Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ardtel Tamara Siahaan

NIM : 131221085
Fakultas : Hukum
Matkul : Kemampuan Komunakasi dan Pengembangan Diri
Kelas : A-59

Studium Generale Komunikasi dan Pengembangan Diri oleh Prof.


Dr. M. Hadi Shubhan, S.H., M.H., C.N.

Part I
Perkuliahan dimulai dengan sebuah cerita mengenai elang dan bebek oleh Prof. Hadi Shubhan.
Cerita itu mengisahkan seorang petani yang sedang berada dalam hutan yang kemudian ia menemukan
telur burung dan ternyata telur itu adalah telur burung elang. Si petani pun membawa telur burung
elang itu ke rumahnya dan menetaskan telur itu di dalam kandang bebek kepunyaannya. Kemudian
telur burung elang itu menetas bersamaan dengan telur bebek yang ada di kandang itu. Si elang kecil
hidup bersama dan menjalani aktivitasnya sebagai bebek. Tidak heran jika ia berpikir ia adalah seekor
bebek. Namun hal ini mulai berbeda ketika ia melihat elang yang terbang di langit yang begitu
mempesona. Ia berkeinginan menjadi seekor elang namun malah ditertawakan sekitarnya. Ia merasa
kecewa dan tidak semangat tetapi ia terus menjalani hidup dengan baik. Hingga suatu saat, ketika ia
sudah bertumbuh besar, barulah ia mengetahui bahwa dirinya adalah seekor burung elang. Seekor
elang yang sangat kuat, lincah, dan menawan. Ia pun akhirnya terbang ke angkasa dan merasa bahagia.

Disini kita bisa merefleksikan cerita tersebut kedalam diri kita. Seringkali kita merasa tidak
percaya diri mengenai bakat, kemampuan, bahkan tentang teman-teman kita di perguruan tinggi lain.
Sementara sebenarnya kita punya bakat, kemampuan, dan bahkan kampus kita adalah satu dari yang
terbaik di Indonesia. Kita cenderung larut dalam pemikiran negatif kita sendiri dan ternyata hal itu
yang membuat kita untuk takut mencoba. Dengan masuk ke Universitas Airlangga saja, seharusnya
bisa membuat kita untuk semangat mencoba hal-hal baru, lebih susah, dan lebih menantang sesuai
dengan opportunity yang kita dapat sebagai mahasiswa Universitas Airlangga. Harapannya dengan
kita berani mencoba belajar, berkolaborasi, dan berkompetisi nama Universitas Airlangga akan lebih
naik lagi ke atas awan seperti elang yang terbang bebas ke angkasa.

Part II
Lalu perkuliahan ini dilanjutkan dengan cerita kedua dari Prof. Hadi mengenai sebuah
penelitian. Dalam penelitian ini ada seseorang yang memasukkan nyamuk-nyamuk dalam sebuah
kotak dengan tutup yang bisa dibuka. Nyamuk-nyamuk ini terbang sesuai dengan tinggi kotak tempat
mereka disimpan ketinggian kotak itu seperti beberapa hari belakangan.
Begitulah nyamuk-nyamuk ini hidup selama beberapa hari dan terbang kesana kemari dalam
kotak itu. Suatu saat ketika si peneliti membuka kotak tersebut, ternyata nyamuk-nyamuk . ini tidak
terbang tinggi untuk keluar dari kotak. Melainkan mereka terbang sesuai dengan

Disini kita bisa menggambarkan pula diri kita dengan nyamuk itu. Saking lamanya kita berada
dalam zona nyaman kita, semakin kita takut untuk mencoba hal-hal baru yang kebanyakan pasti lebih
menyenangkan. Kita membuat sebuah asumsi dalam pikiran alam bawah sadar kita bahwa kita tidak
bisa melewati barrier dari zona nyaman kita itu. Untuk itulah kita perlu mengembangkan kemampuan
diri kita atau bahkan memperbesar zona nyaman kita dengan cara terus mencoba hal-hal baru yang
asing bagi kita.

Maka dari itu, disamping hard skill yang mahasiswa UNAIR pelajari dan dalami di setiap prodi
yang ada, kita perlu bersama-sama menambah dan mengasah soft skill yang ada pada kita. Percuma
saja seorang Sarjana dengan IPK 4,00 ketika ia tidak dibarengi kemampuan untuk beradaptasi,
berkomunikasi, berkolaborasi, dan mengkritisi hal-hal yang nantinya akan sering ditemui di dunia
kerja.

Memang mungkin saja kita bisa diterima dengan hard skill kita yang mumpuni. Namun, tanpa
soft skill kita akan kesulitan untuk bertahan dalam pekerjaan kita dan bahkan mudah untuk digantikan.
Jadi, kedua kemampuan itu perlu kita miliki dan selalu kembangkan karena kehidupan semakin lama
semakin dinamis dan kompleks.

Ada sebuah survei yang dilakukan di Amerika untuk menjawab pertanyaan seperti apa kualitas
lulusan perguruan tinggi yang diharapkan oleh dunia kerja. Meskipun kriteria dari para lulusan bisa
saja berbeda di setiap perusahaan, hal ini bisa kita jadikan sebagai acuan minimal hal-hal apa yang
harus kita miliki. Dimana hasilnya ada 20 kriteria yang dijadikan checklist oleh dunia kerja, yaitu:
1. Kemampuan komunikasi;
2. Kejujuran/integritas;
3. Kemampuan bekerja sama;
4. Kemampuan interpersonal;
5. Beretika;
6. Motivasi/inisiatif;
7. Kemampuan beradaptasi;
8. Daya analitik;
9. Kemampuan komputer;
10. Kemampuan berorganisasi;
11. Berorientasi pada detail;
12. Kepemimpinan;
13. Kepercayaan diri;
14. Ramah;
15. Sopan;
16. Bijaksana;
17. Indeks prestasi (>3.0);
18. Kreatif;
19. Humoris;
20. Kemampuan berwirausaha.

Ternyata dari ke-20 kriteria ini, indeks prestasi yang seringkali menjadi satu-satunya fokus
para mahasiswa berada pada urutan ke-17. Hanya 5% hard skill sedangkan soft skill mengisi 95%
sisanya. Ini artinya dalam dunia kerja seiring waktu pengalaman ini akan mempengaruhi pengetahuan
yang kita terima dan mematangkan pengetahuan itu sendiri.

Hal yang menarik yang juga bisa kita dapatkan dari survei diatas adalah kriteria yang
menempati urutan pertama adalah kemampuan berkomunikasi. Sesuai dengan mata kuliah PDB yang
sedang mahasiswa sekarang tempuh yaitu PDB Kemampuan Komunikasi dan Pengembangan Diri.
Terlebih lagi oleh Menteri Pendidikan kita saat ini dalam salah satu visi pendidikannya ada sebuah
program yang bernama MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Program ini diupayakan dengan
harapan meng-inheren-kan antara ilmu yang didapat dari perguruan tinggi dengan situasi dunia itu
sendiri. Karena pada dasarnya teori itu bisa sangat berbeda dengan praktik di dunia nyata, meskipun
kedua hal ini pasti akan berdampingan. Dengan dilibatkannya mahasiswa lewat MBKM ini diharapkan
bisa memberi trigger bagi mahasiswa untuk lebih mempersiapkan dirinya untuk dunia kerja.

Ditambah program ini juga memperbolehkan yang namanya lintas rumpun ilmu.
Memungkinkan seseorang dari rumpun ilmu saintek untuk belajar rumpun ilmu soshum dan
sebaliknya. Hal ini tentu saja akan menambah pengalaman dan mungkin saja menambah minat untuk
memperluas pandangan dan keilmuannya.

Part III
Dalam dunia perkuliahan, ada banyak tipe-tipe mahasiswa. Mulai dari kupu-kupu (kuliah-
pulang, kuliah-pulang), yang sebenarnya membahayakan karena membuat kita terjebak dalam zona
nyaman dan harus ditambahi dengan kura-kura (kuliah-rapat, kuliah-rapat). Begitu juga dengan
kunang-kunang (kuliah-nangkring, kuliah-nangkring), kalau untuk membahas sebuah project sah-sah
saja tapi ketika nangkring itu digunakan untuk sekedar mencari hiburan saja maka hal itu sama saja
dengan membuang-buang waktu.
Lalu dengan banyaknya contoh seorang akademisi yang etikanya di lingkungan kampus
kurang, ternyata beberapa tahun kemudian tidak berhasil dengan jalan yang ia tempuh meski dengan
pemikiran yang cerdas sekalipun. Itulah contoh dimana seseorang yang tidak menerapkan “excellent
with morality”. Kembali kepada visi dan tujuan pendidikan perguruan tinggi kita dikatakan bahwa
tujuan dari pengembangan pendidikan tinggi kita adalah menciptakan mahasiswa yang beriman dan
bertakwa. Tentu karena sesuai dengan sila pertama dari Pancasila kita Ketuhanan yang Maha Esa.
Disamping keimanan kita perlu juga keterampilan yang juga ada kaitannya dengan soft skill dan hard
skill. Sebagai saran untuk referensi, para mahasiswa juga bisa membaca buku karya Stephen R. Covey
dengan judul The 7 Habits of Highly Effective People yang berisi bagaimana kita mengembangkan
diri secara optimal. Jadilah orang yang proaktif, bukan menjadi orang yang reaktif.

Apalagi di masa sekarang mencari ilmu tidak sesulit yang dulu meski ada berbagai masalah.
Internet menjadi sumber yang kaya akan informasi bagi para mahasiswa, bahkan sangat membantu
ketika negara di dunia dilanda krisis seperti pandmei covid-19. Lalu meskipun masih banyak
kekurangan bagi masyarakat, ajang beasiswa yang diberikan pemerintah terbukti membantu
mahasiswa Indonesia terkhususnya sebagian besar yang kurang mampu. Artinya apa kita kira adalah
kelemhan bisa kita ubah menjadi keunggulan.

Anda mungkin juga menyukai