PROJECT INDEPENDENT
OLEH
KELOMPOK 2 E-2.2
PROJECT INDEPENDENT
OLEH:
KELOMPOK 2 E-2.2
Anggota:
Eka Al Siami 012111233068
Jessenia Marteeza Aleyda 022111133042
Syafriaz Zulfa Maulina 022111133135
Vania Ardin Areta 032111133187
Jessica Versa Faradila 082111233028
Rifda Anindya Hidayat 122111233162
Mentari Angela W.E.T 152111813036
Fasilitator : PJMA :
(.............................................................) (.....................................................)
Linggar Rama Dian Putra, S.Ant., M.A. Dr. Hanik Endang Nihayati, S
Kep, Ns, M Kep
NIP. 198701022019031007 NIP. 197606162014092006
ii
DAFTAR ISI
iii
4.1.4. Bisa memaksimalkan penerapan dan pemanfaatan teknologi digital sebagai
sarana kampanye giat literasi .................................................................................. 13
4.2. Manfaat Terhadap Berbagai Aspek ..................................................................... 13
4.2.3 Aspek Hukum ................................................................................................. 14
4.2.4 Aspek Keamanan............................................................................................ 15
4.4. Hasil Analisa Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Literasi Digital dan
Berita Hoax ................................................................................................................. 16
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 20
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 20
5.2 Saran .................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 22
LAMPIRAN .................................................................................................................. 23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
rata OECD sebesar 493. Riset yang dilakukan oleh Dr. Lestari Nurhajati dari Institut
Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta dan Dr. Frida Kusumastuti dari Universitas
Muhammadiyah Malang pada kelompok mahasiswa baru 2020, yang merupakan
kelompok Generasi Z menunjukkan bahwa dalam mencari informasi di media digital
mereka tidak melihat kredibilitas sumber informasi, melainkan hanya melihat topik yang
dibutuhkan saja.
Oleh karena itu, kurangnya literasi khususnya di kalangan mahasiswa menjadi
salah satu faktor penyebab mahasiswa sebagai penyebar HOAX. Fenomena ini
mendorong kami untuk membuat dan menyusun proposal ini dengan tujuan agar kita
sebagai pembaca dapat mengerti pentingnya literasi, jenis-jenis literasi, cara mengenali
sumber berita terpercaya dengan tujuan mencegah penyebaran berita HOAX yang kian
lama kian banyak.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hoax
2.1.1 Definisi
Hoax atau berita bohong adalah sebuah berita atau informasi yang tidak sesuai
dengan hal yang sebenarnya terjadi di realita serta mengandung unsur kebohongan yang
dibuat dengan tujuan untuk menyesatkan dan menipu pembacanya dengan informasi yang
tidak benar tersebut. Hoax yaitu upaya yang dilakukan untuk membohongi pembaca atau
pendengarnya supaya mempercayai informasi tertentu, meskipun pembuat berita
mengetahui bahwa berita tersebut bohong. (Munawir : 2021). Pengertian berita bohong
dapat dipahami sebagai segala informasi, cerita, laporan, pengumuman yang tidak sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. (Al-Ayyubi : 2019).
2.1.2 Ciri-Ciri
Berita hoax yang beredar di internet seringkali tersebar luas dan bercampur
dengan berita yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga akan sulit
untuk membedakan apakah berita tersebut masuk ke dalam kategori berita hoax ataupun
bukan. Hal tersebut yang menyebabkan masyarakat awam mudah untuk terpengaruh dan
mempercayai berita hoax. Selain itu, terpengaruhnya masyarakat oleh berita hoax adalah
karena masyarakat kurang waspada dan kurang memiliki petunjuk tentang bagaimana
berita hoax dapat dikenali. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengetahui ciri-ciri dari
berita hoax untuk mencegah informasi palsu tersebar lebih luas.
Berikut ini adalah ciri-ciri berita yang dapat dijadikan pertimbangan untuk
memutuskan jika berita tersebut termasuk ke dalam berita hoax :
1. Berita tersebut dapat menyebabkan kecemasan, permusuhan, dan kebencian pada
masyarakat yang terpapar.
2. Tidak jelasnya sumber dari berita yang beredar.
3. Isi berita tidak berimbang dan menyudutkan pihak tertentu.
4. Berita seringkali bermuatan fanatisme yang mengatasnamakan ideologi.
5. Judul dan pengantarnya bersifat provokatif.
2.1.3 Penyebaran
Penyebaran berita hoax dapat terjadi dengan sangat cepat dan dalam jangkauan
yang sangat luas, terutama di masa digital seperti sekarang ini. Hoax lebih mudah dan
lebih cepat tersebar melalui dunia maya seperti internet dan sosial media. Mudahnya hoax
tersebar di dunia maya adalah karena aksesnya yang kini mudah untuk dilakukan berkat
adanya kecanggihan teknologi dan masyarakat yang semakin paham akan
penggunaannya. Berita hoax sendiri sengaja dibuat bukan berdasarkan tanpa alasan.
Penyebaran hoax memiliki tujuan sebagai bahan lelucon atau sekedar iseng, menjatuhkan
pesaing (black campaign), promosi dengan penipuan, ataupun ajakan untuk berbuat
amalan-amalan baik yang sebenarnya belum ada dalil yang jelas di dalamnya. (Hidaya,
N, dkk : 2019). Hoax pada dasarnya dibuat untuk kepuasan dan kepentingan pribadi pihak
yang membuat berita tersebut. Kepuasan pribadi tersebut dapat berupa hal yang kecil
seperti untuk mengusir kebosanan hingga keinginan untuk lebih dikenal banyak orang
dan mendapatkan perhatian dari warga pengguna internet.
2.2.1 Literasi
Literasi merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis atau kemampuan
untuk memahami dan menggunakan huruf atau aksara. (Arifian : 2018). Literasi bukan
hanya dalam arti sempit berupa kemampuan individu dalam membaca dan menulis,
melainkan meliputi kontinum pembelajaran yang memungkinkan individu dapat
mencapai tujuan hidup mereka, mengembangkan pengetahuan dan potensinya, dan
partisipasinya secara penuh dalam kehidupan sosial mereka secara luas. (Wahidin : 2018).
Sehingga, literasi dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk dapat membaca,
menulis, dan memahami huruf sehingga pemahaman terhadap komponen-komponen
tersebut dapat membantu individu tersebut untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahamannya terhadap suatu hal sehingga dapat mengembangkan potensinya dan dapat
melakukan partisipasi secara penuh di dalam kehidupan sosialnya.
2.4 Kampanye
Selanjutnya yaitu pembahasan mengenai cara membuat podcast yang baik dan
tepat. Untuk dapat mengembangkan konten yang menarik, dan juga membutuhkan
beberapa hal. Berikut merupakan langkah untuk membuat podcast yang baik dan juga
menarik.
8
A. Mempersiapkan alat
Sebagai langkah awal dalam membuat podcast, tentunya memperlukan beberapa
peralatan yang berkaitan dengan proses produksi podcast itu sendiri.
● Microphone
Microphone adalah kunci utama dari seluruh rangkaian cara membuat podcast.
Jika ingin menghasilkan suara yang lebih jernih, Anda bisa mempertimbangkan
microphone analog. Namun Anda perlu audio interface sebagai alat tambahan untuk
mengkonversi audio yang berbasis analog menjadi basis digital.
● Laptop atau ponsel
Laptop diperlukan untuk menyelesaikan proses produksi dan pengunggahan.
Proses pemotongan dan pemberian efek pada audio dapat dilakukan menggunakan
bantuan software editor suara, seperti Adobe Audition dan Reaper.
C. Memulai rekaman
Pada tahap ini, memerlukan rekaman dengan mengacu pada skrip yang telah
dibuat sebelumnya. Namun, jangan takut untuk melakukan improvisasi agar rekaman
yang dihasilkan tidak terkesan kaku dan lebih nyaman untuk didengar. Selain itu perlu di
perhatikan dimana tempat melakukan perekaman podcast. Pastikan lingkungan sekitar
tidak mengganggu proses cara membuat podcast karena noise dan gangguan suara
lainnya, karena akan berpengaruh pada kenyamanan pendengar. Perekaman podcast ini
akan dilaksanakan oleh Eka Al Siami
9
Poster adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan
huruf di atas kertas berukuran besar.
A. Cara membuat poster di Photoshop
Pilih Rectangle Tool, lalu klik lembar kerja untuk mengaktifkan fitur tersebut.
Ukuran dan warna persegi dapat disesuaikan dengan poster.
10
BAB IV
Di masa serba digital ini dipersepsikan setiap pengikut memiliki minimal 3 akun
media sosial, seperti Instagram, telegram, dan twitter. Nantinya 50 pengikut tersebut
dapat menjadi sumber informasi dan membagikan wawasan tersebut ke media sosial
mereka lainnya. Sehingga total kita memiliki 150 akun dalam melaksanakan kampanye
dan menyebarkan informasi.
Akun Instagram @literacy.id__ dibuat dengan tujuan untuk mengadakan kampanye
giat literasi digital melalui platform digital sebagai tindak pencegahan berita HOAX di
era industri 4.O. Akun Instagram tersebut dibuat pada tanggal 27 April 2022 hingga
tanggal 9 Juni 2022 memiliki pengikut sebanyak 82 pengikut. Tentu jumlah tersebut lebih
dari yang kami targetkan, sehingga kami berhasil dalam mencapai indikator keberhasilan.
Kami membuat project ini untuk meningkatkan minat literasi digital mahasiswa
Universitas Airlangga dan mencegah penyebaran HOAX. Untuk mengetahui apakah
kampanye yang kami lakukan berhasil, kami membuat kuesioner untuk mengukur
seberapa besar pemahaman Mahasiswa Airlangga terkait dengan informasi yang telah
kami berikan melalui kampanye giat literasi tersebut. Berdasarkan data hasil kuisioner
yang kami dapatkan, terlihat bahwa mahasiswa Universitas Airlangga telah paham
dengan informasi yang telah kami berikan. Mahasiswa Universitas Airlangga telah
memiliki keyakinan bahwa literasi digital merupakan hal penting untuk dilakukan.
Karena itu dengan adanya kegiatan literasi digital ini bisa menambah wawasan dalam
memilah mana berita yang akurat atau palsu.
11
Berdasarkan data yang telah kami dapatkan, dapat disimpulkan bahwa diluar sana masih
banyak ditemukan berita Hoax yang terus menyebar. Hal ini merupakan sesuatu yang
serius yang harus segera ditindaklanjuti. Dengan pahamnya mahasiswa Airlangga
terhadap bahayanya berita Hoax serta pentingnya melakukan literasi, diharapkan akan
menjadi pioner dalam mencegah penyebaran Hoax di tengah masyarakat. Terlebih lagi,
banyak dari mereka yang telah mengasah critical thinking untuk mencari kebenaran dari
berita yang didapatkan tersebut. Sehingga bukan hanya tidak menyebarkan, tapi mereka
tahu akan fakta dan informasi yang akurat melalui literasi digital yang telah dilakukan.
Dengan pahamnya para mahasiswa akan pentingnya literasi tentu akan mudah bagi
mereka untuk mensosialisasikannya kepada keluarga, teman, dan masyarakat luas untuk
membantu memberantas berita hoax dengan literasi digital yang efisien.
12
2. SERASI (Seputar Literasi)
Segmen ini menjelaskan tentang pengertian literasi secara umum, jenis-jenis
literasi, dan pengertian dari literasi digital. Segmen SERASI dipublikasi pada
tanggal 31 Mei 2022.
3. POS KAMLING (Poster Kampanye Literasi Daring)
Poster kampanye ini menjelaskan materi yang berisi tentang seputar kiat-kiat
untuk membangun budaya literasi. Penjelasan tentang kiat-kiat tersebut bertujuan
untuk mencegah penyebaran HOAX. Segmen POS KAMLING dipublikasi pada
tanggal 2 Juni 2022.
4. POLISI (Podcast Literasi)
Podcast Literasi ini berisi tentang berbagi pengalaman dan pengetahuan seputar
berita HOAX dan tips menghindari HOAX bersama dengan narasumber. Segmen
POLISI dipublikasi pada tanggal 3 Juni 2022.
13
Dengan mahasiswa memahami pentingnya literasi dalam upaya
pencegahan menyebarnya hoaks, maka jumlah hoaks yang seringkali
menimbulkan pertikaian dan kesalahpahaman akan menyusut. Hal ini disebabkan
pemahaman mereka terhadap pentingnya literasi membuat mereka mampu untuk
memeriksa terlebih dahulu atas kebenaran suatu berita. Semakin banyak
mahasiswa yang memahami pentingnya literasi, maka semakin banyak pula anak
muda yang akan menjadi pelopor dalam pencegahan penyebaran hoaks. Dengan
demikian kedamaian dan kerukunan sosial akan tercipta di kalangan mahasiswa
maupun masyarakat tanpa adanya rasa kebencian maupun kesalahpahaman yang
seringkali memecah belah persatuan.
Seperti yang sudah diketahui, segala jenis aktivitas kejahatan baik itu fisik
dan non-fisik memiliki sanksi masing-masing. Demikian juga dengan kejahatan
menyebarkan hoaks. Penyebaran hoaks pun ada yang disengaja biasanya memiliki
motif tertentu, entah itu hanya iseng belaka atau memang berniat buruk untuk
menjatuhkan dan memecah suatu kelompok. Hal ini telah diatur didalam UU ITE
No. 11 tahun 2008 pasal 27 ayat 3 dan pasal 28 ayat 1. Dalam pasal-pasal tersebut
telah dijelaskan betapa tegasnya hukum Indonesia atas pelaku penyebaran hoaks.
Oleh karena itu, mahasiswa atau anak-anak muda perlu memahami pentingnya
literasi serta dampak hoaks di beberapa aspek agar mereka terhindar dari tindak
pidana.
14
4.2.4 Aspek Keamanan
Lalu lintas informasi saat ini sangatlah padat dan setiap harinya selalu ada
sesuatu yang baru. Bahkan apabila hal tersebut merupakan trend, kecepatan
informasi tersebut untuk menjadi buah bibir di media online maupun offline akan
terjadi dalam kurun waktu kurang dari sehari. Apabila tidak berhati-hati dalam
memilah informasi, kita bisa terjebak ke sebuah lubang yang mengakibatkan
celaka. Beberapa pelaku dengan niat buruk di luar sana biasanya sengaja
meletakkan iklan besar-besaran dan fantastis di sebuah media online untuk
menjebak salah satu korban. Apabila korban sudah terjebak dan mulai untuk
mengisi formulir yang berisikan data dirinya, bisa saja data tersebut berada dalam
kondisi tidak aman karena pelaku akan menggunakannya untuk kejahatan lain.
Hal ini juga menjadi alasan mengapa mahasiswa harus memiliki kemampuan
literasi di era digiital saat ini, sebab mereka perlu berpikir kritis dan mampu
menganalisis dengan baik suatu informasi.
15
menyebabkan kerugian. Dengan adanya literasi digital masyarakat akan lebih jeli dalam
menangkap informasi dan berbagai peluang dalam meningkatkan sektor perekonomian
dengan adanya modernisasi dari berbagai aspek.
4.4. Hasil Analisa Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Literasi Digital dan
Berita Hoax
Dari diagram diatas juga dapat diketahui bahwa berita hoax sudah kerap kali
ditemui dikehidupan sehari-hari, misalnya media sosial seperti instagram, twitter, grup
whatsapp, dan masih banyak lagi. Banyaknya berita hoax yang beredar menjadi tugas
generasi muda seperti mahasiswa untuk memutus rantai penyebaran berita hoax tersebut
agar berita hoax tidak semakin menyebar dan merajalela. Sebagai mahasiswa yang lebih
“melek” teknologi tentu harus dapat menjadi pioner untuk mengurangi jumlah
penyebaran hoax.
16
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa melakukan literasi digital sangat penting.
Hal ini berkaitan dengan hasil data sebelunya yang menyatakan bahwa banyak hoax yang
beredar dan kerap kali kita temui. Dengan memahami pentingnya literasi digital, kita
dapat meningkatkan literasi kita dan dan dapat menurunkan tingkat penyebaran hoax yang
ada.
Dari hasil diagram diatas menyatakan bahwa seluruh responden menyatakan bahwa
menyebarkan hoax merupakan tindakan yang tidak terpuji. Hal ini berkaitan dengan
dampak yang ditimbulkan dari hoax itu sendiri. Dari postingan akun Literacy.id, kita
dapat mengetahui bahwa tujuan dari hoax yaitu menggiring opini masyarakat dengan
berita palsu untuk keperluan yang buruk. Oleh karena itu, dampak yang ditimbulkan oleh
hoax dapat merugikan pihak lain. Sehingga dengan ikut menyebarkan berita hoax
tersebut, juga merupakan tindak yang tidak terpuji.
17
dan yang terpenting agar dapat kita bisa berpikir kritis dan dapat membedakan berita
tersebut valid atau tidak.
Dari hasil diagram diatas dapat diketahui bahwa 82,4% responden telah memilih
untuk mengkonfirmasi kembali kebenaran berita beserta sumbernya. Selain itu kita para
pengguna media sosial harus mempunyai kapasitas untuk memahami informasi yang
diterima dan memastikan bahwa informasi yang diterima merupakan berita yang valid.
Meskipun 15,7% responden masih tidak peduli terkait dengan berita Hoax yang ada
setidaknya mereka tidak ikut serta dalam menyebarkan berita tersebut kepada masyarakat
luas.
Dari hasil diagram di atas menyatakan bahwa seluruh responden telah memahami
seputar literasi dan hoax yang telah kami sampaikan. Hal ini membuktikan bahwa
informasi yang disampaikan oleh akun @literacy.id hal ini dapat menambah wawasan
18
dan menjadikan kita untuk berpikir kritis, serta mampu meningkatkan kualitas intelektual.
dan juga dapat bermanfaat bagi pembaca literasi digital. Yang dimana literasi digital
adalah aktivitas yang menekankan aspek edukasi di kalangan mahasiswa agar kita tahu
bagaimana mengakses informasi yang benar dan bermanfaat.
19
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
20
menganalisa sebelum membagikannya suatu berita dan menelaah suatu informasi
dengan melakukan literasi digital.
5.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ayyubi, M. Zia. 2018. Etika Bermedia Sosial Dalam Menyikapi Pemberitaan Bohong
(Hoax) Perspektif Hadis. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Quran dan Hadits. Volume 19,
Nomor 2 (2018)
Arifian, Florianus Dus. 2018. Sketsa Konsep Literasi Modern Dalam Bidang
Bahasa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Missio. Vol. 10 No. 1 (2018).
Dulkiah, M. Setia, P. 2020. Pola Penyebaran Hoaks pada Kalangan Mahasiswa
Perguruan Tinggi Islam di Bandung Jawa Barat. Jurnal SMaRT. Volume 06 Nomor
02 (2020).
Fauzan, M. 2020. Pemanfaatan Media Digital Untuk Pengenalan Angka Arab. Prosiding
Konferensi Nasional Bahasa Arab. No 6 (2020).
Hanik, Elya Umi. 2020. Self Directed Learning Berbasis Literasi Digital Pada Masa
Pandemi Covid-19 di Madrasah Ibtidaiyah. Elementary Islamic Teacher Journal.
Volume 8 Nomor 1.
Haswan, Al-Hafiz. 2017. Aplikasi Game Edukasi Ilmu Pengetahuan Alam. Riau Journal
of Computer Science. Vol 3 No. 1 Januari 2017.
https://www.kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-
dunia-maya/0/sorotan_media
Hidaya, N, dkk. 2019. Pengaruh Media Sosial Terhadap Penyebaran Hoax Oleh Digital
Native. Makassar: Universitas Muslim Indonesia
https://scb.telkomuniversity.ac.id/menangkal-hoaks-dengan-literasi-digital-di-new-
normal/
https://kominfo.go.id/content/detail/12008/ada-800000-situs-penyebar-hoax-di-
indonesia/0/sorotan_media
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/nasional/2017/07/25/hoax-
marak-di-kalangan-mahasiswa-karena-tak-tuntas-baca-informasi
Wibawa, Angga Eka Yuda. 2021. Implementasi Platform Digital Sebagai Media
Pembelajaran Daring di MI Muhammadiyah PK Kartasura Pada Masa Pandemi
Covid-19. Berajah Jurnal. Vol. 1 No. 2 (2021)
https://www.kemenkopmk.go.id/tingkat-literasi-indonesia-memprihatinkan-kemenko-
pmk-siapkan-peta-jalan-pembudayaan-literasi
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/09/tingkat-literasi-indonesia-masih-
rendah
22
LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan
Membuat Jessenia
Platform Marteeza
Digital Aleyda
Merencanaka Jessica
n konsep Versa
desain Faradila
Mencari Vania
Followers Ardin
Instagram Areta
Pengeditan Jessica
postingan Versa
post Faradila
Mencari Vania
Narasumber Ardin
Podcast Areta
Pembuatan Rifda
Script untuk Anindya
podcast Hidayat
23
Proses Eka Al
pengerjaan Siami
Podcast
Pengeditan Jessica
poster Versa
Faradila
Membuat Rifda
pertanyaan/k Anindya
uesioner Hidayat
feedback
Kampanye
Giat Literasi
Membuat Jessenia
Google Form Marteeza
Aleyda
Pembuatan Syafriaz
Laporan Zulfa
Project Maulina
Kolaborasi
Evaluasi Rifda
Laporan Anindya
Project Hidayat
Kolaborasi
24
Kolaborasi k II
(Gawai)
Keterangan :
25
publikasi
2. Menyerahkan hasil edit
atau desain kepada
kelompok untuk kemudian
dievaluasi
3. Dokumentasi Kegitan
a. Foto Kegiatan
Ke 9 Membuat Platform
Digital.
26
Ke 9 Merencanakan
konsep desain
Ke 9-11 Pengeditan
postingan post
Ke 12 Publikasi Post
kampanye edukasi
27
giat literasi
Ke 9 Pembuatan Script
untuk podcast
Ke 12 Publikasi Podcast
Kampanye edukasi
giat literasi
28
Ke 9-11 Perencanaan
desain dan
pengeditan poster
Ke 12 Publikasi Poster
kampanye edukasi
giat literasi
29
Ke 12 Membuat
pertanyaan/
kuesioner feedback
Kampanye Giat
Literasi
Ke 12 Membuat Google
Form
b. Media Promosi
Kami menggunakan pesan BroadCast (BC) yang berisikan promosi untuk
mengikuti akun kami, dan masing-masing anggota tim mengirimkannya ke
beberapa teman mahasiswa dan grup di lingkungan Universitas Airlangga melalui
media sosial mereka, seperti Whatsapp, Line, dan Telegram.
Berikut ini adalah pesan BroadCast yang kami sebarkan:
Halo teman-teman.. ✨
Kami dari Kelompok 2 Project Kolaborasi Kelas 2.02 mau minta tolong nih untuk
memfollow akun Instagram kami. Boleh juga loh untuk share ke teman-teman
kalian yang lainnya agar semakin banyak yang mengikuti. Atas bantuan kalian
semua kami ucapkan banyak terima kasih ya..
https://www.instagram.com/literacy.id__/
Oh ya! Ditunggu yaa follow, like dan komen di akun Instagram kami yang
bernama @literacy.id__ yaw! Terima kasih ✨
Selain itu tim juga, menggunakan akun media sosial pribadi yaitu Instagram
untuk mempromosikan akun @literacy.id__ kami agar lebih banyak diketahui
oleh masyarakat.
30
c. Naskah/Script
1. Naskah Podcast
Berikut ini daftar pertanyaan terkait konten kami di segmen Podcast Literasi
(POLISI):
2. Naskah Kuesioner
Berikut ini daftar pertanyaan terkait kuesioner yang telah kami buat sebagai
feedback dari kampanye giat literasi menggunakan platform digital yang telah
kami lakukan
1) Nama
31
2) Setelah melihat postingan kami apakah anda telah mengetahui pengertian
dari literasi digital?
3) Seberapa sering anda menjumpai berita hoax?
4) Apakah setelah melihat postingan kami, Anda mengerti seberapa
pentingnya melakukan literasi digital?
5) Setelah melihat postingan kami, menurut anda apakah menyebarkan hoax
adalah tindakan terpuji?
6) Menurut anda, apakah literasi penting dalam mencegah penyebaran hoax?
Alasannya?
7) Menurut anda, Sekarang ketika menemui hoax Apa yang anda lakukan?
8) Menurut anda, apakah kegiatan kampanye giat literasi digital kami
bermanfaat bagi anda? Alasannya?
9) Apakah kampanye giat literasi kami membantu anda memahami seputar
literasi dan hoax?
10) Menurut anda, bagaimana cara memanfaatkan teknologi digital dalam
memanfaatkan literasi dan mengurangi penyebaran hoax?
11) Sebagai mahasiswa, kontribusi apa yang sudah anda lakukan dalam hal
literasi ataupun pengurangan penyebaran hoax?
32