Anda di halaman 1dari 4

STADIUM GENERALE

Pengembangan Diri melalui Soft Skill dan Komunikasi


Pemateri : Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, S.H, M.H, CN.

Disusun oleh:
ALDA FAUZIAH AFIFAH
188221028 / Statistika
PDB A-82

KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN


PENGEMBANGAN DIRI
SEMESTER GENAP 2022-2023
Nama : ALDA FAUZIAH AFIFAH
NIM : 188221028
Fakultas : Sains dan Teknologi ( Statistika )
Kelas : PDB A-82

STADIUM GENERALE

Tema : Pengembangan diri melalui Soft Skill dan Komunikasi


Pemateri : Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, S.H, M.H, CN.
(Direktur Kemahasiswaan Universitas Airlangga)

Pada Stadium General Semester 2 ini, Bapak Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, S.H,
M.H, CN. memaparkan materi mengenai Pengembangan Diri melalui Softskill dan Komunikasi
yang mana materi ini sangat di butuhkan bagi para mahasiswa dalam pengembangan diri baik
dalam masa studi di Universitas Airlangga maupun luar studi.

Di awali dengan menceritakan sebuah analogi dimana dalam perilaku sehari-hari


seekor anak burung elang berada dalam komunitas bebek, sehingga kebiasaan yang ia lakukan
sesuai dengan lingkungannya, yaitu pada komunitas bebek. Hal ini juga terjadi pada diri kita
yang sebenarnya adalah orang hebat yang sedang melihat orang lain lebih hebat dari kita,
padahal kita juga tidak kalah hebat dengan orang tersebut. Sehingga mahasiswa Universitas
Airlangga harus mempunyai habit yang seperti elang yang mampu terbang tinggi.

Selain itu, pada analogi penelitian seekor nyamuk yang tetap terbang pada suatu
ketinggian kotak dimana kotak tersebut sudah dibuka, hal ini mengasumsikan suatu potensi
dalam diri kita yang masih belum maksimal, di batasi oleh asumsi dan perspektif yang
seharusnya kita bisa melakukan lebih dari itu. Pengembangan diri ini yang membutuhkan Soft
Skill, walaupun dengan adanya Hard Skill yang bagus namun tidak disertai dengan Soft Skill
sama saja dengan 0. Hard Skill merupakan suatu prasyarat administrative yang bekerja yaitu
Soft Skill.

Kualitas lulusan Perguruan Tinggi yang di harapkan dunia kerja yaitu Soft Skills
dimana Soft Skill menempati posisi urutan ke 1-16 dengan persentase 85% sedang Hard Skill
atau indeks prestasi hanya menempati posisi ke 17 dengan persentasi 15%. Dengan hal ini
dapat disimpulkan, jika dunia kerja mencari mahasiswa yang SIAP KERJA dimana memiliki
pengembangan Soft Skill yang diatas rata-rata untuk menjalankan komunikasi di suatu
perusahaan serta bisa beradaptasi menyesuaikan di lingkungan baru . Hal ini selaras dengan
salah satu upaya Menteri Pendidikan dengan diadakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka
sesuai Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 Ayat 1 dimana dapat menjadi wadah
mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi, baik Soft Skill maupun Hard Skill dan lebih siap
relevan dengan kebutuhan dunia kerja serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan
bangsa yang unggul.

Pengembangan diri lebih membutuhkan Soft Skill tanpa harus mengesampingkan


Hard Skill. Tidak cukup jika hanya mengembangkan Hard Skill (dengan menjadi mahasiswa
“Kupu-kupu” atau Kuliah-Pulang), tetapi kita sebagai mahasiswa harus bisa mengembangkan
Soft Skill seperti dalam hal kepemimpinan untuk belajar mengenai integritas dan melatih
kemampuan teamwork (Kerjasama). Etika juga harus menjadi suatu hal yang utama, etika
mempengaruhi untuk membangun motivasi. Seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang
tinggi, harus memiliki tujuan “Apa tujuan kamu kuliah?”, “Apa yang ingin kamu dapat di
kuliah?”, “Apa hasil akhir yang kamu inginkan?”. Dengan motivasi ini bisa menjadikan
suatu “Alasan” untuk bisa bangkit.

Pengembangan Soft Skill ini tidak hanya berlaku bagi mahasiswa yang ingin
melanjutkan pada dunia kerja yang berhubungan banyak dengan orang seperti berkerja pada
suatu perusahaan. Namun, pengembangan Soft Skill juga dibutuhkan oleh seorang Wirausaha
atau Enterpreanur yang notabene nya membangun lingkungan kerja secara individu. Untuk
membangun suatu usaha juga memerlukan Soft Skill dimana dibutuhkan untuk pembuatan
proposal, mencari pendanaan usaha yang dimana harus tetap berinteraksi dengan orang lain
juga. Motivasi juga dibutuhkan dimana ketika kita jatuh, harus bisa bangkit lagi.

Sesuai dengan visi kemahasiswaan yaitu mahasiswa cerdas komprehensif dan


mahasiswa ber-kompetitif, serta tujuan Pendidikan yaitu mengembangkan potensi (Imtak dan
Berakhlak mulia, Sehat dan terampil, Berilmu, Cakap, Kreatif dan berbudaya) yang selaras
dengan motto Universitas Airlangga yaitu Excellence With Morality yang bermakna
mahasiswa Universitas Airlangga harus menjunjung tinggi nilai luhur ajaran agama dan budaya
bangsanya dan memiliki pemikiran yang kritis untuk mengetahui ilmu pengetahuan yang tidak
ada batasnya. Lalu bagaimana cara kita sebagai Mahasiswa Universita Airlangga agar dapat
menjadi mahasiswa yang dapat mengembangkan diri dengan Soft Skill?
Pertama, menjadi mahasiswa yang proaktif. Untuk bisa mengembangkan diri
secara optimal Jadilah mahasiswa yang selalu Proaktif. Jangan pernah menyerah. Harus aktif
untuk mencari jalan keluarnya karena seperti kata pepatah “Banyak jalan menuju Roma”.
Bapak Prof. Dr. M. Hadi Shubhan, S.H, M.H, CN menyebutkan salah satu contohnya adalah
Wisudawan terbaik atau wisudawan berprestasi banyak terjadi pada kalangan yang memiliki
kemampuan ekonomi kurang. Lalu apa yang membuat para wisudawan tersebut bisa
menerobos ‘tembok’ tersebut? Ya, salah satunya adalah menjadi mahasiswa yang Proaktif dan
memiliki motivasi yang tinggi sehingga tidak menghalangi mereka untuk menjadi yang
“Terbaik”. Jangan pernah menyalahkan apa yang sudah menjadi Takdir dan situasi, tetapi
mulai dari diri kita. Bagaimana cara kita untuk bisa mengatasi sebuah hambatan dan kesulitan.
Bahkan kita bisa mengubah kelemahan kita menjadi suatu keunggulan, sehingga jadilah
mahasiswa yang Proaktif.

Kedua, Mahasiswa harus mempunyai mimpi, mulai lah segala sesuatu dengan
gambaran di akhir. Mahasiswa harus dapat meng-setting mindset dan menyusun rencana apa
yang harus di lakukan di kedepannya agar hal yang terjadi di kedepannya bisa berjalan secara
terstruktur dan terkonsep. Ketiga, mahasiswa harus memiliki kebiasaan untuk mendahulukan
yang lebih utama. Jika kita mendahulukan yang tidak penting, maka kita akan kehilangan yang
penting. Namun sebaliknya, jika kita mendahulukan yang penting, yang tidak penting pun akan
mengikuti. Keempat, Berpikirlah “Menang/Menang” bukan “Menang/Kalah” karena jika
orang lain menang, kita juga akan bisa ikut merasakan euphoria kemenangan tersebut.
Terakhir, pahami orang lain dahulu, baru mereka memahami anda.

Sehingga, dari Stadium General yang di sampaikan oleh Bapak Prof. Dr. M. Hadi
Shubhan, S.H, M.H, CN. Dapat saya ambil suatu kesimpulan, jika dunia kerja tidak hanya
membutuhkan Hard Skill atau Indeks Prestasi saja tetapi juga membutuhkan Soft Skill yang
lebih dapat menunjang seorang mahasiswa untuk lebih “Siap Kerja”. Selain itu, seorang
mahasiswa harus memiliki keinginan dan motivasi yang tinggi untuk meng-upgrade dan
mengembangkan potensi.

Anda mungkin juga menyukai