Anda di halaman 1dari 4

WUJUD FORMAL NEGARA INDONESIA

Oleh Ivana Suzuya, 2206819312

Judul : Buku Ajar MPKT A Bagian III JATI DIRIKU SEBAGAI WARGA
NEGARA INDONESIA YANG SETIA PADA PANCASILA
Penerbit : Tim Revisi PPKPT Universitas Indonesia 2017

Data publikasi : Bab2 Negara Indonesia, Sub bab 2.3.2 Wujud Formal Negara Indonesia

Sumber : https://emas2.ui.ac.id/repos/P3_Jati_Diriku_
Sebagai_WNI_yang_Setia_pada_Pancasila.pdf

Judul : Profil Indonesia

Penerbit : Portal Informasi Indonesia © 2020 :

Data publikasi : Profil Indonesia

Sumber : https://indonesia.go.id/profil

Indonesia adalah negara berbentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang
luas. Negara kesatuan adalah bentuk negara berdaulat yang diselenggarakan sebagai satu
kesatuan tunggal. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas
tertinggi sedangkan wilayah-wilayah administratif di bawahnya hanya menjalankan
kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan. Wilayah administratif
di dalam negara Indonesia saat ini terbagi menjadi 34 provinsi.

Secara formal, Indonesia menjadi negara sejak proklamasi kemerdekaannya. Wujud


formal itu berupa (1) penduduk atau rakyat yang mendiami wilayah; (2) wilayah, eks
wilayah Hindia Belanda; (3) pemerintah yang berbentuk republik, sejak terpilihnya
Presiden; (4) kedaulatan, sejak Proklamasi Kemerdekaan; (5) konstitusi; (6) tujuan
negara, yaitu untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur ber-dasarkan Pancasila;
dan (7) bentuk negara yang berupa negara kesatuan.

Pertama penduduk, Sebelum kemerdekaan Indonesia, rakyat Indonesia terdiri atas


berbagai etnik, agama, dan golongan kaum Belanda maupun orang asing. Orang asing
dibedakan antara turunan Eropa—Jepang digolongkan sebagai orang Eropa—dan Timur
asing yaitu Cina, Arab, India. Setelah proklamasi kemerdekaan berbagai penduduk yang
berada di Indonesia sebelum tanggal 17 Agustus 1945 diakomodasi sebagai warga negara
Indonesia. Kedua, Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan oleh
BPUPKI adalah wilayah eks Hindia Belanda (Setneg, tt: 25). Mengenai batas wilayah ini,
pada tanggal 13 Desember 1957, Pemerintah Indonesia mengeluarkan deklarasi tentang
ketentuan batas wilayah laut yang ditandatangani PM Djuanda.. Isinya ditujukan untuk
memperkuat konsepsi wilayah maritim. Konsep maritim Belanda dirombak total menjadi
tata lautan yang diperbaharui “berasas negara kepulauan” (archipelagic state principle).
Dasar hukum konsepsi baru tersebut berupa negara kepulauan yang wilayahnya meliputi:
darat, laut, dan udara sebagai kesatuan yang utuh, yaitu Konvensi PBB tentang Hukum
Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea, UNCLOS) pada tahun 1982 di
Montego Bay, Jamaica. 206 Menurut Pasal 46 UNCLOS 1982, kepulauan berarti suatu
gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan di antaranya dan lain-lain wujud alamiah
yang hubungannya satu sama lainnya demikian eratnya sehingga merupakan suatu
kesatuan geografi, ekonomi, dan politik. Dengan demikian, Negara Kepulauan
sebagaimana Negara Indonesia merupakan negara yang terdiri atas pulau-pulau sebagai
satu kesatuan; wilayah itu sepertiga merupakan daratan dan dua pertiganya lautan.

Ketiga, Pemerintah Indonesia ada sejak 18 Agustus 1945 sebagai hasil sidang Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Implementasi Trias politica setelah Orde Baru
berakhir merujuk pada UUD NRI 1945 tidak lagi sebagai pemisahan kekuasaan tetapi
sebagai pembagian kekuasaan. Fungsi dan kekuasaan negara tidak dibagi secara terpisah
dalam tiga lembaga saja, tetapi didistribusikan ke dalam enam lembaga tinggi negara.
UUD NRI 1945 menghapus satu lembaga tinggi negara, yaitu Dewan Pertimbangan
Agung (DPA) yang sebelumnya mempunyai kekuasaan konsultatif bagi Presiden.
Selanjutnya dibentuk satu lembaga tinggi negara yang baru bernama Mahkamah
Konstitusi (MK). Pendistribusian kekuasaan negara pada lembaga-lembaga tinggi negara
memungkinkan adanya saling kontrol di antara lembaga-lembaga tersebut. Berikut ini
uraian mengenai lingkup kewenangan beberapa lembaga negara tersebut. Badan eksekutif
atau Pemerintah adalah organisasi yang berwenang merumuskan dan melaksanakan
keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk dalam suatu wilayah.
Pemerintah bertindak atas nama negara dan menyelenggarakan kekuasaan negara.

Di negara demokrasi, badan eksekutif terdiri atas kepala negara atau kepala
pemerintahan, menteri-menteri, pegawai negeri sipil, dan militer. Pengertian badan
eksekutif dapat dipersempit hanya mencakup kepala negara, kepala pemerintahan, dan
para menterinya. Untuk memperlancar tugas mereka dibentuklah badan pelaksana yang
bersifat permanen dan profesional, yakni birokrasi. Birokrasi melaksanakan tugas-tugas
administrasi yang bersifat teknis yang tidak dapat ditangani sendiri oleh para politisi.
Badan Yudikatif merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai
lembaga-tinggi baru negara yang memiliki kekuasaan inspektif yaitu melakukan
pemeriksaan keuangan negara. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada
DPR, DPD, dan DPRD, sesuai dengan kewenangannya. Anggota BPK dipilih oleh DPR
dengan mempertimbangkan pendapat DPD dan diresmikan oleh Presiden. Keanggotaan
dan kedudukan BPK berada di ibu kota negara dan mempunyai perwakilan di setiap
provinsi.

Keempat adalah pengakuan dari negara lain. Mesir merupakan negara asing pertama yang
mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia. Pengakuan de facto itu
dilakukan pada tanggal 22 Maret 1946 dengan menyatakan bahwa pengurusan tentang
masalah Indonesia tidak dilakukan melalui Kedutaan Besar Belanda. 208 Selanjutnya,
Mesir mengajak anggota Liga Arab untuk mengakui kemerdekaan Indonesia. Pengakuan
de jure baharu dilaksanakan pada 10 Juni 1947. Negara kedua yang mengakui adalah
India setelah merdeka dari Inggris pada 15 Agustus 1947. India menggagas resolusi
bangsa-bangsa Asia-Afrika yang mengecam agresi militer Belanda ke Yogyakarta pada
tanggal 19 Desember 1948. Perdana Menteri India J. Nehru menggelar konverensi Asia
bersama Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Libanon, Siria, dan Irak. Dalam konferensi ini,
Nehru mendesak Pemerintah Belanda meninggalkan Indonesia. Pengakuan negara lain
bagi berdirinya suatu negara sangatlah penting. Pengakuan negara tersebut akan menjadi
jalan bagi terjadinya interaksi antarnegara. Dengan demikian, akan memperkokoh
kedaulatan negara sebagai negara yang merdeka.

Kelima, konstitusi berarti kesepakatan antara pemerintah kota di negara bagian dan
kontrak sosial. pengertian konstitusi (menurut terminologi) adalah seperangkat aturan dan
peraturan dasar yang dibuat untuk mengatur fungsi dan susunan lembaga negara,
termasuk hubungan kerja sama antar negara dan masyarakat dalam urusan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Sepanjang sejarah, konstitusi kita saat ini merupakan hasil dari
empat amandemen dalam tiga tahun (1999-2002). Konstitusi kita secara resmi disebut
UUD 1945. Konstitusi (Asli) terdiri dari tiga bagian, yaitu (1) Pembukaan, (2) Batang
Tubuh dan (3) Penjelasan.
Keenam adalah memiliki tujuan nasional. Tujuan nasional suatu negara sebenarnya
merupakan jabaran dari pada tujuan hidup manusia setelah membangsa. Oleh karena itu,
tujuan dimasukkan dalam konstitusi negara. Demikian juga pada UUD kita; tujuan
nasional kita ditulis dalam Pembukaan UUD dan tidak boleh diubah. Dan yang terakhir
adalah bentuk negara. Negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik, demikian Pasal 1 ayat 1, UUD-1945 (asli). Artinya negara Indonesia bukan
negara federasi, melainkan negara kesatuan yang kekuasaan utamanya berada di tangan
Pemerintah Pusat. NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu
mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dengan UU (Pasal 18 ayat (1) UUD NRI-
1945). Pemerintah Daerah (Pemda) provinsi, kabupaten dan kota mengatur dan mengurus
sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi. (Pasal 18 ayat (2) UUD NRI-1945).

Anda mungkin juga menyukai