Anda di halaman 1dari 4

CHAPTER 13 : CAPITAL INVESTMENT DECISIONS

Oleh Kelompok 2 :

1. Hadi Widayat

2. Hereg Suswanto Putra

3. Utari Purnamasari

4. Naratama Hermawan

5. Roseno Pamuji Wijayanto

6. Adyatmo Nindyo Baskoro

Capital Investment Decision berkaitan dengan proses :

1. Proses Perencanaan

2. Penetapan Tujuan dan Prioritas

3. Pengaturan Pendanaan

4. Penggunaan Kriteria tertentu dalam memilih aktiva jangka panjang

Proses pengambilan keputusan investasi modal disebut sebagai Capital Budgeting (penganggaran
modal)

Model Capital Investment Decision

1. Model Non Diskonto (Non-discounting models)

Model ini mengabaikan time value of money

I. Payback Period

adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk memperoleh kembali investasi
awalnya. Kelemahan :

a. Mengabaikan kinerja investasi yang melewati periode pengembalian


b. Mengabaikan time value of money

Kelebihan Pay Back Period bagi manajer memberikan informasi :

a. Membantu mengendalikan resiko yang berhubungan dengan ketidakpastian arus kas di


masa depan

b. Membantu meminimalkan dampak investasi terhadap masalah likuiditas perusahaan

c. Membantu mengendalikan resiko keuangan

d. Membantu mengendalikan pengaruh investasi terhadap ukuran kinerja


II. Accounting Rate of Return (ARR)

adalah mengukur pengembalian atas suatu proyek, lebih mengutamakan tingkat profitabilitas
proyek.

Kelemahan :

a. Mengabaikan time value of money

b. Dapat mendorong manajer untuk memilih investasi yang tidak memaksimalkan laba

2. Model Diskonto (Discounting Models)

Model ini mempertimbangkan time value of money

Model ini menggunakan arus kas yang di diskontokan (discounted cash flows) yaitu arus kas
masa depan yang dinyatakan dalam nilai sekarangnya (perlu memahami time value of money).

I. Net Present Value (NPV)

merupakan selisish antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar yang
berhubungan dengan suatu proyek. NPV mengukur profitabilitas suatu investasi. Apabila NPV
proyek positif, maka akan terjadi peningkatan nilai perusahaan yang dihasilkan dari suatu
investasi. Tingkat pengembalian yang di perlukan (required rate of return) harus ditentukan.
Required rate of return adalah tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima disebut juga
tingkat diskonto atau biaya modal.

II. Internal Rate of Return (IRR)

adalah suku bunga yang mengatur nilai sekarang dari arus kas masuk proyek sama dengan
nilai sekarang dari biaya proyek tersebut, atau merupakan suku bunga yang mengatur NPV
proyek sama dengan nol.

Kriteria :

IRR > required rate of return maka proyek diterima

IRR = required rate of return maka proyek dapat diterima atau ditolak

IRR < required rate of return maka proyek ditolak

POST AUDIT PROYEK MODAL

Adalah analisa terhadap proyek modal setelah proyek diimplementasikan.

Dilakukan dengan cara membandingkan manfaat aktual dengan manfaat yang di estimasi dan biaya
operasi aktual dengan biaya operasi yang di estimasi. Post Audit mengevaluasi hasil keseluruhan
investasi dan mengusulkan tindakan perbaikan bila diperlukan.
Manfaat Post Audit :

1. Dengan mengevaluasi profitabilitas, post audit menjamin bahwa sumber daya digunakan secara
tepat

2. Hasil analisa akan membuat manajer mengambil keputusan yang terbaik bagi perusahaan dan
melakukan umpan balik

PROYEK MUTUAL EKSKLUSIF


Perbandingan NPV dan IRR

1. - NPV mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk yang diterima di investasikan kembali pada
tingkat pengembalian yang diperlukan

- IRR mengasumsikan bahwa setiap arus kas masuk di investasikan kembali pada IRR yang di
hitung

2. -NPV mengukur profitabilitas dalam nilai absolut.


NPV mengukur jumlah yang disebabkan oleh perubahan nilai perusahaan, maka memilih proyek
dengan NPV terbesar adalah konsisten dengan memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham.

- IRR mengukur nilai profitabilitas dalam nilai relatif.

IRR tidak secara konsisten menghasilkan pilihan yang memaksimalkan kesejahteraan pemegang
saham. Namun memiliki kelebihan untuk mengukur dengan akurat tingkat pengembalian dana
yang tetap di investasikan secara internal.

PENGHITUNGAN DAN PENYESUAIAN ARUS KAS


Ada dua langkah untuk menghitung arus kas

1. Peramalan pendapatan, beban, dan pengeluaran modal

2. Penyesuaian arus kas kotor sebagai akibat dari inflasi dan pajak.

Dalam lingkungan inflasi pasar keuangan bereaksi terhadap kenaikan biaya modal (cost of capital) yang
terdiri dari dua unsur

1. Tingkat riil

2. Unsur inflasi
NILAI SISA
Nilai sisa atau nilai akhir seringkali diabaikan dalam keputusan investasi karena adanya faktor
ketidakpastian. Manfaat nilai sisa dapat menjelaskan perbedaan antara melakukan investasi atau tidak.

Pendekatan yang dilakukan adalah analisis sensitivitas (sensitivity analysis), yaitu mengubah asumsi yang
mengandalkan pada analisis investasi modal dan menilai pengaruhnya terhadap pola arus kas.

Anda mungkin juga menyukai