Abstrak
Dalam menciptakan desain yang adaptif perlu melihat dari berbagai pandangan yang luas. Pendekatan
drawing interiority dalam proses desain dapat menjadi pilihan untuk membuat desain yang adaptif.
Untuk memahami nya, penelitian ini akan berfokus kepada hubungan antara drawing interiority
dengan desain adaptif. Penelitian didapatkan dengan menggunakan metode kualitatif. Melalui literatur
review, teori terhadap desain adaptif dan drawing interiority dapat didapatkan yang kemudian
dianalisis hubungan keduanya.. Selain itu penelitian juga akan melakukan observasi lapangan saat
pengumpulan data dengan cara wawancara dan pengumpulan arsip hasil karya mahasiswa.
Pendekatan studi kasus yang dilakukan ialah dengan melihat pembelajaran yang dilakukan mahasiswa
arsitektur Institut Teknologi Sumatera pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 5. Dari
penelitian ini maka diapatkan bahwa drawing interiority memiliki proses yang tidak linear dan
berulang. Hal tersebut membuat proses desain yang dilakukan menjadi lebih fleksibel dan kompleks.
Kedua hal tersebut menjadi poin yang penting dalam melihat desain yang adaptif. Selanjutnya terdapat
2 proses penting dalam penerapan drawing interiority yaitu abstraction drawing dan hybrid surface
and materiality drawing. Proses perancangan tersebut dapat menghasilkan desain yang lebih adaptif
sehingga desain yang dihasilkan mampu menyesuaikan lingkungan sekitar, manusia sebagai
pengguna, bahkan objek didalamnya dan mampu bertahan terhadap potensi masa depan dan
ancaman yang akan terjadi.
Kata-kunci : Desain Adaptif, Drawing Interiority, Proses Desain.
2020). Padahal interior yang responsif digunakan sebagai dasar analisis saat melakukan
untuk merespons secara tepat permasalahan pendekatan studi kasus. Dengan memahami
pada perancangan karena prosesnya akan kedua aspek tersebut diharapkan dapat
berkorelasi dengan intervensi, adaptasi dan menemukan standar yang menjadi acuan dalam
perubahan kondisi yang ada (Atmodiwirjo P, melihat hubungan drawing interiority dan desain
Yatmo Y, 2022). adaptif. Studi kasus pada penelitian ini berfokus
Berbagai metode desain dilakukan agar dapat pada proses pembelajaran mahasiswa saat
menciptakan karya arsitektur yang dapat melakukan perancangan lifestyle centre pada
menciptakan desain yang adaptif melalui mata kuliah studio perancangan arsitektur 5 di
keterhubungan antara ruang dalam dan ruang Institut Teknologi Sumatera. Hal tersebut
luar arsitektur. Salah satu alternatif metode yang menjadikan penelitian bersifat deskriptif
dapat digunakan ialah proses desain
menggunakan drawing interiority. Metode desain Metode Pengumpulan Data
ini menjadikan pengalaman dan intuisi desain Metode pengumpulan data dilakukan melalui
dari masing-masing arsitek sebagai acuan dalam pengumpulan arsip hasil karya mahasiswa yang
proses desain rancangan mereka. Metode ini menjadikan proyek lifestyle centre pada mata
tidak hanya terbatas terhadap ranah interior saja kuliah studio perancangan arsitektur 5 sebagai
akan tetapi seluruh pengalaman ruang yang pilihan mereka. Pengumpulan tersebut
pernah dirasakan oleh perancang. Hal ini didapatkan melalui survei ke lokasi pembelajaran
menjadikan proses kreatif yang terbentuk maupun secara langsung kepada masing-masing
Mahasiswa arsitektur ITERA yang mengambil selama satu minggu mulai tanggal 27 November
mata kuliah studio perancangan arsitektur 5 pada 2022 hingga 3 Desember 2022. Dalam waktu
desain melalui proses drawing interiority. partisipan untuk kemudian dianalisis kembali.
keterhubungan antara penerapan metode desain Penelitian ini melakukan kajian terhadap artikel,
melalui proses drawing interiority terhadap jurnal maupun buku yang dipublikasikan sebagai
desain yang adaptif dan perannya dalam landasan teori dalam penelitian. Beberapa teori
membuat proses kreatif pada dunia perkuliahan yang menjadi analisis penelitian ialah teori desain
Metode Penelitian adaptif dan drawing interiority. Teori tersebut di
analisis kembali untuk melihat keterhubungan
Pembahasan pada penelitian didapatkan dengan
yang dapat dijadikan acuan dalam menganalisis
menggunakan metode kualitatif. Penelitian
penelitian.
melakukan literatur review untuk memahami
Desain adaptif dan drawing interiority.
Pemahaman kedua aspek tersebut dilakukan
bermain dalam stadion tersebut. Poin ini menyebutkan bahwa lingkungan sekitar
mendasar pada potensi pengguna yang dapat mempengaruhi seseorang dalam menciptakan
ditingkatkan. dialog sadar maupun tidak sadar terhadap dirinya
Dengan memahami berbagai pendorong atau sendiri yang berkelanjutan.
pemicu perancangan seperti poin di atas akan
Drawing interiority dibedakan kedalam dua aspek
membuat perancang menghasilkan desain yang
didalamnya yaitu aspek fisik dan aspek non fisik.
adaptable terhadap penggunanya. Penilaian
Aspek fisik ialah penggambaran desain yang
desain adaptif tidak harus mencakup seluruh poin
terlihat secara langsung dan jelas. Sedangkan
di atas. Memahami pendorong tersebut hanya
untuk aspek non fisik hanya dapat dirasakan
untuk memudahkan perancang dalam
karena berwujud pengalaman yang dirasakan
memahami karakteristik suatu rancangan. Proses
akibat penggambaran desain yang ada. Kedua
memahami tersebut menjadi tahap awal proses
hal ini terhubung dan menjadi aspek yang cukup
perancangan suatu desain untuk memudahkan
penting dalam proses desain.
perancang dalam membuat strategi yang harus
dilakukan. Hubungan Drawing Interiority dan Desain Adaptif
perancangan yang akan mereka lakukan. analisis antara metodologi perancangan pada
Selanjutnya mahasiswa akan melakukan tahapan mata kuliah tersebut dan wawancara saat
observasi lapangan. Melalui gambar diatas dapat menghasilkan desain yang adaptif. Pendekatan
dilihat bahwa proses yang dilakukan pada drawing interiority akan melakukan proses desain
perancangan proyek tersebut memiliki perbedaan yang berulang baik itu dalam bentuk makro
dengan proses perancangan biasanya. Pada maupun mikro dan menjadikan keyword sebagai
pendekatan drawing interiority, analisis dan acuan dasar perancangan. Proses ini tentunya
pemahaman proyek memiliki posisi yang sama dinilai mampu membuat perancangan menjadi
saat tahap pra-desain. Hal ini dapat diartikan lebih fleksibel dan kompleks sehingga mampu
bahwa analisis dan pemahaman proyek dilakukan membuat desain menjadi lebih adaptif.
secara bersama-sama dan dapat dilakukan
berulanh sehingga hasil yang didapatkan menjadi Selanjutnya ialah kedua proses desain yang
lebih sesuai dengan data yang ada. Proses menjadi poin utama dalam melakukan
selanjutnya ialah tahap proses desain. Dari tahap pendekatan drawing interiority dalam proses
ini dapat dilihat bahwa perancangan melakukan perancangan. Kedua pendekatan tersebut ialah
tahapan secara berulang-ulang walaupun pada abstraction drawing dan hybrid surface and
akhirnya akan menghasilkan desain akhir sebagai materialty. Untuk lebih memahami seperti apa
hasil perancangan. Salah satu aspek yang cukup proses tersebut, berikut ini merupakan hasil
penting dalam tahapan ini ialah menentukan karya studi mahasiswa dalam proses tersebut.
keyword desain. Keyword ini dijadikan sebagai
acuan dalam melakukan eksperimen proposal 1. Drawing Interiority : Abstraction
desain dan pengembangan desain. Eksperimen
Proses ini merupakan proses eksperimen desain
proposal desain dilakukan dengan abstraction
yang dihasilkan melalui eksplorasi physical model
drawing yang didapatkan melalui eksplorasi
dengan keyword desain sebagai acuannya.
physical model. Selanjutnya perancangan
Proses ini dilakukan berdasarkan intuisi dan
membuat perencanaan program ruang
pengalaman perancang dalam menghasilkan
berdasarkan proposal desain yang ada yang
suatu proposal desain. Berikut ini merupakan
kemudian diterjemahkan kedalam digital model.
karya fikri yuviansyah seorang mahasiswa yang
Untuk pengembangan perancangan, pendekatan
masuk kedalam kategori studi kasus yang
ini melakukan ekplorasi dan eksperimen dalam
dilakukan.
melihat suasana yang akan dihasilkan melalui
hybrid surface and materiality drawing. Setelah
berbagai ekplorasi yang dilakukan secara
berulang akhirnya didapatkan desain akhir yang
dapat dipresentasikan.
Tidak ada batasan dalam membuat abstraction
Desain
Alternatif
dirasakan bagi pengguna dalam perancangan
tersebut. Fikri Yuviansyah memberi judul “Infinite
Looping of Physial Movement with Natural
Features” pada perancangannya. Perancang
menjadikan infinite loop memiliki arti sebagai
pola gaya hidup manusia dengan pola yang
berulang sedangkan physical movement yang
Proposal Desain
dimaksud ialah kekuatan, ketahanan, stabilitas,
mobilitas dan fleksibilitas masyarakat. Kedua
aspek tersebut diartikan sebagai wadah gaya
hidup berupa gerakan fisik. Konsep tersebut
kemudian dihadirkan melalui stacking, sequence,
scatter dan curve dengan melakukan eksplorasi
physical model sebagai dasar pembuatan gambar
abstraksinya.
Curve
Stacking