Anda di halaman 1dari 11

ANTROPOLOGI MARITIM :

PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TINGKAT


NASIONAL PADA WILAYAH PESISIR

Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Arkanudin, M. Si\n

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL

Di Susun Oleh :
Anggrayta Azahra M.
E1121201014

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan


dan perubahan yang terjadi pada kelompok masyarakat pesisir terhadap
pembangunan infrastruktur sebagai program pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian di daerah pesisir. Selain itu, dengan
adanya program pemerintah dalam pembangunan tingkat nasional tersebut, apa
upaya pemerintah dalam memaksimalkan pembangunan dengan memperhatikan
ekosistem dan lingkungan lokal agar masuk pada kategori pembangunan
berkelanjutan yang ramah lingkungan. Pembangunan berkelanjutan tingkat
nasional dalam program pemerintah juga haruslah mempertahankan kelestarian
kebudayaan dan tradisi lokal agar tidak tergerus oleh jaman era modern ini. Artikel
ini dikaji menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan deskriptif. dengan
pengumpulan data dilakukan melaui kajian pustaka dan studi literatur.

ABSTRACT

This research was conducted with the aim of knowing how the developments and
changes that occur in coastal community groups towards infrastructure
development as a government program in an effort to improve welfare and the
economy in coastal areas. In addition, with the government program in national
level development, what are the government's efforts in maximizing development
by paying attention to the local ecosystem and environment so that it is included
in the category of environmentally friendly sustainable development. National
level sustainable development in government programs must also maintain the
preservation of local culture and traditions so that they are not eroded by this
modern era. This article is examined using a descriptive qualitative research
approach. with data collection is done through literature review and literature
study.
Keyword: pembangunan infrastruktur, pesisir.
PENDAHULUAN tumbuhan karang, padang lamun dan
Secara umum, rumput laut, serta sumber daya
infrastruktur dapat didefinisikan mineral dan geologi; 2) aset tak
sebagai fasilitas yang berasal dari terbarukan seperti sumber daya
berbagai pekerjaan utama yang mineral dan geologi; jasa lingkungan
berasal dari berbagai pekerjaan utama , pariwisata, transportasi, dan sumber
yang secara historis disukung sektor energi. Oleh karena itu diperlukan
publik guna meningkatkan output dari perencanaan pembangunan pada
sektor swasta dan dapat wilayah pesisir dan kawasan pesisir
memungkinkan pengeluaran rumah guna meningkatkan faktor
tangga. Infrastruktur bukan sekadar keberhasilan pada perhatian yang
terbatas dalam perspektif ekonomi serius agar kawasan pesisir tidak
tetapi berkaitan dengan bidang rusak, seperti yang telah disebabkan
pertahanan dan keberlanjutan oleh pembukaan lahan intensif untuk
pemerintah. (Arief & Pradini, 2019) budidaya sumber daya alam
Wilayah pesisir sebagai laut.(Laming & Rahim, 2020)
wilayah dengan sumber daya alam Pembangunan
yang melimpah menjadi fokus infrastruktur menurut (Dwi Agvita
penting dalam pembangunan karena Berutu et al., 2021) diumpamakan
berpenduduk padat dan rentan sebagai input yang mampu
terhadap berbagai bahaya, salah mempengaruhi sumber peningkatan
satunya adalah bencana alam seperti batas kemajuan teknologi. Hal ini
tsunami. Masyarakat pesisir sebagai dikarenakan munculnya eksternalitas
kelompok masyarakat yang tinggal di dalam pembangunan infrastruktur.
wilayah pesisir dan mengandalkan Eksternalitas infrastruktur dapat
sumber daya laut dan pesisir untuk berdampak pada kegiatan produksi
menopang kehidupan ekonominya. karena memberikan aksebilita,
Mata pencaharian masyarakat pesisir kenyamanan, erta kemungkinan
tidak hanya sebagai nelayan, tetapi kegiatan produksi yang lebih efektif.
juga ada yang bermatapencaharian Dengan potensi sebesar
sebagai pengolah hasil laut dan itu;ah pemerintah membuat kebijakan
pedagang ikan, kemiskinan mereka pembangunan infrastrultur
dapat diklasifikasikan sebagai brkelanjutan guna meningkatkan
kemiskinan struktural, kemiskinan kesejahteraan masyarakat pesisir
budaya, dan kemiskinan ekonomi. dalam aspek perekonomian. Dengan
Wilayah pesisir memiliki dibangunnya sarana dan prasarana
potensi pengembangan sumber daya maka mobilitas akan menjadi lebih
yang tinggi karena di dukung oleh mudah dan kawasan yang mulanya
faktor-faktor berikut: 1) sumber daya sulit dijangkau akan menjadi mudah
yang terbarukan seperti mangrove, dikunjungi. Bermodalkan kekayaan
sumber daya alam laut dan keindahan HASIL DAN PEMBAHASAN
alam yang menjadi pesona tersendiri.
Dengan meningkatnya mobilitas, 1. Pengaruh program
maka akan memudahkan keluar- pembangunan di daerah
masuk barang-barang baik kebutuhan pesisir berdasarkan pada
pokok maupun sekunder. ekologi setempat serta
Hal ini juga akan kebudayaan dan keterampilan
meningkatkan variasi mata yang telah dikuasai oleh
pencaharian masyarakat pesisir yang masyarakat lokal.
pada umumnya hanya berprofesi
sebagai nelayan memunculkan Pembangunan Indonesia
profesi baru seperti pengolah hasil sebagai poros maritim dunia adalah
tangkapan laut menjadi makanan salah satu visi dan misi utama dari
oleh-oleh khas wilayah tersebut, program pemerintah dalam
dengan adanya sarana dan prasarana, pemangunan jangka panjang yang
masyarakat lokal diberi kesempatan telah ditetapkan pada beberapa
untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Kawasan Strategis Pariwisata
Dengan begitu, maka angka Nasional (KSPN) sebagai salah satu
pengangguran dan kemiskinan pada bagian dari rencana induk dalam
masyarakat pesisir akan berkurang pembangunan kepariisataan nasional
seiring dengan berjalannya waktu. sebagai salah satu upaya strategis
yang diharapkan berperan sebagai
lokomotif pembangunan wilayah
METODOLOGI PENELITIAN berdasarkan pengembangan
Penelitian ini kepariwisataan berpengaruh penting
menggunakan metode kualitatif dalam satu atau lebih aspek.
deskriptif dengan pendekatan studi (Wibowo, 2018) terutama pada aspek
literature dan kajian kepustakaan. pertumbuhan ekonomi, aspek sosial-
Metode studi literatur merupakan budaya, aspek pemberdayaan sumber
serangkaian kegiatan yang berkenaan daya alam serta daya dukung
dengan metode pengumpulan data lingkungan hidup dan ekosistem
pustaka, membaca dan mencatat, lokal.
serta mengelola bahan penelitian. Pembangunan
(Zed, 2008:3) inrastruktur sebagai program
pemerintah dalam pengembangan
berkelanjutan tentunya tidak lepas
dari dampak dan pengaruh perubahan
yang diraksakan oleh masyarakat
pesisir lokal dalam menghadapi
kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Mulai dari hal sederhana mempercepat proses pemanfaatan
seperti perubahan tata letak dan bahan bangunan guna mengurahi
bentuk morfologi lingkungan penumpukan bahan material yang tak
kawasan pesisir, jumlah pekerja dan terpakai. Selain itu pengangkutan
material pembangunan yang diangkut material oleh kendaraan dilakukan
ke kawaan pesisir. Untuk tidak melebihi kapasitas dan
meminimalisir dampak kebisingan kecepatan yang telah ditetapkan dan
tersebut, maka pemerintah haruslah dilengkapi dengan penutup seperti
mengikuti prosedur operasi standar terpal agar menghindari material yang
untuk pengopersian dan pemeliharaan jatuh dan tercecer.
peralatan yang digunakan; Kegiatan program
menetapkan batas kecepatan pembangunan berkelanjutan pada
maksimum kendaraan pengangut daerah pesisir juga akan berdampak
seperti truk dan traktor; serta perlunya paa penurunan kualitas air laut yang
perencanaa matang dalam mengatur disebabkan oleh material-material
waktu pelaksanaan pekerjaan. asing yang dipasang menyebabkan
Selain dampak pada turbulensi atau pengeruhan sedimen
masyarakat, pembangunan dasar laut sehingga dapat
infrastruktur tersebut uga dapat mengakibatkan meningkatnya
berdampak pada lingkungan sekitar kekeruhan air laut yang besar. dengan
tempat pembangunan, mengingat adanya hal tersebut dapat dipastikan
adanya banyak bahan-bahan kimia presentasi atau nilai kecerahan warna
yang terkandung dalam material alami laut akan berkurang, sebalikny
bangunan. Kegiatan konstruksi kekeruhan yang disebabkan
diperkirakan akan berdampak teraduknya sedimen pada laut
terhadap penurunan kualitas kebauan dangkal akan meningkat. Oleh karena
yang disebabkan menurunnya itu perlu adanya perhatian khusus
kualitas udara sekitar yang dalam pengelolaan dampak tersebut,
disebabkan oleh lalu lintas kendaraan terlebih pada sekiatara lokasi
berat pengangkut material seperti pemangunan karena air laut seperti
kapal dan mobil truk dan traktor. yang kita ketahui dimanfaatkan oleh
Selain itu, kualitas udara yang masyarakat lokal untuk memenuhi
berdampak pada munculnya bau kebutuhan domestik dan sebagai mata
asing pada wilayah pesisir juga pencaharian.
disebabkan oleh sisa-sisa material Selain pengaruh pada
yang tak terpakai atau sisa-sisa lingkungan dan ekosistem pesisir,
material buangan. program pembangunan dan
Untuk meminimalisir perkembangan daerah kawasan
dampak tersebut, maka harus adanya pesisir juga berpengaruh pada
arahan pengelolaan lingkungan agar kebudayaan dan keterampilan yang
telah dikuasi oleh masyarakat lokal. yang akan dilakukan. Para pekerja
Salah satu contoh adalah, masyarakat konstruksi pun biasanya akan turut
pesisir yang seperti kita ketahui dalam upacara ritual adat tersebut,
memiliki kepercayaan terhadap dewa- dan harus mengikuti prosedur dan
dewi laut walaupun mayoritas dari aturan yang berlaku dalam adat dan
mereka telah memeluk agama resmi, tradisi masyarakat pesisir lokal untuk
namun tradisi ritual adat sebagai menghindari hal-hal yang tidak
bentuk kebudayaan masyarakat diinginkan.
pesisir masih dipertehankan. Sebagai
salah satu contoh, bahwa masih ada
masyarakat pesisir yang 2. Perubahan yang akan terjadi
menghanyutkan sesajen kemudian pada masyarakat pesisir
memanjatkan doa-doa sebagai bentuk terhadap pembangunan dan
penghormatan terhadap dewa-dewi perkembangan infrastruktur
penjaga laut untuk meminta
perlindungan atau sebagai ucapan Pada dasarnya, semua
terima kasih karena telah memberikan kegiatan pembangunan khususnya
hasil tangkapan yang banyak. Namun daerah pesisir akan menimbulkan
disamping itu, masyarakat pesisir perubahan terhadap lingkungan
percaya jika ada kerusakan atau sekitarnya baik itu perubahan positif
pencemaran laut yang tidak di duga atau perubahan negatif. Perubahan
akan memicu kemarahan dewa-dewi positif yang sering kita temui adalah
penjaga laut sehingga terjadi bencana meningkatnya ekonomi lokal pada
alam atau ombak yang tinggi sektol kawasan pesisir dimana
sehingga para nelayan tidak bisa masyarakat setempat tidak lagi hanya
melakukan pelayaran untuk bermata pencaharian sebagai nelayan
menangkap ikan. Hal itu akan dan pedagang ikan, namun telah
berdampak pada kelangsungan hidup menyebar menjadi guide pengolah
para masyarakat pesisir, tidak hanya hasil laut menjadi kuliner khas
pada nelayan, namun juga pada pesisir, dan lain sebagainya. Namun
pengolah hasil laut dan pedagang tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
ikan. hal akan ada plus dan minusnya, tidak
Oleh karena itu, sebelum hanya perubahan positif, perubahan-
melakukan pembangunan dan prubahan negatif pun kerap dijumpai
pengembangan pada kawasan pesisir di daerah pesisir, salah satu
laut, masyarakat lokal akan contohnya ialah menurunya kualitas
melakukan upacara atau ritual untuk kebersihan dan keasrian lingkungan.
meminta ijin kepada dewa-dewi Tidak dapat dipungkiri, semakin
penjaga laut, meminta keselamatan banyak orang yang datang
dan kelancaran atas pembangunan berkunjung maka semakin banyak
sampah-sampah yang dibuang oleh semakin tinggi, terlebih tidak adanya
oknum-oknum tidak jalan utam yang menjadi sarana untuk
bertanggungjawab, begitupula dilalui kendaraan. Dalam program
dengan sisa-sisa produksi domestik pemerintah dalam pembangunan dan
yang ditumpuk. Oleh karena itu, harus pengembangan kawasan pesisir tidak
adanya sosialisasi guna hanya pembangunan pelabuhan dan
menanggulangi sampah plastik dan tempat wisata, namun juga sarana dan
sisa produksi domestik, bagaimana prasarana seperti jalan utama untuk
cara mengurangi dan mengolah memudahkan mobilisasi. Karena itu
sampah sisa tersebut menjadi sesuatu diharapkan dengan adanya
yang berharga dan tidak merusak pembangunan jalan akan
ekosistem biota laut, dan juga agar memudahkan untuk melakukan
kualitas air laut, udara, dan keasrian penataan kawasan kumuh di kawasan
lingkungan sekitar tetap terjaga. pesisir.
Pertimbangan lingkungan Selain pembangunan
menyangkut stabilitas fisik pantai, sarana dan prasarana yang
lingkungan masyarakat yang unik, menimbulkan dampak besar bagi
penyedia stok hewan dan tumbuhan masyarakat pesisir, pengembangan
merupakan potensi untuk daerah pesisir pun turut andil dalam
dimanfatkan, pelestaian plasma mempegaruhi tatanan masyarakat dan
nutfah, estetika dan identitas budaya, kehidupan sosial masyarakat pesisir.
serta apakah terjadi kerusakan Hal ini dikarenakan setelah program
lingkungan yang disebabkan oleh pemerintah berhasil terlaksana, maka
sedimentasi, konstruksi, pertanian, daerah tersebut akan menjadi poros
penebangan, penambangan, dan kawasan wisata yang akan
penangkapan berlebihan, serta limbah banyak didatangi orang dai berbagai
buangan yang mengandung nutrien, daerah bahkan turis-turis
dan terkontaminasi oleh berbgai mancanegara, dimana hal tersebut
macam limbah. akan menimbulkan banyak perubahan
Seperti yang kita ketahui dan interaksi antar budaya sehingga
bahwa daerah pesisir terdapat banyak cepat atau lambat, kawasan pesisir
pemukiman kumuh karena faktor yang pada awalnya masyarakat lokal
ekonomi rendah yang menyebabkan masih berpegang dengan trdisi
kemiskinan. Kawasan kumuh perlahan-lahan mulai terkikis jaman.
menjadi masalah utma yang hampir Untuk mencegah hal
dihadapi semua kota besar di tersebut maka pemerintah
Indonesia bahkan di kota-kota negara menghimbau masyarakat lokal untuk
berkembang lainnya. Tatanan tetap mempertahankan tradisi agar
pemukiman yang berdempetan tanpa tidak tergerus dan menjadikannya
jarak meningkatkan resiko kebakaran sebagai pesona khas kawasan
tersebut. Dimana selain keindahan ternak yang dimilkinya dapat
alam dan kuliner khas yang dapat ditentukan untuk mencapa hasil
dinikmati oleh turis mancanegara, pendapatan yang diinginkan.
tradisi dan budaya yang dijaga Berbeda dengan masyarakat pesisir
menjadi daya tarik tersendiri untuk yang mata pencahariannya
wilayah tersebut agar lebih dikenal didominasi dengan nelayan yang
dengan kekhasannya. Indonesia bergelut dengan laut untuk
dikenal sebagai negara dengan mendapatan penghasilan, sedangkan
banyak suku dan kebudayaan yang tidak ada yang dapat memprediksi
unik sebagai identitas setiap etnis di kondisi laut. Apabila ombak sedang
Indonesia, keberagaan tersebutlah tinggi maka para nelayan tidak akan
yang akan menjadi daya tarik bisa melaut untuk menangkap ikan,
tersendiri. sehingga pendapatan mereka tidak
bisa dikontrol sesuai keinginan
mereka.
3. Perkembangan kelompok Namun, setelah adanya
masyarakat pesisir dalam program pembangunan dari kebijakan
menghadapi kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah pemerintah, maka para nelayan
memiliki opsi untuk mendapatkan
Program pembangunan pengghasilan. Dengan terbukanya
infrastruktur pemerintah tidak lepas usaha-usaha kecil yang baru, maka
dari upaya modernisasi guna akan banyak lowongan pekerjaan
meningkatkan kualitas negara dalam baru yang dapat menjadi opsi dalam
memanfaatkan sumber daya alam dan bermatapencaharian.
manusia. Ada banyak faktor-faktor Berbicara tentang
yang menjadi penyebab masyarakat modernisasi, tak dapat dipungkiri
pesisir menjadi suatu komunitas yang akan adanya budaya baru yang masuk
terbelakang atau bahkan terisolasi dan diterima oleh masyarakat
sehingga masih jauh untuk setempat yang menyebabkan
menjadikan semua masyarakat lokal prubahan sosial baik kecil ataupu
menuju kesejahteraan. Setiap besar. apabila budaya modern masuk
komunitas memiliki karakteristik dan diterima oleh masyarakat tanpa
kebudayaan yang berbeda-beda. filter, maka yang terjadi adalah
Karakteristik masyarakat pesisir terkikisnya budaya dan tradisi lokal
dengan karakteristik masyarakat yang menjai identitas masyarakat
agraris jelas berbeda. Jika masyarakat pesisir lokal.
agraris seperti petani mempunyai Selain itu, dalam
pendapatan yang dapat dikontrol berjalannya waktu juga akan terjadi
karena adanya pola panen yang dinamika sosial, dinamika sosial
terkontrol sehingga hasil pangan atau budaya masyarakat merupakan
kondisi yang mmungkinkan terbukanya kawasan yang terisolasi,
masyarakat pesisir menerapkan nilai- masyarakat pesisir mulai
nilai kehidupan dalam berinteraksi menggunakan teknologi terbaru
dengan segenap anggota masyarakat dalam menangkap ikan dan mulai
lainnya. Dinamika sosial budaya membudidayakan hasil laut untuk
memiliki peran yang penting dalam memenuhi kebutuhan usaha
pemanfaatan potensi bahari. Secara domestik.
umum, ada tiga unsur dinamika sosial
budaya, yaitu nilai sosial budaya, KESIMPULAN
peran lembaga adat, dan dinamika Pembangunan
hubungan sosial menunjukkan krteria infrastruktur tingkat nasional sebagai
yang tinggi. program masyarakat sebagaimana
Pengembangan yang telah dijelaskan mempengaruhi
masyarakat pesisir menuju masyarakat pesisir dari berbagai
kesejahteraan diawali oleh kesadaran aspek. Mulai dari aspek
masyarakat untuk berubah, didukung perekonomian, dimana kawasan
pengembangan nilai sosial budaya. pesisir pedalaman dengan panorama
Perilaku masyarakat pesisir dalam dan keunikan budayanya
mengelola sumber daya pesisir secara meningkatkan pendapatan domestik
ekologis, sosial dan ekonomi dapat yang akan meningkatkan
dikembangkan melalui penerapan perekonomian lokal dan taraf hidup
penyuluhan oleh fasilitator yang masyarakat lokal. Dengan terbukanya
kompeten dengan menggunakan kaasan yang terisolir, akan terjadi
pendekatan sosial budaya, dukungan pertukaran budaya yang perlahan
koordinasi antar lembaga yang terkait akan membawa modernisasi.
dngan sumber daya pesisir, dan Namun, meskipun
dilakukan secara kontinyu. masyarakat lokal tidak dapat
Tidak hanya pengaruh menghindari modernisasi,
pada perkembangan zaman, namun masyarakat lokal harus memiliki
pengembangan masyarakat pesisir kesadaran diri untuk tetap
juga berengaruh pada sistem melestarikan tradisi dan budayanya
pengetahuan dan keterampilan. sebagai identitas masyarakat pesisir
Sebelum adanya modernisasi setempat. Dengan meningkatnya
masyarakat pesisir masih perekonomian lokal, maka
menggunakan alat-alat sedernaha pemanfaatan sumber daya manusia
untuk menagkap ikan dengan perahu pun akan meningkat. Hal ini akan
kecil sederhana yang dirakit sendiri membuka peluang bagi masyarakat
dengan mesin yang ditempel di pesisir untuk memiliki profesi lain
belakang perahu. Namun, saat telah selain mejadi nelayan, sebagai contoh
memasuki era modenisasi dan dengan adanya pengunjung dan turis
mancanegara terbukanya peluang Kabupaten Malang. Bio Kultur,
usaha untuk mengolah hasil laut VII(2).
menjadi panganan khas daerah
Dwi Agvita Berutu, A., Oktaini, R.,
tersebut, yang memiliki ciri khas
Sugengni, S., & Panorama, M.
tersendiri yang berbeda dari daerah (2021). ANALISIS
lainnya. PEMBANGUNAN
Selain pengaruh positif, INFRASTRUKTUR
dampak negatif dari pemangunan TERHADAP
infrastruktur di daerah pesisir pun tak PEMBANGUNAN EKONOMI
dapat dihindari. Yang akan MASYARAKAT PESISIR
SUMATERA UTARA. Berajah
dikhawatirkan adalah, apabila
Journal, 2(1).
masyarakat lokal tidak adanya https://doi.org/10.47353/bj.v2i1.
kesadaran untu mempertahankan 68
tradisi dan budaya lokal sehingga
dibiarkan tergerus oleh modernisasi Julianto, H., & Jumario, N. (2017).
dan budaya asing yang masuk. Selain Pengaruh Pembangunan
itu dalam proses pembangunan Infrastruktur Jalan Terhadap
Penataan Kawasan Kumuh
infrastruktur akan menyebabkan
Pesisir Kota Tarakan. Potensi :
pengaruh yang cukup besar mulai dari Jurnal Sipil Politeknik, 19(2).
kualitas udara yang menimbulkan bau https://doi.org/10.35313/potensi
yang menganggu hingga pengeruhan .v19i2.897
air laut karena terkeruknya sedimen
laut, hal tersebut akan menurunkan Laming, S., & Rahim, M. (2020).
kualitas air laut yang memiliki peran Dampak Pembangunan Pesisir
Terhadap Ekonomi Dan
penting bagi masyarakat lokal.
Lingkungan. Jurnal Sipil Sains,
10(September).

DAFTAR PUSTAKA Lasabuda, R. (2013).


PEMBANGUNAN WILAYAH
Arief, H., & Pradini, U. R. (2019). PESISIR DAN LAUTAN
Analisis Kebijakan DALAM PERSPEKTIF
Pengembangan Berbasis NEGARA KEPULAUAN
Keberlanjutan Kabupaten REPUBLIK INDONESIA.
Kepulauan Meranti Provinsi JURNAL ILMIAH PLATAX,
Riau. IJAE (Jurnal Ilmu 1(2).
Ekonomi Pertanian …. https://doi.org/10.35800/jip.1.2.
2013.1251
Dhanny S. Sutopo. (2018).
Mistisisme dan Praktik Lubis, S. (2019). PEMBANGUNAN
Pembangunan Desa dalam DAN MODERNISASI
Ruang SosioKultural MASYARAKAT PESISIR.
Masyarakat Pesisir di
Pembangunan Perdesaan
Dalam Rangka ….

Nengsih, N. S. (2020). Penerapan


indikator pembangunan
berkelanjutan di daerah pesisir
dalam keanekaragaman hayati
laut untuk mensejahterakan
masyarakat. Jurnal Ilmu Sosial
Dan Ilmu Politik, 1(2).

Nurmatias, N. (2019). Pembangunan


Berkelanjutan Kawasan Pesisir
di Kabupaten Batubara Provinsi
Sumatera Utara. Buletin
Pembangunan Berkelanjutan,
2(1).
https://doi.org/10.25299/bpb.20
18.3852

Anda mungkin juga menyukai