaha manusia

untuk mengembang biakkan dan memelihara jenis hewan tertentu guna mendapatkan

keuntungan sosial ekonomi, seperti daging , susu, telur, pupuk, tenaga kerja, dan lain-

lain.3Menurut M. Samad Sosroadmijoyo dalam bukunyapeternakan umum memberikan

pengertian beternak dalam dua arti, yaitu :

a. Dalam arti luas yaitu kegiatan memelihara, merawat, mengatur kehidupan,

perkawinan, kelahiran, penjagaan kesehatan serta penggunaan hasil dari ternak yang
16

1
Aksi Agraris Kanisius, Kawan Beternak, (Yogyakarta : Yayasan Kanisius, 1978), h. 6
2
Undang-Undang No. 6 Tahun1976 Tentang Ternak
3
M. Samad Sosroamidjoyo, dkk, Peternakan Umum, (Jakarta : Yagasuna, 1978), h. 5
diusahakan (Animal Hosbandri).

b. Dalam arti khusus yaitu kegiatan yang lebih menitik beratkan pada usaha mengatur

perkembangbiakan ternak dengan mengatur perkawinannya dan memilih bibit ternak

yang baik serta menjaganya dari kemandulan dan terhadap ternak yang sedang

bunting.4

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa beternak ialah segala usaha yang

dilakukan oleh seorang peternak untuk memelihara hewan dan mengembang biakan

hewan-hewan tertentu, baik itu usaha yang punya cakupan yang luas maupun dalam skala

yang agak khusus untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dari padanya.

B. Sejarah Ringkas Beternak

Pada zaman dimana manusia hidup mengembara belum mempunyai tempat

tinggal yang tetap dan belum pula mengenal bercocok tanam, mereka masih belum

membutuhkan pertolongan dan jasa dari hewan. Pada waktu itu manusia membutuhkan

hewan untuk makan dan kulitnya sebagai pakaian, itupun tidak perlu mereka pelihara

tetapi cukup dengan menangkap hewan di hutan. Cara hidup manusia lambat laun mulai

berubah, mereka tidak lagi mengembara tapi telah berganti kehidupan menetap dan telah

mulai mengenal bercocok tanam disekitar tempat tinggal mereka. Maka dari tingkat

peradapan inilah manusia mengenal pemeliharaan hewan, dimana proses membuat hewan

menjadi jinak disebut dengandomestika.5

Proses domestikasi ini tidak ada bukti yang pasti kapan dimulainya, karenatidak

ada peninggalan tertulis, dan tidak dapat diketahui dengan tepat alasan-

alasanmaupun waktu dan caranya manusia menjinakkan hewan itu. 6 Dengan berdasarkan

anggapan bahwa manusia pada saat itu memiliki sifatseperti kita sekarang ini,

dikemukakan beberapa alasan dan cara-cara terjadinyaDomestika ini :


4
Ibid, h. 10
5
Ibid, h. 10
6
Ibid, h. 13
1. Adanya naluri manusia untuk menyayangi dan berteman sehingga dengan perburuan

yang diadakan di hutan tidak mustahil dapat ditangkap anak-anak hewan yang

ditinggalkan induknya yang terbunuh, maka anak hewan itu akan menimbulkan rasa

sayang dan kemudian dipelihara, lalu akan menjadi jinak dan dapat dikembangkan

biakkan.

2. Naluri manusia pada kepercayaan agama sejak zaman dahulu sampai sekarang masih

ada terhadap jenis hewan tertentu yang mereka, anggap mempunyai kekuatan ghaib,

seperti kepercayaan suatu bangsa yang mempersembahkn sapi untuk bulan mereka

anggap sebagai dewa kesuburan. Mereka memilih sapi karena bentuk tanduknya

sama dengan bulan sabit. Hal ini biasanya dilakukan pada acara mendadak seperti

gerhana bulan, diperkirakan dari kegiatan inilah terlahir sapi-sapi yang jinak yang

mereka tangkap untuk dewa.

Jadi ada beberapa tahap dalam perjinakan hewan sesuai dengan perkembangan

peradapan manusia. Tahap tersebut dinilai dengan adanya rasa menyayangi, berkorban

pada sesuatu yang dianggap kuasa atau ghaib, untuk pertanian, kebutuhan bahan pangan

dan sandang untuk tujuan penelitian.

Menurut perkiraan hewan yang pertama sekali dijinakkan oleh manusia ialah

anjing sekitar 9000 tahun SM. Sedangkan sapi sekitar 6000 tahum SM, dan kerbau dan

domba lebih kurang 3750 SM. Berdasarkan hasil penemuan yang tertua ialah lebih

kurang 25.000 SM yang lalu dari tulang belulang kuda yang ditemukan didekat bekas-

bekas tempat tinggal manusia, namun belum dapat dipastikan apakah kuda itu sudah

dijinakkan atau bisa jadi berasal dari kuda-kuda hasil buruan. Dalam pustaka sejarah

dijelaskan bahwa penjinakan hewan kerbaupada periode Phoccen, dari lampiran

hasil penelitian terhadap fosil-fosilnya yang dilakukan Zeu ner tahun 1963 diketahui

bahwa kerbau sudah ada sejak 2500 tahun SM dikawasan Industan, India, dan kawasan
ur, irak.7

C. Tata Cara Beternak

Beternak merupakan salah satu usaha yang disebut usaha tani. Beternak dapat

dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Salah satu tujuan dari usaha ternak ialah

untuk memperoleh keuntungan, baik berupa uang ataupun berupa hasil seperti, susu,

daging, telur dan sebagainya.8 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi seorang

peternak yang tersebut antara lain :

1. Penyediaan makanan yangmemadai

Makanan adalah salah satu faktor terpenting dalam usaha ternak, sehingga

makanan menjadi cabang ilmu tersendiri dalam ilmu peternakan, makanan mempunyai

peranan yang penting didalam kehidupan ternak, baik diperlukan untuk pertumbuhan

bagi ternak-ternak muda maupun untuk mempertahankan hidupnya dan menghasilkan

suatu produksi dan tenaga bagi ternak-ternak dewasa serta berfungsiuntuk memelihara

daya tahan tubuh dan kesehatan.

Setiap makanan yang diberikan pada seekor ternak harus sempurna dan

mencukupi. Sempurna dalam arti bahwa makanan yang diberikan pada ternak tersebut

harus mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh ternak dengan kualitas

yang baik, cukup berarti makanan yang diberikan pada ternak itu sesuai

banyaknya dengan kebutuhan ternak yang bersangkutan.9

Dijelaskan beberapa fungsi dari makananternak, diantaranya.

a. Pertumbuhan.

Dengan adanya makanan yang sempurna dan mencukupi akan membantu

Pertumbuhan dan pembentukan jaringan, termasuk jaringan yang sudah rusak

guna mempertahankan kondisinya yang meliputi jaringan tulang, daging, lemak,


7
http://uwityangyoyo.wordpress.com/2014/03/28/dampak-usaha-petemakan-kerbau
8
M. Samad Sosroamidjoyo, dkk, Op.cit, h. 7
9
Ibid, h. 121
dan bahan-bahan lainnya.

b. Kebutuhan pokok hidup

Dengan makan-makanan yang didapat memungkinkan tubuh hewan bisa

bertahan dalam melakukan fungsi penting, misalnya gerakan-gerakan urat yang

menyebabkan jantung berdenyut sehingga hewan bisa bernafas dan

mempertahankan temperatur tubuh dan lain sebaginya.

c. Kebutuhan untuk berproduksi.

Ada dua macam hasil produksi yang diperoleh dari usaha ternak yaitu

produksi susu dan telur. Untuk memperoleh susu dan telur yang baik, maka ternak

haruslah diberikan makanan yang banyak mengandung karbohidrat, protein, dan

mineral.10Agar terwujudnya fungsi daripada pemberian makanan ternak, maka

setiap makanan yang diberikan itu haruslah mencukupi persyaratan sebagai

berikut :

1) Setiap makanan yang diberikan mestilah mengandung zat-zat yang dipelihara

antara lain : Hidrat arang, lemak, protein, mineral, vitamin, dan lain-lain.

2) Jumlah atau volume yang diberikan sesuai dengan kebutuhan jenis

serta keadaanternak.

3) Makanan harus bebas dari segala penyakit

4) Makanan yang diberikan bukan makanan yang sudah rusak, bercendawan.

5) Makanan tidak boleh mengandung suhu rendah.11

Dari beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk kebutuhan makanan bagi

dibutuhkannya cukup, maka seorang peternak harus mengenal bahan-bahan makanan

yang baik kwalitasnya, mengetahui cara pengadaannya, cara pengawetannya, dan

10
Aksi Agraris Kanisius, Op.cit, h. 6
11
Ibid, h. 10
beberapa kebutuhan untuk tiap ekor ternak sesuai dengan jenis dan umurnya dan zat-

zat apa saja yang dibutuhkan. Penyedian padang pengembalaan sangatlah diperlukan,

guna memenuhi kebutuhan makanan untuk hewan ternak yang baik. Karena padang

pengembalaan merupakan sumber penyediaan hijauan yang ekonomis dan murah. Di

padang pengembalaan tersebut terdapat hijauan yang secara langsung bisa dimakan

oleh hewan, yang terdiri dari rumput seluruhnya ataupun campuran, tetapi suatu

padang rumput yang baik dan ekonomis ialah yang terdiri atas campuran dari rumput

dan leguminose.12

Dengan demikian, hewan-hewan ternak akan dapat memenuhi kebutuhan

pokok hidupnya dengan segala macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan

tersebut. Disamping itu juga penyediaan padang pengembalaan juga akan

memberikan kemudahan kepada peternak untuk mengawasi ternaknya, agar ternak-

ternak tersebut tidak berkeliaran mencari makannya sendiri di tempat-tempat

pemukiman warga, yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian terhadap

masyarakat luas terutama bagi masyarakat yang mempunyai lahan-lahan pertanian

dan perkebunan. Apabila makanan ternak tidak disediakan dan dibiarkan mencari

makannya sendiri, hal ini tentu merugikan orang lain dan akan menimbulkan

kerusakkan terhadap ligkungan alam sekitarnya, hal ini dilarang. Sebagaimana firman

Allah SWT dalam al-Quran yang berbunyi :








Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
12
Ibid, h 13
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. al-Qashas : 77).13

2. Penyediaan kandang yang baik

Kandang bukan saja sekedar tempat ternak berteduh dari terpaan hujan dan

angin atau serangan musuh, kandang menjadi bagian terpenting dari peternakan,

pembuatan kandang yang tidak memenuhi persyaratan justru akan membuat ternak

mudah sakit dan merugikan peternak. Produksi akan bisa menurun dan resiko

terserang penyakit akan menjadi lebih besar. Bentuk Kandang berbeda-beda sesuai

dengan jenis ternak yang dipelihara. Walaupun bentuk kandang tidak sama, namun

tujuan pembuatan kandang adalah sama, yakni memelihara kebersihan agar kesehatan

ternak lebih terpelihara.Di atas dikatakan bahwa kandang yang tidak memenuhi syarat

akan dapat merugikan. Oleh karena itu haruslah diperhatikan betul akan persyaratan-

persyaratan yang diperlukan guna tercapainya tujuan yang akan dicapai. Secara umum

ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kandang ternak.

a. Bahan bangunan, untuk membuat kandang dianjurkan memakai bahan bangunan

yang relatif murah dan mudah di dapat. Bahan tersebut juga tidak mudah rusak.

b. Ventilasi, ternak membutuhkan udara segar dan sinar matahari, karena itu

ventilasi kandang harus mendapat perhatian khusus. Bila aliran udara tidak lancar,

maka udara dalam kandang akan pengap.

c. Lokasi, banyak sekali pertimbangan dalam menentukan lokasi kandang. Dari segi

kesehatan ternak, pilihlah tempat yang agak tinggi dari pada tanah sekitarnya dan

jangan memilih lokasi dibawah bukit atau cekungan, karena ditempat yang agak

tinggi akan mudah memperoleh udara segar.14

Dari segi hidup bermasyarakat, kandang ternak sebaiknya tidak menimbulkan

13
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 394
14
http://.www.caramembuat kandang hewanbaik-m”//’’page-12
bau busuk atau suara berisik yang mengganggu ketenangan. Karena itu idealnya

kandang ternak dibangun ditempat yang agak jauh dari pemukiman masyarakat. Salah

satu fungsi dari pembuatan kandang adalah untuk mengurangi pengotoran

disembarangan tempat. Hal ini tentunya untuk menjaga kebersihan lingkungan

disekitarnya, dimana tujuan ini tentunya sangat sejalan dengan ajaran Islam yang

sangat memperhatikan kebersihan. Kebersihan itu adalah sumber kesehatan,

sebaliknya kotor adalah sumber penyakit yang paling utama. 15 Sabda Rasulullah

SAW yang berbunyi :

ُ‫اَ ْ ِﻻ ْﺳﻼَ ُم ﻧَﻈِ ْﯿﻒُ ﻓَﺘَ ْﻨ ِﻈﻔُﻮْ ا ﻓَﺈ ِ ْﻧﮫُ ﻻَﯾَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ ا ْﻟﺠَ ﻨﱠ ِﺔ اَ ْ ِﻻ ْﻧ ِﻈ ْﯿﻒ‬

Artinya: Islam itu adalah bersih, maka bersihlah kamu. Sesungguhnya tidaklah masuk

surga kecuali orang yang bersih.16

Dalam surat al-Bagarah ayat 222, dikatakan bahwa Allah SWT mencintai

orang yang mau mensucikan diri.



Artinya: Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai

orang-orang yang mensucikan diri. (QS. al-Baqarah : 222).17

3. Pemeliharaan Kesehatan

Sukses tidaknya suatu usaha peternakan ditentukan oleh bermacam-macam

faktor. Diantaranya faktor kesehatan ternak yang sangat menentukan terhadap

keberhasilan usaha peternakan. Kesehatan sangat dipengaruhi oleh lingkungan

sekitarnya yang pengaruh iklim, matahari, tanah dan makhluk lain yang ada

disekitarnya.

Ternak yang biasanya hidup di suatu tempat tertentu akan terbiasa dengan

15
Kaelany HD, Islam dan Aspek-aspek Kemasyarakatan, (Jakarta : Bumi Aksara : 1992), h. 132
16
Muhammad Faiz Almath, 1100 Hadist Terpilih, (Jakarta : Gema Insani ress,1991), h. 134.
17
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 35
iklim di tempat itu, jika ternak mengalami perubahan cuaca atau iklim yang

mendadak. Misalnya karena dipindahkan ketempat lain, maka hal ini akan

mempengaruhi kesehatan. Untuk itu ternak perlu waktu untuk menyesuaikan diri dari

lingkungannya (aklimatise).18

D. Manfaat Beternak

Ditinjau dari berbagai segi, baik dari segi pemenuhan gizi, segi sosial, budaya dan

sebagainya. Usaha ternak mempunyai kedudukan yang penting dimasyarakat yang tak

bisa diabaikan begitu saja, sebab hampir setiap orang pasti memerlukan atau

memanfaatkan hasil usaha ternak terebut, baik secara langsung maupun

tidaklangsung. 19Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surat an-Nahl ayat 5

yang berbunyi :




Artinya: Dan dia Telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada (bulu)

yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu

makan.(QS. An-Nahl: 5).20

Dari ayat di atas, dipahami bahwa Allah menciptakan binatang ternak untuk

manusia sebagai kebutuhan hidup manusia di dunia ini. Pada pokoknya arti penting dan

manfaat dari pada usaha ternak itu ialah :

1. Sumber gizi, telur, daging,susu (bahan makanan)

Ditinjau dari segi kesehatan ternak adalah sumber makanan yang bermutu

tinggi, susu misalnya selain untuk kepentingan anaknya sangat bermanfaat bagi

18
M. Samad Sosro Amidjoyo, Op.cit, h. 158
19
Ibid, h. 12
20
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 256
manusia berupa bahan perdagangan dan bahan industri.21Begitu juga dengan daging,

yang merupakan sumber protein hewani yang sangat diperlukan dalam tubuh manusia,

jelaslah bahwa kerbau adalah hewan potong yang sangat bermanfaat bagi manusia,

karena mengandung protein yang tinggi dan merupakan bahan perdagangan baik

dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam al-

Quran yang berbunyi :




Artinya: Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk

kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan.(QS. al-Mu’min :

79). 22

2. Sumber pupuk

Ternak-ternak seperti kerbau, lembu, kuda, domba, dan lain-lain, adalah

penghasil pupuk kandang yang sangat dibutuhkan oleh petani, karena ternak tersebut

dipelihara dalam kandang, sehingga kotoran sisa makanan, air kencing mudah

dikumpulkan oleh petani untuk dimanfaatkan lagi sebagaipupuk.

3. Sumber bahan baku industri

Sebagai bahan industri ternak juga mempunyai arti yang sangat penting, seperti

: Sepatu, tas, bola, alat musik dan sebagainya.

4. Sumber lapangan tenaga kerja

Baik secara langsung maupun tidak langsung, ternak bisa memberikan

kesempatan kerja bagi mereka yang memerlukan tempat-tempat seperti perusahaan

ternak, pembantaian, perindustrian, dan lain sebagainya.

21
M. Samad Sosro Amidjoyo, Op.cit, h. 13
22
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 476
5. Sumber rekreasi

Ditinjau dari segi sosial ternak juga merupakan objek pariwisata, ukuran

martabat seseorang, dan olahraga, yang bisa memberikan hiburan kepada manusia. 23

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Quran yang berbunyi :



Artinya: Dan kamu memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu

membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu melepaskannya ke

tempat penggembalaan. (QS. an-Nahal: 6). 24

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat beternak sangat banyak

sekali, baik dari segi ekonomi maupun dari yang lain. Oleh karena itu marilah

ditingkatkan usaha beternak tersebut, akan tetapi kita harus memperhatikan cara-cara

beternak yang baik, supaya tidak mendatangkan dampak negatif bagi kehidupan dan

lingkungan masyarakat.

E. Kedudukan Peraturan Desa (PerDes) dalam Hirarki

Keberadaan Peraturan Desa mulai dikenal sebagai salah satu bentuk peraturan

perundang-undangan sejak diundangkannya Undang-Undang nomor 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah sebagai salah satu tugas dari Badan Perwakilan Desa,

sebuah badan yang dibentuk sebagai perwujudan demokrasi ditingkat desa. Pemberlakuan

Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah yang baru melalui Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tetap mengakui dan menguatkan

Peraturan Desa meskipun tetap belum memberikan definisi atau batasan pengertian

tentang apa yang dimaksud dengan Peraturan Desa. Definisi tentang Peraturan Desa

disebutkan di dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, yaitu Peraturan Perundang-undangan yang

23
M. Samad Sosro Amidjoyo, Op.cit, h. 11
24
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 267
dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama dengan kepala desa atau

nama lainnya. Definisi ini juga yang digunakan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 72

Tahun 2005 yang merupakan pengaturan lebih lanjut tentang Desa.25

Di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004, Peraturan Desa didudukkan

menjadi salah satu jenis peraturan perundang-undangan di dalam hierarkhi yang

digolongkan ke dalam salah satu bentuk Peraturan Daerah. Hal ini kemudian hari diakui

sebagai sebuah kesalahan karena Peraturan Desa berbeda dengan Peraturan Daerah

sehingga di dalam Undang-Undang tentang pembentukan Peraturan Perundang-undangan

yang baru yaitu Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Peraturan Desa dikeluarkan dari

hierarkhi peraturan perundang-undangan, tetapi tetap diakui keberadaannya sebagai salah

satu jenis peratuan perundang-undangan dan mempunyai kekuatan hukum mengikat

sepanjang diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi atau

dibentuk berdasarkan kewenangan.26 Dalam hal ini Peraturan Desa No 12 Tahun 2010

Tentang : bagi yang mempunyai binatang ternak tidak boleh membiarkan berkeliaran

dilingkungan masyarakat, seperti perkampungan, perkebunan, kawasan fasilitas umum

dan semisalnya. Bagi yang melanggar akan dikenakan sanksi denda Rp. 500.000,- (Lima

Ratus Ribu) perekor.

F. Dasar Hukum Islam

Usaha ternak adalah usaha yang sangat mulia dan dapat memberikan keuntungan

yang banyak kepada manusia, salah satu surat yang ada dalam al-Qur'an adalah surat al-

An'am yang berarti hewan ternak. Dinamakan surat al-An'am karena di dalamnya tersebut

kata An’aam dalam hubungan dengan adat istiadat kaum musryikin, yang menurut

mereka binatang-binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan mereka, juga dalam surat ini disebutkan hukum-hukum yang berkenaan dengan

25
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
26
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
binatang ternak. Allah SWT memerintahkan manusia untuk memelihara binatang

(beternak). Sebagaimana terdapat dalam al-Qur'an berbunyi :




Artinya: Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang

demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang

berakal. (QS. at-Thaha : 54).27

Di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir karangan H. Salim Bahreisy dan H. Said

Bahreisy dijelaskan bahwa ayat ini bercerita tentang kisah dialog antara Fir'aun dengan

Nabi Musa a.s, dimana pada ayat sebelumnya yaitu ayat 53. Nabi Musa a.s menjelaskan

kepada Fir'aun akan bukti wujudnya kekuasaan Allah dimana, Allah telah menjadikan

bumi sebagai hamparan dan menjadikan pada bumi itu jalan-jalan dan menurunkan dari

langit air hujan. Lalu Allah tumbuhkan bermacam-macam tumbuh-tumbuhan. Dari

tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam itulah Allah memerintahkan pada ayat 54

untuk kita memakannya apa yang bisa dimakan dan yang halal lagi baik seperti beras, ubi,

jagung dan lain-lainnya, dan memberikan pada hewan-hewan seperti rumput-rumput.28

Dalam tafsir Jalalain karangan Jalaluddin Muhammad bin Ahmad al Mahalli dar,

Jalaluddin Abdurahman bin abu Bakar as Sayuti, dijelaskan bahwa yang dimaksud

dengan kata An’amakum ialah : unta, kerbau, dan domba. Dan perintah untuk beternak itu

adalah ibadah (boleh). Rasullullah SAW yang menyatakan bahwa semua Nabi-nabi yang

diutus olehAllah pernah melakukan usaha ternak. Sabdanya berbunyi :

( ْ‫َﻣﺎﺑَ َﻌﺚَ ﷲُ ﻧَﺒِﯿﱠﺎ اَ ْﻻَرْ ِﻋﻰ اَ ْﻟ َﻐﻨَ ْﻢ )رَ َواهُ اَ ْﻟﺒُ َﺨﺎ ِري‬
Artinya :Tidak ada satu orangpun Nabi yang pernah diutus oleh Allah kecuali ia pernah
beternak (Bukhori).29

27
Departemen Agama RI, Op.cit, h. 315
28
H. Salim Bahreissy, dk, Terj, Singkat Ibnu Katsir, (Kuala Lumpur : Victory Agency, 1995), h. 252
29
Hamzah Ya'cub, Loc.cit
Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa beternak merupakan usaha

yang baik lagi mulia. Karena Allah SWT mengutus Nabi-nabinya pernah melakukan usaha

beternak. Oleh karena itu marilah kita melakukan usaha tersebut dengan baik, sesuai

dengan pola dan ketentuan cara beternak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai