Anda di halaman 1dari 5

JURNAL 1

Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengurangan


Penyebaran Virus Covid 19
Andi Heru Susanto, Budi S. Kramadibrata

Abstrak: Pemutus mata rantai penyebaran virus covid 19 menjadi tanggung jawab kita semua,
bukan hanya pemerintah pelaksana medis tetapi juga perlu dukungan dari masyarakat melalui
partisipasi. Partisipasi merupakah hal yang harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat
Indonesia guna pengurangan penyebaran virus ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pengaruh partisipasi masyarakat dan kebijakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus
covid 19 dengan menggunakan metode kuantitatif serta analisis structural equation model
(SEM). Jumlah populasi sebanyak 150 orang dengan metode metadata non probability sampling
serta melakukan observasi selama 60 hari (2 bulan). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan Partisipasi Masyarakat yang tinggi dan pengambilan Kebijakan Pemerintah yang tepat
dapat mengurangi penyebaran virus covid 19 di Indonesia.

Kata kunci: Partisipasi Masyarakat; Kebijakan Pemerintah; Virus Covid 19

IDENTITAS JURNAL
Pengaruh Partisipasi Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengurangan
Penyebaran Virus Covid 19
Andi Heru Susanto, Budi S. Kramadibrata

Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan Volume 4 No. 4 November 2020


DOI : http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v4i4.1497

PENDAHULUAN
Isu  Tingginya tingkat kematian covid 19 akibat kurangnya kesadaran dari
masyarakat
Teori  Terdapat dua faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat yaitu faktor
pendukun internal dan eksternal dalam pengurangan penyebaran virus covid 19 yang lebih
g mendominan adalah faktor internal dimana partisipasi tersebut dipengaruhi oleh
karakteristik individu yang mencakup tingkat pendidikan, umur, etnis,
pekerjaan, bahasa jumlah pendapatan, dan jumlah beban keluarga. Pemahanan
physical distancing melalui work from home (WHF) yang
dicanangkan pemerintah tingkat keberhasilannya tergantung kepada factor
internal tersebut.
Gap  -
Urgensi  Akibat perubahan kawasan tepian air, termasuk permukiman nelayan Mariso,
penelitian yang mengancam eksistensi matapencaharian nelayan, diperlukan sebuah kajian
yang memeriksa dampak dari perubahan konfigurasi dari permukiman tersebut.
Tujuan  Untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya antara partisipasi masyarakat
penelitian serta kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dapat mempengaruhi
pemutusan mata rantai virus covid 19.
Pertanyaa  Bagaimana analisis nilai ruang permukiman nelayan Mariso berdasarkan space
n syntax?
penelitian  Bagaimana perubahan ruang permukiman nelayan Mariso setelah konfigurasi
ruang jalan berdasarkan Makassar City Spatial Plane 2015-2030 berdasarkan
space syntax?
 Bagaimana perubahan ruang permukiman nelayan Mariso setelah konsolidasi
berdasarkan space syntax?

LITERATURE REVIEW
Musrenbangdes  merupakan forum tahunan yang diadakan oleh Pemerintah Desa untuk
merancang programprogram pembangunan yang akan dilakukan di
wilayahnya dalam kurun waktu satu tahun ke depan.

Placation  Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan, perlu menunjuk sejumlah orang


dari masyarakat yang dipengaruhi untuk menjadi anggota satu badan
publik.

Partnership  Untuk itu, diambil kesepakat saling membagi tanggung jawab dalam
perencanaan, pengendalian keputusan, penyusunan kebijakan serta
pemecahan masalah yang dihadapi.
Informing  Masyarakat tidak hanya diberi tahu, tetapi juga diundang untuk berbagi
pendapat, meskipun tidak ada jaminan bahwa pendapat yang
dikemukakan akan menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan.

METODE
Jenis  riset kausal  digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat dalam
penelitian penelitian ini
Lokasi  masyarakat,di wilayah jakarta barat.
Metode  Stratified random sampling  menangani masalah, pelaksanaan upaya
pengumpula mengatasi masalah, dan proses keterlibatan masyarakat di dalam
n data mengevaluasi perubahan yang terjadi
Metode  Structural Equation Modeling (SEM)  Untuk mengetahui tingkat
analisis signifikan dan keterkaitan antar variabel

TEMUAN
Kualitas  Jalanan sempit, tidak rata, berbatasan langsung dengan bangunan dan
fasilitas dan terdapat beberapa jalan buntu;
infrastruktur  Air payau, PDAM terdistribusi merata;
 Sampah tidak dipilah; tidak terdapat manajemen persampahan;
 Darinase terbuka, tidak mengalir karena penuh dan tersumbat oleh sampah;
 Pembuangan air kotor langsung ke laut sehingga meninmbulkan bau tak
sedap;
 Tempat pelelangan ikan tradisional, dermaga sempit sehingga hanya kapal
kecil yang dapat bersandar; tidak terdapat bengkel perahu.
Kualitas  Bangunan hunian semi permanen/ semi tradisional. Bagian atas material
bangunan kayu dan bawah batu bata. Perubahan bentuk dan fungsi dipengaruhi
semakin berkurangnya nelayan.
Kualitas  Semenjak aktivitas reklamasi, sering terjadi banjir hingga betis orang
lingkungan dewasa, meskipun sebelumnya banjir tidak pernah terjadi di daerah ini.
Banjir diperparah oleh buruknya kondisi drainasi dan kebiasaan membuang
sampah semabarangan mengakibatkan banjir
Aktivitas  Pergerakan terbanyak terjadi pada sore hari dilanjut ke menjelang sore hari.
(pergerakan Pergerakan paling sedikit terjadi pada siang hari karena temperature yang
mannusia) tinggi
 Pergerakan terbanyak menggunakan sepeda motor. Penggunaan sepeda,
becak tergolong rendah karena kurang praktis dan efisien. Tidak terdapat
mobil karena selain mahal, kondisi jalan yang sempit juga tidak
mendukung;
 Gate 30 dan 34 paling sering dilalui oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan
jalan tersebut lebih lebar dibanding jalan lainnya. Selain itu, gate ini
terhubung dengan koridor jalan di sekitar area permukiman.
 Gate 21 paling jarang dilalui oleh manusia. Hal tersebut dikarenakan
koridor jalan sangat sempit dan posisinya yang terlalu dalam (di tengah
kawasan permukiman),
Integrasi  Ruas jalan (1-6) yang memiliki nilai integrasi visual yang baik karena:
permukiman memiliki lebar (3,5 m) yang lebih dari jalur sirkulasi lainnya. Selain itu,
pesisir posisi jalan yang terletak di ‘tepi’ permukiman (nilai lower depth yang
rendah);
 Ruas jalan (9) yang memiliki nilai integrasi rendah karena merupakan jalan
buntu, tidak terkoneksi dengan ruang lain, memiliki bentuk kurva yang
dapat menghalangi pandangan, serta kepadatan yang tinggi (?).

DISKUSI
Karakteristik permukiman  Karakteristik permukiman yang padat membentuk jalur-jalur
mengakibatkan integrasi sirkulasi (jalan) menjadi sempit dan di beberapa titik terdapat
rendah. jalan buntu. Hal tersebut memutuk koneksi permukiman
dengan area di sekitarnya;
Potensi sekitar kawasan  Potensi pusat-pusat ekonomi dan permukiman baru yang
memiliki nilai integrasi yang tinggi di sekitar permukiman
nelayan.
Solusi peningkatan  Menambahkan segmen jalan yang menghubungkan
integrasi dengan permukiman nelayan dengan ruas jalan di sekitar yang
konsolidasi memiliki nilai intensitas pemanfaatan dan integrasi yang
tinggi;
 ‘membuka’ jalan buntu.

KESIMPULAN
 Memiliki integrasi yang rendah yang ikut mengurangi nilai potensi ekonomi dan sosial;
 Kedekatan dengan fungsi ekonomi dan permukiman baru dengan integrasi yang tinggi
meningkatkan nilai ruang;
 Konsolidasi lahan dilakukan untuk meningkatkan integrasi dengan menambah segmen
jalan dan ‘membuka’ jalan buntu.

REVIEW
 Melalui penelitian ini diketahui bahwa integrasi permukiman dengan lingkungan
sekitarnya dapat ditinjau dari segi aksesibilitas, khususnya koneksi antar jaringan jalan,
baik di dalam permukiman maupun koneksi antar permukiman dengan jaringan jalan yang
ada di kawasan sekitarnya;
 Melalui penelitian ini, diketahui bahwa konsolidasi lahan dapat membantu dalam
meningkatkan integrasi kawasan permukiman dengan kawasan sekitarnya; dengan
membuka jalan buntu dan membentuk jaringan jalan baru yang terkoneksi;
 Terdapat beberapa hal yang belum dijelaskan dalam penelitian ini, seperti:
a. Tidak terdapat penjelasan tentang perubahan yang terjadi di permukiman nelayan,
baik fisik maupun non-fisik, sebagai akibat aktivitas reklamasi;
b. Tidak terdapat penjelasan (baik urgensi, latar belakang, dan teori) tentang bagaimana
keterkaitan konsolidasi lahan dengan integrasi kawasan; mengapa konsolidasi lahan
dipilih menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah rendahnya integrasi permukiman.

Anda mungkin juga menyukai