Anda di halaman 1dari 12

Nama : Andi Miftahul Jannah Tandilangi’

Nim : 84122001

Tugas Individu Manajemen Keuangan

Question chapter 12

12–1 Jelaskan masing-masing istilah berikut ini :

a. - Penganggran modal adalah roses menganalisis proyek-proyek potensial. Keputusan


penganggaran modal mungkin merupakan keputusan terpenting yang harus dibuat oleh
para manajer.
- Periode pengambilan modal biasa adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk
memulihkan biaya proyek. Metode pengembalian biasa mengabaikan arus kas di luar.
periode pengembalian modal, dan tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang.
Namun, pengembalian modal memberikan indikasi risiko dan likuiditas proyek karena
menunjukkan berapa lama modal yang diinvestasikan akan "berisiko".
- Periode pengembalian modal yang didiskontokan adalah mirip dengan metode
pengembalian biasakecuali bahwa metode ini mendiskontokan arus kas pada biaya
modal proyek. Metode ini mempertimbangkannilai waktu dari uang, tetapi
mengabaikan arus kas di luar periode pengembalian.
b. - Proyek-proyek independen adalah jika arus kas pada proyek tersebut tidak terpengaruh
kepada arus kas proyek yang lain.
- Proyek-proyek yang saling terpisah adalah jika arus kas suatu proyek dapat
terpengaruh dengan penerimaan arus kas proyek lainnya.
c. - Analisis Discounted Cash Flow (DFC) adalah Teknik pembuatan model keuangan yang
didasarkan pada asumsi mengenai prospek pendapatan dan biaya atas suatu property atau
usaha.
- Net present value (NPV) adalah mendiskontokan semua arus kas pada biaya-biaya
modal proyek dan kemudian menjumlahkan arus kas tersebut. Proyek harus diterima
jika NPV positif.
- Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai tingkat diskonto yang memaksa NPV
proyek sama dengan nol. Proyek harus diterima jika IRR adalah lebih besar dari biaya
modal.
d. - Method Modified Internal Return (MIRR) adalah suatu tingkat diskonto yang
menyebabkan present value biaya sama dengan value nilai terminal, dimana nilai terminal
adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
- Profitabilitas Indeks (PI) adalah menunjukkan dolar dari nilai sekarang dibagi dengan
biaya awal, sehingga mengukur profitabilitas relative.
e. - NPV profile adalah Grafik yang memplot NPV proyek terhadap biaya tingkat modal
ditentukan sebagai profil nilai sekarang.
- Tingkat crossover adalah tiitk dimana kedua proyek mencapai nilai sekarang bersih
yang sama.
f. - Proyek arus kas tidak normal adalah adalah perusahaan yang memilliki pengeluaran
yang lebih banyak daripada pendapatannya.
- Proyek kas normal adalah arus kas yang menunjukkan bahwa uang yang masuk
sebuah perusahaan lebih banyak daripada uang perusahaan yang keluar.
g. – Tingkat rintangan adalah suatu patokan atau tolak ukur yang digunakan dalam
perusahaan dalam menentukan tingkat pengembalian minimum atas proyek yang bersedia
diterima manajer atau perusahaan sebelum memulai proyek, mengingat risikonya dan
biaya peluang untuk meninggalkan proyek lain.
- Asumsi tingkat investasi ulang adalah asumsi tarif investasi Kembali.
- Pasca Audit adalah pemeriksaan pengadaan barang dan jasa yang dimulai dari
pelaksanaa kontrak sampai dengan proses pembayaran dan penyerahan barang atau
jasa.
h. - Rantai penggantian adalah suatu model keputusan penganggaran modal yang
membandingkan dua atau lebih proposal yang saling eksklusif dengan kehidupan yang
tidak setara.
- Umur ekonomis adalah periode waktu dimana asset diharapkan dapat digunakan atau
dimanfaatkan secara ekonomis sesuai fungsinya.
12–2 Bagaimana skema klasifikasi proyek (misalnya, penggantian, perluasan ke pasar baru,
dan sebagainya) digunakan dalam proses penganggaran modal?

Jawaban : Klasifikasi proyek yang digunakan dalam proses penganggaran modal terdiri dari
beberapa seperti replacement: perawatan bisnis, replacement: pengurangan biaya,
ekspansi produk dll. Dimana harus melewati beberapa tahapan evaluasi yakni pertama
penentuan biaya proyek, kedua mengestimasi arus kas harapan dari proyek termasuk
nilai akhir aktiva, ketiga mengestimasi risiko arus kas proyeksian, keempat
menentukan biaya modal pada resiko tertentu, yang arus kas akan didiskontokan,
kelima mengestimasi nilai aset dengan memasukan arus kas harapan pada PV dan
serta membandingkan PV arus kas harapan dengan pengeluaran atau biaya.

12–3 Jelaskan mengapa NPV dari proyek yang relatif berjangka panjang, yang didefinisikan
sebagai proyek yang memiliki persentase arus kas yang tinggi yang diharapkan di masa
depan yang jauh, lebih sensitif terhadap perubahan biaya modal dibandingkan dengan
NPV proyek jangka pendek?

Jawaban: NPV proyek selalu bergantung pada biaya modal sehingga jika biaya modal berubah
maka NPV juga akan berubah. Ada hubungan hubungan langsung antara NPV dan biaya
kapita. Peningkatan biaya modal menyebabkan NPV lebih tinggi dan penurunan biaya
modal menyebabkan NPV lebih rendah.

12–4 Jelaskan mengapa, jika dua proyek yang saling terpisah dibandingkan, proyek jangka
pendek mungkin memiliki peringkat yang lebih tinggi dalam kriteria NPV jika biaya
modal tinggi, tetapi proyek jangka panjang mungkin dianggap lebih baik jika biaya
modal rendah. Apakah perubahan dalam biaya modal akan menyebabkan perubahan
dalam IRR?

Jawaban : NPV hanya mengukur manfaat melalui penjumlahan nilai-nilai yang saat ini dari arus
kas dikurangi biaya. Maka NPV merupakan suatu ukuran kontribusi proyek terhadap
nilai. Jika NPV positif maka proyek bisa diterima, Jika NPV negatif proyek tidak dapat
diterima. Jika kedua proyek bersifat muatually exclusive, maka proyek yang diterima
adalah proyek yang mampu memberikan nilai NPV positif yang terbesar. IRR
merupakan suatu persentase tingkat pengembalian proyek berdasarkan pada arus kas
yang diperkirakan. Jika IRR melebihi tingkat pengembalian yang diinginkan, maka
proyek bisa diterima, tetapi sebaliknya apabila IRR kurang dari tingkat pengembalian
yang diharapkan, proyek tidak dapat diterima. Jika proyek tersebut bersifat mutually
exclusive, maka dipilih proyek yang memiliki IRR paling besar di banding cost of
capitalnya.

12–5 Dalam arti apa asumsi tingkat investasi ulang yang terkandung dalam metode NPV,
IRR, dan MIRR dalam metode NPV, IRR, dan MIRR? Berapa asumsi tingkat investasi
ulang dari masing-masing metode?

Jawaban: NPV mengasumsikan bahwa masing-masing arus kas masuk yang diterima
diinvestasikan kembali pada tingkat return yang diminta, sedangkan IRR
mengasumsikan bahwa masing-masing arus kas masuk diinvestasikan pada tingkat
IRR yang ditentukan. NPV mengukur profitabilitas dalam nilai absolut, sedangkan IRR
mengukur dalam nilai relatif. Karena NPV mengukur dampak dari proyek-proyek
tersebut terhadap perusahaan, maka memilihproyek yang memiliki nilai NPV terbesar
konsistendengan usaha memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Adapun IRR yang
merupakan ukuran relatifprofitabilitas hanya mampu mengukur secara akurat tingkat
return yang diinvestasikan diinternal perusahaan. Memaksimalkan IRR tidakakan
memaksimalkan kemakmuran pemilik perusahaan karena tidak
memperhatikankontribusi proyek secara absolut (dalam nilaiuang). Oleh karenanya,
NPV lebih baik untukdigunakan dalam memilih proyek di antarapelbagai alternatif
dibandingkan dengan IRR. MIRR memiliki kelebihan dibandingkan IRR karena MIRR
mengasumsikan arus kas dari proyek di investasikan kembali (digandakan) dengan
menggunakan biaya modal.

12–6 Misalkan sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua proyek yang saling
terpisah. Salah satunya memiliki umur 6 tahun dan yang lainnya berumur 10 tahun.
Akankah kegagalan untuk menggunakan beberapa jenis analisis rantai penggantian
akan membiaskan analisis NPV terhadap salah satu proyek? Jelaskan.

Jawaban : Saat melakukan investasi, seringkali dihadapkan dengan pilihan proyek-proyek dengan
umur hidup ekonomis yang berbeda. Untuk memilih proyek yang terbaik, tentu harus
diperhitungkan perbedaan umur ini. Diasumsikan proyek-proyek ini dapat dilaksanakan
terus tanpa batas waktu. Hal ini berarti saat proyek tersebut selesai, maka proyek sejenis
dapat mulai dilaksanakan kembali. Untuk memilih usulan investasi yang memiliki umur
ekonomis yang berbeda dapat dilakukan dengan 2 pendekatan, yaitu pendekatan metode
rantai pengganti dan metode biaya ekuivalen tahunan (equivalent annualcost)
Replacement Chain Approach(Ekualisasi Umur Proyek)Chain method ini merupakan
metode yang menjadikan kedua aktiva tetap yang umurnya berbeda menjadi sama
dengan mengasumsikan membeli kedua aktiva tetap tersebut beberapa kali, sehingga
menghasilkan umur yang sama. Langkah-langkah penilaian investasi dengan metode
rantai adalah:

1. Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua
umurproyek. Angka kelipatan persekutuan terkecil merupakan suatu angka yang
dapatdibagi dengan semua angka yang menjadi unsur kelipatan angka tersebut.

2. Menghitungpresent value biaya dari masing-masing usulan investasi Kelemahan


metode ini terletak pada penggunaan angka kelipatan terkecil tersebut.Perusahaan
mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan apabila kedua alternatif usulan
investasi tersebut memiliki umur ekonomis yang panjang. Karena di pengaruhi oleh
inflasi.

Menurut saya yah jelas akan membiaskan NPV jika terjadi beberapa kegagalan dalam
analisis pengganti dikarenakan NPV memiliki sensitivitas yang sangat tinggi terhadap
tingkat diskonto saat menghitung rasio karena merupakan penjumlahan dari beberapa
arus kas yang didiskontokan. Dan jika nilai NPV menghasilkan lebih kecil dari 0 maka
proyek tersebut akan di tolak.

Question chapter 13

13–1 Jelaskan masing-masing istilah berikut :

a. Arus Kas adalah aliran arus kas yang dimana berisi tentang semua transaksi yang
memberikan pemasukkan terhadap perusahaan.
– Pendapatan Akuntansi adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari
transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan penghasilan.
b. Arus Kas Inkremental adalah Arus kas yang berhubungan langsung dengan investasi
dimana pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan pertimbangan adanya pertambahan
kas jika suatu proyek dikerjakan ataupun mempertimbangkan dampak yang terjadi
terhadap kondisi keuangan saat proyek di terima dan pada saat proyek tidak diterima untuk
dikerjakan.
– Biaya Tersembunyi (Sunk Cost) adalah biaya yang terjadi di masa lalu dan tidak dapat
diubah sekarang maupun dimasa mendatang.
– Biaya Peluang adalah konsep ekonomi tentang pengorbanan,yang dimana biaya yang
timbul karena hilangnya kesempatan dari pemenuhan suatu kebutuhan lain.
c. Perubahan modal kerja bersih adalah selisih yang terjadi antara asset lancer perusahaan
dan juga kewajiban didalam neraca, artinya net working capital adalah suatu ukuran
likuiditas perrusahaan dalam kemampuannya dalam melunasi hutang jangka pendek.
– Nilai Sisa adalah perkiraan nilai buku suatu asset setelah penyusutan selesai, berdasarkan
apa yang diharapkan akan diterima perusahaan sebagai imbalan atas asset tersebut pada
akhir manfaatnya.
d. Tingkat Pengembalian riil adalah presentase keuntungan tahunan yang diperoleh dari
investasi yang disesuaikan dengan inflasi.
– Tingkat Pengembalian nominal adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh investasi
sebelum memperhitungkan biaya seperti pajak, investasi dan inflasi.
e. Analisis sensitivitas adalah teknik yang menunjukkan seberapa besar NPV proyek akan
perubahan sebagai respons terhadap perubahan tertentu dalam variabel input seperti
penjualan, dan lain yang dianggap konstan.
– Analisis Skenario adalah teknik analisis risiko di mana kasus terbaik dan terburuk NPV
terbaik dan terburuk dibandingkan dengan NPV yang diharapkan dari proyek.
– Monte Carlo Simulation analysis adalah teknik analisis risiko yang menggunakan
komputer untuk mensimulasikan kejadian di masa depan dan dengan demikian untuk
memperkirakan profitabilitas dan risiko proyek.
f. Tingkat Diskonto yang disesuaikan dengan risiko adalah Tingkat diskonto yang di
gunakan untuk menilai arus kas neto tertentu yang mengandung resiko.
– Biaya Modal Proyek adalah tingkat yang digunakan untuk mengevaluasi proyek tertentu.
Hal ini didasarkan pada WACC perusahaan, yaitu meningkat untuk proyek-proyek yang
lebih berisiko daripada proyek rata-rata perusahaan tetapi menurun untuk proyek-proyek
yang kurang berisiko.
g. Opsi Nyata adalah proyek-proyek yang melibatkan asset nyata bukan asset financial .
– Opsi Manajerial adalah peluang untuk merespon keadaan yang berubah karena mereka
memeberi manajer pilihan untuk mempengaruhi hasil proyek.
– Opsi strategis adalah opsi yang sering dikaitkan dengan proyek-proyek besar dan strategis
daripada proyek-proyek pemeliharaan rutin.
– Opsi Tertanam adalah opsi yang secara dramatis dapat mempengaruhi NPV yang
sebenarnya.
h. Opsi Waktu Investasi adalah opsi yang tidak hanya melibatkan keputusan apkah akan
melanjutkan proyek tetapi juga keputusan apakah akan melanjutkan proyek tetapi juga
keputusan kapan harus melanjutkannya. Ini kesempatan untuk mengubah waktu estimasi
nilai.
– Opsi Pertumbuhan adalah terjadi jika suatu investasi menciptakan peluang untuk
melakukan investasi lain yang berpotensi menguntungkan yang sebelumnya tidak mungkin
dilakukan.
– Opsi Pengabaian adalah kemampuan untuk meninggalkan suatu proyek jika operasi
dan/atau nilai pengabaian ternyata lebih rendah dari yang diharapkan. Hal ini mengurangi
risiko proyek dan meningkatkan nilainya. Alih-alih meninggalkan total, beberapa opsi
memungkinkan perusahaan untuk mengurangi kapasitas atau untuk sementara waktu
menangguhkan operasi.
– Opsi Fleksibilitas adalah opsi untuk memodifikasi operasi tergantung pada bagaimana
kondisi berkembang selama masa hidup proyek, terutama jenis output yang dihasilkan atau
input yang digunakan.
13–2 Arus kas operasi, dan bukan laba akuntansi, dicantumkan dalam Tabel 13-4. Apa
dasar dari penekanan pada arus kas dibandingkan dengan laba bersih?

Jawaban : Karena arus kas operasi (operating cash flow) dimulai dengan pendapatan penjualan
(produk unit yang dijual dan harga jual), selanjutnya mengurangi biaya variabel, biaya
operasi tetap dan penyusutan untuk mendapatkan operasional kena pajak. Ketika pajak
dikurangi akan mendapatkan laba operasi bersih setelah pajak. Tetapi kita mencari arus
kas operasi bukan laba bersih, sehingga penyusutan harus ditambahkan kembali untuk
mendapatkan arus kas operasi (operating cash flow).

13–3 Mengapa secara umum, kegagalan untuk menyesuaikan arus kas yang diharapkan
untuk inflasi yang diharapkan akan membuat NPV yang dihitung menjadi lebih
rendah?

Jawaban : Karena jika inflasi diharapkan menjadi faktor maka nilai arus kas masa depan akan
lebih rendah dari jumlah arus kas awal karena pengaruh inflasi terhadap nilai uang.

13–4 Jelaskan mengapa biaya tersembunyi (sunk cost) tidak boleh dimasukkan dalam
analisis penganggaran modal, tetapi biaya peluang dan eksternalitas harus
dimasukkan.

Jawaban : Karena sunk cost bukan termasuk incremental cost (biaya tambahan yang berkaitan
dengan produksi) sehingga sunk cost tidak mempengaruhi keputusan capital
budgeting. Sedangkan opportunity cost merupakan biaya yang berkaitan dengan aset
yang sudah dimiliki perusahaan sehingga akan mempengaruhi keputusan capital
budgeting. Begitu juga externalities juga merupakan efek dari bagian lain proyek atau
dari lingkungan perusahaan sehingga harus tercerminkan dalam analisis.

13–5 Jelaskan bagaimana modal kerja operasi bersih dipulihkan pada akhir masa
kehidupan proyek, dan mengapa hal tersebut dimasukkan dalam analisis
penganggaran modal.

Jawaban : Net Working Capital dipulihkan pada akhir proyek dengan menjual atau membuat aset
yang digunakan saat proyek, seperti peralatan, persediaan dll yang berkaitan dengan
proyek tersebut, juga dengan membayar hutang yang berkaitan dengan pembiayaan
proyek tersebut.

13–6 Jelaskan (a) analisis simulasi, (b) analisis skenario, dan (c) analisis sensitivitas

a. Simulation analysis merupakan teknik analisis risiko yang menggunakan komputer


(data historis) untuk mensimulasikan kejadian di masa depan sehingga dapat
memperkirakan profitabilitas dan risiko proyek.

b. Scenario analysis adalah teknik analisis risiko di mana menghitung nilai NPV
berdasarkan asumsi variabel yang dianggap paling akurat. Dari sana skenario lain
dibentuk yaitu skenario terbaik dan skenario terburuk.

c. Sensitivity analysis merupakan teknik yang menunjukkan seberapa besar NPV proyek
akan berubah sebagai respons terhadap perubahan tertentu dalam variabel input seperti
penjualan, dimana hal-hal lain dianggap konstan.

Question Chapter 15

15–1 Jelaskan masing-masing istilah berikut ini ;


a. Capital structure (Struktur Permodalan) merupakan suatu elemen penting dalam
perusahaan. Elemen ini digunakan untuk melihat komposisi hutang terhadap ekuitas
dalam suatu perusahaan, dengan cara membandingan hutang jangka panjang dengan
ekuitas atau modal sendiri.
– business risk (Resiko Keuangan) adalah risiko yang melekat pada operasi perusahaan
jika perusahaan tidak menggunakan utang.
– Financial risk ( risiko Keuangan) Risiko Keuangan adalah risiko tambahan yang di
tanggung oleh pemegang saham sebagai akibat dari dari leverage keuangan.
b. Operasi leverage adalah sejauh mana biaya tetap digunakan dalam operasi
perusahaan.Semakin tinggi biaya tetap, maka semakin tinggi operating leverage yang
dicapai dan semakin besar pula sensivitas laba bersih terhadap perubahan penjualan.
– financial leverage; Leverage keuangan (financial leverage), yaitu sejauh mana
sekuritas berpendapat tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal
perusahaan . perubahan biaya keuangan (yang sifatnya tetap) yang lebih kecil akan
mengakibatkan perubahan harga yang besar.
– Break even point dalam istilah lain disebut dengan titik impas, yaitu kondisi pada saat
jumlah keseluruhan pendapatan sama dengan jumlah keseluruhan pengeluaran dalam
setiap produksi barang atau jasa.

c. Reserve borrowing capacity Reserve borrowing capacity adalah kemampuan untuk


meminjam uang dengan biaya yang wajar ketika peluang investasi muncul. Semakin
rendah tingkat utang saat ini, semakin besar kapasitas untuk meminjam.

15–2 Istilah apa yang merajuk pada ketidakpastian yang melekat pada proyeksi ROIC di
masa depan?

Jawaban : Return on invested capital mengukur kemampuan perusahaan memanfaatkan modal


mereka untuk menghasilkan laba dan pengembalian bagi pemasok modal.

15-3 Perusahaan dengan biaya tetap non-financial yang relative tinggi dikatakan memiliki
tingkat yang tinggi dalam hal apa ?
Jawaban : Operating leverage adalah kemampuan perusahaan memanfaatkan biaya tetap untuk
menghasilkan laba yang lebih baik bagi perusahaan. Dengan kata lain, operating
leverage adalah rasio biaya tetap terhadap biaya variabel. Operating leverage
digunakan untuk meningkatkan arus kas dan returns yang dalam hal tersebut dapat
dicapai melalui peningkatan dari biaya operasi tetap atau fixed cost.

15–4 Satu jenis leverage mempengaruhi EBIT dan EPS. Jenis lainnya hanya
mempengaruhi EPS.!jelaskan pertanyaan ini?
Jawaban : Leverage yang dapat mempengaruhi EBIT dan EPS adalah financial leverage, sesuai
dengan definisinya, financial leverage adalah kemampuan perusahaan dalam
menggunakan kewajiban-kewajiban financial yang bersifat tetap atau fixed financial
cost gunanya untuk memperbesar pengaruh perubahan EBIT terhadap pendapatan
EPS. Besar kecilnya financial leverage dihitung dengan DFL atau degree of financial
leverage yang menunjukkan seberapa jauh perubahan EPS karena perubahan tertentu
dari EBIT. Semakin besar DFL, maka semakin besar risiko perusahaan tersebut
sehingga perusahaan yang memiliki DFL tinggi mempunyai utang dalam proporsi
yang lebih besar.

15–5 Mengapa pertanyaan berikut ini benar? Hal-hal lain dianggap sama, perusahaan
dengan penjualan yang relative stabil dapat memiliki rasio utang yang relative
tinggi?
Jawaban : Stabilitas penjualan yaitu jika penjualan relatif stabil perusahaan dapat secara aman
menggunakan hutang lebih tinggi dan berani menanggung beban tetap yang lebih
tinggi dibandingkan dengan penjualannya yang relatif tidak stabil. Stabilitaas
penjualan yang diukur dengan saldo piutang yang tertera dalam neraca perusahaan
(Suwarto dan Ediningsih, 2002:24).

15–6 Mengapa perusahaan utilitas public biasanya memiliki struktur modal yang berbeda
dengan perusahaan ritel?
Jawaban : Perbedaan truktur modal dapat dilihat dari Struktur Aktiva (Tangibility), Struktur
Aktiva (Tangibility),Ukuran Perusahaan (Form Size),Profitabilitas,Risiko Bisnis

15–7 Mengapa EBIT secara umum di anggap tidak tergantung pada leverage keuangan?
Mengapa EBIT dapat dipengaruhi oleh everage keuangan pada tingkat utang yang
lebih tinggi?
Jawaban : EBIT adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur
profitabilitas bisnis dan sering digunakan secara bergantian dengan "pendapatan
operasional". Tidak memperhitungkan perubahan biaya modal. Perusahaan hanya bisa
menikmati laba operasi setelah membayar krediturnya. Bahkan jika earning dip,
korporasi masih memiliki kewajiban pembayaran bunga. Sebuah perusahaan dengan
EBIT tinggi bisa kehilangan titik impasnya jika terlalu leverage. Ini akan menjadi
kesalahan untuk berfokus hanya pada EBIT tanpa mempertimbangkan leverage
keuangan. Meningkatnya biaya bunga meningkatkan titik impas perusahaan. Ini tidak
akan muncul dalam angka EBIT itu sendiri - pembayaran bunga tidak
memperhitungkan pendapatan operasional - namun hal itu mempengaruhi keseluruhan
profitabilitas perusahaan. Ini harus mencatat pendapatan yang lebih tinggi untuk
mengimbangi biaya modal ekstra.Selain itu, tingkat leverage keuangan yang lebih
tinggi cenderung meningkatkan volatilitas harga saham perusahaan.Jika perusahaan
telah memberikan opsi saham, volatilitas tambahan secara langsung meningkatkan
biaya yang terkait dengan opsi tersebut. Hal ini semakin merusak bottom line
perusahaan.

15–8 Jika perusahaan beralih dari nol utang ke tingkat utang yang lebih tinggi secara
berturut-turut, mengapa anda mengharapkan harga sahamnya pertama kali naik,
kemudian mencapai puncaknya, dan kemudian mulai menurun?
Jawaban : Karena harga saham mencerminkan indicator adanya keberhasilan dalam mengelola
perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka
investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola
usahanya.

Anda mungkin juga menyukai