Anda di halaman 1dari 11

PEMBAHASAN TWK

 Pembentukan konstitusi dengan cara revolusi adalah pembentukan pemerintah baru yang
lahir akibat ketidaksenangan rakyat sehingga melakukan coup d'etat (kudeta) lalu
membentuk UUD baru yang diusahakan untuk mendapat persetujuan rakyatnya. Contoh:
Revolusi Prancis pada tahun 1791 dan Spanyol pada tahun 1932.

 Sidang PPKI III berlangsung tanggai 22 Agustus 1945 dan menghasilkan


keputusan sebagai berikut:

a. Dibentuknya komite nasional


b. Dibentuknya Partai Nasional Indonesia
c. Dibentuknya tentara kebangsaan

 Pengamalan Pancasila sila kelima sebagai paradigma pembangunan adalah upaya


mengembangkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya, sehingga tercipta kemakmuran yang berkeadilan bagi rakyat Indonesia dalam
sistem ekonomi yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

 Berdasarkan UU No. 2Th 1999 tentang adanya Partai Politik diatur sebagai berikut:

1. Pancasila sebagai dasar negara RI dalam anggaran dasar partai.


2. Asas atau ciri, aspirasi dan program partai politik tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila.
3. Keanggotaan partai politik bersifat terbuka untuk setiap warga NKRI yang telah
memiliki hak pilih.
4. Partai politik tidak boleh menggunakan nama atau lambang yang sama dengan
negara asing atau negara Indonesia. Partai politik tidak boleh menggunakan
gambar perorangan atau nama yang sudah dimiliki partai lain.

 Pasal-pasal yang berkaitan dengan Pancasila sila ke-2 adalah: Pasal 14 Ayat 1 dan 2, Pasal
18B Ayat 2, Pasal 28, Pasal 28A-28J, Pasal 29 Ayat 2, Pasal 30 Ayat 1, Pasal 31 Ayat
1, dan Pasal 34.
 Pada tanggai 24 Agustus 1945 Be-landa dan Inggris (atas nama Sekutu)
menandatangani Civil Affairs Agreement (CAA) yang isinya dituangkan dalam "Nota
tanggal 24 Agustus 1945". Butir terpenting dalam perjanjian ini adalah penyerahan wilayah
Indonesia yang telah "dibersihkan" dari tentara Jepang oleh Inggris kepada Belanda
melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA). Hal ini merupakan salah satu
penyulut dan menjadi penyebab konflik Indonesia Belanda setelah proklamasi
kemerdekaan. Pada tanggai 29 September 1945 pasukan Sekutu mendarat di Indonesia.
Mereka bertugas melucuti tentara Jepang dan menerima penyerahan kekuasaan dari
tangan Jepang. Tugas ini dilaksanakan di bawah pimpinan Lord Louise Mountbatten.
Mountbatten membentuk suatu komando khusus yang diberi nama Allied Forces
Netherland East Indies (AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison.
Pada mulanya kedatangan Sekutu disambut baik oleh bangsa Indonesia. Akan tetapi,
setelah diketahui bahwa kedatangan Sekutu diboncengi NICA, bangsa Indonesia pun
mulai melakukan perlawanan.

 Refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya
bangsa dengan tujuan untuk mendapatkan pokok- pokok pengertiannya yang mendasar
dan menyeluruh merupakan pengertian filsafat Pancasila.

 Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
masyarakat Indonesia dijadikan pedoman bagi pilar-pilar kebangsaan dan kenegaraan
lainnya, hal ini menjadi sebab bagi Pancasila berada pada bagian teratas dari ketiga pilar
lainnya.

 DPD dapat memberi pertimbangan kepada DPR yang berkaitan dengan rancangan
undang-undang, RAPBN, pajak, pendidikan, dan agama.

 Agenda pokok sidang BPUPKI yang berlangsung dari tanggai 10-17 Juli 1945 membahas
tentang Rencana pembuatan Undang-Undang Dasar 1945 dan pembukaannya. Oleh
karena itu BPUPKI membentuk Panitia Per-ancang Undang-Undang Dasar yang diketuai
oleh Ir. Sukarno dengan jum- lah anggota 18 orang.
 Mahkamah Konstitusi memiliki 9 hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden. Masing-
masing hakim tersebut terdiri atas: 3 orang diajukan oleh MA, 3 orang diajukan oleh DPR,
dan 3 orang diajukan oleh Presiden.

 Sistem Semi-Presidensil adalah sistem yang membagi tanggung jawab serta hak dalam
menjalankan pemerintahannya antara Presiden atau gelar lain serta Perdana Menteri.
Perdana Menteri yang akan membentuk kabinet, ditunjuk dan dipilih oleh Presiden sendiri.
Negara-negara berikut ini menggunakan sistem semi-Presidensil sebagai sistem
pemerintahannya, yaitu Oman, Perancis, Taiwan, dan Rusia.

 Hukum konvensi mempunyai sifat-sifat sebagai berikut ini:

1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktik


penyelenggaraannya.
2. Tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar dan berjalan sejajar.
3. Diterima oleh seluruh rakyat.
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan- aturan
dasar yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar.

 Pengaruh positif pasca Amandemen UUD 1945:

1. Mempertegas Indonesia adalah sebagai negara hukum.


2. Presiden tidak lagi memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang, tetapi
hanya berhak mengajukan dan membahas Rancangan Undang-Undang.
3. Periode lembaga kepresidenan dibatasi hingga 2 periode.
4. Presiden dan Wakil Presiden merupakan satu pasangan dan dipilih langsung oleh
rakyat.
5. Presiden tidak lagi bertanggung jawab terhadap MPR karena MPR tidak lagi
merupakan sebagai lembaga pelaksana kedaulatan rakyat.
6. MPR tidak lagi sebagai lembaga tertinggi negara.
7. DPR menjadi lembaga yang lebih supreme, karena kewenangan DPR lebih besar
dan hegomoninya lebih dominan.
 Pasal 2 ayat (1) berbunyi, "MPR terdiri atas anggota-anggota dan golongan-golongan
menurut aturan yang ditetapkan dengan Undang-undang." Diubah menjadi, "MPR terdiri
atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang", merupakan hasil perubahan UUD 1945 amandemen keempat

 Berdasarkan UU No. 24 Th 2003 pasal 17, Hakim Konstitusi dilarang merangkap jabatan
sebagai pejabat negara lainnya, yaitu advokat, pengusaha, anggota partai politik, dan
pegawai negeri.

 Berdasarkan UUD 1945 pasal 34 ayat 3, negara bertanggung jawab atas penyediaan
pelayanan kesehatan dan fasilitas umum.

 Berikut ini merupakan penyimpangan yang terjadi pada masa orde baru:

1. Campur tangan birokrasi terlalu besar dalam mempengaruhi pilihan rakyat.


2. Panitia pemilu tidak independen, memihak salah satu kontestan.
3. Kompetisi antar kontestan tidak leluasa.
4. Rakyat tidak bebas mendiskusikan dan menentukan pilihan.
5. Penghitungan suara tidak jujur.
6. Kontestan tidak bebas kampanye karena dihambat aparat keamanan.

 Selain penyimpangan di atas, penyimpangan lain yang dilakukan oleh Presiden


Soeharto ialah dalam melaksanakan UU No. 1 Tahun 1983 tentang susunan dan
kedudukan MPR/DPR.

 Pada tanggai 15 Agustus 1950, menurut pasal 1 UU No. 7 Th 1950 ditetapkan perubahan
Konstitusi RIS menjadi UUD sementara Republik Indonesia.

 Pembayaran atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah
untuk tujuan kepentingan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau
badan merupakan pengertian dari retribusi jasa umum.
 Berdasarkan pasal 1 ayat 1 UU No. 12Th 2003, Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya
disebut KPU adalah lembaga yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri untuk
melaksanakan Pemilu.

 Infrastruktur politik negara dibagi menjadi lima bagian yaitu:

1. Partai politik
2. Golongan Penekan
3. Golongan Kepentingan
4. Tokoh-Tokoh Politik
5. Alat komunikasi politik

 Demi mempertahankan loyalitas, khususnya loyalitas para elit pribumi. Hal ini terlihat jelas
dari struktur dan jabatan dalam organisasi pemerintahannya. Jabatan-jabatan teritorial di
atas tingkat kabupaten tetap dipegang oleh orang-orang Eropa/Belanda. Jabatan tertinggi
yang dipegang oleh orang pribumi adalah kepala kabupaten, yaitu bupati/wakil regent.
Bupati ini dibantu oleh seorang patih. Di bawah tingkat kabupaten terdapat kewedanaan
yang dijabat oleh seorang wedana dibantu oleh asisten wedana. Kecamatan, yang
dikepalai seorang camat, merupakan wilayah di bawah kewedanaan. Sedangkan jabatan
kepala desa/lurah pada dasarnya tidak termasuk dalam struktur birokrasi pemerintah
kolonial, sehingga bukan merupakan anggota korp pegawai dalam negeri Hindia Belanda.

 Politik Etis atau Politik Balas Budi berakar pada masalah kemanusiaan maupun keuntungan
ekonomi. Van Deventer adalah seorang ahli hukum yang pernah tinggal di Indonesia
selama 1880 - 1897, menerbitkan sebuah artikel yang berjudul Een eereschuld (suatu
hutang kehormatan) di dalam majalah berkala Belanda de Gids. Dia menyatakan bahwa
Negeri Belanda berhutang kepada Indonesia terhadap semua kekayaan yang telah diperas
dari Negeri Indonesia. Hutang ini se-baiknya dibayarkan kembali dengan jalan memberi
prioritas utama kepada kepentingan rakyat Indonesia.

 Pembela Tanah Air (PETA) dibentuk atas prakarsa Gatot Mangkupraja dan disahkan melalui
Osamu Seirei No. 44 tanggai 3 Oktober 1943. Berbeda dengan Heiho, PETA mengenal lima
macam tingkat kepangkata, yaitu: (1) Komandan Batalion (Daidanco), dipilih dari kalangan
tokoh-tokoh mas- yarakat, seperti pegawai pemerintah, pemimpin agama, pamong praja,
politikus, dan penegak hukum; (2) Ko-mandan Kompi (Cudanco), dipilih dari kalangan
yang telah bekerja, tetapi belum mencapai pangkat yang tinggi, seperti guru sekolah dan
juru tulis; (3) Komandan Pleton (Shodanco), dipilih dari kalangan pelajar-pelajar sekolah
lanjutan tingkat pertama atau sekolah lanjutan tingkat atas; (4) Komandan Regu
(Budanco); dan (5) Komandan Pasukan Sukarela (Giyuhei), dipilih dari kalangan pemuda
dari tingkatan Sekolah Dasar.

 Kabinet yang terbentuk pada masa pemerintahan Presiden BJ. Habibie (1998 -
1999) disebut dengan kabinet Reformasi Pembangunan. Lima bidang kerja utama
Kabinet Reformasi Pembangunan adalah:

1. Melakukan proses rekapitulasi perbankan Indonesia


2. Melaksanakan likuidasi bank- bank yang bermasalah
3. Memperbaiki angka nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
4. Membangun konstruksi baru perekonomian Indonesia
5. Melaksanakan syarat-syarat reformasi ekonomi yang diberikan oleh IMF kepada
Indonesia

 Kabinet yang dalam pelaksanaan tugasnya dipertanggungjawabkan oleh para menteri


disebut dengan Kabinet Ministerial.

 Kabinet Gotong Royong II adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden


Megawati Sukarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz. Kabinet ini dilantik pada 10
Agustus 2001 dan masa baktinya berakhir pada 20 Oktober 2004.

 Seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengadakan hubungan dengan
negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan negara serta kepentingan nasional
negara yang bersangkutan merupakan pengertian dari politik Luar Negeri.

 Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik mengandung arti bahwa kebudayaan
wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah,
wadah, ruang hidup, kesatuan matra seluruh bangsa yang menjadi modal dari milik
bersama bangsa Indonesia.
PEMBAHASAN TIU

Anik akan memberikan pelatihan Tari Bedaya hari ini jika dua minggu lagi akan diadakan
pertunjukan seni.

Jika Anik memberikan pelatihan Tari Bedaya hari ini, maka kostum penari akan segera disiapkan.

Kostum tidak sedang disiapkan.

-A. Anik tidak memberikan pelatihan bedaya hari ini.


-B. Kostum penari belum disiapkan.
-C. Dua minggu lagi tidak akan diadakan pertunjukan seni.
-D. Jika Anik tidak memberikan pelatihan, berarti tidak akan diadakan pertunjukan seni.
-E. Jika Anik tidak memberikan pelatihan tari, maka kostum tidak akan disiapkan.

Pembahasan :

Premis 1: p ~ q

Premis 2 :q ~r

Premis 3: -r

Kesimpulan : - p

P1: Jika dua minggu lagi akan diadakan pertunjukan seni (p), Anik akan memberikan pelatihan
Tari Bedaya hari ini (q)

P2: Jika Anik memberikan pelatihan Tari Bedaya hari ini (q), maka kostu m pena ri akan
segera disiapkan (r)

P3: Kostum tidak sedang disiapkan

Kesimpulan: Dua Minggu lagi tidak akan diadakan pertunjukan seni.


Sebagian besar masyarakat akan membenci partai politik jika panggung politik Indonesia hanyalah
sebagai wadah untuk merebut kekuasaan.

Jika banyak masyarakat membenci partai politik, tentu saja tingkat kepercayaan publik
terhadapkomitmen partai politik akan semakin menurun.

Kepercayaan publik terhadap partai politik tidak semakin meningkat.

A. Jika panggung politik Indonesia hanyalah sebagai wadah untuk merebut kekuasaan, maka
kepercayaan publik terhadap komitmen partai politik akan semakin menurun.

B. Jika sebagian besar masyarakat akan membenci partai politik, maka panggung politik
Indonesia hanyalah sebagai wadah untuk merebut kekuasaan.

C. Jika panggung politik indonesia hanya sebagai wadah merebut kekuasaan, maka masyarakat
semakin membencinya.

D. Sebagian besar masyarakat telah membenci partai politik.

E. Panggung politik Indonesia hanya sebagai wadah untuk merebut kekuasaan.

Pembahasan :

Premis 1 : p ~q

Premis 2 : q ~r

Premis 3 :r

Kesimpulan : p

P1: Jika panggung politik Indonesia hanyalah sebagai wadah untuk


merebutkekuasaan (p), Sebagian besar masyarakat akan membenci partai politik (q)

P2 : Jika banyak masyarakat membenci partai politik (q), tentu saja tingkat kepercayaan
publik terhadap komitmen partai politik akan semakin menurun (r)

P3: Kepercayaan publik terhadap partai politik tidak semakin meningkat (r)
Kesimpulan: P

Panggung politik Indonesia hanya sebagai wadah untuk merebut kekuasaan

Tentukan Mean dari data berikut ini!

Nilai Siswa (Frekuensi):

5(7) , 6(9), 7(9), 8(5)

-A. 7
-B. 6,8
-C. 7,2
-D. 8
-E. 6,4

Pembahasan :
Pendataan siswa baru SMP Negeri Tunas Bangsa sedang berlangsung. Hal yang paling penting
adalah penyertaan fotokopi akta kelahiran setiap calon siswa baru ketika mendaftarkan diri.

 Wafa lahir duabelas tahun yang lalu tepatnya dua bulan sebelum Erik lahir.
 Sabrina berulangtahun tiga minggu sebelum Nabila berulang tahun dan
satu minggu sebelum Erik berulang tahun
 Rouf lahir dua minggu sebelum Sabrina lahir dan limabelas hari setelah Fida lahir
 Wafa berulang tahun sebelum Fida

Bagaimanakah urutan anak dari yang akan merayakan ulang tahun paling akhir?

-A. Wafa-Fida-Rouf-Sabrina-Erik-Nabila
-B. Wafa-Sabrina-Rouf-Erik-NabilaFida
-C. Nabila-Sabrina-Rouf-Fida-Wafa-Erik
-D. Nabila-Erik-Sabrina-Rouf-Fida-Wafa
-E. Sabrina-Erik-Wafa-Fida-Rouf-Nabila

Pembahasan :

Pokok bahasan: selisih tanggal lahir Urutan anak dari yang akan merayakan ulang tahun paling
akhir adalah: Nabila – Erik – Sabrina – Rouf – Fida – Wafa.
KISI-KISI TKP HOTS CPNS 2021

 Pelayanan publik, dengan tujuan mampu menampilkan perilaku keramahtamahan


dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang
lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki;
 Jejaring kerja, dengan tujuan mampu membangun dan membina hubungan,
bekerja sama, berbagi informasi dan berkolaborasi dengan orang lain secara
efektif;
 Sosial budaya, dengan tujuan mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam
masyarakat majemuk, terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya;
 Teknologi informasi dan komunikasi, dengan tujuan mampu memanfaatkan
teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerja;
 Profesionalisme, dengan tujuan mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai
dengan tuntutan Jabatan; dan
 Anti radikalisme, dengan tujuan menjaring informasi dari individu tentang
pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak
saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi.

Anda mungkin juga menyukai