Disusun oleh :
Dewi Utami Qamara 221030700578
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat hidayah dan rahmat-
Nya yang diberikan kepada kami berupa kesehatan rohani dan jasmani sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah Peraturan Dalam Bidang Farmasi yang berjudul “Standar Profesi
Asisten Apoteker”, yang dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa saya menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum
sempurna, oleh karena itu untuk memperbaiki makalah ini saya mengharapkan kritik-kritik
dan saran- saran yang membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya
dan para pembaca pada umumnya, serta dapat dimanfaatkan dengan baik untuk menjadi
pedoman bagi mata kuliah undang-undang dan peraturan dalam bidang farmasi
selanjutnya. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.
I. PENGERTIAN
A. Definisi
1. Standar Profesi Asisten Apoteker adalah : standar minimal bagi Asisten
Apoteker di Indonesia dalam menjalankan tugas profesinya sebagai tenaga
Kesehatan di bidang kefarmasian.
2. Asisten Apoteker adalah tenaga kesehatan yang berijazah Sekolah Asisten
Apoteker / Sekolah Menengah Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan
Farmasi, Akademi Farmasi, Politeknik Kesehatan Jurusan Analisa Farmasi
dan Makanan, Akademi Analisa Farmasi dan Makanan yang telah melakukan
sumpah sebagai Asisten Apoteker dan mendapat surat ijin sebagai tenaga
kesehatan / legislasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Asisten Apoteker lulusan Sekolah Asisten Apoteker / Sekolah Menengah
Farmasi adalah seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan proses
pendidikan pada Sekolah Asisten Apoteker (SAA) atau Sekolah Menengah
Farmasi (SMF).
4. Asisten Apoteker lulusan DIII-Farmasi adalah seorang yang telah mengikuti
dan menyelesaikan proses pendidikan pada Akademi Farmasi atau Politeknik
Kesehatan Jurusan Farmasi (Poltekkes Jur. Farmasi).
5. Asisten Apoteker lulusan DIlI-Analisa Farmasi dan Makanan adalah seorang
yang telah mengikuti dan menyelesaikan proses pendidikan pada Akademi
Analisa Farmasi dan Makanan (AKAFARMA) atau Politeknik Kesehatan
Jurusan Analisa Farmasi dan Makanan (Poltekkes Jur. ANAFARMA)
6. Standar Kompetensi adalah bagian dari standar Profesi Asisten Apoteker
berdasarkan unit kompetensi bagi lulusan Sekolah Menengah Farmasi, DIII-
Farmasi, DIII-Analisa Farmasi dan Makanan
Kode etik berasal dari dua kata yaitu Kode dan Etik. Kode artinya tanda yang
disetujui dengan maksud tertentu. Sementara Etik itu berasal dari bahasa yunani yaitu "ethos"
yang memiliki arti watak, adab, cara hidup.
Menurut KBBI, kode etik adalah norma dan asas yang diterima oleh kelompok
tertentu sebagai landasan tingkah laku.
Menurut UU dalam Pasal 1 butir 6 Undang-Unang Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2011 tentang peubahan Atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi
Yudisial, ditegaskan: Kode etik atau pedoman perilaku hakim adalah panduan dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan, keseluruhan martabat, serta perilaku hakim dalam
menjalankan tugas profesinya dalam hubungan kemasyarakatan di luar kedinasan
Asisten Apoteker yang melaksanakan profesi kefarmasian mengabdikan diri dalam
upaya memelihara dan memperbaiki kesehatan, kecerdasan dan kesejahteraan rakyat melalui
upaya perbaikan pelayanan Farmasi, pendidikan Farmasi, pengembangan ilmu dan teknologi
Farmasi, serta ilmu - ilmu terkait.
Asisten Apoteker dalam menjalankan profesinya harus senantiasa bertaqwa kepada
Tuhan YME, menunjukan sikap dan perbuatan terpuji yang dilandasi oleh falsafah - falsafah
dan nilai - nilai pancasila, Undang - Undang Dasar 1945 serta Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) serta etika profesinya. Kode etik
PAFI ini sebagai landasan moral profesi yang harus diamalkan dan dilaksanakan oleh seluruh
Asisten Apoteker.
IV.1 Kesimpulan
1. etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu
sendiri. Perkataan etika itu identik dengan perkataan moral, karena moral menyangkut
akhlak manusia
2. profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
3. Segala sesuatu mengenai Standar Profesi Asisten Apoteker didasari oleh keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 573/MENKES/SK/VI/2008
IV.2 Saran
1. Agar sarana dan prasarana yang ada pada seluruh apotek lebih diperhatikan lagi
kelengkapan dan kebersihannya
2. Kepada pemerintah agar tidak banyak mengubah peraturan yang terkait dengan
kefarmasian.
DAFTAR PUSTAKA
Endro. 2021, Menilik Etika dalam Bidang Kefarmasian / Universitas Gadjah Mada Jogja –
Indonesia
Menkes, 2008, Standar Profesi Asisten Apoteker, Keputusan Mentri Kesehatan RI, Jakarta.
ISFI, 2009, Kode Etik Apoteker Indonesia, Keputusan Kongres Nasional XVIII ; Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta Barat.
Wildan Suyuthi, 2013, Dikutip dari buku “Kode Etik Hakim”, Diterbitkan di Jakarta :
Kencana Predana media, 2013