Disusun Oleh:
Natasya Khoirunnisa
402019413076
DIVISI MANTINGAN
1443/2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..….2
BAB II
Latar belakang…………………………………………………………………….3
Rumusan masalah…………………………………………………………………5
Tujuan penelitian………………………………………………………………….5
BAB II
Landasan teori……………………………………………………...……….……..6
Penelitian terdahulu………………………………………..……………..………15
BAB III
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………...21
2
BAB I
PENDAHULUAN
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Tasikmalaya, 2015
Islam Hindu/
Kecamatan Protestan Katolik Lainnya
Islam Budha
[2] [3] [4] [5] [6]
010. Kawalu 82,127 36 41 - -
020. Tamansari 60,864 59 26 4 -
030. Cibeureum 59,145 35 8 3 -
031. Purbaratu 34,558 24 1 - -
040. Tawang 55,943 891 371 137 10
050. Cihideung 64,353 2,611 976 716 831
3
060. Mangkubumi 80,22 247 47 5 -
070. Indihiang 44,889 136 36 2 -
071. Bungursari 77,613 247 47 5 -
080. Cipedes 68,306 369 252 62 6
Jumlah 628,018 4,655 1,805 934 847
Data BPS, 2015
4
Baitul maal wat tamwil adalah salah satu Lembaga keuangan syariah yang
saat ini sedang berkembang sangat pesat. BMT mulai dikenal dimasyarakat pada
tahun 1992. BMT adalah suatu Lembaga yang mana mengumpulkan dana
masyarakat yang akan disalurkan pada masyarakat lain tanpa tujuan laba. BMT
hadir di masyarakat untuk membantu masyarakat dan memberikan solusi
pendanaan yang mudah dan cepat dan terhindar dari riba dan berlandaskan pada
prinsip syariah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
5
Adapun beberapa manfaat yang dapat diambil dari tujuan diatas adalah:
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Lembaga Baitul maal sudah ada sejak jaman Rasulullah yaitu Lembaga
yang bertugas untuk menghimpun dana dan membagikannya seperti zakat, infaq,
dan sedekah.
Baitul Maal Mattamwil (BMT) berasal dari bahasa arab yang terdiri dua
suku kata yaitu bayt al-mal dan bayt al-tamwil. Bayt al-mal berasal dari kata bayt
dan almal, bayt artinya bangunan atau rumah, sedangkan al-mal berarti harta
benda atau kekayaan. Jadi, secara harfiyah bayt al-mal berarti rumah harta atau
kekayaan. Kata bayt al-mal biasa diartikan sebagai perbendaharaan (umum atau
negara). Dari segi istilah fiqih bayt al-mal adalah suatu lembaga atau badan yang
bertugas untuk mengurusi kekayaan negara terutama keuangan, baik yang
berkenaan dengan pemasukan dan pengelolaan, maupun yang berhubungan
dengan masalah pengeluaran dan lain-lain. Sedangkan bayt al-tamwil berarti
rumah penyimpanan harta milik pribadi yang dikelola oleh suatu lembaga.
(Anwar, 2013)
Baitul Maal Wat Tamwil adalah suatu institusi atau lembaga keuangan
syariah yang usaha pokoknya menghimpun dana dari pihak ketiga (anggota
penyimpan) dan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif
dan menguntungkan
7
Baitul Maal Mattamwil (BMT) atau disebut dengan Koperasi Syariah
merupakan lembaga keuangan syariah yang berfungsi untuk menghimpun dan
menyalurkan dana kepada anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala mikro.
Baitul Maal Mattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah yaitu :
1
Amalia Euis, Keadilan Distribusi Dalam Ekonomi Islam Penguatan PeranLKM Dan UKM Di
Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 45
8
4) Mengembangkan usaha-usaha di sector riil yang tujuannya untuk
mendapat keuntungan dan menunjang usaha anggota.
9
kenyamanan, karena jika hanya disimpan di rumah
mungkin tidak aman. Atas produk ini BMT akan menarik
biaya penyimpanan, administrasi, serta biaya lainnya yang
melekat pada penyimpanan dan pengamanan
b) Wadi’ah Yad Dhamanah yaitu penitipan barang atau uang
(umumnya uang), di mana BMT berwenang untuk
mengelola dana tersebut. Atas dasar kewenangan ini BMT
akan memberikan kompensasi berupa bonus kepada
penyimpan. Pada umumnya produk ini di manfaatkan untuk
menampung dana-dana sosial. BMT dapat menerapkan
produk ini untuk menampung titipan zakat, infaq, sedekah,
dan dana sosial lainnya.
2) Prinsip mudharabah, kata mudharabah yang dimaksud dalam
BMT adalah bagi hasil antara pemilik dana (shahibul maaal)
dengan pengusaha (mudharib). Mudharabah dibagi menjadi dua
antara lain
a) Mudharabah mutlaqah yaitu akad penyimpanan dari
anggota kepada BMT dengan bagi hasil, di mana BMT
tidak mendapat pembatasan apa pun dalam penggunaan
dananya. BMT diberikan kebebasan untuk memanfaatkan
dana simpanan untuk pengembangan usaha BMT. Atas
dasar akad ini, BMT akan berbagi hasil dengan anggota
dengan kesepakatan nisbah diawal akad
b) Mudharabah muqayadah (terikat) yaitu akad penyimpanan
dari anggota kepada BMT dengan sistem bagi hasil, di
mana BMT dibatasi dalam penggunaan dananya. Sejak
awal disepakati, bahwa dana tersebut hanya dapat
dialokasikan untuk membiayai proyek tertentu. Atas dasar
akad ini, BMT tidak dapat melakukan penyimpangan dalam
penggunaannya. Kesepakatan besarnya bagi hasil dilakukan
dimuka dengan nisbah tertentu. Contohnya adalah produk
10
ini adalah, adanya dana program dari pemerintah untuk
membiayai program dari pemerintah untuk membiayai
program khusus, seperti UKM sentra, dan lain-lain.
3. Fungsi BMT
11
mislanya denganpembinaan, penyuluhan, dan pengawasan
terhadap usaha-usaha nasabah.
3) Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih
tergantung rentenir disebabkan rentenir mampu memenuhi
keinginan masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka
BMT harus mampu melayani masyarakata lebih baik, misalnya
selalu tersedia dana tiap saat, birokrasi yang sederhana, dan lain
sebagainya.
4) Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang
merata. Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat
yang kompleks di tuntut harus pandai bersikap, oleh karena itu
langkah-langkah untuk melakukan evaluasi dalam rangka
pemetaan skala prioritas yang harus diperhatikan, misalnya dalam
masalah pembiayaan, BMT harus memperhatikan kelayakan
nasabah dalam hal golongan nasabah dan juga jenis pembiayaan
yang dilakukan.
B. Kesejahteraan
1. Pengertian kesejahteraan
Menurut Mark Skousen yang merupakan salah satu ilmuan yang terkenal
dengan ide-ide tentang ekonomi, beliau mengatakan bahwa ada 7 indikator agar
tercipta suatu kesejahteraan, terhindar dari kemiskinan, terhindar dari krisis
ekonomi. Indicator tersebut antara lain:
12
4. Perencanaan terpusat dan totalitarisme
5. System finansial perlu menciptakan kerangka kerja yang bisa
meminimalisir inflasi
6. Kebijakan yang mampu menciptakan kesejahteraan dalam jangka Panjang
dengan memberikan kebebasan terjadinya pergerakan modal uang dari
satu tempat ke tempat lain
7. Mengurangkan polusi sebagai upaya meningkatkan produktifitas dan
standar hidup masyarakat.
Ide yang dipaparkan Mark tente tidak terdapat unsur spiritual, akhlaq, dan
adab karena Mark hanya melihat kesejahteraan itu Ketika diawali dari aspek
ekonomi yang terpenuhi dengan baik maka keamanan dan kedamaian akan
tercipta, padahal semakin tinggi pendapatan dan kemampuan seseorang dalam
konsumsi maka akan semakin tinggi pula tingkat kriminalitas karena dorongan
nafsu yang tidak terbatas.
13
terpenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya dan tidak ada penduduk yang
meninta-minta.
14
Konsep kesejahteraan dalam perspektif islam bukan hanya dilihat dari hal-
hal duniawi seperti konsumsi, Kesehatan, perumahan, fasilitas, tempat tinggal.
Akan tetapi kesejahteraan dalam perspektif islam yaitu bisa dicapai apabila
seseorang dapat memainkan peranan nya dengan baik sebagai khalifah fii dunya
dan sebagai hamba Allah S.W.T. Sehingga kesejahteraan itu dapat membawa
kepada falah yang akan membawa kepada sa’adah fii dunya wa sa’adah fii
akhiroh. sehingga dapat disimpulkan bahwa indicator kesejahteraan dapat dilihat
dari dua aspek, bukan hanya dari sisi material saja tapi juga dari sisi spiritual.3
Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa kehidupan yang baik itu
mencakup seluruh bentuk ketenangan, bagaimanapun wujudnya. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari “Abdullah bin
‘Umar, bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh beruntung orang yang
berserah diri, yang diberi rizki dengan rasa cukup, dan diberikan perasaan cukup
oleh Allah atas apa yang teah Dia berikan kepadanya”. (HR. Muslim)4
C. Penelitian Terdahulu
3
Syamsuri, Ekonomi pembangunan islam, (Unida Gontor Press, Ponorogo, 2020), hal 109
4
Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, (Pustaka
Imam Syafi’i, Jakarta: 2008), hal 188.
15
mengelola dan meningkatkan produktivitas pengusaha mikro. Dengan demikian
masyarakat kecil tidak lagi meminjam kepada renternir yang tidak akan
menyelesaikan masalah tapi malah mencekik masyarkat kecil lantaran memberi
pinjaman dengan bunga yang tinggi.
16
BAB III
METODE PENELITIAN
5
Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi Pendekatan Kuantitatif)
17
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nasabah CED ( Condong Economic Development) dan pengelola
CED.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel adalah Sebagian anggota populasi yang diambil dengan
menggunakan Teknik tertentu yang disebut dengan Teknik sampling.
Kuisioner yang akan disebarkan pada semua nasabah dan pengelola BMT
dengan metode offline atau secara langsung kepada responden. Angket adalah
daftar pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada responden yang telah
disusun secara sistematis kemudian diisi oleh reponden.
18
2. Wawancara
Dalam hal ini metode wawancara yang penulis gunakan adalah metode
wawancara tersetruktur, yaitu pedoman wawancara yang semuanya telah
dirumuskan dengan cermat sehingga dalam wawancara .menjadi lancar dan tidak
kaku8.
3. Dokumentasi
6
Moh. Nasir, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, h.174
7
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara,
2003, h. 57
8
S. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 117
9
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta Cet Ke X (edisi
revisi III), h. 231
19
Teknik analisis SEM dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan software
IBM SPSS AMOS versi 22.0 (Purnamasari dan Darma, 2011).
20
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Umer. 2011. Masa Depan Ilmu Ekonomi. Jakarta: Gema Insani Press
Bin Abdurrahman Alu Syaikh, Abdullah bin Muhammad. 2008. Tafsir Ibnu
Katsir.
21