Anda di halaman 1dari 7

UPAYA GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN

MINAT BELAJAR SISWA DI MTS ASYAFIAH KENDARI

Sulmi Santi
sulmisanti@gmail.com

Anugrah Amalia Nur Anisa


Angrahnuge25@gmail.com

Maulida Zyasmine Waode


Maulidazyasmine@gmai.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujun untuk mengetahui upaya guru bimbingan konseling dalam
meningkatkan minat belajar di Mts Asyafiah Kendari. Melihat dari permasalahan
yang dihadapi oleh para siswa di Mts Asyafiah Kendari dan upaya guru
bimbingankonseling dalam mengatasi permasalah tersebut. Maka penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dan teknik pengumpulan data berupa observasi,
wawancara, dan dokumentasi di Mts Asyaafiah Kendari. Subjek dari penelitian ini
yaitu kepala sekolah dan guru bimbingan konseling di Mts Asyafiah Kendari.
Upaya yang diberikan guru bimbingan konseling yaitu melakukan pendekatan
pada siswa, mencari strategi untuk meningkatkan minat belajar siswa,
memberikan motivasi dalam proses pembelajaran.
Kata kunci : pendidikan, konseling, siswa

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan


kebiasaan sekolompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi
berikutnya melalui pengajaran dan pendidikan sering terjadi dibawah bimbingan
orang lain.Didalam pendidikan itu sendiri dapat berguna untuk mengembangkan
bakat yang dimiliki individu, memahami corak kepribadian masing-masing
individu, mengajarkan peranan sosial, dan lain-lain. Agar semua itu terwujud
didalam sebuah pendidikan khususnya sekolah, maka dalam sekolah harus ada
peranan kepala sekolah, guru pengajar, serta tenaga bimbingan dan konseling
(Yuhana, 2019).

Bimbingan konseling merupakan bagian yang sangat penting dari


pendidikan di indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai
perkembangan yang optimal,sesuai dengan potensinya. oleh karena
itu,pelaksanaan bimbingan konseling disekolah menjadi tanggung jawab bersama
antara personel sekolah,yaitu kepala sekolah,guru,konselor,dan pengawas.
Bimbingan konseling ini lebih menutut kepada”pusat perhatian”untuk siswa
dalam memasuki dunia pendidikan dan guna membantu siswa dalam
beradaptasi,dan sebagai fasilitas untuk kebutuhan siswa dalam menjalankan
pendidikannya (Mukhiar, 2013).

bimbingan konseling ini meliputi, sikap mental, kemandirian, pengarahan


dalam pendidikan. Untuk mengembangkan potensi siswa dan membantu
pemecahan masalah yang dihadapinya., perlu ada kegiatan layanan bimbingan dan
konseling yang terorganisir, terprogram dan terarah. Disamping itu, dituntut
keahlian dari guru pembimbing ,dan tersediannya dana serta sarana yang
memadai. Perhatian utama sekolah yang biasanya kepada para siswa yang
bermasalah, kini dipusatkan kepada siswa yang normal, tidak bermasalah,
jumlahnya terbanyak dan potensial untuk dikembangkan.

Dalam pelaksanan bimbingan konseling ada 2 faktor yang mempengaruhi


yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu yang disebabkan
oleh emosional seseorang sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh lingkungan
dan masyarakat sekitar. Faktor yang mempengaruhi diri seseorng akan
menimbulkn berbagi macam masalah emosional misalnya dalam proses
pembelajaran, akan menyebabkan siswa sering terlambat, malas belajar, selalu
bolos dan tidak adanya minat dalam proses pembelajaran. Terlebih lagi di usia
usia remaja ,emosional dalam diri seseorang kurang terkontrol dan membutuhkan
bimbingan oleh orang yang profesional dalam bidangnya seperti psikolog,
konselor, termkasud guru BK di dalam seutu lingkup persekolahan dalam tumbuh
kembang seseorang.

Dengan banyaknya permasalahan yang dihadapi oleh remaja dalam proses


pertumbuhan terutama pada lingkup persekolahan maka guru bimbingan
konseling sangat berperan penting ditiap sekolah untuk memberikan solusi terkait
permasalahan yang dihadapi. Guru bimbingan konseling juga tidak hanya bekerja
sendiri dalam suatu lingkup persekolahan akan tetapi guru bimbingan konseling
bekerjasama dengan para guru mata pelajaran / wali kelas dan kepala sekolah
dalam memberikan arahan kepada siswa. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
kami amati di Mts Asy – Syafi`iyah Kendari. Setelah melakukan observasi di
lapangan, kami mendapati beberapa siswa yang terlambat, Dalam hal ini guru
bimbingan konseling tidak membiarkan para siswa membiasakan hal tersebut
akan tetapi guru bimbingan konseling memberikan hukuman agar para siswa jerah
dan tidak terlambat masuk sekolah lagi. Selain itu permasalahan yang muncul
pada proses pembelajaran siswa terlihat jenuh selama prose pembelajaran. Dalam
hal ini guru bimbingan konseling tidak membiarkannya akan tetapi guru
bimbingan konseling beserta guru mata pelajaran memberikan strategi
pembelajaran aktif agar seluruh siswa semangat dalam melaksanakan proses
pembelajaran.

Dengan banyaknya problematika di atas maka kami tertarik melakukan


penelitian tentang Upaya Guru Bimbingan Konseling Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa di Mts Asy-Syafi`iyah Kendari.

METODE

Metode yang kami lakukan adalah metode kualitatif yang bersifat


deskriptif, yaitu dengan menlakukan observasi. Dalam melakukan observasi, kami
melakukan wawancara terkait upaya yang dilakukan guru BK dalam
meningktakan minat belajar siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

1. Permasalahan yang sering dihadapi guru BK dalam proses pembelajaran di


Mts Asyafiah Kendari
Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai macam karakteristik siswa
dan kemampuan yang berbeda beda yang dimiliki oleh siswa, dalam satu kelas
tidak semua siswa dapat menangkap atau memahami materi pembelajaran
dengan cepat. Dalam proses pembelajaran juga adakalanya siswa jenuh
dangan pelajaran yang diberikan, oleh sebab itu guru mata pelajaran dan guru
BK sangat berperan penting dalam hal meningkatkan minat belajar siswa dan
dengan adanya minat belajar maka akan berpengaru terhadap hasil belajar
siswa. Minat belajar sangat pnting dalam proses pembelajaran karena dengan
minat proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan efisien seperti
yang diharapkan oleh guru.
Seperti yang diungkapka oleh guru BK di Mts Asayfih Kendari, bapak
Jusran bahwa bentuk kurangnya minat belajar siswa yaitu, tidak mengerjakan
tugas sekolah, tidak fokus memperhatikan guru menjelaskan, bolos dalam
mata pelajar yang tidak diminati, pergi dikantin sebelum bel istrahat berbunyi.
Dari permasalahan yang disebutkan di atas bahwa minat belajar sangatlah
penting dalam proses pembelajaran. Dengan adanya minat dari siswa maka
proses pembelajaran akan berjalan sebagaimana mestinya.
2. Upaya guru BK dalam meningkatkan minat belajar siswa di Mts Asyafiah
Kendari
Adapun upaya yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan minat
belajar siswa, yaitu:
1) Melakukan pendekatan terhadap siswa terkait permasalahan atau
kendala yang sering dihadapi.
2) Mencari strategi pembelajaran yang melibatkan seluruh siswa untuk
berperan aktif dalam proses pembelajaran, agar siswa tidak jenuh dan
tetap fokus selama proses pembelajaran
3) Dalam proses pembelajaran berlangsung, guru tidak hanya
memberikan materi pelajaran saja akan tetapi memberikan motivasi
dan memberikan nasehat terhadap siswa. Agar siswa lebih terbuka
terhadap permasalah yang sering dihadapi oleh siswa itu sendiri.

KESIMPULAN

Minat adalah faktor yang paling utama dalam proses pembelajaran, karena
dengan adanya minat maka proses pembelajaran akan berjalan dengan efektif dan
efisien. Permasalah yang sering muncul terkait dengan minat yaitu : siswa tida
mengerjakan tugas sekolah, tidak fokus dalam proses pembelajaran, bolos dalam
ata pelajaran tertentu, pergi dikantin sebelum bel istrahat berbunyi. Adapun upaya
yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan minat belajar yaitu dengan
melakukan pendekatan terhadap siswa, menggunakan strategi yang melibatkan
seluruh siswa agar siswa bereran aktif dalam proses pembelajaran, dan
memberikan motivasi pada siswa.
DAFTAR PUSTAKA

Mukhiar. (2013). Kosnstruksi Alat-Alat Bimbingan Dan Konseling Berbasis


Implementasi. Jurnal Pendidikan , 2.

Slameto, D. (n.d.).

Slameto, D. (2013). Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal


Pendidikan , 2.

Slameto, D. (2013). Belajara Dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal


Pendidikan .

Yuhana, A. N. (2019). Optimalisasi Peran Guru Pendidikan Agama Islam sebagai.


jurnal penelitian pendidikan islam , 1.
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Wawancara Bersama Kepala Yayasan

Gambar 1.2 Wawancara Guru

Anda mungkin juga menyukai