Anda di halaman 1dari 17

DISTRIBUSI FREKUENSI

Di susun Oleh :
Ilham Manzis : 2114043
Hardiwan : 2114031
Sadam Alamsyah : 2114028

Dosen Pengampu :
Vera Wahyuni M.pd.

IAIN SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
BANGKA BELITUNG
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah swt,


yang telah memberikan keteguhan hati kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini dan atas segala
rahmat-nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi
suri tauladan para umat manusia yang merindukan
keindahan syurga.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenui
tugas mata kuliah statistik pendidikan. Dengan judul
Distribusi Frekuensi, yang telah di berikan oleh ibu Vera
Wahyuni M.pd.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada
dosen pengajar atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini, juga dengan rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat
diselesaikannya makalah ini.
Kami juga menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna. Untuk itu kami menerima dengan senang hati
krtitik dan saran yang di maksudkan untuk
penyempurnaan makalah ini.

ii
iii
BAB II

Distribusi Frekuensi

A. Pengertian Distribusi Frekuensi


Distribusi frekuensi adalah suatu daftar susunan
dari data menurut besar dan golongannya. Pada distribusi
frekuensi dikenal dua macam distribusi frekuensi,
1. Ungrouped Data (yang belum disusun secara
teratur).
2. Grouped Data (yang telah disusun secara teratur).

Untuk penyelesaian suatu soal data yang belum


disusun secara teratur sebaiknya data tersebut disusun
berurutan dari niai terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.
Sedangkan distribusi frekuensi yang sudah disusun secara
teratur mempunyai aturan-aturan tertentu diantanya
dinamakan interval kelas limit bawah dan limit atas, jumlah
kelas dan sebagainya.
Selanjutnya apabila pada suatu data yang belum
disusun secara teratur dan data tersebut dihendaki harus
disusun secara teratur.

1
B. Langkah-Langkah Membuat Tabel Distribusi
Frekuensi
Langkah-langkah untuk menyusun tabel distribusi
frekuensi dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Mencari range (rentang nilai), notasinya R. Untuk
mencari R dilakukan dengan cara Nilai tertinggi
dikurang Nilai terendah
2. Menentukan jumlah interval kelas, notasi k Untuk
mencari k digunakan rumus berikut, k = 1 +3,322
log n. Hasilnya dibulatkan keatas atau ke bilangan
terdekat.
3. Menentukan lebar kelas, notasi I Untuk mencari i
digunakan rumus berikut: i=1+ R/K Hasilnya
dibulatkan menjadi bilangan ganjil terdekat.

4. Menyelesaikan tabel distribusi


Contoh: Buatlah tabel distribusi IQ mahasiswa
FIP UM tahun 2007 berikut:
106 113 101 93 111 108 89 105 117 113
86 102 126 82 98 100 96 111 97 99
92 95 118 105 101 99 103 102 115 100
112 103 96 107 94 114 94 106 107 109
90 113 107 115 113 107 105 95 95 98
107 97 104 104 96 98 85 129 101 111
116 102 120 101 95 108 109 102 98 98
100 110 108 107 86 95 112 99 121 101

2
95 101 117 93 109 109 103 92 99 106
122 109 94 114 89 93 116 108 97 93

Untuk menyusun tabel distribusi frekuensi dari data tersebut,


dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Mencari range (R)
R dapat dicari dengan cara Nilai tertinngi
dikurang Nilai terendah. Untuk itu, perlu dicari
nilai tertinggi dan nilai terendah. Berdasarkan data
tersebut diketahui bahwa nilai tertingginya adalah 129 dan
nilai terendahnya adalah 82. Dengan data
tersebut R
dapat dicari, yaitu R = 129 - 82, Jadi R = 47
2. Menentukan jumlah interval kelas (k)
Sebagai ancar-ancar untuk menentukan
jumlah interval kelas dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus berikut.
k= 1 + 3 ,322 log n
k= 1 + 3 ,322 log 100
k= 1 + 3 ,322(2)
k = 1 + 6.644
k =7,644 dibulatkan menjadi 8
3. Menentkan lebar kelas (1)
Lebar kelas dapat dicari dengan menggunakan
rumus berikut,
i = 1 + R/K

3
i = 1 + 47/8
i= 1 + 5 ,875
i =6,875 dibulatkan ke angka ganjil
terdekat, yaitu 7
4. Setelah diketahui lebar kelas (i) sebesar 7 dan
jumlah interval kelas sebanyak, maka langkah
selanjutnya adalah menyusun interval kelas. Untuk
memudahkan dalam penyusunan interval kelas,
kita gunakan nilai terkecil sebagai batas bawah
interval kelas paling bawah, sehingga diperoleh
interval kelas sebagai berikut:

Interval Kelas

124 – 130
117 – 123
110 – 116
103 – 109
96 – 102
89 – 95
82 - 88

5. Langkah terakhir adalah menyelesaikan tabel


distribusi frekuensi, yaitu mengisi sejumlah kolom
yang dibutuhkan. Misalkan, kolom yang
dibutuhkan adalah kolom frekuensi (f), titik tengah
(X) dan frekuensi kumulatif (fk). Untuk mengisi

4
kolom frekuensi, bias digunakan cara lama, yaitu
melakukan tallis, menghitung satu-satu skor pada
setiap interval kelas sesuai dengan data yang ada.
Dari data di atas diperoleh hasil tallis sebagai
berikut.
Interval Kelas Tallis Frekuensi
(F)
124 – 130 II 2
117 – 123 IIIII I 6
110 – 116 IIIII IIIII IIIII I 16
103 – 109 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I 26
96 – 102 IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III 28
89 – 95 IIIII IIIII IIIII III 18
82 – 88 IIII 4
N = 100

Titik tengah diperlukan antara lain sebagai wakil dari


interval kelas. Untuk menentukan titik tengah (X), dapat
dilakukan dengan cara mengurutkan seluruh anggota
interval kelas kemudian dipilih skor yang berada di tengah-
tengah. Hal ini hanya berlaku apabila jumlah anggota
interval kelas adalah ganjil. Sedangkan untuk interval kelas
yang jumlah anggotanya genap, berarti ada dua skor yang
berada tepat ditengah-tengah. Kedua skor tersebut
dijumlahkan lalu dibagi 2, dan hasilnya merupakan titik
tengah.

5
Sebagai contoh, untuk mencari titik tengah dari interval
kelas 82-88 bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Seluruh anggota interval kelas 82 - 88 adalah 82, 83, 84, 85,
86, 87, 88. Dari urutan anggota interval kelas ini dipilih
anggota (skor) yang letaknya tepat ditengah-tengah, dan
diperoleh bilangan 85. Dengan cara yang sama bisa dicari
titik tengah untuk masing masing interval kelas. Diperoleh
hasil sebagai berikut:
yaitu 28, dengan jumlah fk yang dimiliki interval kelas
dibawahhnya, yaitu 22, sehingga diperoleh angka 50. Maka
angka 50 ini merupakan fk dari interval kelas 99, dan
masukkan angka tersebut pada kolom fk. Demikian
seterusnya sampai pada interval kelas yang paling atas.
Untuk mengecek kebenaran jumlah frekuensi kumulatif,
maka fk pada interval kelas yang paling atas harus sama
dengan banyaknya keseluruhan data yang ada yang
dinotasikan dengan N. Artinya N harus sama dengan fk pada
interval kelas paling atas. Kalau tidak sama berarti ada
kesalahan dalam mencari fk.

Proses menghitung fk pada data diatas dapat divisulisasikan


sebagai berikut.

6
Pembacaan data dan perhitungan data akan lebih mudah
apabila data mentah di atas disajikan dalam bentuk yang
lebih ringkas. Bentuk penyajian data yang lebih ringkas,
selain diagram atau grafik adalah distribusi frekuensi..

C. Macam-Macam Distribusi Frekuensi


1. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Tabel distribusi kumulatif adalah tebel distribusi
yang menjumlahkan semua frekuensi di setiap kelas interval.
Disrtibusi kumulatif ini dapat disimbolkan
dengan f kum. Dalam kolom nilai data,
bilangan yang digunakan merupakan ujung
bawah untuk masing-masing kelas interval. Tabel
distribusi kumulatif ini dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu;
a. Tabel distribusi frekuensi kumulatif kurang dari.

7
Contoh kurang dari;

Nilai Data Fi
Kurang dari a 0
Kurang dari c f1
Kurang dari e f1 + f2
Kurang dari g f1 + f2 + f3
Kurang dari i f1 + f2 + f3 + f4
Kurang dari (i+p) f1 + f2 + f3 + f4 + f5

b. Tabel distribusi frekuensil kumulatif lebih dari.


Nilai Data Fi
a atau lebih f1 + f2 + f3 + f4 + f5
c atau lebih f2 + f3 + f4 + f5
e atau lebih f3 + f4 + f5
g atau lebih f4 + f5
i atau lebih f5
(i + p) atau lebih 0

2. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif


Jika kita sudah memperoleh table distribusi
frekuensi, maka frekuensinya yaitu mutlak atau absolut.
Kemudian jika frekuensi yang absolut ini diubah kedalam
frekuensi relatif maka diperoleh table distribusi frekuens
relatif. Frekuensi relatif ini dimaksudkan sebagai frekuensi

8
dalam bentuk presentase. Table distribusi frekuensi relatif
adalah sebuah table yang berisi nilai- nilai data, maka
dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan di dalam interval-
interval dan setiap interval masing-masing memiliki nilai
frekuensi dalam bentuk presentase.
Contoh bentuk umum distribusi frekuensi relatif.
Nilai Data Frekuensi Frekuensi
Absolut (F1) Relatif fRi (%)
a–b F1 FR1 =
𝑓1
X 100
𝑁

c–d F2 FR2 =
𝑓2
X 100
𝑁

e–f F3 FR3 =
𝑓3
X 100
𝑁

g–h F4 FR4 =
𝑓4
X 100
𝑁

i–j F5 FR5 =
𝑓5
X 100
𝑁

Jumlah N = ∑𝟓𝒊=𝟏. fi 100

Jumlah semua frekuensi relative memiliki kemungkinan


tidak akan sama dengan 100%, mungkin kurang dari 100%
atau mungkin juga lebih dari 100%. Jika hal ini terjadi, maka
dibawah table harus dibuat catatan yang berisi pernyataan,
“Jumlah frekuensi tidak sama dengan 100%, karena adanya
pembulatan bilangan”.

9
3. Table distribusi frekuensi relative kumulatif
Apabila dari table distribusi frekuensi kumulatif,
frekuensinya diubah kedalam bentuk presentase maka
akan diperoleh table distribusi frekuensi relatif
kumulatif. Table distribusi Kumulatif. Table distibusi
frekuensi relatif kumulatif adalah table yang diperoleh
dari table distribusi frekuensi relatif, dengan
frekuensinya di jumlahkan selangkah demi selangkah (
kelas interval demi kelas interval ). Table distribusi
frekuensi relativf kumulatif ada dua macam:
1. Kurang dari, dan
2. Atau lebih.
Secara umum, bentuk dari table distribusi frekuensi
relatif kumulatif “kurang dari” dapat dilihat dalam daftar
dua (15).

10
DAFTAR DUA (15)
BENTUK UMUM TABLE DISTRIBUSI FREKUENSI
RELATIF KUMULATIF
“KURANG DARI”
Nilai Data FRi (%)
Kurang dari a 0
Kurang dari c (f1/N) x 100
Kurang dari e (( f1 + f2 ) / N ) x 100
Kurang dari g (( f1 + f2 + f3 ) / N) x 100
Kurang dari i (( f1 + f2 + f3 + f4 ) / N) x 100
Kurang dari (i + p) (( f1 + f2 + f3 + f4 + f5) / N) x 100

Jika jumlah tabel frekuensi relatif dalam tabel distribusi


frekuensi relatif tidak sama dengan 100% maka ditabel
distribusi frekuensi relatif kumulatif “kurang dari” perlu
diperhatikan dua hal sebagai berikut:
1. Pada kelas interval terakhir(kurang dari (i+p)), nilai
frekuensi relatif kumulatifnya tetap ditulis 100
2. Dibawah tabel dibuat catatan yang berisi pernyataan, “
frekuensi relatif kumulatif untuk kelas interval terakhir tidak
sama dengan 100, karena adanya pembulatan bilangan”

11
BENTUK UMUM TABLE DISTRIBUSI FREKUENSI
RELATIF KUMULATIF
“ATAU LEBIH”
Nilai Data FR(%)
a atau lebih ((f1 + f2 + f3 + f4 + f5) / N) x 100

c atau lebih ((f2 + f3 + f4 + f5) / N) x 100


e atau lebih ((f3 + f4 + f5) / N) x 100
g atau lebih ((f4 + f5) / N) x 100
i atau lebih ((f5) / N) x 100
( i + p ) atau lebih 0

Jika jumlah frekuensi relatif dalam tabel distibusi frekuensi


relatif tidak sama dengan 100% maka pada tabel distribusi
frekuensi relative kumulatif “atau lebih” perlu diperhatikan
tiga hal yaitu:
1. Pada kelas interval pertama ( a atau lebih), nilai frekuensi
relatif kumulatifnya tetap di tulus 100.
2. Dibawah tabel dibuat catatan yang berisi pernyataan,
“frekuensi relatif kumulatif untuk kels interval pertama tidak
sama dengan 100, karena adanya pembulatan bilangan”
3. Jangan sekali-sekali menghitung frekuensi relative
kumulatif untuk kelas interval ke dua sampai kelas interval
terakhir dengan cara sebagai berikut,
Untuk kelas interval c atau lebih FR2= 100- f2.
Untuk kelas interval e atau lebih FR3=(100-f1)-f2

12
Untuk kelas interval g atau lebih FR4 =(100-f1-f2)-f3
Untuk kelas interval i atau lebih FR5 =(100-f1-f2-f3)-f4.

13
Daftar Pustaka

Herhyanto N, Dkk. 2011. Statistika Pendidikan. Universitas Terbuka,


Banten.
Andjarwati T, Dkk. 2021. Statistik Deskriptif. Zifatama Jawara,
Sidoarjo.
Sopingi. 2015. Pengantar Statistik Pendidikan. Gunung Samudra,
Malang.

14

Anda mungkin juga menyukai