jantan memiliki berat antara 180 sampai 320 kg. Sedangkan harimau betina berat tubuhnya mencapai 120 sampai 180 kg.
Panjang tubuh harimau jantan antara 2,6 sampai
3,3 meter. Sedangkan betina antara 2,3 sampai 2,75 meter. karakteristik harimau berbeda-beda, tergantung subspesiesnya. Diantara subspesies yang masih hidup, harimau sumatera adalah yang terkecil dan terbesar adalah harimau siberia. Umumnya loreng pada harimau bervariasi, dari coklat ke hitam. Subspesies satu dengan yang lainnya memiliki bentuk dan kepadatan loreng yang berbeda-beda. Akan tetapi hampir semua harimau memiliki lebih dari 100 loreng. Harimau jawa (sudah punah) kemungkinan memiliki loreng yang lebih banyak. Pola loreng pada harimau memiliki fungsi mirip dengan sidik jari yang digunakan untuk mengidentifikasi orang. Hal ini karena setiap harimau memiliki pola loreng yang unik yang dapat digunakan untuk membedakan satu sama liannya. Loreng harimau juga bekerja untuk kamuflase agar tidak terlihat oleh mangsa atau musuhnya. Semua harimau adalah karnivora, mereka umumnya memakan rusa, kerbau, babi liar, dan antelop. Mereka kadang-kadang berburu beruang sloth, anjing, monyet, terwelu, macan tutul, ular, dan buaya. BURUNG
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang
belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil dan dapat mengepakkan sayap dengan sangat cepat, penguin yang menyelam dengan sayapnya, hingga burung unta, yang lebih tinggi dari manusia. Sebagian besar spesies burung di dunia mampu terbang menggunakan sayapnya (mis. bebek, angsa, burung gereja, pelikan, burung hantu, elang, cenderawasih, dan masih banyak lagi), kecuali beberapa jenis burung yang biasanya endemik di tempat tertentu, seperti burung unta, moa, kasuari, kiwi, penguin, dan sebagainya. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves. Saat ini, burung diketahui merupakan turunan dari kelompok dinosaurus theropoda berbulu, dan dengan demikian merupakan satu-satunya anggota dinosaurus yang masih hidup. Dengan demikian juga, kerabat terdekat burung yang masih hidup adalah buaya. Burung adalah keturunan aviala purba (yang anggotanya termasuk Archeopteryx) yang pertama kali muncul sekitar 160 juta tahun yang lalu di Tiongkok. Menurut bukti DNA, burung modern (Neornithes) berevolusi pada periode Kapur Pertengahan hingga Akhir, dan melakukan diversifikasi secara cepat dan mencolok sekitar waktu peristiwa kepunahan Kapur–Paleogen 66 juta tahun yang lalu, yang membunuh pterosaurus dan semua dinosaurus nonburung. Bijian adalah sumber makanan alami yang banyak disukai burung tertentu. pakan biji bijian antara lain bunga matahari, jawawut. Pisang kepok menjadi alternatif makan burung kicau selain serangga, pisang mengandung nutrisi tinggi dan bisa diberikan secara berkala ketika harga kroto atau vour sedang mahal. IKAN
Ikan adalah anggota vertebrata
poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelas Osteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4 inch). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti paus, ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan. Sampai saat ini, ikan pada umumnya dikonsumsi langsung. Upaya pengolahan belum banyak dilakukan kecuali ikan asin. Ikan dapat diolah menjadi berbagai produk seperti ikan kering, dendeng ikan, abon ikan, kerupuk ikan, ikan asin, kemplang, bakso ikan dan tepung darah ikan sebagai pupuk tanaman dan pakan ikan. Makanan alami untuk ikan adalah jentik nyamuk, kutu air, dan cacing sutra. Jentik nyamuk kaya protein untuk proses reproduksi ikan. Kutu air bagus untuk memberi kecerahan warna pada ikan hias. Sementara cacing sutra bisa mencerahkan warna ikan kecil.