Anda di halaman 1dari 2

Strategi Pemasaran Mie Sedap dan Indomie

Pemasaran Mie Sedaap Secara Gerilya


Ketika Mie Sedaap pertama kali diluncurkan, harganya lebih murah daripada
Indomie, tapi Eddy mengatakan bahwa itu tidak serendah merek mi murah lain,
karena dia lebih memperhatikan kualitas mi bukan hanya mengandalkan harga
murah. Misalnya, banyak pelanggan memuji Mie Sedaap karena lebih kenyal
daripada Indomie, dan tidak mudah mengembang bila direbus. Namun, untuk upaya
pemasaran pertama, Eddy memilih strategi yang sama yang dia diterapkan pada
barang-barang kebutuhan konsumen lainnya produksi Wings; dia melakukan teknik
pemasaran gerilya.

Eddy tidak memulai di kota besar; dia memilih untuk memasarkan Mie Sedaap ke
toko-toko di kota-kota kecil dan desa-desa bukan kota-kota besar. Alih-alih
menggunakan lini pemasaran atas, dia memilih untuk memasarkan produk mi-nya di
lini bawah. Dari desa-desa dan kota-kota kecil, produknya perlahan-lahan
membangun dasar pelanggan yang kuat serta permintaan yang konstan, dan dari
sana, dia menuju kota-kota besar dan supermarket besar. Setelah dia memastikan
bahwa Mie Sedaap sudah memiliki dasar pelanggan yang kuat, strategi lini atas
diluncurkan terutama melalui iklan komersial di TV serta media cetak.

Program Hadiah Konsumen


Eddy Katuari juga meluncurkan program yang tidak pernah dipikirkan Indomie
sebelumnya: hadiah konsumen. Alih-alih memberikan bonus untuk pembelian skala
besar (seperti mangkuk untuk pembelian satu kotak Indomie), Mie Sedaap
memberikan satu paket mi untuk pembelian hanya 5 paket. Cara ini membuat
konsumen merasa bahwa merek ini memiliki nilai lebih dibandingkan merek lain,
terutama karena banyak pembeli mi instan membelinya dalam paket individu.

Dengan strategi tersebut, tidaklah mengherankan bahwa merek mi instan Eddy


Katuari dapat meningkat dengan cepat untuk bersaing dengan raksasa mi di
Indonesia.

STRATEGY PEMASARAN
Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk
pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran
pemasaran (Philip Kotler, 2004:81).

kuatnya citra Indomie di pasar Indonesia sehingga sebagian masyarakat


menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind
dalam mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie
menduduki posisi pertama dengan TBI berturut-turut 65,8%, 66,5% dan 71,4%
(David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND). Keberhasilan
Indomie terus bertahan di urutan teratas Top Brand adalah berkat kosistensi Indomie
dalam menjalankan strategi kunci 3A, yaitu :
• Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product).

• Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).

• Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yang terjangkau (Price).

Pendapat saya tentang kedua pemasaran perusahaan produksi mie di atas saya
rasa lebih bagus strategi pemasaran milik mie sedap karena pemasaran milik mie
sedap tidak ber resiko tinggi soalnya mereka mengambil pasar dari yang bawah-
bawah seperti pedesaan lalu naik-naik sampai ke kota-kota besar supaya orang-
orang tau dulu produk mie sedap dan perusahaan mie sedap memiliki metode
pemasaran dengan cara memberi hadiah pada konsumen, nah ini adalah cara
pemasaran yang efektif untuk menarik pelanggan. Karena kebanyakan orang
indonesia lebih mementingkan harga dari pada rasa. Sekian pendapat saya mohon
maaf jika ada kurangnya saya ucapkan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai