Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSIS

PENYAKIT BAWANG MERAH

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)
Pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Ponorogo

ENGGAR ANDRIANTO
18532924

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
(2022)
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL SKRIPSI

Nama : Enggar Andrianto


NIM : 18532924
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik
Judul Proposal Skripsi : Implementasi Logika Fuzzy Pada Sistem Pakar Diagnosis
Penyakit Bawang Merah

Isi dan formatnya telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat

Untuk mengikuti seminar proposal skripsi

pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Ponorogo, 27 Maret 2022


Menyetujui,

Dosen Pembimbing 1 Dosen Pembimbing 2

(Angga Prasetyo, ST,M.Kom) (Fauzan Masykur, ST, M.Kom)


NIK. 19820819 201112 13 NIK. 19810316 201112 13

Mengetahui,
Ketua Prodi Studi Teknik Informatika

Adi Fajaryanto Cobantoro, S.Kom, M.Kom


NIK. 19840924 201309 13
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh tegak
dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm dan membentuk rumpun. Bawang merah termasuk
salah satu komoditi hortikultura yang strategis dan bernilai ekonomi tinggi.
Berkurangnya lahan pertanian, serangan dari hama pertanian seperti ulat, jamur dan
bakteri, konsumsi pupuk kimia yang tinggi, pengaruh musim hujan, pemilihan bibit yang
kurang tepat membuat kuantitas dan kualitas produksi bawang merah mengalami penurunan.
Minat para petani untuk menanam bawang merah juga menurun karena harga bibit yang
tinggi dan mahalnya pupuk kimia sehingga modal pembelian bibit umbi sangat besar.
Kondisi tersebut membuat produktivitas bawang di Indonesia menjadi berkurang sehingga
banyak bawang merah import yang masuk ke Indonesia.
Hama adalah hewan atau organisme yang menyerang tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembangannya tidak dapat berjalan secara optimal. Sedangkan penyakit pada tanaman
adalah gangguan pada tumbuhan yang disebabkan oleh patogen maupun patogen yang juga
menghambat proses pertumbuhan tanaman. Pada tanaman bawang, sedikitnya terdapat 6
jenis hama yang dapat menyerang yaitu: Ulat Bawang, Ulat Grayak, Trips, Lalat Pengorok
Daun, Orong-Orong, Ngengat Gudang dan 6 penyakit yang menghambat pertumbuhan yaitu:
Penyakit Trotol (Purple blotch), Penyakit Otomatis (Antracnose), Penyakit Embun Bulu
(Downy mildew), Layu Fusarium (Twisting Disease), Stemphylium Leaf Blight, Penyakit
Bercak Daun Serkospora (Cercospora Leaf Spot).
Dari sekian banyaknya hama dan penyakit menjadi permasalahan dalam bercocok tanam
bawang merah. Setiap serangan hama dan penyakit, cara mengatasinya pun akan berbeda-
beda. Biasanya saat tanaman bawang merah terserang hama atau penyakit, petani langsung
memberikan pestisida atau penanganan yang terkadang tidak sesuai dengan hama dan
penyakit yang menyerang. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan terhadap hama dan
penyakit tanaman bawang, khususnya pada petani pemula. Akibatnya penanganan yang
dilakukan tidak maksimal bahkan dapat menimbulkan hama atau penyakit yang baru. Peran
seorang pakar atau ahli pada bidang ini di perlukan sebagai tempat konsultasi terkait dengan
hama dan penyakit bawang merah serta cara pengendaliannya yang tepat. Namun keberadaan
pakar tidak selalu ada pada disetiap tempat dimana masyarakat membutuhkannya.
Melihat uraian diatas maka salah satu solusi adalah mengakuisisi pengetahuan pakar ke
dalam suatu sistem yang di tujukan kepada petani pemula. Sistem ini akan menggantikan
kehadiran pakar dan membantu petani pemula dalam mendiagnosa penyakit tanaman bawang
merah. Dalam dunia komputer alat yang di gunakan untuk mendiagnosa penyakit dengan
menggantikan kehadiran pakar biasa disebut dengan sistem pakar.
Sistem pakar adalah program komputer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
manuasia dalam menyelesaikan masalah yang dilakukan oleh seorang pakar. Sistem pakar ini
nantinya akan menggunakan logika fuzzy.

Dari latar belakang permasalahan di atas penulis, menggagas sebuah perancangan sistem
yang digunakan sebagai alat bantu untuk mendiagnosa penyakit bawang merah dengan judul
penelitian “IMPLEMENTASI LOGIKA FUZZY PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSIS
PENYAKIT BAWANG MERAH”

1.2. Perumusan Masalah


Dari uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan yang ditimbulkan, yaitu :
1. Bagaimana membangun sistem yang bisa digunakan untuk mendiagnosa penyakit
tanaman bawang merah?
2. Bagaimana mengimplementasikan algoritma fuzzy logic pada sistem pakar berbasis
web?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis mempunyai tujuan dari penulisan tugas
akhir ini yaitu sebagai berikut :
1. Merancang sistem pakar berbasis web untuk mendiagnosa penyakit bawang merah.
2. Mengimplementasikan algoritma fuzzy logic pada sistem pakar berbasis web.

1.4. Batasan Masalah


1. Di terapkan menggunakan metode fuzzy logic.
2. Digunakan untuk mendiagnosa penyakit bawang merah
1.5. Manfaat Penelitian
Diharapkan pada perancangan sistem ini dapat memberikan manfaat baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut :
1. Untuk penulis
Dapat mengaplikasikan ilmu selama dalam perkuliahan, khususnya bidang sistem
pakar, fuzzy logic, dan aplikasi web.
2. Untuk petani
Dengan adanya sistem pakar ini dapat menjadi lebih mudah dalam mendiagnosa
sedini mungkin untuk penyakit bawang merah. Selain itu diharapkan dapat
memberikan pengetahuan secara teoritis tentang penyakit bawang merah dan cara
mengatasinya.
3. Bagi pembaca
Dapat dijadikan sumber pengetahuan dan referensi untuk penelitian yang akan datang
dalam perancangan suatu sistem pakar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

2.2. Sistem Pakar


Menurut Giarratano (2005), sistem pakar merupakan salah satu cabang dari
kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI). Salah satu definisi populer dari
kecerdasan buatan adalah “membuat komputer agar dapat berpikir seperti manusia.”
Ketika suatu sistem berhasil melalui tes yang diujikan, maka sistem tersebut dianggap
sebagai strong AI. Istilah strong AI digunakan oleh orang-orang yang beranggapan
bahwa AI harus berdasarkan dasar logika yang kuat daripada yang mereka sebut
sebagai weak AI, yaitu berdasarkan jaringan neural buatan, algoritma genetic, dan
metode evolusioner.
Sebuah sistem pakar pada umumnya dirancang untuk memiliki beberapa
karakteristik, diantaranya ialah ( Levine, 1990 ):
1. High performance. Sebuah sistem pakar harus bisa merespon pada setiap
kondisi di lapangan sama baiknya atau lebih baik dari seorang pakar itu
sendiri.
2. Adequate response time. Sistem pakar harus mampu merespon dengan waktu
yang wajar atau lebih cepat, dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan
seorang pakar untuk membuat keputusan.
3. Good reliability. Sebuah sistem pakar tidak boleh sampai mengalami masalah,
atau sistem pakar tersebut tidak akan digunakan.
4. Understandable. Sistem pakar harus mampu menjelaskan langkah demi
langkah dari hasil sebuah kesimpulan yang dibuat.
Beberapa keuntungan dari adanya sistem pakar:
1. Meningkatkan ketersediaan keahlian.
2. Mengurangi biaya.
3. Mengurangi bahaya. Sistem pakar dapat digunakan di lingkungan yang
mungkin saja berbahaya bagi manusia.
4. Manusia bisa pensiun, berhenti dari pekerjaannya, atau mungkin mati, tapi
sistem pakar tetap ada dan tetap bisa membantu.
5. Sistem pakar bisa terdiri atas beberapa pakar. Hal ini bisa lebih baik dari
seorang pakar saja, karena tingkat keahliannya akan bertambah.
6. Sistem pakar bisa menjelaskan secara detail alasan munculnya sebuah
kesimpulan. Tidak seperti manusia yang bisa saja terlalu letih, malas, atau
tidak bisa menjelaskannya.
7. Fast response. Dalam beberapa kasus yang darurat dan membutuhkan respon
yang lebih cepat dari manusia, sistem pakar bisa diandalkan.
8. Sistem pakar bersifat baik, tidak memiliki emosi, dan memberikan respon
lengkap setiap saat. Hal ini akan sangat penting pada situasi darurat ketika
seorang pakar tidak bertugas pada saat diperlukan.

2.3. Logika Fuzzy


Menurut Sri Kusuma Dewi, logika fuzzy merupakan salah satu komponen
pembentuk Soft Computing. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada
teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan
elemen dalam suatu himpunan sangatlah penting. Nilai keanggotaan atau derajat
keanggotaan atau membership function menjadi ciri utama dari penalaran dengan
logika fuzzy tersebut (Kusumadewi S, Purnomo H, 2010).
Fuzzy logic merupakan penigkatan dari penerapan logika boolean, pada aljabar
boolean yang hanya mengenal notasi 1 dan 0. Fuzzy logic memungkinkan
keanggotaan bernilai antara 0 sampai dengan 1. Oleh sebab itu bisa dikatakan bahwa
sebuah kondisi bisa bernilai sebagian benar dan sebagian salah pada saat bersamaan.
Ada beberapa alasan mengapa orang menggunakan fuzzy logic, antara lain :
1. Konsep fuzzy logic mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari
penalaran fuzzysangat sederhana dan mudah dimengerti.
2. Fuzzy logic sangat fleksibel.
3. Fuzzy logic memiliki toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
4. Fuzzy logic mampu memodelkan fungsi-fungsi non-linear yang sangat
kompleks.
5. Fuzzy logic dapat membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman
para pakar secara langsung tanpa harus melalui proses pelatihan.
6. Fuzzy logic dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara
konvensional.
7. Fuzzy logic didasarkan pada bahasa alami.

2.4. Bawang Merah

Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran unggulan yang sejak
lama telah diusahakan oleh petani secara intensif. Komoditas sayuran ini termasuk ke
dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi yang berfungsi sebagai bumbu penyedap
makanan serta bahan obat tradisional. Komoditas ini juga merupakan sumber pendapatan
dan kesempatan kerja yang memberikan kontribusi cukup tinggi terhadap perkembangan
ekonomi wilayah (Rp. 2,7 triliun/tahun), dengan potensi pengembangan areal cukup luas
mencapai ± 90.000 ha (Dirjen Hortikultura 2005). Bawang merah dihasilkan di 24 dari 32
provinsi di Indonesia. Penghasil utama (luas areal panen > 1.000 hektar per tahun)
bawang merah adalah Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Yogya, Jawa Timur, Bali, NTB, dan Sulawesi Selatan. Keseluruhan provinsi ini
menyumbang 95,8% (Jawa memberikan kontribusi 75%) dari produksi total bawang
merah di Indonesia pada tahun 2003. Konsumsi rata-rata bawang merah pada tahun 2004
adalah 4,56 kg/kapita/tahun atau 0,38 kg/kapita/bulan. Menjelang hari raya keagamaan
terjadi kenaikan konsumsi sebesar 10 – 20 % (Dirjen Hortikultura 2005).

Bawang merah merupakan tanaman semusim berbentuk rumput yang tumbuh


tegak dengan tinggi dapat mencapai 15-50 cm dan membentuk rumpun. Akarnya
berbentuk akar serabut yang tidak panjang. Karena sifat perakaran inilah, bawang merah
tidak tahan kering (Rahayu dan Berlian, 1999). Bentuknya seperti pipa, yakni bulat kecil
memanjang antara 50-70 cm, berlubang, bagian ujungnya meruncing, berwarna hijau
muda sampai hijau tua, dan letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relaif
pendek (Rukmana, 1994). Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk
tandan yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan pangkal tangkai
mengecil dan dibagian tengah menggembung, bentuknya seperti pipa yang berkubang di
dalamnya. Utara Tangkai tandan bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya
sendiri dan mencapai 30-50 cm. Sedangkan kuntumnya juga bertangkai tetapi pendek,
antara 0,2-0,6 cm (Wibowo, 1995).

Secara tradisional umbi lapis bawang merah digunakan untuk peluruh dahak (obat
batuk), obat kencing manis, memacu enzim pencernaan, peluruh haid, peluruh air seni
dan penurun panas (Anonim, 1985). Efek biologi dari penelitian yang sudah banyak
dilakukan diketahui bahwa bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan anti
aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi
trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari
depositnya pada lesi aterosklerosis hewan uji. Efek hipoglikemik dan hipolipidemik
bawang merah telah dibuktikan pula pada pasien dengan diabetes melitus yang terawat
baik dengan kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap
hari selama 7 hari dibandingkan dengan tanpa kombinasi dengan bawang merah selama 7
hari. Penurunan kadar gula darah penderita yang mendapat bawang merah sebesar 10,72
mg% (Pikir, 1981).

2.5. Website
Menurut Sibero (2013:11)”web adalah suatu sistem yang berkaitan dengan
dokumen digunakan sebagai media untuk menampilkan teks, gambar, multimedia, dan
lainnya pada jaringan internet”. Sedangkan menurut Kustiyahningsih dan Devie (2011:4)
web merupakan” salah satu layanan yang didapat oleh pemakai komputer yang terhubung
dengan fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks,gambar,suara,animasi dan
multimedia lainnya”.
Website pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John, tim burners-Lee. Pada
tahun 1991 website terhubung dengan jaingan, tujuan pembuatan website sendiri adalah
untuk mempermudah tukar-menukar dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti
di tempat mereka bekerja. Sehingga pengertian website saat itu adalah media untuk tukar-
menukar informasi. Web pertama kali di buat oleh Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa
(CERN), Jenewa, Swiss. (Suyanto, 2003 : 45). Web saat pertama kali diluncurkan hanya
berupa teks (Hypertext). Namun, tahun 1993, National Center for Supercomputer
Applications (NCSA) meluncurkan sebuah Graphical User Interface (GUI) yang di beri
nama Mosaic. Mosaic ini mulai memuat gambar yang dilengkapi link audio dan video.
Hal ini menjadikan Web menjadi media yang paling popular. (Suyanto, 2003 : 46). Tahun
1994 tokoh Mosaic mulai mendirikan Netscape Communication Corporation dengan
nama program Netscape Navigator. Kemudian disusul munculnya Web Browser yang
bernama Microsoft Internet Explorer, yang dibuat oleh Microsoft. Namun, tahun 1997
NSCA memutuskan tidak meneruskan pengembangan Mosaic dan memilih berkarya di
bidang teknologi internet lainnya. (Suyanto, 2003 : 46).

Anda mungkin juga menyukai