Anda di halaman 1dari 2

B.

SEBAB-SEBAB KEMAJUAN PERADABAN UMAT ISLAM DI BIDANG IPTEKS

1. ISLAM DAN IPTEKS

(BAB 2 : KEDUDUKAN DAN FUNGSI AKAL DAN WAHYU DALAM MEMAHAMI


ISLAM)

Akal sebagai alat yang strategis untuk mengungkapkan dan mengetahui kebenaran yang
terkandung dalam al-Qur’an dan unnah Rasul, dimana keduanya adalah sumber utama ajaran
islam.

Akal merupakan potensi dan modal yang melekat pada diri manusia untuk mengetahui
maksud-maksud yang tercakup dalam pengertian al-Qur’an dan sunnah rasul.

Akal juga berfungsi sebagai alat yang dapat menangkap pean dan semangat al-Qur’an
dan sunnah untuk dijadikan acuan dalam mengatasi dan memecahkan persoalan umat manusia
dalam bentuk ijtihad.

Akal juga akan berfungsi untuk menjabarkan pesan-pesan al-Qur’an dan sunnah dalam
kaitannya dengan fungsi manusia sebagai khalifah Allah, untuk mengelola dan memakmurkan
bumi seisinya.

Namun demikian, bagaimana pun hasil akhir pencapaian akal tetaplah relatif dan
tentative. Untuk itu, diperlukan adanya koreksi, perubahan dan penyempurnaan terus-menerus.
Oleh karenanya taqlid buta terhadap hasil pemikiran seseorang (ulama) dalam memahami islam
termasuk perbuatan yang tidak dihargai dalam islam.

2. ZAMAN KEJAYAAN ISLAM DI BIDANG IPTEK DAN SEBAB-SEBAB KEMAJUAN


UMAT ISLAM DI BIDANG IPTEK

(BAB 2 : ZAMAN KEJAYAAN ISLAM DI BIDANG IPTEK)

Berikut ini adalah beberapa penemu atau ilmuan muslim yang sangat berpengaruh
terhadap ilmu pengetahuan yang hingga sekarang masih bermanfaat dan masih diinginkan.

1). Al khawarizmi : ia adalah seorang yang menemukan ilmu ajar di dalam matematika.

2). Ibnu sina adalah : membuat buku tentang kedokteran.

3). Jabber ibnu hayyaan : ahli kimia yang di kenal sebagai bapak kimia.

4). Albiruni : meletakkan dasar-dasar satu cabang keilmuan tertua yang berhubungan dengan
lingkungan fisik bumi. Dia di nobatkan sebagai bapak antropologi, idiologi.

5). Abu alzahwari : penemu tehnik patah tulang dan membuat kitab untuk menyembuhkan luka
pada saat oprasi.
6). Ibnu haithan : dikenal sebagai bapak ilmu mata yang mengurai bagai mana mata bekerja.

7). Ar razi : orang pertama yang bila menjelaskan tentang penyakit cacar dan juga alergi asma
dan demam sebagai daya mekanisme tubuh.

3. KONTRIBUSI ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN IPTEK

Untuk melihat sumbangan islam dalam iptek dapat dilihat dari tampilnya ilmuwan islam
dalam khasanah liferatur dunia dalam zamannya. Dalam volume pertama karya monumental
sarto (1927) berjudul Introduction on the history of science, hampir sepertiga buku yang tebalnya
840 halaman membahas kontribusi ilmuwan islam. Beberapa nama bear yang disebut
diantaranya Jabir Abu Musa ibnu Haiyan (712-815, dikenal sebagai pengembang ilmu kimia
sehingga disebut bapak kimia, penemu alat destilasi pertama, kita sangat berhutang budi
kepadanya karena tanpa alat destilasi tidak mungkin mendapatkan kemudahan memperoleh
bahan bakar minyak), al khawarizmi (meninggal tahun 850, penemu aljabar dan astronom), al
razi (865-925, pengembang kedokteran dan kimia), al masu’di (meninggal tahun 912, disamping
sebagai ahli kimia juga dikenal sebagai sejarawan), al Biruni (meninggal tahun 1048 dikenal
sebagai astronom ulung, tapi juga ahli matematika) dan Omar Khayyan (meninggal tahun1123,
di masyarakat luas dikenal sebagai penyair tapi sebenarnya juga ahli matematika dan astronomi).
Zaman keemaan tersebut terjadi pada tahun 750-1100, 350 tahun terus menerus. Masa kejayaan
itu mulai pada sesudah tahun1350. Walaupun kadangkala masih tercatat beberapa nama besar
sesekali muncul ke permukaan seperti Ulugh Beg. Uraian yang relative lengkap tentang
sumbangan sarjana islam dalam bidang-bidang iptek, filsafat,budaya dan sastra dikemukakan
oleh poeradisastra (1981). Beberapa istilah penting pengetahuan seperti kimia,sabun,amalgam
dan aljabar untuk menyebut beberapa contoh berasal dari zaman keemasan islam. Penyebutan
contoh di muka tentulah tidak sekedar romantisme belaka, melainkan untuk menjadikannya
pelajaran dan tempat berpijak untuk berkarya pada masa sekarang dan mendatang.

Anda mungkin juga menyukai