Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“TENAGA KESEHATAN BANGGA MELAYANI BANGSA”

INOVASI MENINGKATKAN KEMAMPUAN KADER POSYANDU

WOKE POL, GUA KEPO, DAN AKU KEPO


(WORKSHOP PENYEGARAN KADER POSYANDU BALITA, GRUP WHATSAPP
KADER POSYANDU, BUKU SAKU KADER POSYANDU)

DISUSUN OLEH :

THERDIKA OKTAVIA, S.K.M.

NIP.199210212020122001

UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TEMPINO

KABUPATEN MUARO JAMBI

TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin dan karunia-Nya, Laporan
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. makalah ini berjudul “INOVASI WOKE POL, GUA KEPO,
DAN AKU KEPO (WORKSHOP PENYEGARAN KADER POSYANDU, GRUP WHATSAPP KADER
POSYANDU, BUKU SAKU KADER POSYANDU)” berisi upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tempino.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas sebagai peserta seleksi Tenaga Kesehatan
Teladan Kategori Tenaga Promosi Kesehatan / Kesmas Tahun 2023.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak H. Afif Udin, SKM, MKM selaku Kepala Dinas Kesehatan KabupatenMuaro Jambi.
2. Bapak dr. Agung Lastono selaku Kepala Puskesmas Rawat Inap Tempino atasdukungan dan
kepercayaan yang diberikan.
3. Staf UPTD Puskesmas Puskesmas Rawat Inap Tempino yang selalusemangat
dalam melaksanakan tugas.
4. Orang tua dan keluarga, terima kasih atas doa, dukungan, serta motivasi yangselalu
diberikan.
Penulis sadar makalah ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis,

THERDIKA OKTAVIA, S.K.M.

NIP. 199210212020122001

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... 2


DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 6
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 6
1.4 Manfaat .............................................................................................................. 6

BAB II METODE
2.1 Metode/Desain ................................................................................................... 7
2.2 Definisi Variabel ................................................................................................ 7
2.3 Langkah Penelitian Inovasi ................................................................................ 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Data Demografi ................................................................................................. 8
3.2 Data Posyandu ................................................................................................... 8
3.3 Gambaran Umum Posyandu .............................................................................. 9
3.4 Latar Belakang Terbentuknya Inovasi .............................................................. 9
3.5 Tujuan Inovasi ................................................................................................. 10
3.6 Inovasi ............................................................................................................. 10

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 17
4.2 Saran ................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43 Tahun 2019 tentang
pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan / atau masyarakat.
Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan, dalam kondisi tertentu, pada satu
kecamatan dapat didirikan lebih dari satu puskesmas. Puskesmas juga salah satu unit
pelaksana teknis dinas dibawah koordinasi Dinas Kesehatan memiliki peran penting pada
sistem kesehatan nasional. Diantaranya adalah upaya promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat, serta pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) termasuk posyandu.
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat yang
sudah menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.
Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif
kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat
serta upaya kesehatan ibu dan anak. Peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu
melalui Puskesmas sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan
kesehatan di Posyandu.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan agar masyarakat mau dan mampu


meningkatkan derajat kesehatan nya secara mandiri. Salah satu nya yaitu dengan
pemanfaatan posyandu di masyarakat. Posyandu sebagai salah satu Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) dilaksanakan satu bulan sekali. Berdasarkan data
dari BKKBN di bulan desember 2022, jumlah posyandu yang tercatat di indonesia ada
sebanyak 303.416. Jumlah posyandu di Provinsi Jambi tercatat sebanyak 3.548. Sedangkan
jumlah posyandu di Kabupaten Muaro Jambi tercatat sebanyak 392 posyandu dan jumlah
posyandu di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tempino tempat penulis bertugas yaitu
sebanyak 32 posyandu aktif. Posyandu berperan penting dalam pemantauan tumbuh
kembang anak, melalui pengukuran pertumbuhan akan di peroleh status gizi anak.
Kader Posyandu merupakan kader kesehatan yang berasal dari warga masyarakat
yang dipilih masyarakat oleh masyarakat serta bekerja dengan sukarela untuk membantu
peningkatan kesehatan masyarakat termasuk berupaya dalam mendukung pencegahan

4
kejadian stunting di wilayah kerja Posyandunya. Data jumlah posyandu dan jumlah kader
di masing-masing Desa/Kelurahan wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tempino dapat di
lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1 Jumlah Posyandu dan Kader
No. Desa/Kelurahan Jumlah Posyandu Jumlah Kader
1. Tempino 6 36
2. Sungai Landai 4 20
3. Ibru 2 14
4. Suka Damai 3 15
5. Tanjung Pauh Km 32 2 10
6. Tanjung Pauh Km 39 3 15
7. Pelempang 3 17
8. Nyogan 4 20
9. Talang Pelita 2 10
10. Desa Baru 3 15
Total 32 172
Sumber : Data Promkes Tahun 2022
Berdasarkan tabel di atas terdapat jumlah kader posyandu sebanyak 172 orang dari
32 posyandu. Jumlah ini dapat bertambah maupun berkurang sesuai dengan kebutuhan di
posyandu. Kader di posyandu di latih oleh petugas kesehatan agar dapat melakukan
pelayanan di posyandu mulai dari penimbangan, penyuluhan, hingga pencatatan dan
pelaporan. Dalam kurun waktu tertentu kader posyandu perlu di berikan pelatihan kembali
atau sering di sebut dengan penyegaran kader posyandu. Hal ini di lakukan sebagai upaya
meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan kader dalam mengelola
posyandu serta pelatihan awal bagi kader posyandu yang baru bergabung.
Untuk mengukur tingkat kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu,
dilakukan pretest atau pengisian kuesioner oleh perwakilan kader posyandu. Kuesioner
pretest berisi 15 pernyataan mengenai pengelolaan posyandu antara lain sistem pelayanan
5 meja posyandu, pembuatan balok SKDN, dan tugas-tugas kader di posyandu. Terdapat
pilihan benar atau salah, di isi oleh masing-masing kader sesuai apa yang diketahui. Hasil
pretest dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.2. Daftar Hasil Pretest Untuk Mengukur Tingkat Kemampuan Kader
Hasil Pretest
No Nama Kader Nama Posyandu
Score Presentase (%)
1 Naus Herawati Bunga Hati 12 80
2 Rukiah Melati 12 80
3 Purwanti Bambu Kuning 11 73,3
4 Santi Dwi Wulandari Al Munawaroh 10 66,7
5 Kartinah Kenanga I 11 73,3
6 Esti Sundari Kenanga II 12 80

5
7 Anggil Lolita Mawar Merah I 11 73,3
8 Masriah Mawah Merah II 10 66,7
9 Siti Aminah Harapan Subur I 10 66,7
10 Fiqih Chairunnisa Harapan Subur II 10 66,7
11 Marlinda Harapan Subur III 9 60
12 Sugiarti Mekar Jadi I 11 73,3
13 Erna Nur Fatimah Mekar Jadi II 11 73,3
14 Idariani Cempaka I 10 66,7
15 Rusmaini Cempaka II 11 73,3
16 Henni Susmita Dahlia I 12 80
17 Leni Yulianti Dahlia II 10 66,7
18 Dewi Yana Anggrek I 12 80
19 Isnawati Anggrek II 12 80
20 Sri Purwati Anggrek III 10 66,7
21 Ertika Yana An Nur I 10 66,7
22 Dwi Firdiansari An Nur II 11 73,3
23 Salma An Nur III 11 73,3
24 Lily Desrita An Nur IV 11 73,3
25 Suryati An Nur V 11 73,3
26 Ponisih An Nur IV 10 66,7
Jumlah 281 1873,3
Rata-rata 10,8 67,95

Berdasarkan tabel hasil pretest di atas dapat dilihat rata-rata nilai jawaban benar
adalah 10,8 dengan presentase 67,95%. Berdasarkan nilai rata-rata tersebut dapat di
simpulkan bahwa kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu masih rendah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh rumusan masalah, yaitu Bagaimana


upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui tingkat kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu sebelum dan
sesudah dilakukan upaya-upaya peningkatan pengetahuan kader
2. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan peran kader di posyandu
3. Mengoptimalkan peran tenaga promosi kesehatan terhadap peningkatan
pengetahuan kader di posyandu
1.4 Manfaat

1. Mendapatkan pelayanan posyandu balita yang lebih baik dari sebelumnya


2. Mendapatkan pengukuran berat badan dan tinggi badan anak yang akurat
3. Kader mengetahui tugas dan fungsi nya di posyandu

6
BAB II

METODE

2.1 Metode / Desain

Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah Deskriftif dengan pendekatan
survey yang bertujuan untuk mendeskrifsikan atau mengambarkan fenomena yang terjadi
di masyarakat.
2.2 Definisi Variabel
Definisi variabel :

Variabel Penelitian Definisi Operasional Indikator


WOKE POL: Upaya untuk meningkatkan Pengetahuan kader
Workshop pengetahuan dan kemampuan meningkat dan kinerja
Penyegaran Kader kader posyandu posyandu menjadi
Posyandu lebih baik
GUA KEPO: Whatsapp sebagai media Transfer informasi
Grup Whatsapp informasi dan komunikasi dapat dengan cepat
Kader Posyandu kader posyandu dengan tenaga
promosi kesehatan dan gizi
AKU KEPO: Sebagai pegangan kader Kader mengerti dengan
Buku Saku Kader posyandu dalam bertugas dan tugas nya
Posyandu memberikan penyuluhan

2.3 Langkah Penelitan Inovasi


Mekanisme pelaksanaan:

Petugas membuat jadwal kegiatan

Petugas membuat surat pemberitahuan

Pelaksanaan workshop penyegaran kader posyandu,


mengumpulkan nomor handphone, dan pembagian buku saku
kader posyandu

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

7
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Demografi

Tabel 3.1 Jumlah KK Dan Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Tempino Tahun 2022
JENIS KELAMIN
NO. NAMA DESA JUMLAH KK PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Suka Damai 615 2322 1204 1118
2 Ibru 246 841 427 414
3 Sungai Landai 1286 3108 1555 1553
4 Tempino 1566 5279 2610 2669
5 Pelempang 537 1756 899 857
6 Nyogan 1055 3554 1868 1686
7 Tanjung Pauh Km 32 501 1677 863 814
8 Tanjung Pauh Km 39 560 1896 995 901
9 Talang Pelita 224 737 383 354
10 Desa Baru 647 2207 1130 1077
TOTAL 7237 23377 11934 11443

Sumber : Data Penduduk Tahun 2022

Berdasarkan tabel jumlah penduduk di atas, jumlah penduduk terbanyak berada di


Kelurahan Tempino dengan jumlah penduduk 5.279 jiwa dan jumlah penduduk paling
sedikit terdapat di desa Talang Pelita dengan jumlah penduduk 737 jiwa.

3.3 Data Posyandu

Grafik 3.1 Strata Posyandu

2 1
3

Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
16

Sumber : Laporan Promkes Tahun 2022

8
Berdasarkan grafik diatas strata posyandu terbanyak terletak pada strata Purnama
yaitu 16 posyandu, Srata madya 3 posyandu dan strata mandiri 2 posyandu dan yang paling
sedikit terdapat pada strata pratama yaitu 1 posyandu.

3.3 Gambaran Umum Posyandu

Posyandu adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat yang sudah
menjadi milik masyarakat serta menyatu dalam kehidupan dan budaya masyarakat.
Keberadaan Posyandu sangat diperlukan dalam mendekatkan upaya promotif dan preventif
kepada masyarakat, utamanya terkait dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat serta
upaya kesehatan ibu dan anak. Peran dan dukungan Pemerintah kepada Posyandu melalui
Puskesmas sangat penting untuk memfasilitasi pelaksanaan berbagai kegiatan kesehatan di
Posyandu.

Keberadaan Posyandu sebagai Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


( UKBM ) memerlukan dukungan dan peran serta masyarakat secara nyata agar dapat lebih
efektif meningkatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak diperdesaan,untuk mewujudkan
dukungan masyarakat dibutuhkan keterlibatan diberbagai pihak sebagai unsur masyarakat,
kader, pengelolaan maupun petugs pembina Posyandu. Kader Posyandu merupakan kader
kesehatan yang berasal dari warga masyarakat yang dipilih masyarakat oleh masyarakat
serta bekerja dengan sukarela untuk membantu peningkatan kesehatan masyarakat termasuk
berupaya dalam mendukung pencegahan kejadian stunting di wilayah kerja Posyandunya.

Kader posyandu perlu di berikan pelatihan agar dapat menjalankan tugas dengan baik
di posyandu wilayah masing-masing. Penyegaran atau pelatihan kader belum dilakukan
kembali dalam beberapa tahun terakhir sehingga mengakibatkan rendahnya pengetahuan
kader posyandu mengenai pengelolaan posyandu, hal ini berdampak pada pelayanan di
posyandu serta pencatatan dan pelaporan posyandu.

3.4 Latar Belakang Terbentuknya Inovasi

Puskesmas Rawat Inap Tempino memiliki agenda rutin setiap tahun salah satunya
yaitu melaksanakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) di setiap desa di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Tempino. Melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
yang di hadiri oleh perwakilan masyarakat seperti Kepala Desa, Perangkat Desa, Kader ,
serta Tokoh Masyarakat. Sebagian besar kader meminta di adakan penyegaran kader
posyandu, karena memang dalam beberapa tahun terakhir belum diadakan penyegaran kader

9
posyandu lagi. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk membuat inovasi WOKE
POL (Workshop Penyegaran Kader Posyandu Balita), GUA KEPO (Grup Whatsapp Kader
Posyandu), dan AKU KEPO (Buku Saku Kader Posyandu), dengan harapan agar
pengetahuan serta kemampuan kader dapat meningkat.

3.5 Tujuan Inovasi

Tujuan dibentuknya inovasi antara lain :

1. Meningkatkan pengetahuan kader posyandu


2. Memudahkan informasi dan komunikasi petugas promosi kesehatan dan gizi kepada
kader posyandu
3. Kader mengetahui peran dan fungsi nya di posyandu

3.6 Inovasi

Pengembangan posyandu dilakukan agar posyandu dapat memberikan pelayanan yang


lebih baik dan menghasilkan data posyandu yang akurat. Kader merupakan komponen
penting dalam penyelenggaraan posyandu. Meningkatkan pengetahuan kader dengan
memberikan pelatihan kembali, membuat media informasi dan komunikasi, dan
membagikan buku saku kader posyandu. Maka dari itu penulis menciptakan inovasi-inovasi
sebagai berikut :

1. WOKE POL (Workshop Penyegaran Kader Posyandu)

Kader Posyandu adalah komponen penting dalam berjalan nya kegiatan posyandu.
Kegiatan workshop penyegaran kader posyandu di lakukan pada tanggal 21 Juni 2022,
bertempat di aula Puskesmas Tempino. Peserta nya adalah 32 orang perwakilan kader
posyandu dari tiap posyandu di wilayah Puskesmas Tempino. Namun, kader yang dapat hadir
sebanyak 26 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada kader
posyandu mengenai tugas kader dalam pengelolaan posyandu. Kemampuan kader juga
berpegaruh terhadap hasil pengukuran dan penentuan status gizi anak. Untuk mengukur
tingkat kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu, dilakukan pretest dan postest atau
pengisian kuesioner oleh peserta workshop kader posyandu. Kuesioner pretest dan postest
terdiri dari 15 pernyataan mengenai pengelolaan posyandu antara lain sistem pelayanan 5
meja posyandu, pembuatan balok SKDN, dan tugas-tugas kader di posyandu. Terdapat

10
pilihan benar atau salah, di isi oleh masing-masing kader sesuai apa yang diketahui. Lembar
pretest dan posttest dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 3.2 Lembar pretest dan posttest

No. Pernyataan Benar Salah


1. Meja pertama di pelayanan posyandu adalah bagian penimbangan
2. Salah satu fungsi KMS adalah untuk memantau pertumbuhan
Anak
3. Pada saat menimbang BB sebaiknya sepatu, topi, dan aksesoris di
lepas
4. Meja ke 4 pelayanan posyandu adalah penyuluhan. Penyuluhan
hanya boleh di lakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
5. Anak usia 3 tahun di ukur tinggi badan nya dengan posisi
terlentang
6. Pada balok SKDN untuk indicator D (Ditimbang) biasanya
grafik di buat dengan warna merah
7. Untuk melihat partisipasi / minat masyarakat ke posyandu,
dapat di gunakan rumus D/S x 100%
8. Balok SKDN di pasang pada dinding posyandu, di buat jelas
terbaca dari jarak agak jauh
9. Balok SKDN di buat atau di isi data nya setahun sekali

10. Posyandu adalah milik masyarakat bukan milik pemerintah

11. Posyandu balita hanya melayani anak saja, tidak melayani ibu
hamil dan menyusui
12. Posyandu melayani pemberian vitamin A dan imunisasi, di
lakukan pada meja ke 5
13. Pelaksanaan posyandu di lakukan satu bulan sekali

14. Jumlah posyandu di masing-masing desa cukup satu posyandu

15. Jumlah meja pelayanan di posyandu terdiri dari 7 meja

Terdapat beberapa pelatihan pada kegiatan workshop penyegaran kader posyandu.


Antara lain pelatihan mengenai tugas kader di posyandu, pembuatan balok SKDN, dan cara
pemantauan pertumbuhan serta pengisian KMS pada buku KIA. Pada kegiatan ini program
promosi kesehatan berkolaborasi dengan program gizi. Setiap materi yang diberikan terdapat
latihan soal, bertujuan agar peserta dapat latihan langsung. Peserta juga langsung praktik

11
cara pengukuran pemantauan pertumbuhan menggunakan alat yang sesuai standar
antropometri. Di akhir workshop terdapat kuis dan doorprize bagi peserta yang dapat
menjawab soal dengan tepat. Berikut adalah potongan slide presentasi pada workshop
penyegaran kader, dapat dilihat di bawah ini :

Gambar 3.1 Materi Tugas Kader di Posyandu

Gambar 3.2 Materi Pembuatan Balok SKDN

Gambar 3.3 Materi Pemantauan Pertumbuhan

12
Gambar 3.4 Materi Tata Cara Pengisian KMS

Gambar 3.5 Workshop Penyegaran Kader Posyandu

Gambar 3.6 Pemberian Doorprize Kepada Kader

13
Setelah dilakukan pretest saat sebelum workshop penyegaran kader posyandu dan
posttest setelah pelaksanaan workshop selesai. Kemudian dilakukan analisis, diperoleh
peningkatan pengetahuan kader posyandu. Hasil pretest dan postest dapat di lihat pada tabel
di bawah ini :

Tabel 3.3 Daftar Hasil Pretest dan Postest


Hasil Pretest Hasil Posttest
No Nama Kader Nama Posyandu Presentase Presentase
Score (%) Score (%)
1 Naus Herawati Buah Hati 12 80 15 100
2 Rukiah Melati 12 80 14 93,3
3 Purwanti Bambu Kuning 11 73,3 13 86,7
4 Santi Dwi Wulandari Al Munawaroh 10 66,7 13 86,7
5 Kartinah Kenanga I 11 73,3 14 93,3
6 Esti Sundari Kenanga II 12 80 14 93,3
7 Anggil Lolita Mawar Merah I 11 73,3 12 80
8 Masriah Mawah Merah II 10 66,7 11 73,3
9 Siti Aminah Harapan Subur I 10 66,7 14 93,3
10 Fiqih Chairunnisa Harapan Subur II 10 66,7 13 86,7
11 Marlinda Harapan Subur III 9 60 12 80
12 Sugiarti Mekar Jadi I 11 73,3 13 86,7
13 Erna Nur Fatimah Mekar Jadi II 11 73,3 12 80
14 Idariani Cempaka I 10 66,7 15 100
15 Rusmaini Cempaka II 11 73,3 15 100
16 Henni Susmita Dahlia I 12 80 13 86,7
17 Leni Yulianti Dahlia II 10 66,7 13 86,7
18 Dewi Yana Anggrek I 12 80 15 100
19 Isnawati Anggrek II 12 80 14 93,3
20 Sri Purwati Anggrek III 10 66,7 15 100
21 Ertika Yana An Nur I 10 66,7 14 93,3
22 Dwi Firdiansari An Nur II 11 73,3 13 93,3
23 Salma An Nur III 11 73,3 12 86,7
24 Lily Desrita An Nur IV 11 73,3 12 80
25 Suryati An Nur V 11 73,3 12 80
26 Ponisih An Nur IV 10 66,7 12 80
Jumlah 281 1873,3 347 2313,3
Rata-rata 10,8 67,95 13,35 88,97

Berdasarkan tabel hasil pretest dan posttest di peroleh rata-rata nilai pretest sebesar
67,95% dan posttest sebesar 88,97%. Terdapat peningkatan pengetahuan kader posyandu
saat sebelum dan sesudah kegiatan workshop penyegaran kader.

14
2. GUA KEPO (Grup Whatsapp Kader Posyandu)
Grup whatsapp kader posyandu di buat oleh tenaga Promosi Kesehatan, dengan
harapan dapat menjadi media informasi dan edukasi yang dengan cepat sampai kepada kader
dan masyarakat. Tenaga Promosi Kesehatan dan Gizi sebagai admin di dalam grup whatsapp
kader posyandu ini. Informasi yang di bagikan antara lain tentang kesehatan anak serta ibu
hamil, asupan gizi, pola asuh, dan informasi terkini seputar kesehatan ibu dan anak serta
posyandu. Anggota grup whatsapp terdiri dari seluruh perwakilan kader posyandu balita
yang ada di wilayah Puskesmas Tempino. Saat ini terdapat 45 anggota di dalam grup
whatsapp kader posyandu beserta admin. Kader dapat langsung berkonsultasi kepada admin
mengenai posyandu dan kesehatan ibu serta anak. Beberapa laman grup whatsapp kader
posyandu dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 3.7 Penginputan Anggota Grup whatsapp Kader Posyandu

Gambar 3.8 Jumlah Anggota Grup whatsapp Kader Posyandu

15
Gambar 3.9 Membagikan Informasi Kesehatan

3. AKU KEPO (Buku Saku Kader Posyandu)


Perwakilan kader yang mengikuti workshop diberikan buku saku kader posyandu,
sebagai pedoman kader dalam melaksanakan posyandu dan memberikan penyuluhan di meja
4 pada pelaksanaan posyandu. Buku saku kader posyandu memuat banyak petunjuk bagi
kader mengenai kesehatan ibu dan anak, antara lain mengenai peran serta kader pada ibu
hamil, nifas, dan ibu menyusui. Peran kader dalam memberikan informasi mengenai
pertolongan pertama apabila terjadi diare pada anak serta bagaimana pola asuh yang baik.
Berikut adalah desain cover dan buku saku kader posyandu :
Gambar 3.10 Cover Buku Saku Kader Posyandu

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Inovasi yang di lakukan oleh penulis antara lain WOKE POL, GUA KEPO, dan
AKU KEPO. Inovasi ini bertujuan untuk mengembangkan UKBM posyandu, dengan upaya
meningkatkan kemampuan kader posyandu.

1. Inovasi WOKE POL (workshop penyegaran kader posyandu balita) kader yang hadir
sebanyak 26 orang dari total undangan 32 orang kader. Berdasarkan hasil pretest dan
posttest ada peningkatan kemampuan kader dalam pengelolaan posyandu melalui
workshop penyegaran kader posyandu, dengan total presentase rata-rata pretest sebesar
67,95% dan total presentase rata-rata posttest sebesar 88,97%.
2. Inovasi GUA KEPO (grup whatsapp kader posyandu) sampai saat ini sudah terdapat 45
anggota termasuk dengan admin petugas promkes dan gizi.
3. Inovasi AKU KEPO (buku saku kader posyandu) seluruh kader yang hadir pada
workshop mendapatkan buku saku kader posyandu yang berguna sebagai pegangan kader
dalam menjalankan tugas.

4.2 Saran
Diharapkan inovasi-inovasi ini dapat berjalan terus dan memberikan manfaat
untuk masyarakat serta posyandu yang ada dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi.

1. Kemampuan dan pengetahuan kader posyandu agar terus di tingkatkan, melalui


pelatihan dan penyegaran kader posyandu
2. Media informasi dan komunikasi whatsapp untuk terus di manfaatkan
3. Buku saku kader agar terus di perbaharui dengan ilmu-ilmu baru

17
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

Promkes.kemkes.go.id. (2022, 15 Juni 2022). Buku Saku Kader Posyandu. Diakses pada 15Juni
2022, dari : http://promkes.kemkes.go.id/buku-saku-posyandu

Profil Puskesmas Tempino Tahun 2022

Laporan Promkes Tahun 2022

18
LAMPIRAN 1

Foto Kegiatan Workshop Penyegaran Kader Posyandu di Puskesmas Tempino

19
LAMPIRAN 2

Buku Saku Kader Posyandu

20
21
22
23
24
LAMPIRAN 3

JUMLAH DAN PRESENTASE PESERTA MENJAWAB PERNYATAAN


DENGAN TEPAT PADA KUESIONER PRETEST

No. Pernyataan Jumlah %

1. Meja pertama di pelayanan posyandu adalah bagian penimbangan 21 80,76


2. Salah satu fungsi KMS adalah untuk memantau pertumbuhan 26 100
anak
3. Pada saat menimbang BB sebaiknya sepatu, topi, dan aksesoris di 26 100
lepas
4. Meja ke 4 pelayanan posyandu adalah penyuluhan. Penyuluhan 11 42,3
hanya boleh di lakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
5. Anak usia 3 tahun di ukur tinggi badan nya dengan posisi 24 92,3
terlentang
6. Pada balok SKDN untuk indicator D (Ditimbang) biasanya grafik 3 11,5
di buat dengan warna merah
7. Untuk melihat partisipasi / minat masyarakat ke posyandu, dapat 17 65,38
di gunakan rumus D/S x 100%
8. Balok SKDN di pasang pada dinding posyandu, di buat jelas 20 76,92
terbaca dari jarak agak jauh
9. Balok SKDN di buat atau di isi data nya setahun sekali 7 26,92
10. Posyandu adalah milik masyarakat bukan milik pemerintah 21 80,76

11. Posyandu balita hanya melayani anak saja, tidak melayani ibu 17 65,38
hamil dan menyusui
12. Posyandu melayani pemberian vitamin A dan imunisasi, di 20 76,92
lakukan pada meja ke 5
13. Pelaksanaan posyandu di lakukan satu bulan sekali 26 100

14. Jumlah posyandu di masing-masing desa cukup satu posyandu 19 73,07

15. Jumlah meja pelayanan di posyandu terdiri dari 7 meja 26 100

Total 281 1873,3


Rata-rata 10,8 67,95

25
JUMLAH DAN PRESENTASE PESERTA MENJAWAB PERNYATAAN
DENGAN TEPAT PADA KUESIONER POSTTEST

No. Pernyataan Jumlah %

1. Meja pertama di pelayanan posyandu adalah bagian penimbangan 24 92,3


2. Salah satu fungsi KMS adalah untuk memantau pertumbuhan 25 96,15
anak
3. Pada saat menimbang BB sebaiknya sepatu, topi, dan aksesoris di 24 92,3
lepas
4. Meja ke 4 pelayanan posyandu adalah penyuluhan. Penyuluhan 14 53,84
hanya boleh di lakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas
5. Anak usia 3 tahun di ukur tinggi badan nya dengan posisi 26 100
terlentang
6. Pada balok SKDN untuk indicator D (Ditimbang) biasanya grafik 23 88,46
di buat dengan warna merah
7. Untuk melihat partisipasi / minat masyarakat ke posyandu, dapat 24 92,3
di gunakan rumus D/S x 100%
8. Balok SKDN di pasang pada dinding posyandu, di buat jelas 26 100
terbaca dari jarak agak jauh
9. Balok SKDN di buat atau di isi data nya setahun sekali 18 69,23
10. Posyandu adalah milik masyarakat bukan milik pemerintah 25 96,15

11. Posyandu balita hanya melayani anak saja, tidak melayani ibu 24 92,3
hamil dan menyusui
12. Posyandu melayani pemberian vitamin A dan imunisasi, di 26 100
lakukan pada meja ke 5
13. Pelaksanaan posyandu di lakukan satu bulan sekali 26 100

14. Jumlah posyandu di masing-masing desa cukup satu posyandu 24 92,3

15. Jumlah meja pelayanan di posyandu terdiri dari 7 meja 26 100

Total 347 2313,3


Rata-rata 13,35 88,97

26

Anda mungkin juga menyukai